Falsafah Hak Cipta Perancis

85 falsafah yang dianut oleh Amerika Serikat dengan tradisi Anglo Saxon 75 . Hukum Hak Cipta Perancis banyak dipengaruhi oleh pandangan hukum alam abad pertengahan yang lebih banyak memberikan perhatian dan perlindungan hukum kepada pencipta sebagai implementasi hak-hak alamiah natural right, sedangkan tradisi Amerika mempunyai pandangan lain tentang Hak Cipta yang lebih banyak dipengaruhi oleh mahzab utilitarian yang berakar pada filosofi hedonistic yang cenderung mengesampingkan perlindungan pada pencipta melainkan lebih menekankan pada tercapainya kemanfatan yang lebih besar untuk masyarakat banyak, sehingga lebih banyak memberikan perlindungan kepada ciptaan dan bukan kepada penciptanya.

a. Falsafah Hak Cipta Perancis

Landasan sejarah Undang-Undang Hak Cipta Perancis sebenarnya sama dengan landasarn Undang-Undang Hak Cipta Amerika Serikat dan Inggris. Hak Cipta Perancis muncul dari reruntuhan praktek monopoli kerajaan dan lembaga sensor atas seni sastra oleh negara. Pada tahun 1852, Perancis mengumumkan akan memberikan perlindungan hak cipta tidak saja pada karya-karya dari negara ang setuju dengannya tetapi juga terhadap kerya- karya dari negara lain yang tidak melindungi karya-karya Perancis. Sepuluh tahun kemudian yaitu tahun 1862 tercatat 23 negara turut menandatangani perjanjian timbal balik dengan Perancis. Dalam 75 Budi Santoso, “Dekonstruksi Hak Cipta : Studi Evaluasi Konsep Pengakuan Hak Dalam Hak Cipta Indonesia”, Kapita Selekta Hukum, Fakultas Hukum Undip, 2007. Hal. 281. 86 perkembangannya Eropa justru menjauhi prinsip timbal balik dalam melindungi karya cipta melainkan mengarh kepada tercapainya prinsip erjanjian secara umum dan lebih efisien yaitu Prinsip Perlakuan Nasional national treatment. Kemudian tahun 1884, diplomat dari sepuluh negara mengadakn pertemuan di Bern, Swiss untuk mulai merumuskan perjanjian multi lateral mengani hak cipta yang didasarkan pada prinsip perlakuan nasional dengan standart minimum. Perjanjian ini ditandatangani tahun 1886 dengan sepuluh negara peserta yaitu Perancis, Jerman, Italy, Liberia, Spain, Switzerland, Tunisia, Belgium dan Great Britain. Perjanjian inilah yang kemudian dikenal dengan Bern Convention for The Protection of Literary and Artistic Works 1886. Dengan demikian Bern Convention sangat kental akan pengaruh prinsip dasar hukum hak cipta Perancis 76 . Bern Convention disepakati atas tiga prinsip dasar yaitu 77 : 1. Prinsip Resiprositas Bahwa setiap negara peserta wajib melindungi karya cipta yang dihasilkan warga negara dari negara lain yang juga terdaftar sebagai peserta perjanjian atas dasar persyaratan yang sama guna melindungi karya-karya warga negaranya sendiri. 2. Prinsip Automatic Protection Bahwa hak cipta bukan pemberian oleh pihak lain tetapi merupakan hak yang telah melekat secara alamiah kepada setiap 76 Ibid, Hal. 282 77 Loc. Cit. 87 individu. 3. Prinsip Independent Protection Bahwa perlindungan hukum diberikan tanpa harus bergantung pada pengaturan perlindungan hukum negara asal pencipta. Undang-Undang Hak Cipta Perancis sangat menghormati hak-hak pencipta, untuk itu Perancis tidak menggunakan istilah copyright untuk hak cipta tetapi menggunakan istilah authors right yaitu hak pencipta untuk menunjukkan bahwa Undang-Undang Hak Cipta tersebut memberikan perlindungan yang lebih pada pencipta dan bukan ciptaannya. Implementasi terhadap pemberian perlindungan yang lebih condong kepada pencipta tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan mengenai doktrin Hak Moral droit moral, yang memberikan hak kepada pencita untuk mengontrol ciptaannya dan melarang orang lain termasuk penerbitnya sendiri untuk mengubah ciptaannya kedalam bentuk apapun yang mungkin dapat berakibat buruk pada reputasi seninya. dengan demikian aturan mengenai hak moral, lebih banyak berkaitan dengan hal- hal yang berhubungan dengan perlindungan atas nama baik pencipta, reputasi ciptaannya dan bukan pada nilai ekonomi ciptaannya 78 . Berbeda dengan Hak Ekonomi yang dapat dialihkan dengan berbagai macam cara, maka Hak Moral tidak dapat dialihkan sekalipun Hak ekonomi ciptaan telah berpindah tangan sebanyak apapun dan kepada siapapun maka Hak Moral tetap mengikuti ciptaan tersebut dan tetap 78 Ibid, Hal. 283 88 menjadi milik pencipta. Hukum hak cipta Perancis mengakui kenyataan bahwa pencipta memang telah memproleh beberapa keuntungan dengan melakukan transfer hak ekonomi sebuah ciptaan hasil karya intelektualnya kepada pihak lain, akan tetapi hal ini tidak berarti mengeliminasi semua hak yang dimilki pencipta. Dalam falsafah hak cipta Perancis yang banyak dianut oleh negara-negara di Eropa sebagai penganut tradisi hukum sipil, pencipta menjadi titik pusat yang mendapatkan hak penuh untuk melakukan pengawasan atas setiap penggunaan karya ciptanya yang mungkin dapat merugikan kepentingannya 79 . Selain Hak Moral yang menjadi ciri utama, hukum hak cipta Perancis juga menganggap bahwa yang dapat menyandang status pencipta hanyalah manusia, sedangkan badan hukum tidak termasuk di dalamnya. Dengan demikian karya rekaman, siaran televisi ataupun siaran radio tidak mendapatkan perlindungan hak cipta melainkan dilindungi dengan hak yang berkaitan dengan hak cipta neighbouring right yang lebih rendah tingkatannya dibandingkan dengan hak cipta karena dianggap tidak mampu mencerminkan unsur kepribadian penciptanya 80 . Berkaitan dengan perlindungan hukum atas Hak Cipta yang merupakan bagian dari HKI, tepatnya di dalam Article 27 1 Universal Declaration of Human Rights Deklarasi Umum mengenai Hak Asasi Manusia menetapkan bahwa : 79 Loc. Cit. 80 Ibid, Hal. 285 89 “Setiap orang mempunyai hak sebagai pencipta untuk mendapatkan perlindungan atas kepentingan-kepentingan moral dan material yang merupakan hasil dari ciptaannya di bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni”. Dengan demikian perlindungan Hak Cipta khususnya bagi karya seni mengacu kepada norma-norma hukum baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur hubungan antara manusia dalam berbagai aspek kehidupan, yang bertujuan untuk menjaga ketentraman dan ketertiban hidup bermasyarakat, memberikan perlindungan terhadap hak-hak dan kepentingan manusia serta sebagai sarana untuk menegakkan keadilan. Dengan adanya aturan hukum maka setiap orang mempunyai pedoman dalam bertingkah laku 81 .

b. Falsafah Hak Cipta Amerika Serikat