Komite Audit Kualitas Audit Profitabilitas Perusahaan

3.1.2.4 Dewan Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan Komite Nasional Kebijakan Governance , 2004 dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007. Proporsi dewan komisaris independen diukur dengan menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh anggota dewan komisaris perusahaan.

3.1.2.5 Komite Audit

Komite audit adalah suatu badan yang dibentuk di dalam perusahaan klien yang bertugas untuk memelihara independensi akuntan pemeriksa terhadap manajemen Supriyono, 1998 dalam Susiana dan Herawaty, 2007. Biasanya pengukuran variabel komite audit berdasarkan ada tidaknya komite audit dalam perusahaan. Namun pengukuran berdasarkan keberadaan komite audit tidak dapat digunakan karena sudah ada peraturan yang menyatakan bahwa suatu perusahaan yang telah go public harus memiliki komite audit. Karena alasan tersebut maka peneliti mengganti pengukuran komite audit menjadi jumlah anggota komite audit. Tujuannya adalah untuk melihat pengaruh jumlah anggota komite audit dalam suatu perusahaan. Semakin banyak jumlah anggota komie audit diharapkan semakin banyak pengawasan yang dilakukan sehingga kinerja perusahaan dan integritas laporan keuangan diharapkan menjadi lebih baik.

3.1.2.6 Kualitas Audit

Untuk mengukur kualitas audit digunakan Ukuran Kantor Akuntan Publik KAP. Jika perusahaan diaudit oleh KAP besar pada saat penelitian ini yaitu KAP Big 4 maka kualitas auditnya tinggi dan jika diaudit oleh KAP non Big 4 KAP kecil maka kualitas auditnya rendah Herawaty, 2008. Banyak penelitian menemukan kualitas audit berkorelasi positif dengan kredibilitas auditor dan berkorelasi negatif dengan kesalahan laporan keuangan. Laporan keuangan yang berkualitas merupakan salah satu elemen penting dari corporate governance . Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika auditor yang mengaudit perusahaan merupakan auditor dari KAP Big 4 dan 0 jika ternyata perusahaan diaudit oleh KAP non Big 4. Adapun KAP Big 4 dalam penelitian ini adalah Price Waterhouse Coopers PWC, Deloitte Touche Tohmatsu, Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG International, Ernst and Young EY.

3.1.2.7 Profitabilitas Perusahaan

Rasio profitabilitas mengukur tingkat kinerja kuangan dari suatu perusahaan. Biasanya rasio yang digunakan untuk mengukuar rasio profitabilitas adalah Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE. Penelitian ini menggunakan Return on Asset ROA sebagai proksi dari variabel profitabilitas. Return on Asset ROA digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Penggunaan Return on Asset ROA untuk mengukur profitabilitas perusahaan dalam penelitian ini mengacu pada instrument yang digunakan oleh Mark et al 2001. Penelitian mereka menemukan bahwa rasio profitabilitas yang diukur dengan Return on Asset ROA mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan laba karena rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu Almilia dan Devi, 2007.

3.2 Populasi dan Sampel