83
3.3.1. Supply Non Perpipaan
Supply air bersih non perpipaan bagi masyarakat di permukiman Linduk berasal dari air hujan, air kali, air tanah sumur dangkalsumur dalam dan air
kemasan isi ulang.
TABEL III.7 SUMBER AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN
MASYARAKAT DI PERMUKIMAN LINDUK
Sumber Air Bersih Jumlah Rumah Tangga
Air PDAM 179 kk
Air Tanah 304 kk
Air Hujan 116 kk
Air Kemasan Isi Ulang 681 kk
Air Kali 809 kk
Sumber: Desa Linduk, 2009
Adapun karakteristik supply non perpipaan di permukiman Linduk, adalah
sebagai berikut: 1.
Air Kemasan Isi Ulang. Air kemasan menjadi pilihan utama supply air bersih sebagian besar
masyarakat di permukiman Linduk untuk memenuhi kebutuhan minum, karena sifatnya yang praktis, yaitu air langsung minum tanpa harus dimasak
terlebih dahulu. Air kemasan yang kebanyakan di konsumsi masyarakat di permukiman Linduk ini adalah air kemasan isi ulang AMIU yang diperoleh
dari depot air isi ulang. 2.
Air Hujan. Ada sebagian kecil masyarakat di permukiman Linduk yang menjadikan air
hujan sebagai supply air bersih non perpipaan untuk memenuhi kebutuhan minum dan masak. Dengan cara, menampung air hujan pada ember, bak-bak
kecil, dan penampungan lainnya dalam jumlah yang terbatas dan hanya cukup memenuhi kebutuhan minum dan masak di musim penghujan saja. Sedang ada
juga sebagian masyarakat membuat kolam tadah hujan dengan tujuan memanen air hujan di musim penghujan dengan jumlah yang cukup banyak
sehingga dapat mencukupi persediaan air bersih untuk kebutuhan minum dan
84 masak di musim kemarau. Air hujan menjadi salah satu pilihan masyarakat
akan kebutuhan air bersih untuk minum dan masak karena kualitas airnya yang enak untuk di konsumsi.
3. Air Tanah.
Air tanah digunakan masyarakat di permukiman Linduk sebagai supply air bersih non perpipaan untuk memenuhi kebutuhan MCK dan lain-lain yang
sifatnya tidak dikonsumsi atau pemakaian luar. Sedang untuk kebutuhan minum dan masak tidak dapat dipenuhi karena kualitas air tanah baik sumur
dangkal maupun sumur dalam tidak enak untuk dikonsumsi karena terasa hambar dan rasa air asin karena permukiman Linduk berada di pesisir pantai.
Supply air bersih non perpipaan yang berasal dari air tanah ini hanya dapat diusahakan oleh sebagian masyarakat di permukiman Linduk, karena beberapa
hal yaitu 1 tidak semua tempat di permukiman Linduk dapat membuat sumur dangkal karena tergantung ada tidaknya sumber air di bawahnya, 2 untuk
sumur dalam, karena berada pada kedalaman yang cukup jauh yaitu di atas 70 –100m sehingga membutuhkan teknologi yang cukup mendukung untuk
melakukan pengeboran, yang secara langsung berpengaruh terhadap biaya pengeboran yang cukup mahal yaitu kisaran 4-5 juta rupiah.
Sumber: Hasil observasi, 2009
GAMBAR 3.10 SUMUR GALI MASYARAKAT
85
4. Air Kali
Air kali menjadi pilihan lain sebagian besar masyarakat di permukiman Linduk untuk dijadikan sebagai supply air bersih non perpipaan dalam
memenuhi kebutuhan memasak, MCK dan lain-lain, sedang bagi sebagian kecil masyarakat untuk memenuhi kebutuhan minum. Air kali ini oleh
sebagian besar masyarakat di permukiman Linduk di peroleh dari pedagang air keliling atau ada juga yang mengambil dan mengangkut sendiri ke rumah
atau langsung ke kali. Selanjutnya untuk air kali yang digunakan untuk memasak, maka air kali diberi tawas untuk memisahkan air dengan kotoran
sehingga air tersebut menjadi jernih. Sama halnya dengan air hujan, air kali yang telah diberi tawas menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat di
permukiman Linduk dalam memenuhi kebutuhan memasak, MCK dan lainnya, dan sebagian kecil masyarakat mengunakannya untuk memenuhi
kebutuhan minum karena enak untuk dikonsumsi.
3.3.2. Supply Perpipaan