48 akan semakin baik. Pada realitannya banyak terjadi di perumahan permukiman yang
sulit akses air bersih, masyarakatnya rela untuk mengeluarkan biaya yang besarpun demi untuk mendapatkan air bersih. Contohnya di Kabupaten Serang untuk membuat
sumur air tanah kedalaman 70-100 meter dengan memakai mesin jetpump, masyarakat harus mengeluarkan biaya kurang lebih Rp.4.000.000,-. Sedangkan biaya
untuk mendapatkan akses air bersih PDAM hanya diminta biaya pemasangan kurang lebih Rp.1.375.000,-. Maka disini ada selisih Rp.2.625.000,- yang dapat dipergunakan
untuk kepentingan lain, salah satunya untuk perumahan.
2.5 Program Pemerintah Bidang Air Bersih untuk Permukiman
Negara-negara yang bergabung dalam Millenium Development Goals MDGs yang didalamnya termasuk Indonesia telah menyepakati untuk mengurangi
tingkat kemiskinan dengan cara mengurangi separuh proporsi penduduk yang belum mempunyai akses air bersih berkelanjutan pada tahun 2015. Pada tabel dibawah ini
akan terlihat jelas target yang harus dicapai pada tahun 2015.
TABEL II.2 TARGET PELAYANAN AIR BERSIH INDONESIA MENURUT MDGs.
Eksisting Target MDGs
Penduduk 2000
Penduduk punya akses
Penduduk tidak punya
akses Penduduk
2015 Penduduk
punya akses Penduduk
tidak punya akses
85 juta jiwa 39
61 131 juta jiwa
70 30 33 juta
52 juta 91 juta
40 juta Sumber : Dep.Kimpraswil,Studi National Action Plan Bidang Air Bersih 2003
Dari tabel diatas dengan jelas dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun, penyediaan air bersih untuk masyarakat harus ditingkatkan sebanding dengan
perkembangan penduduk Indonesia yang setiap tahun mengalami peningkatan. Penyediaan air bersih mempunyai peranan dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan menunjang pembangunan di sektor perumahan dan permukiman. Tujuan utama dari penyediaan air bersih adalah menyediakan air
bersih yang cukup dan memenuhi prasayarat kesehatan kepada masyarakat yang
49 tinggal di permukiman yang ada di daerah perkotaan maupun pedesaan.
Penyediaan dan pengelolaan air bersih diusahakan pada pelayanan wilayah perkotaan yang memiliki cakupan pelayanan yang terbatas. Untuk pelayanan
wilayah pedesaan diprioritaskan pada permukiman yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih serta banyak terjadi kasus penyakit menular
terutama yang penularannya melalui air seperti kolera, disentri dan lain sebagainnya. Upaya-upaya yang dilakukan di masyarakat kota dilakukan dengan
cara peningkatan kapasitas produksi serta menambah sambungan rumah SR, pembangunan hidran umum HU dan terminal air TA yang kemudian
dilanjutkan dengan pemasangan sambungan ke rumah-rumah sesuai perkembangan kemampuan masyarakat Sastra M dan Marlina, 2005: 9.
Sedangkan untuk penyediaan dan pengelolaan air bersih di pedesaan direalisasikan dengan mengadakan berbagai kegiatan yaitu pengembangan dan
penerapan teknologi tepat guna untuk penyediaan air bersih, peningkatan swadaya masyarakat dalam penyediaan dan pengelolaan air bersih, peningkatan
penyuluhan tentang pentingnya penggunaan air bersih bagi kesehatan masyarakat dan pengoperasian serta pemeliharaan prasarana dan sarana air bersih pedesaan.
Selain itu diadakan penyuluhan dan motivasi untuk lebih meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengadaan air bersih sesuai dengan keadaan lingkungan
dan tingkat sosial ekonomi penduduk setempat. Kegiatan penyuluhan tersebut didukung dengan dibuatkannya prasarana air bersih seperti kran umum, sumur
pompa, sumur gali, penampungan air hujan dan perlindungan mata air. Dengan terus ditingkatkannya penyediaan prasarana air bersih dalam
jumlah yang makin memadai, maka salah satu kebutuhan dasar masyarakat makin dapat dipenuhi. Dengan demikian upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat juga makin dapat ditingkatkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas masyarakat. Selain itu air bersih juga merupakan
salah satu prasarana permukiman maka dengan terus meningkatnya kapasitas air bersih beserta jaringannya mendorong pertumbuhan perumahan dan permukiman
yang mendukung perkembangan kawasankota Marsono, 1995. Peningkatan pelayanan terus dilakukan oleh pemerintah dengan
digulirkannya Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
50 PAMSIMAS dan peningkatan produksi air bersih oleh PDAM. Program Air
Minum yang dilakukan pada kenyataannya adalah program air bersih. Dimana program tersebut dilakukan agar adanya peningkatan dalam kinerja pelayanan
Dep.Kimpraswil, Studi National Action Plan Bidang Air Bersih 2003 dalam hal: a.
Kuantitas : konsumsi 150-160 ltrorghr. b.
Kualitas : standar air minumbersih Depkes. c.
Kontinuitas aliran : 24 jam per haridapat diperoleh kapan saja.
2.6 Aksesibilitas Air Bersih a.