yang serendah mungkin dalam penggunaan sumber daya untuk mempdoduksi barang-barang atau jasa pelayanan.15
2. Pembiayaan Bahan Makanan.
Makanan merupakan elemen biaya yang cukup besar di setiap institusi. Jika dikendalikan dengan baik akan dapat menjamin
tercapainya keuntungan dan tujuan yang optimal. Meskipun biaya makanan sangat tergantung pada fluktuasi harga, akan tetapi dapat
dikendalikan, oleh karena itu perlu sistem pengendalian biaya makan yang efektif, disamping itu biaya makan merupakan anggaran yang
besarnya kurang lebih 25–50 dari biaya penyelenggaraan pelayanan gizi diinstitusi terserap untuk pembelian bahan makanan. Pengendalian
biaya bahan makanan dapat dilakukan pada semua proses penyelenggaraan makanan mulai dari perencanaan menu sampai
dengan distribusi makanan dan penjualan. 16 Upaya-upaya pengendalian biaya yang dapat dilakukan dirumah
sakit meliputi : a. Meningkatkan efisiensi, yang terdiri dari tiga jenis yaitu :
1. Economic Efficiency efisiensi ekonomi atau sering disebut juga Using leas cost input. Contoh: penggunaan obat generik karena
relatif murah. 2. Technical in Efficiency efisiensi teknik, banyak sekali pemborosan
teknis akibat kombinasi dari sumber daya yang tidak sesuai. Contoh ada alat canggih tapi tidak ada operatornya.
3. Scale Efficiency, efisiensi yang berkaitan dengan besarnya investasi yang sangat rawan untuk terjadi inflasi.
b. Mengembangkan kesadaran akan biaya cost consciousness yang bertujuan agar para pelaku rumah sakit berprilaku hemat supaya
biaya bisa ditekan lebih murah. c. Investasi teknis yaitu mencari peluang untuk menghemat
pengeluaran. d. Hospital Investment Control, yaitu dengan menghindari investasi
yang tidak optimal. 17 Dalam melaksanakan program efisiensi biaya manajer rumah sakit
dapat membaginya dalam empat langkah strategis yaitu : a. Langkah pertama adalah awas biaya. Administrator rumah sakit perlu
awas tentang biaya yang timbul dari setiap operasional rumah sakit. b. Langkah kedua adalah pengawasan biaya. Administrator rumah sakit
perlu menyediakan mekanisme dan media untuk mengidentifikasi, melaporkan dan mengawasi biaya.
c. Langkah ketiga adalah pengelolaan biaya yaitu menyusun sistem untuk mengontrol dan mengusahakan timbulnya rencana, strategi,
program dan tercapainya tujuan efisiensi biaya. d. Langkah keempat adalah penyediaan insentif dan kompensasi yang
menyebabkan program efisiensi biaya dapat berjalan terus.
Disamping itu intervensi manajemen dapat dilakukan untuk mengefisienkan biaya melalui manajemen tenaga rumah sakit, melalui
peningkatan produktivitas atau melalui manajemen peralatan, sarana dan fasilitas. Dan dapat pula dibentuk sebuah Komosi Program Efisiensi
Biaya yang tujuannya membantu administrator rumah sakit dalam usaha mengefisienkan biaya rumah sakit. 18
Kegiatan manajemen logistik dirumah sakit meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Peramalan perencanaan dan penentuan kebutuhan terhadap permintaan pelayanan kesehatan customers.
b. Penganggaran untuk merumuskan perincian kebutuhan sesuai dengan standar mutu dan dana yang tersedia.
c. Pengadaan usaha untuk memenuhi kebutuhan operasional. d. Penyimpanan dan distribusi merupakan pelaksanaan penerimaan,
penyimpanan untuk kemudian disalurkan ke unit pengguna. e. Pemeliharaan, proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi
tehnis, daya guna dan hasil guna barang logistik. f. Penghapusan
kekayaan. g. Pengendalian
yaitu upaya
menjamin terselenggaranya
manajemen logistik rumah sakit. Perbekalan bahan makanan merupakan salah satu logistik yang
berada di rumah sakit. Apabila pengelolaan bahan makanan dilakukan dengan pendekatan manajemen logistik tahapan-tahapan tersebut di
atas harus dilakukan. Secara umum siklus dan penggunaan bahan makanan di rumah sakit akan mencakup tahap seleksi bahan makanan,
tahap pengadaan, tahap distribusi dan tahap penggunaan yang disusun berdasarkan pengalaman tahun-tahun yang lalu dan perkiraan yang
akan datang, kesemuanya dapat berjalan dengan baik dengan adanya dukungan dari pihak manajemen yaitu pengorganisasian, dana, sistem
informasi manajemen dan sumber daya manusia. 3
3. Perencanaan Bahan Makanan.