Deskripsi Data Fokus Penelitian

B. Deskripsi Data Fokus Penelitian

1. Metode Pelaksanaan Kooperatif bervariasi Tipe Make a Match dan Team games Tournaments Pada Mata Pelajaran PAI

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa Penerapan metode Kooperatif bervariasi Tipe Make A Match Dan Team Games Tournaments dalam Mata Pelajaran PAI adalah sebuah bentuk Konsep belajar kelompok yang sudah dibentuk sebelumnya. metode Make A Match ( membuat pasangan ), siswa memainkan permainan dengan anggota-angota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun oleh guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi

pelajaran. 45

Permainan dalam TGT dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap siswa, misalnya, akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut.

45 Hasil wawancara dengan Ibu yayuk Triana Niode S.PdI Guru Pend. Agama dan Budi Pekerti 10 September 2015 di SMP AL-khairaat manado 45 Hasil wawancara dengan Ibu yayuk Triana Niode S.PdI Guru Pend. Agama dan Budi Pekerti 10 September 2015 di SMP AL-khairaat manado

Melihat tujuan dan fungsi penerapan metode kooperatif bervariasi dengan tipe make a match dan team games tournament, dalam proses belajar di sekolah sebagai penunjang terlaksananya kegiatan belajar peserta didik ke arah yang lebih baik, dengan berbagai strategi yang diperoleh oleh guru, guna tercapainya pembelajaran siswa tersebut.

Dengan jalan ini kita menggunakan suatu bentuk pengajaran untuk mengatasi kesulitan belajar sehingga dapat memahami kembali konsep-konsep pembelajaran yang pernah didapatkan.

Hasil wawancara dengan guru yang merupakan Pengajar dalam Materi PAI di SMP Alkhairaat Manado, mengemukakan bahwa selama beliau memegang materi PAI dan memakai peranan yang diterapkannya metode Make a Match dan Team games Tournaments, membawa hasil yang memuaskan, dikarenakan beliau melihat kondisi dan cara berfikir siswa yang lebih efektif, dan apalagi cocok untuk seumuran mereka, menginggat daya ingat mereka lebih cepat menangkap pelajaran PAI.

Usaha beliau tersebut akhirnya menghasilkan prestasi siswa dalam pelajaran, Namun sebelumnya pernah mengalami penurunan nilai, disebabkan memegang metode yang hanya diskusi saja. Dengan adanya metode baru yang beliau terapkan yaitu metode kooperatif bervariasi Make a match dan teams games tournaments , dikembangkan Usaha beliau tersebut akhirnya menghasilkan prestasi siswa dalam pelajaran, Namun sebelumnya pernah mengalami penurunan nilai, disebabkan memegang metode yang hanya diskusi saja. Dengan adanya metode baru yang beliau terapkan yaitu metode kooperatif bervariasi Make a match dan teams games tournaments , dikembangkan

Pelaksanaan Metode Make a Match dan teams games tournament merupakan proses Mata Pelajaran PAI ( Sifat-Sifat Rasul Allah swt), berikut ini petikan wawancara dengan guru PAI Sebagai berikut:

Dari hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Metode Make a match dan teams games tersebut bahwa setelah guru mendapatkan data peserta didik yang tuntas dalam proses belajar yang sedang berlangsung, dan berhasil kemudian pelajarannya memenuhi KKM maka dikatakan bah wa penerapan Metode ini “ Match a match dan teams games tournaments berhasil sampai nilai yang baik.

Dengan demikian metode yang digunakan dalam pelaksanaan . Berikut ini adalah

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Make a match dan teams games tournaments yaitu metode Mencari pasangan dalam Tim berkelompok, dikarenakan metode ini adalah metode bervariasi, Misalnya membuat pertanyaan berupa kuis dan bisa juga berupa Teka teki sesuai dengan pelajaran yang diajarkan

Yang penting ini bisa membantu anak-anak didik dalam proses pembelajaran agar mereka nyaman belajar di sekolah ini dan kalau mereka nyaman belajar yang pasti pelajaran akan mudah di serap, jadi tentunya harapan beliau sangat

besar yaitu sekolah ini bisa menghasilkan 47 output yang berkualitas.

2. Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match

Dari sekian banyak metode pembelajaran yang telah ada, salah satunya adalah metode pembelajaran cooperative learning tipe make a match. dalam mencari variasi model berpasangan. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar

46 Hasil wawancara dengan Ibu yayuk Triana Niode S.PdI Guru Pend. Agama dan Budi

Pekerti 12 September 2015 di SMP AL-khairaat manado 47 Hasil wawancara dengan Ibu yayuk Triana Niode S.PdI Guru Pend. Agama dan Budi Pekerti 12 September 2015 di SMP AL-khairaat manado Pekerti 12 September 2015 di SMP AL-khairaat manado 47 Hasil wawancara dengan Ibu yayuk Triana Niode S.PdI Guru Pend. Agama dan Budi Pekerti 12 September 2015 di SMP AL-khairaat manado

C. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match.

Agar sebuah metode pembelajaran berjalan secara sistematis, maka setiap metode pembelajaran dilengkapi dengan langkah-langkah pembelajarannya. Pada metode pembelajaran tipe make a match

1. Hal-hal yang perlu dipersiapkan jika pembelajaran dikembangkan dengan make a match adalah kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan-pertanyaan dan kartu-kartu lainya berisi jawaban dari pertanyaan tersebut.

2. Langkah berikutnya adalah guru membagi komunitas menjadi

3. kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok pembawa karu-kartu berisi pertanyaan-pertanyaan. Kelompok kedua adalah kelompok pembawa kartu-kartu berisi jawaban-jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai. Aturlah posisi kelompok-kelompok tersebut Upayakan kelompok pertama dan kedua berjajar saling berhadapan. Jika masing-masing kelompok sudah berada di posisi yang telah ditentukan,

maka guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun kelompok kedua saling bergerak mereka bertemu, mencari pasangan pertanyaan- jawaban yang cocok. Berikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi. Ketika mereka diskusi alangkah baiknya jika ada musik instrumentalia yang lembut mengiringi aktivitas belajar mereka. Hasil diskusi ditandai oleh pasangan- pasangan antara anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan dan anggota kelompok pembawa kartu jawaban 5

Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan jawaban kepada kelompok penilai. Kelompok ini kemudian membaca apakah pasangan pertanyaan-jawaban itu cocok. Setelah penilaian dilakukan, aturlah sedemikian rupa kelompok pertama dan kelompok kedua bersatu kemudian memosisikan dirinya menjadi kelompok penilai. Sementara, kelompok penilai pada sesi pertama tersebut diatas dipecah menjadi dua, sebagian anggota memegang kartu pertanyaan sebagian lainnya memegang kartu jawaban. Posisikan mereka dalam bentuk huruf U.

Guru kembali membunyikan peluitnya menandai kelompok pemegang kartu pertanyaan dan jawaban bergerak untuk mencari, mencocokkan, dan mendiskusikan pertanyaan-jawaban.

Perlu diketahui bahwa tidak semua peserta didik baik yang berperan sebagai pemegang kartu pertanyaan, pemegang kartu jawaban, maupun penilai mengetahui dan memahami secara pasti apakah betul kartu pertanyaan-jawaban yang mereka pasangkan sudah cocok. Demikian halnya bagi peserta didik kelompok penilai. Mereka juga belum mengetahui pasti apakah penilaian mereka benar atas pasangan pertanyaan-jawaban.

Berdasarkan kondisi inilah guru memfasilitasi diskusi untuk memberikan

seluruh peserta didik mengonfirmasikan hal-hal yang mereka telah lakukan yaitu memasangkan pertanyaan jawaban dan melaksanakan penilaian.

kesempatan

kepada

Pemaparan dari Ibu guru Yayu Triana Niode, S.Pd.I dan langkah-langkah model pembelajaran cooperative Learning tipe Make a Match. semoga bermanfaat. 48

model pembelajaran merupakan suatu teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu dan dalam pemilihan suatu model harus disesuaikan terlebih dahulu dengan materi pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, dan sarana atau fasilitas yang tersedia sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga model pembelajaran yang diterapkan dapat tercapai

C. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Make A Match dan Teams Games Tournament

1. Kelebihan model pembelajaran tipe Make A Match dan team games

tournaments antara lain: (1) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik; (2) karena ada unsur permainan, metode ini menyengkan; (3) meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa; (4) efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi; dan (5) efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar.

2. Kelemahan media Make A Match dan teams games tournaments antara lain: (1) jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu yang terbuang; (2) pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu berpasangan dengan lawan jenisnya; (3) jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak siswa yang kurang memperhatikan pada pelajaran tersebut.

48 Hasil wawancara Yayu Triana Niode Hasil guru PAI di SMP AL-khairaat manado,7 Oktober 2015

3. Strategi dalam Pelaksanaan Penerapan Metode Make A Match dan Teams Games Tournaments Pada Pelajaran PAI

Strategi pengajaran berhubungan dengan pemilihan kegiatan belajar mengajar yang efektif dalam memberikan pengalaman belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan pengajaran yang dicapai. Dalam memberikan pengalaman belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai. Dalam pelaksanaan metode make a match dan team games turnaments di SMP Al-khairaat Manado dilaksanakan dalam 3 bentuk yaitu

1. Strategi kuratif

Pendekatan ini diadakan agar siswa cepat mengingat dalam proses belajar berlangsung, dengan adanya berbagai kelompok berpasang- pasangan dan mudah memahami pelajaran PAI Khususnya mengenainya Sifat-sifat Rasul,setiap materi yang diberikan dibagi kepada siswa masing-masing memiliki soal yang berbeda di tuangkan kedalam Teka teki pertanyaan. Disinilah siswa mulai mencari jawaban untuk mencocokkan pertanyaan/teka teki kepada teman yang lainnya.

Berikut ini Hasil Petikan wawancara dengan guru PAI sebagai berikut :

Dengan metode yang sudah diterapkan berbagai strategi di laksanakan pada siswa ternyata menghasilkan usaha yang baik, berkat guru yang mendidik dan mengajarkan berbagai cara yang diajarkan, Menurut Ibu Yayu Triana Niode. Bahwa penerapan metode Make a Match dan Team Games Tournaments pelajaran PAI yang diterapkan

membuahkan hasil-hasil siswa-siswa dapat nilai yang baik, 49

49 Hasil wawancara Yayu Triana Niode Hasil di SMP AL-khairaat manado,15 Oktober 2015

Dari hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa sudah terbuktinya prestasi-prestasi siswa dengan memakai metode make a match yang dikembangkan/diterapkan oleh guru bersangkutan. Dan ternyata bukan hanya materi PAI yang bisa menerapkan metode ini di pelajaran Agama Islam, melainkan juga guru-guru lainnya pernah menerapkan metode ini, seperti Matematika, dan Bahasa Inggris.

a. Strategi Preventif.

Pendekatan ini ditujukan kepada peserta didik tertentu yang berdasarkan data/informasi, dalam menyelesaikan suatu proses belajar yang sedang berlangsung.

Berikut ini Hasil Petikan wawancara dengan guru PAI sebagai berikut:

Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dalam menyelesaikan mata pelajaran

b. Strategi Pngembangan Pendekatan merupakan upaya yang dilakukan guru selama proses belajar mengajar berlangsung

Berikut ini Hasil Petikan wawancara dengan guru PAI sebagai berikut:

Membantu peserta didik mengatsi hambatan-hambatan yang dialami selama proses belajar mengajar

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Metode Pelaksanaan Make a Match dan team Games Tournament

Metode Make a Match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif.. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.

Salah satu strategi pembelajaran yang menarik adalah dengan metode maupun media yang mengandung unsur permainan. Tipe TGT menimbulkan semangat kelompok dan kebersamaan serta kompetitif yang sehat sehingga membantu siswa yang lamban dan kurang bermotivasi.

Adapun Langkah-langkah dalam Metode antara lain:

1. siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil;

2. games tournament

3. penghargaan kelompok. Salah satu strategi pembelajaran yang menarik adalah dengan

metode maupun media yang mengandung unsur permainan. Tipe TGT menimbulkan semangat kelompok dan kebersamaan serta kompetitif yang sehat sehingga membantu siswa yang lamban dan kurang bermotivasi.

Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu sebagai berikut.

a. Penjelasan Materi, tahap ini merupakan tahapan penyempaian pokok-

pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama tahapan ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran.

b. Belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.

c. Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara individu atau kelompok. Tes individu akan memberikan penilaian kemampuan individu, sedangkan kelompok akan memberikan penilaian pada kemampuan kelompoknya

d. Pengakuan tim, adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadia, dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih baik lagi.

Yang penting ini bisa membantu anak-anak didik dalam proses pembelajaran agar mereka nyaman belajar di sekolah ini dan kalau mereka nyaman belajar yang pasti pelajaran akan mudah di serap, jadi tentunya harapan beliau sangat besar yaitu sekolah ini bisa menghasilkan output yang berkualitas, semua yang berkaitan dengan kerja, dalam hal ini dari segi perencanaan mampu mengambil inisiatif, menetapkan tujuan, merumuskan strategi,

yang diperlukan, mengidentifikasi segala peluang dan hambatan dalam perencanaan, mengembangkan apa yang sudah direncanakan atau serangkaian kegiatan untuk memecahkan masalah tertentu dan segala sesuatu yang mendukung perencanaan tersebut seperti memberikan informasi, memberi dukungan, memberi pemikiran. Dalam merencanakan sesuatu kepala sekolah menentukan kegiatan yang terlebih dahulu ia lakukan, menentukan pelaksanaan tenaga yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan kegiatan- kegiatan pencapaian tujuan yang telah direncanakan tersebut, jadi semua

menentukan

sumber-sumber

daya daya

2. Strategi Pelaksanaan Make A Match dan Team Games Tournaments

Strategi Pengajaran berhubungan dengan pemilihan kegiatan belajar mengajar yang paling efektif dalam memberikan pengalaman belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai. Strategi pelaksanaan Make a Match dan Teams Games Tournaments ada 3 macam.

1. Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Kemampuan untuk bekerja sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.

3. Keterampilan bekerja sama

Kemampuan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian siswa perlu didorong utuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

50 Hasil wawancara dengan Ibu Yayu Triana Niode tanggal 24 Oktober 2015 di SMP Al- Khairaat Manado

Pembelajaran kooperatif adalah suatu aktivitas pembelajaran yang menggunakan pola belajar siswa berkelompok untuk menjalin kerja sama dan saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan, dan hadiah.

Dalam kegiatan pengorganisasian yang dilakukan oleh Guru PAI yakni mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas dan menetapkan prosedur yang diperlukan, menetapkan struktur organisasi, kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan menempatkan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat

Dari Hasil Wawancara yang telah diungkapkan oleh Yayu Triana Niode, S.Pd.I, dalam memberikan semangat, motivasi, dan kreaktif bagi siswa-siswa nya, dengan diberikan kepercayaan oleh Seorang Guru dalam metode mengajarnya sesuai dengan ajaran yang

diberlakukan. 51

Pembelajaran kooperatif dicirikan oleh struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong dan/atau dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling tergantung satu sama lain untuk mencapai satu penghargaan bersama. Mereka akan berbagi penghargaan tersebut seandainya mereka berhasil sebagai kelompok.

51 Hasil wawancara Yayu Triana Niode , S.Pd.I, guru PAI pada tanggal 29 Januari 2016 di SMP Al-Khairaat Manado

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 STUDI KASUS PENGONTROL SUHU ALIRAN AIR DALAM PIPA DENGAN METODE KONTROL FUZZY LOGIK

28 240 1

PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PAKAIAN JADI (Study Kasus di UD Hardi, Ternate)

24 208 2

AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

55 262 32

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PENGARUH METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA

34 139 204

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

EVALUASI ATAS PENERAPAN APLIKASI e-REGISTRASION DALAM RANGKA PEMBUATAN NPWP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TANJUNG KARANG TAHUN 2012-2013

9 73 45

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62