Penyusunan Teks Diskusi secara Mandiri
Kegiatan 3 Penyusunan Teks Diskusi secara Mandiri
Pada Kegiatan 3 ini siswa diharapkan mampu menyusun teks diskusi secara mandiri. Oleh karena itu, guru meminta siswa untuk mengemukakan pendapat dengan membuat teks diskusi berdasarkan pemahaman dan pengalaman siswa masing-masing. Tema diskusi diharapkan masih dampak teknologi bagi remaja.
Tugas 1 Mencari dan Mengidentifikasi Teks Diskusi
Pada Tugas 1 ini guru meminta siswa mencari teks diskusi tentang dampak teknologi di media massa cetak, seperti koran atau majalah. Guru meminta siswa mengidentifikasi teks yang ditemukan. Siswa diharapkan menemukan teks yang betul-betul merupakan teks diskusi. Siswa juga boleh mencari teks diskusi di internet. Perlu diingat lagi bahwa teks diskusi bertata organisasi khusus, yaitu isu, argumentasi mendukung, argumentasi menentang, dan simpulan. Sebagai perbandingan, siswa boleh melihat kembali teks yang telah dicontohkan pada teks model. Seandainya teks yang ditemukan siswa itu bukan teks diskusi, guru meminta siswa memodifikasi agar menjadi teks diskusi yang benar.
Tugas 2 Menyusun dan Meringkas Teks Diskusi
a) Menyusun Kembali Teks “Haruskah Menunggu Hingga Umur 17 Tahun untuk Mendapatkan SIM C?”
Supaya siswa betul-betul mahir dan memahami struktur teks diskusi secara mandiri, guru meminta siswa menganalisis juga teks diskusi berikut berdasarkan struktur teks diskusi yang meliputi isu, argumentasi mendukung, argumentasi menentang, dan simpulan.
Struktur Teks
Teks
Isu ...................................................................................... ...................................................................................... ...................................................................................... ...................................................................................... ......................................................................................
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 105
Kalau kita mengamati para pengendara sepeda motor saat ini, ada satu hal menarik yang perlu kita cermati. Selain orang dewasa, tidak sedikit di antara mereka adalah para pelajar yang masih berumur di bawah 17 tahun. Di depan mata kita, mereka lalu lalang mengendarai sepeda motor pada saat berangkat ke sekolah maupun ke tempat- tempat umum lainnya. Karena jarak dari rumah ke sekolah yang jauh serta keterbatasan sarana transportasi umum, para pelajar SMP lebih memilih mengendarai sepeda motor ke sekolah. Persoalannya adalah mereka belum mempunyai SIM karena umur mereka belum genap 17 tahun.
Memang ada beberapa SMP yang melarang siswa-siswinya membawa sepeda motor ke dalam sekolah. Namun, larangan tersebut tidak efektif, karena ternyata para pelajar tersebut lebih cerdik. Mereka tetap membawa sepeda motor dan memarkir kendaraannya di luar halaman sekolah dan tempat-tempat lainnya di dekat sekolah.
Memang serba dilematis, kalau ditinjau dari aturan lalu lintas, sebenarnya mereka tidak diperbolehkan mengendarai sepeda motor karena tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM). Faktor umur membatasi mereka untuk mendapatkan SIM C.
Para pelajar yang berusia 13—15 tahun tersebut tidak dapat memiliki SIM C karena menurut UU NO. 22 tahun 2009 pasal 81 (2), untuk mendapatkan SIM A, C dan D, mereka harus berusia paling rendah 17 tahun. Artinya, bagi pelajar berumur 13 tahun yang sudah dapat mengendarai sepeda motor, dia harus menunggu selama empat tahun untuk mendapatkan SIM C.
Di sisi lain, pertumbuhan fisik yang lebih cepat yang dialami generasi sekarang serta kemampuan mereka dalam mengendarai sepeda motor juga perlu dipertimbangkan. Tidak jarang, walaupun masih SMP, postur mereka mirip siswa SMA bahkan mahasiswa. Agak sulit membedakan apakah mereka siswa SMP, SMA atau mahasiswa jika tidak menggunakan pakaian seragam.
Kenyataan tersebut perlu menjadi pemikiran kita bersama, terutama bagi para aparat penegak hukum. Di satu sisi para pelajar tersebut belum cukup umur untuk mendapatkan SIM C, dengan sendirinya mereka dilarang mengendarai sepeda motor. N:amun di sisi lain, kita sering melihat para pelajar tersebut mengendarai sepeda motor ke sekolah, ke tempat les, ke mal atau ke rumah kawan- kawannya.
Sumber: http://muda.kompasiana.com/2012/08/25/haruskah-menunggu-hingga- umur-17-tahun-untuk-mendapatkan-sim-c-487894.html
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 107 Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 107
Pada bagian ini guru menjelaskan kepada siswa bahwa pada teks “Haruskah Menunggu Hingga Umur 17 Tahun untuk Mendapatkan SIM C?” masih ada beberapa kesalahan ejaan maupun kalimat. Struktur teksnya pun juga masih acak. Untuk itu, guru meminta siswa untuk merefisi ejaan, pilihan kata, kalimat, maupun struktur teks diskusi sehingga menjadi teks diskusi yang benar.
Di samping itu, guru meminta siswa mengerjakan tugas-tugas berikut secara mandiri.
1) Guru meminta siswa membuat teks diskusi sebagai wadah siswa untuk mengemukakan pendapat. Tema yang disarankan adalah “dampak teknologi”. Dalam membuat teks diskusi, siswa dapat mendasarkan diri pada kenyataan yang ada di sekitar lingkungan siswa. Biasanya, sesuatu yang disaksikan atau dialami sendiri akan lebih mudah siswa ungkapkan daripada sesuatu yang jauh dari kehidupan siswa. Misalnya, siswa dapat membuat teks diskusi tentang lingkungan atau perlunya ikut jejaring sosial. Siswa dapat mengungkapkan pendapat tentang manfaat ikut kelompok ilmiah remaja.
2) Setelah menyusun teks tersebut, secara mandiri guru meminta siswa menceritakan teks tersebut di depan kelas. Siswa diharapkan meminta tanggapan dan masukan dari teman-temannya tentang isi teks tersebut.
Tugas 3 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Diskusi
Pada Tugas 3 ini guru meminta siswa menelaah teks diskusi secara mandiri. Teks diskusi yang akan ditelaah dapat dicari di majalah, koran, atau internet. Penelaahan meliputi struktur teks, ejaan, kalimat, dan kata hubung perlawanan. Selanjutnya, secara mandiri guru menugasi siswa untuk mengerjakan tugas-tugas berikut.
a) Guru meminta siswa membuat frasa (kelompok kata) terdiri atas 2—3 kata yang berhubungan dengan dampak teknologi, sekurang-kurangnya sepuluh kelompok kata.
b) Guru meminta siswa membuat kalimat yang berhubungan dengan dampak teknologi dengan menggunakan kata hubung perlawanan sepuluh kalimat.
c) Guru meminta siswa menandai dan mengidentifikasi kata hubung dalam teks tersebut.
Pada bagian ini guru bisa menilai tugas siswa secara mandiri.
Tugas 4 Membandingkan Teks Diskusi dengan Teks Eksposisi
Pada Tugas 4 ini guru meminta siswa membandingkan teks diskusi dan teks eksposisi. Guru meminta membandingkan struktur teks, unsur kebahasaan, atau isi teks. Contoh teks yang dibandingkan adalah sebagai berikut.
108 Buku Guru Kelas VIII SMP/ MTs 108 Buku Guru Kelas VIII SMP/ MTs