80
e. Jangka Waktu Perlindungan Hak Cipta
Dasar filosofi berlakunya Hak Cipta adalah sesuai dengan konsepsi hak milik yang bersifat immateril yang merupakan hak
kebendaan. Hak Kebendaan mempunyai sifat Droit de suit yaitu senatiasa mengikuti dimana benda tersebut berada, sehingga
pemilik boleh melakukan tindakan hukum apa saja terhadap haknya. Adanya pembatasan waktu pemilikan Hak Cipta dalam
jangka waktu selama hidup ditambah 50 lima puluh tahun , untuk tujuan agar hak cipta tidak tertahan lama pada tangan seorang
pencipta sebagai pemiliknya, sehingga setelah si pencipta meninggal dunia dan ditambah dengan 50 lima puluh tahun,
selanjutnya hak tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat luas secara bebas sebagai milik umum public domain, artinya
masyarakat boleh mengumumkan atau memperbanyak tanpa harus meminta ijin kepada pencipta atau pemegang hak dan tidak
dianggap sebagai pelanggaran hak cipta. Undang-Undang Hak Cipta Tahun 2002 membedakan
jangka waktu perlindungan bagi ciptaan-ciptaan yang dilindungi oleh Hak Cipta. Bagi ciptaan : Buku, pamflet dan semua karya tulis
lain; Drama atau drama musikal, tari, koreografi; Segala bentuk seni rupa, seperti seni lukis, seni pahat dan seni patung; Seni batik;
Lagu atau musik dengan atau tanpa teks; Arsitektur; Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan sejenis lain; Alat peraga; Peta;
81
Terjemahan, tafsiran, saduran dan bunga rampai, berlaku selama hidup pencipta dan terus berlangsung selama 50 tahun setelah
pencipta meninggal dunia. Sementara untuk ciptaan ang telah disebutkan diatas yang dimiliki oleh 2 orang atau lebih, hak cipta
berlaku selama hidup pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan berlangsung hingga 50 tahun sesudahnya.
Selanjutnya Hak Cipta atas ciptaan :Program Komputer; Sinematografi; Fotografi; Database dan Karya hasil
pengalihwujudan diberikan perlindungan selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan. Hak cipta atas perwajahan karya tulis
yang diterbitkan diberikan perlindungan selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan. Seluruh karya cipta yang dilindungi oleh
Undang-Undang Hak Cipta Tahun 2002 yang dimiliki dan dipegang oleh suatu badan hukum berlaku selama 50 tahun sejak
pertama kali diumumkan. Selama jangka waktu perlindungan hak cipta, pemegang
hak cipta memiliki hak eksklusif untuk mengumumkan dan memperbanyak ciptaannya yang timbul secara otomatis setelah
suatu ciptaan dilahirkan. Namun demikian hak aksklusif ini tidak bersifat mutlak karena Undang-Undang Hak Cipta membenarkan
adanya penggunaan secara wajar fair dealing sehingga tidak dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak cipta. Penggunaan
secara wajar tersebut antara lain untuk kepentingan pendidikan,
82
penelitian, penuliusan karya ilmiah, penyusunan laporan dan lain sebagainya.
Pada dasarnya penggunaan secara wajar fair dealing untuk menyeimbangkan antara kepentingan pencipta dengan kepentingan
umum masyarakat. Meskipun sebenarnya merupakan pelanggaran, namun selama tidak bertentangan dengan
pemanfaatan secara komersial dari pemegang hak cipta. Penggunaan hak cipta secara wajar ini juga diakui dinegara lain
seperti Australia.
f. Pendaftaran Ciptaan