investor dapat mengukur risikokemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu atau yang
disebut dengan
default risk Bursa Efek Indonesia
.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh mekanisme
corporate governance
terhadap peringkat obligasi diringkas pada tabel berikut ini:
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Peneliti Variabel
Penelitian Model
Analisis Hasil Penelitian
Setyapurnama dan Norpratiwi
2006 Kepemilikan
Institusional, Kepemilikan
Manajerial, Komite Auudi,
Komisaris Independen
Logistic Regression
logit
dan
Multivariate Regression
1 Jumlah komisaris independen
berpengaruh positif terhadap
peringkat obligasi dan negatif terhadap
yield
obligasi. 2 Keberadaan komite
audit secara statistik signifikan berpengaruh
negatif terhadap
yield
obligasi. Bhojraj dan
Sengupta 2003
Kepemilikan Institusi dan
Komisaris Independen
Probit Regression
dan OLS
Regression
Persentase kepemilikan institusi dan proporsi
komisaris independen berhubungan positif
dengan peringkat obligasi dan
mempunyai pengaruh negatif terhadap
yield
obligasi.
Rinaningsih 2008
kepemilikan institusi, kualitas
audit, komite audi, komisaris
independen
Ordered probit
model
dan
Ordinary least square
1 Kualitas audit dan Komite audit
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
peringkat obligasi, 3 Jumlah
blockholders
berpengaruh positif terhadap
yield
obligasi, 4 Kepemilikan
institusional berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap
yield
obligasi Ausbaugh,
Collins, dan La Fond 2006
Jumlah Blockholder,
takeover defenses, tingkat
transparansi laporan keuangan,
independensi dewan komisaris,
kepemilikan saham dewan,
keahlian dewan, dan kekuatan
CEO atas dewan
Logit regression
1 Peringkat surat hutang berhubungan
negatif dengan blockholders, 2 positif
dengan takeover defenses, 3 positif
dengan tingkat transparansi laporan
keuangan, 4 positif dengan independensi
dewan komisaris dan keahlian dewan, 5
negatif dengan kekuasaan CEO
2.3 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan pada teori yang telah dijelaskan sebelumnya dan berdasarkan pada uraian penelitian-penelitian terdahulu yang menguji pengaruh mekanisme
corporate governance
, maka dibuat suatu kerangka pemikiran. Terdapat tujuh variabel independen yang terdiri dari kepemilikan institusional, kepemilikan
manajerial, ukuran dewan komisaris, komisaris independen, komite audit, kualitas audit, dan profitabilitas perusahaan serta satu variabel dependen yaitu peringkat
obligasi. Kerangka pemikiran tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Mekanisme
Corporate Governance
: Kepemilikan Institusional
Kepemilikan Manajerial Ukuran Dewan Komisaris
Komisaris Independen Peringkat Obligasi Komite Audit
Kualitas Audit
Profitabilitas Perusahaan
2.4 Hipotesis