GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN

C. GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Ka- bupaten Lombok Barat didukung oleh sarana dan prasarana yang terdiri dari 11 unit Puskesmas non Perawatan dan 5 unit Puskesmas Perawatan, 57 unit Puskesmas Pembantu, 116 Poskesdes. Dukungan partisipasi ma- syarakat dalam bentuk Posyandu berjumlah 802 buah.

1. Keadaan Sarana Kesehatan

Berdasarkan rasio jumlah puskesmas dengan jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2013 dibandingkkan dengan standar pada Indikator Indonesia Sehat 2010, masih membutuhkan minimal 4 unit Puskesmas lagi. Untuk memenuhi hal tersebut, pada tahun 2013, telah dibangun 1 Puskesmas lagi diwilayah kecamatan Kediri, sehingga kurang 3 Puskesmas lagi baru akan memenuhi standar ideal tersebut. Gambar 2. Peta Letak Puskesmas di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2013 Pada saat pemetaan tahun 2013, tidak banyak fasilitas kese- hatan dalam hal ini Puskesmas yang berubah. Hanya ada penamba- 62 han 1 Puskesmas diwilayah Kecamatan Kediri. Untuk fasilitas kese- hatan lain yaitu Poskesdes yang sebenarnya sebuah UKBM, terdapat beberapa penambahan menjadi 116 pada tahun ini. Kondisi puskesmas rata-rata cukup baik, namun berbeda den- gan tahun sebelumnya, tahun 2013 ini ada 6 Puskesmas yang kondisinya cukup parah rusak sedang dan rusak berat yang mau tidak mau harus dilakukan rehabilitasi dalam waktu dekat yaitu Puskesmas Kuripan, Jembatan Kembar, Meninting, Perampuan, Sedau, dan Penimbung. Jika pada Puskesmas rata-rata kondisinya cukup memadai, tidak demikian dengan kondisi Puskesmas Pembantu. Terdapat beber- apa puskesmas pembantu yang memerlukan rehabilitasi segera, mengingat kondisi dari bangunan Puskesmas Pembantu tersebut yang sudah tidak memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai tempat untuk melakukan pelayanan. Namun demikian, untuk rehabilitasinya direncanakan secara bertahap, dan peta dibawah da- pat dijadikan bahan pertimbangan untuk perencanaan rehab puskesmas pembantu ke depannya, sehingga pelayanan dapat di- lakukan dengan baik. Berikut ini gambaran kondisi Pustu yang tersebar di Kabupaten Lombok Barat berdasarkan data tahun 2013. Gambar 3. Peta Kondisi dan Letak Puskesmas Pembantu Tahun 2009 – 2010 di Kabupaten Lombok Barat 62 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, 2013 Jika dilihat dari peta diatas, terdapat bulatan berwarna biru yang menandakan Pustu dengan kondisi rusak ringan, bulatan dengan warna kuning menandakan Pustu dengan kondisi rusak sedang, sedangkan bulatan dengan warna merah dengan bentuk yang lebih besar adalah Pustu dengan kondisi rusak berat yang perlu menjadi bahan pertimbangan perencanaan untuk rehab pada tahun berikut- nya. Pembangunan Poskesdes tahun 2013 yang berasal dari Dana alokasi Khusus terdapat 8 Poskesdes, 6 diantaranya pembangunan baru, sedangkan 2 dantaranya yaitu Poskesdes Sigerongan dan Golong bukan pembangunan baru namun merupakan kategori rekonstruksi karena kondisi bangunan sebelumnya rusak berat dan ini bersumber dari dana DAK. Dengan rinciannya adalah sebagai berikut: Tabel 2. Pembangunan Poskesdes Kabupaten Lombok Barat Tahun 2013 62 No Uraian Lokasi Desa Kecamatan 1 Pembangunan Poskesdes Pusuk Lestari Pusuk Lestari Batu Layar 2 Pembangunan Poskesdes Saribaye Saribaye Lingsar 3 Pembangunan Poskesdes Taman Ayu Taman ayu Gerung 4 Pembangunan Poskesdes Mekar Sari Mekar Sari Narmada 5 Pembangunan Poskesdes Kediri Selatan Kediri Selatan Kediri 6 Pembangunan Poskesdes Kuripan Timur Kuripan Timur Kuripan 7 Pembangunan Poskesdes Mareje Timur Mareje Timur Lembar 8 Pembangunan Poskesdes Blongas Buwun Mas Sekotong 9 Pembangunan Poskesdes Taman Sari Taman Sari Sekotong 10 Pembangunan Poskesdes Pelangan Pelangan Sekotong 11 Pembangunan Poskesdes Gili Genting Gili Genting Sekotong Sumber : Sub Bagian Program, 2013

2. Tenaga Kesehatan

Dalam profil kesehatan tahun 2013 ini, kami mengambil sumber data tenaga berdasarkan jumlah Tenaga kesehatan yang tercatat se- bagai PNS, CPNS, kontrak dan swasta yang bersumber dari profil PPSDM Kabupaten Lombok Barat, sehingga kemungkinan akan ter- jadi perbedaan dengan data tahun sebelumnya. Jumlah tenaga kesehatan tahun ini termasuk rumah sakit dan praktek swasta men- galami peningkatan yang cukup banyak yaitu 18,98 atau meningkat sebanyak 315 orang dari 1003 menjadi 1318 orang. Jika dibandingkan dengan target rasio yang ditetapkan dalam Indikator Indonesia Sehat 2010, maka Kabupaten Lombok Barat masih jauh kekurangan tenaga kesehatan terutama dokter umum. Sedangkan untuk tenaga bidan telah dapat dipenuhi baik tenaga kontrak maupun PTT Pusat. Jika berdasarkan beban kerja idealnya, 1 Puskesmas terdiri dari 2 sampai 3 dokter umum, dan kondisi ini cukup mendekati, meski distribusinya masih belum merata. Gambar 4. Peta Sebaran Tenaga Dokter Umum di Puskesmas se-Kabupaten Lombok Barat Tahun 2013 62 Gambar 5. Peta Sebaran Dokter Gigi di Puskesmas se-Kabupaten Lombok Barat Tahun 2013 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, 2013 Dengan melihat peta diatas, kondisi kekurangan tenaga ini jika dibreakdown lagi ke kecamatan atau Puskesmas, akan terlihat tidak tersebar dengan baik, karena terdapat daerah pinggiran kota yang cukup banyak tenaganya, sementara yang letaknya jauh dari kota kabupaten kekurangan tenaga, minimal Puskesmas Perawatan memiliki 3 orang dokter umum. Gambar 6. Peta Sebaran Tenaga Perawat di Puskesmas Tahun 2013 62 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, 2013 Gambar 7. Peta Sebaran Tenaga Bidan di Puskesmas Tahun 2013 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, 2013 Gambar 8. Peta Sebaran Tenaga Gizi di Puskesmas Tahun 2013 62 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, 2013 Sama dengan tahun sebelumnya, yang masih menjadi kendala dalam ketenagaan Gizi ini, adalah masalah penyebaran yang belum merata. Meskipun pernah dilakukan pengukuran analisa beban kerja, idealnya 1 Puskesmas mempunyai 3 sampai 4 tenaga gizi, tetapi hal tersebut belum juga bisa disesuaikan mengingat jumlah tenaga yang kurang sedangkan perekrutan juga masih belum di- lakukan. Sementara itu, selain beban kerja sebagai petugas gizi, dalam kenyataannya sehari-hari, mereka merangkap sebagai tenaga administrasi, perencana serta keuangan, bahkan sampai ada yang merangkap sebagai bendahara material, sehingga tugas pokok mungkin akan sedikit terabaikan. Hal ini perlu menjadi bahan pertim- bangan khusus untuk mengatasinya. Analisa mengenai kebutuhan terhadap tenaga umum untuk menangani keuangan sangat dibutuhkan segera, dan juga memer- lukan advokasi secara terus menerus kepada pengambil kebijakan dalam hal ini Bupati agar dalam perekrutan Pegawai Negeri Sipil un- tuk Dinas Kesehatan, dibutuhkan alokasi tenaga administrasi atau keuangan, agar tenaga kesehatan dapat bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. 62 Tenaga Kesehatan Masyarakat sebenarnya bukan hanya Sar- jana Strata 1 saja tetapi juga termasuk yang telah melanjutkan pen- didikan Strata 2. Sehingga, terjadi sedikit perubahan jumlah pada tenaga kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan. Untuk tenaga kesehatan masyarakat di Puskesmas tahun 2013, terdapat 6 Puskesmas yang tidak memiliki tenaga kesehatan masyarakat. Tahun 2013 ini tenaga analis kesehatan tersebar diseluruh puskesmas, dengan jumlah bervariasi antara 1 sampai 3 orang. Tenaga analis ini berpengaruh pada ketersediaan pelayanan penunjang laboratorium di Puskesmas . Gambar 9. Peta Sebaran Tenaga Farmasi di Puskesmas Tahun 2013 Jumlah tenaga farmasi di Lombok Barat tercatat sebanyak 42 orang, namun yang mempunyai keahlian sebagai apoteker hanya sebanyak 10 orang. Advokasi terhadap kebutuhan tenaga farmasi ini perlu dilakukan mengingat kekurangan tenaga tersebut. Dapat dilihat gambaran distribusi dari peta dibawah ini, bahwa 3 Puskesmas tidak memiliki tenaga farmasi yang memadai. Sehingga, untuk sementara tenaga yang ditempatkan adalah tenaga lulusan SMF Sekolah Menengah Farmasi. 62

BAB III VISI, MISI, STRATEGI, TUJUAN DAN SASARAN

Dalam penyusunan RPJMD memerlukan satu filosofi pembangunan yang mampu menjadi pedoman bagi daerah untuk menentukan visi, misi dan arah pembangunan. Filosofi pembangunan Kabupaten Lombok Barat digali dari filosofi luhur yang mempunyai nilai dan arti yang tinggi, yaitu “ PATUT PATUH PATJU” dengan pengertian sebagai berikut: 1. PATUT : baik, terpuji hal yang tidak berlebih lebihan 2. PATUH : rukun, damai, toleransi, harga menghargai 3. PATJU : rajin, giat, tak mengenal putus asa

A. VISI

Visi merupakan cita-cita dan citra yang ingin dicapai. Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2010-2014 dari Kepala Daerah terpilih adalah “Terwujudnya Masyarakat Lombok Barat yang Maju, Mandiri dan Bermartabat dengan Dilandasi Nilai-nilai Patut Patuh Patju“. Selain itu, Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat juga harus memperhatikan visi dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia yaitu “Tercapainya Masyarakat Mandiri untuk Hidup Sehat” Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat juga tidak terlepas dari keinginan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk melaksanakan berbagai program dalam rangka pencapaian “Millenium Development Goals MDG’s” khususnya point 1, point 4, point 5 dan point 6. Adapun tujuan dari “Millenium Development Goals MDG’s” selengkapnya adalah : 1. Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; 2. Menyediakan pelayanan pendidikan dasar secara universal; 3. Mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan; 62