2.1.5.3 Ukuran Dewan Komisaris
Dewan komisaris adalah dewan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada dewan dewan direksi. Dewan komisaris memegang
peranan yang sangat penting dalam perusahaan, terutama dalam pelaksanaan
Good Corporate Governance.
Dewan komisaris merupakan inti dari
Corporate Governance
yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan
terlaksananya akuntabilitas Zehnder, 2000 dalam FCGI, 2000. Ukuran dewan komisaris yang dimaksud disini adalah jumlah anggota
dewan komisaris dalam perusahaan. Muntoro 2006 menyatakan bahwa jumlah anggota dewan komisaris yang pas tergantung pada industri dimana perusahaan
berada karena akan turut menentukan jenis kompetensi yang sebaiknya dimiliki oleh dewan komisaris secara menyeluruh.
Wardhani 2008 mengatakan mengatakan bahwa peran komisaris ini diharapkan akan meminimalisir permasalahan agensi yang timbul antara dewan
direksi dengan pemegang saham. Oleh karena itu dewan komisaris seharusnya dapat mengawasi kinerja dewan direksi sehingga kinerja yang dihasilkan sesuai
dengan kepentingan pemegang saham. Lebih lanjut Kusumawati dan Riyanto 2005 menyatakan bahwa
hubungan antara jumlah anggota dewan komisaris dengan nilai perusahaan didukung oleh perspektif fungsi
service
dan kontrol yang diberikan dewan
komisaris. Konsultasi dan nasihat yang diberikan merupakan jasa yang berkualitas
bagi manajemen yang tidak dapat diberikan oleh pasar. Penelitian mereka
menemukan bahwa investor bersedia memberikan premium lebih terhadap perusahaan karena
service
dan kontrol yang dilakukan oleh komisaris. Fungsi
service
dan kontrol dewan komisaris dapat dilihat sebagai suatu sinyal kepada para investor bahwa perusahaan telah dikelola sebagaimana mestinya.
2.1.5.4 Komisaris Independen
Komisaris independen adalah sebuah badan dalam perusahaan yang biasanya beranggotakan dewan komisaris yang independen yang berasal dari luar
perusahaan yang berfungsi untuk menilai kinerja perusahaan secara luas dan keseluruhan. Komisaris independen merupakan pihak yang tidak terafiliasi
dengan pemegang saham pengendali, anggota direksi dan dewan komisaris lain, dan perusahaan itu sendiri baik dalam bentuk hubungan bisnis maupun
kekeluargaan Wardhani, 2008. Keberadaan komisaris independen telah diatur Bursa Efek Indonesia
melalui peraturan BEI tanggal 1 Juli 2000. Dikemukakan bahwa perusahaan yang
listed
di Bursa harus mempunyai komisaris independen yang secara proporsional sama dengan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham yang minoritas bukan
controlling shareholders
. Dalam peraturan tersebut, persyaratan jumlah minimal Komisaris Independen adalah 30 dari seluruh anggota dewan komisaris.
Salah satu fungsi utama dari komisaris independen adalah untuk menjalankan fungsi monitoring yang bersifat independen terhadap kinerja
manajemen perusahaan. Keberadaan komisaris dapat menyeimbangkan kekuatan pihak manajemen terutama CEO dalam pengelolaan perusahaan melalui fungsi
monitoringnya Wardhani, 2008. Selain itu komisaris independen bertujuan untuk menyeimbangkan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam rangka
perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lain yang terkait Herawaty, 2008.
Fama dan Jensen 1983 dalam Ujiyantho dan Pramuka 2007 menyatakan bahwa
non-executive director
komisaris independen dapat bertindak sebagai penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal
dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen. Komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan
fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang
good corporate governance
. Lebih lanjut Klein 2002a dalam Herawaty 2008 dalam penelitiannya
menemukan bahwa besarnya
discretionary accrual
lebih tinggi untuk perusahaan yang memiliki komite audit yang terdiri dari sedikit komisaris independen
dibanding perusahaan yang mempunyai komite audit yang terdiri banyak komisaris independen. Hal ini berarti tindakan memanipulasi akan berkurang jika
struktur dewan direksi berasal dari luar perusahaan. Keberadaan komisaris independen pada suatu perusahaan dapat
mempengaruhi integitas suatu laporan keuangan yang dihasilkan oleh manajemen. Jika perusahaan memiliki komisaris independen maka laporan keuangan yang
disajikan oleh manajemen cenderung lebih berintegritas, karena di dalam perusahaan terdapat badan yang mengawasi dan melindungi hak pihak-pihak
diluar manajemen perusahaan Herawaty, 2008.
2.1.5.5 Komite Audit