Penyediaan Air Bersih dengan Perpipaan Penyediaan Air Bersih Non-perpipaan

57 Di kota besar dengan banyaknya industri, taman-taman dan fasilitas-fasilitas umum akan banyak membutuhkan air dan juga akan banyak terjadi pemborosan dan kehilangan air. Kebutuhan air sangat bervariasi, hal yang mempengaruhi kebutuhan air bersih tergantung pada: jumlah penduduk, perkembangan kota permukiman, perkembangan industri dan kondisi ekonomi. Pemakaian air perkapita bervariasi tergantung kepada beberapa faktor, yait : a. Tingkat kehidupan dan tingkat perekonomian masyarakat tersebut; b. Tingkat pendidikan masyarakat; dan c. Keadaan sistem penyediaan air.

2.8 Penyediaan Supply Air Bersih Masyarakat

Penyediaan air bersih dapat dilakukan dengan sambungan rumah tangga, pipa umum, sumur gali, dan air hujan Howard dan Bartram, 2003. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16 Tahun 2005 tentang Penyediaan Air Minum bahwa Penyediaan air bersih yang dilakukan PDAM dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. Penyediaan Air Bersih dengan Perpipaan

Sistem perpipaan dimana air sampai pada tujuan dengan memakai pipa, meliputi sambungan rumah tangga atau perkantoran, hidran umum dan hidran kebakaran. Dalam buku penjelasan Program Perbaikan Lingkungan Perumahan Kota PLPKKIP diterangkan bahwa standar untuk pelayanan hidran umum yaitu: Setiap kampung terdiri dari 3-10 unit hidran untuk melayani masyarakat antara 30-50 ltrorghr. Jarak antar kran 100 s.d 150 m disesuaikan kondisi, satu kran umum ha dapat melayani 300-400 orang DJCK PU dalam Eda, 2007.

b. Penyediaan Air Bersih Non-perpipaan

Sistem non perpipaan, dimana air didapatkan melalui sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air hujan, mobil tangki air dan bangunan perlindungan mata air. Memanfaatkan sumur air tanah dan menggunakan air sungai masih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia terutama masyarakat yang ada di Kabupaten Serang. 58 Secara umum terdapat lima sumber air yang dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan kegiatan perkotaan Nace dalam Hartono, 2005 yaitu: 1. Air hujan, yaitu air hasil kondensasi uap air yang jatuh ke tanah. Dalam pemanfaatan air hujan sebagai air bersih banyak dilakukan oleh masyarakat yang mengalami kekurangan air di musim kemarau, termasuk untuk daerah yang berada di permukiman Linduk Kecamatan Pontang Kabupaten Serang. Pemanenan air hujan sudah banyak dilakukan sejak lama, khususnya di pedesaan dimana sumber air tanahnya tidak mencukupi atau pengadaannya terlalu mahal. 2. Air tanah, yaitu air yang mengalir dari mata air, sumur artesis atau diambil melalui sumur buatan. 3. Air Permukaan, yaitu air sungai atau danau. 4. Desalinasi air laut, atau air tanah payau asin. 5. Hasil pengolahan air buangan. Dari beberapa sumber air diatas air tanah dan air permukanaan merupakan sumber air bersih yang paling mudah didapatkan dengan kualitas air yang relatif baik untuk dijadikan air bersih. Air tanah merupakan sumber air bersih yang terbesar di muka bumi. Akhir-akhir ini pemakaian air tanah sebagai air bersih meningkat dengan cepat, bahkan di beberapa tempat tingkat eksploitasinya sudah sampai tingkat membahayakan. Kecenderugan memilih air tanah sebagai air bersih dibanding dengan air permukaan adalah karena mempunyai beberapa keuntungan Suripin, 2002:141 sebagai berikut: 1. Tersedia dekat dengan tempat yang memerlukannya. 2. Debit produksi air sumur biasanya relatif stabil. 3. Lebih bersih dari bahan cemaran polutan. 4. Kualitasnya lebih seragam. 5. Bersih dari kekeruhan, bakteri, lumut, dan binatang air. 59

2.9 Variabel Penelitian