2.4 Hipotesis
2.4.1 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Peringkat Obligasi
Easterbrook 1984 dalam Tarjo 2002 menyatakan bahwa pemegang saham akan melakukan pengawasan terhadap manajemen, namun bila biaya
pengawasan tersebut tinggi maka pemegang saham akan menggunakan pihak ketiga
debtholders
atau
bondholders
untuk membantu melakukan pengawasan. Sesuai dengan pernyataan tersebut, pemegang saham yang memiliki kemampuan
untuk melakukan pengawasan yang handal adalah pemegang saham mayoritas terkonsentrasi, institusional atau terkonsentrasi pada pemilik institusional.
Melalui mekanisme kepemilikan institusional, efektivitas pengelolaan sumber daya perusahaan oleh manajemen dapat diketahui dari informasi yang
dihasilkan melalui reaksi pasar atas pengumuman laba. Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses
monitoring secara efektif sehingga mengurangi tindakan manajemen melakukan manajemen laba. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat
mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen
Boediono, 2005. Dengan adanya kepemilikan institusional maka tata kelola perusahaan
yang baik dapat dilaksanakan, sehingga dapat mencegah
hazard
dari manajemen atau segera melakukan tindakan perbaikan manajemen yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan dan peringkat surat utangnya tinggi Rinaningsih, 2007. Schleifer dan Vishny 1997 menyatakan bahwa investor
institusional dengan kepemilikan yang besar memiliki insentif untuk memonitor kinerja manajemen karena mereka memperoleh keuntungan yang besar dan
memiliki
voting power
yang besar membuat mereka lebih mudah melakukan tindakan perbaikan.
Bhojraj dan Sengupta 2003 meneliti pengaruh
corporate governance
pada peringkat dan
yield
obligasi. Dalam penelitian ini proksi dari
corporate governance
adalah kepemilikan institusi dan komisaris independen. Hasil yang diperoleh oleh Bhojraj dan Sengupta menunjukkan bahwa persentase kepemilikan
institusi dan proporsi komisaris independen berhubungan positif dengan peringkat obligasi.
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:
H
1
: Kepemilikan Institusi berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi
2.4.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Peringkat Obligasi