JumlahVolume Kebutuhan Air Bersih Masyarakat

75 3.2. Karakteristik Permintaan Demand Air Bersih Masyarakat Di Permukiman Linduk Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Permintaaan demand air bersih masyarakat di permukiman Linduk Kec. Pontang Kab. Serang hanya pada sektor domestik saja, karena air bersih yang digunakan masyarakat di permukiman Linduk hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Adapun karakteristik permintaan demand air bersih masyarakat di permukiman Linduk Kecamatan Pontang Kabupaten Serang, berdasarkan variabel akses yang akan diteliti, meliputi: a. Jumlahvolume kebutuhan air bersih masyarakat. b. Jarak dan waktu tempuh masyarakat mendapatkan air bersih. c. Kualitas air bersih masyarakat. d. Hargabiaya untuk mendapatkan air bersih.

3.2.1 JumlahVolume Kebutuhan Air Bersih Masyarakat

Jumlahvolume kebutuhan air bersih masyarakat di permukiman Linduk, dapat dilihat dari pola pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari untuk kebutuhan minum, memasak, mandi, cuci, kakus dan lain-lain. Dimana kebutuhan air bersih masyarakat diperoleh dari air kemasan isi ulang, air hujan, air kali, air tanah baik sumur dangkal, maupun sumur dalam dan air PDAM. TABEL III.4 PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT DI PERMUKIMAN LINDUK Masyarakat Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Minum Masak MCK, LL Air PDAM X X X Air Tanah - - X Air Hujan X X - Air Kemasan Isi Ulang X - - Air Kali X X X Sumber: Hasil observasi, 2009 Keterangan : X = Air yang digunakan -= Air yang tidak digunakan 76 Kebutuhan air bersih masyarakat di permukiman Linduk untuk memenuhi kebutuhan minum, sebagian besar masyarakat memilih membeli air kemasan isi ulang dari depot air isi ulang dengan harga sekitar Rp.3.500,- per galon. Dan sebagian kecil masyarakat ada yang menggunakan air PDAM, air hujan dan air kali. Sumber: Hasil observasi, 2009 GAMBAR 3.5 DEPOT AIR ISI ULANG “ZABADI” Kebutuhan air bersih masyarakat di permukiman Linduk untuk memenuhi kebutuhan memasak, sebagian besar masyarakat menggunakan air kali dan sebagian kecil masyarakat menggunakan air PDAM dan air hujan. Sedang kebutuhan air bersih masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mandi, mencuci, kakus dan lain-lain, sebagian besar masyarakat menggunakan air kali, lainnya menggunakan air tanah sumur dangkal ataupun sumur dalam dan sebagian kecil masyarakat menggunakan air PDAM. Ada beberapa hal yang mendorong sebagian besar masyarakat di permukiman Linduk menggunakan air kali untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari baik untuk minum, memasak, mandi, mencuci, kakus dan lain-lain, yaitu : pertama, sebagian besar masyarakat di permukiman Linduk belum mendapat pelayanan PDAM meski PDAM telah ada di permukiman tersebut. Yaitu karena jangkauan pelayanannya baru melayani 179 sambungan rumah atau 77 sekitar 18,12 dari total rumah tangga di permukiman Linduk Kec. Pontang. Kedua, kondisi air tanah dengan rasa air yang hambar dan asin serta berada pada kedalaman di atas 70–100 meter. Dan untuk pengadaannya memerlukan biaya yang mahal sekitar Rp. 4.000.000,- sampai Rp. 5.000.000,-. Namun demikian, lantaran sulitnya mendapatkan air bersih di permukiman Linduk, memaksa masyarakat yang mampu untuk melakukan pengeboran air tanah demi memenuhi kebutuhan air bersih dan itupun hanya untuk kebutuhan kebersihan mandi, cuci, kakus dan lainnya. Terdapat tiga pola yang terbentuk oleh masyarakat di permukiman Linduk yang menggunakan air kali untuk pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari baik untuk konsumsi, kebersihan dan lain-lain, yaitu sebagai berikut : 1. Air kali diambil dan diangkut sendiri oleh masyarakat hingga ke rumahnya, 2. Air kali dibeli dari pedagang air keliling. 3. Air kali langsung dimanfaatkan masyarakat di tempat tersebut. Sebagian besar masyarakat di permukiman Linduk yang tidak mempunyai sumur, kebutuhan air bersih sehari-hari diperoleh dari air kali. Air tersebut digunakan untuk kebutuhan memasak, mandi., mencuci, kakus dan lain-lain. Dimana kebutuhan air bersih untuk memasak, air kali di peroleh dengan cara diambil dan diangkut sendiri oleh masyarakat hingga ke rumahnya. Sedang kebutuhan air bersih untuk mandi, mencuci, kakus dan lain-lain, masyarakat menggunakan air kali langsung di sumbernya. Sumber: Hasil observasi, 2009 78 GAMBAR 3.6 RUTINITAS MANDI DAN MENCUCI Kondisi seperti ini bisa dilihat sepanjang bentangan Kali Ciwaka di kawasan Kecamatan Pontang termasuk permukiman Linduk. Dimana pada bagian kiri dan kanan pinggiran kali tampak tumpukan sampah yang dapat mencemari dan menurunkan kualitas air kali tersebut. Meski demikian, tetap saja masyarakat menggunakan air kali untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari lantaran sulitnya mendapatkan air bersih. Sumber: Hasil observasi, 2009 Bagi masyarakat yang sudah mempunyai sumur, karena rasa air tanah yang hambar dan asin sehingga tidak enak untuk dikonsumsi. Maka kebutuhan air bersih untuk memasak, diperoleh dengan membeli air kali dari pedagang air keliling dengan harga sekitar Rp. 1.000,- per jerigen. Air kali yang diperoleh dari pedagang air keliling adalah air kali yang sudah dijernihkan dengan tawas air kali tawas. GAMBAR 3.7 TUMPUKAN SAMPAH DI PINGGIRAN KALI 79 Sumber: Hasil observasi, 2009 GAMBAR 3.8 AIR KALI SETELAH DI BERI TAWAS

3.2.2 Jarak Dan Waktu Tempuh Masyarakat Mendapatkan Air Bersih