46 akan dihuni. Idealnya disetiap lingkungan permukiman harus dilengkapi dengan
prasarana air bersih yang memadai.
2.4 Permasalahan Air Bersih Masyarakat
Kekurangan air bersih oleh masyarakat akan menimbulkan masalah pada beberapa aspek yang akibatnya dapat terasa secara langsung atau tidak langsung
oleh masyarakat. Bagi masyarakat yang masih mempunyai uang banyak mereka dapat memenuhi air bersih dengan membeli air dari tangki yang dijual pedagang
gerobak atau membeli air isi ulang. Sedangkan masyarakat miskin, dimana mereka sudah memiliki uang terbatas cara untuk memenuhi kebutuhan air bersih
dengan cara mengurangi jumlah konsumsi air bersih atau memakai air apa saja yang tidak jelas kualitasnya. Seperti ini terjadi pada masyarakat yang ada
dipermukiman Kecamatan Pontang Kabupaten Serang, mereka banyak memakai air kali untuk keperluan sehari-harinya.
Dengan mengurangi jumlah konsumsi air dibawah standar dan sumber air bersih yang digunakan tidak memenuhi kualitas air bersih berpengaruh pada
menurunnya tingkat kesehatan. Masyarakat yang kurang sehat tidak dapat mengikuti pendidikan dengan baik dan tingkat produktivitasnya akan menurun
karena sering sakit, pendapatan berkurang sedangkan pengeluaran bertambah karena harus membeli air bersih. Disini terlihat sekali pentingnya masyarakat
mempunyai akses terhadap air bersih agar mereka dapat lebih sejahtera dikemudian hari.
Menurut Johnstone dan Wood dalam Mungkasa 2006 menerangkan bahwa
masyarakat yang tidak dapat mengakses air bersih harus menanggung konsekuensi
berupa: 1.
Tingginya biaya untuk memperoleh air bagi masyarakat yang tidak punya akses. Masyarakat menghabiskan sekitar 10-40 dari penghasilannya atau
mungkin 10-100 kali lipat harga air tarif rata-rata Black dalam Mungkasa, 2004.
Sedangkan air minum dianggap mahal jika pengeluaran melampaui 3 persen dari pendapatan rata-rata penduduk Water Academy dalam Mungkasa,
2004.
47 2.
Konsumsi air bersih menurun. Dengan tingginya biaya, jauh jarak dan waktu yang lama untuk mendapatkan
air bersih menjadikan masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan standar air bersih. Hilangnya pendapatan karena turunnya produktivitas dan
bertambahnya biaya kesehatan. Dengan tidak adanya akses ke air bersih berpengaruh langsung atau tidak langsung pada pendapatan dan kesehatan
karena banyak masyarakat yang terkena penyakit. Dengan perhitungan sederhana saja bisa digambarkan bahwa masyarakat
yang tidak dapat akses air bersih akan mengeluarkan biaya lebih besar daripada yang punya akses walaupun dibandingkan dengan tarif termahal yang dipakai
PDAM. Contoh illustrasi: Seseorang dalam sehari membeli air bersih dari pedagang gerobak 2 jerigen,
dengan harga untuk 1 jerigen isi 20 liter= Rp.1000,- berarti dalam 1 hari mengeluarkan Rp.2.000,-. Dapat kita hitung biaya keluarga tersebut dalam
satu bulan untuk membeli air bersih: Biaya air bersih dalam 1 bulan = 30hr x Rp.2.000,- = Rp.60.000,-
Volume pemakaian air bersih dalam 1 bulan = 30 hr x 2 jerigen x 20 ltr = 1200 liter
Dikonversi dalam 1m3, maka biaya untuk 1m3 adalah = 1000 liter1200liter x Rp.60.000,- = Rp.50.000,-
Sedangkan tarif PDAM yang paling mahal Rp.8.000,-m3. Maka sangat jelas bahwa masyarakat yang tidak punya akses air minum
akan mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk air bersih sampai berlipat-lipat dibandingkan dengan harga jual tertinggi PDAM pun, apalagi dengan harga
standar masyarakat. Berarti masyarakat yang pada awalnya tidak punya akses pada air bersih, kemudian mereka punya akses maka mereka akan dapat
menyimpansaving dana yang awalnya untuk membeli air bersih ke pengeluaran lainnya, seperti: perbaikan rumah, biaya pendidikan, perbaikan sarana lingkungan
rumah dan sebagainya. Baik secara langsung atau tidak langsung dengan adanya akses kepada air
bersih akan berpengaruh pada pengadaan rumah perbaikan rumah masyarakat. Dimana dengan adanya akses kepada air bersih maka perumahan rumah masyarakat
48 akan semakin baik. Pada realitannya banyak terjadi di perumahan permukiman yang
sulit akses air bersih, masyarakatnya rela untuk mengeluarkan biaya yang besarpun demi untuk mendapatkan air bersih. Contohnya di Kabupaten Serang untuk membuat
sumur air tanah kedalaman 70-100 meter dengan memakai mesin jetpump, masyarakat harus mengeluarkan biaya kurang lebih Rp.4.000.000,-. Sedangkan biaya
untuk mendapatkan akses air bersih PDAM hanya diminta biaya pemasangan kurang lebih Rp.1.375.000,-. Maka disini ada selisih Rp.2.625.000,- yang dapat dipergunakan
untuk kepentingan lain, salah satunya untuk perumahan.
2.5 Program Pemerintah Bidang Air Bersih untuk Permukiman