Penyusunan Model AHP Analitical Hierarchi Process Analisis Manfaat Penanganan Jalan Strategis

65 Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui deskripsi masing-masing ruas jalan strategis di Kabupaten Humbang Hasundutan. Panjang ke tujuan ruas jalan strategis adalah 126.6 km, dimana sepanjang 62 km 48.9 dalam kondisi mantap, selebihnya sepanjang 64.6 km 51.1 dalam kondisi tidak mantap. Sebagai daerah pertanian, maka penanganan jaringan jalan strategis tersebut akan meningkatkan aktivitas perekonomi dalam bidang pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan.

4.3. Prioritas Penanganan Jalan Strategis

4.3.1. Penyusunan Model AHP Analitical Hierarchi Process

Bentuk umum model AHlP yang digunakan pada penelitian ini adalah AHP untuk Analisis Manfaat Benefit Analysis Berdasarkan Analisis Manfaat tersebut, maka model AHP yang digunakan adalah AHP dengan 2 dua hirarki, yaitu hirarki Manfaat dan hirarki biaya jalan strategis berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. jalan strategis yang akan dibuat prioritas penanganannya adalah sebagai berikut: 1. Pargaulan–Bahal Imbalo, 2. Siabaksa-Bakkara, 3. Siborboron – Bonan Dolok, 4. Onan Ganjang – Bonan Dolok, 5. Pangungkitan – Parlilitan, 6. Parbotihan – Pulo Godang, 7. Gonting Bulu - Simangaronsang, Penetapan Hirarki Manfaat dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan 3.3. 66

4.3.2. Analisis Manfaat Penanganan Jalan Strategis

Manfaat benefit yang dimaksud pada penelitian ini adalah guna atau faedah jika dilaksanakan penanganan jalan strategis tersebut di atas. Kriteria manfaat yang digunakan adalah rnanfaat langsung maupun tidak langsung seperti dengan indikator 1 kemudahan aksesibilitas antar daerah KAD, 2 peningkatan hubungan antar daerah PHD, 3 kelancaran transportasi barang dan orang KTBO, 4 penghematan waktu tempuh PWT. Sedangkan biaya cost adalah uang yang akan dikeluarkan jika dilaksanakan penanganan jalan. Kriteria biaya yang digunakan adalah biaya investasi BI, biaya operasional dan perawatan BOP dan biaya pegendalian lingkungan BPL. Berdasarkan hasil kuesioner rnenunjukkan bahwa manfaat yang akan diperoleh masyarakat dan pemerintah jika dilaksanakan penanganan jaringan jalan strategis di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah sedang hingga tinggi dan tinggi skor 6 dan 7. Untuk Kriteria kelancaran transportasi barang dan orang KTBO kriteria skor rata-rata responden adalah 7,6481, artinya responden menilai bahwa kriteria kemudahan aksesibilitas antar daerah adalah tinggi tingkat kepentingannya dibandingkan kriteria manfaat lainnya. Sedangkan kriteria KAD kemudahan aksesibilitas antar daerah, peningkatan hubungan antar daerah PHD, penghematan waktu tempuh PWT, dan skor rata-ratanya secara berurutan adalah 7,1524; 6,6763 dan 6,4360. Artinya ketiga manfaat berdasarkan penilaian responden adalah tinggi 67 kepentingannya. Tanggapan responden mengenai kriteria manfaat dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3. Rata-rata Skor Penilaian Responden untuk Kriteria Manfaat Jaringan Jalan Kriteria Manfaat Jaringan Jalan KAD PHD KTBO PWT Pargaulan - Bahal Imbalo 7.7120 6.2081 6.7595 7.5839 Siabaksa – Bakkara 6.7181 5.0443 5.9551 6.7181 Siborboron - Bonan Dolok 7.1062 6.0509 6.3577 7.1062 Onan Ganjang - Bonan Dolok 6.9425 5.4351 6.3164 6.9425 Pangungkitan – Parlilitan 7.7728 6.5510 7.1524 7.6517 Parbotihan - Pulo Godang 6.8294 5.2361 6.0279 6.8294 Gonting Bulu - Simangaronsang 7.3841 6.1364 6.7181 7.3841 Sumber: Hasil pengolahan data kuisioner

4.3.3. Biaya Penanganan Jaringan Jalan Strategis di Kabupaten Humbang