/ CHAPTER 9 PENUTUP / CLOSING
BAB 9 / CHAPTER 9 PENUTUP / CLOSING
Outlook Energi Indonesia 2012
Kedua skenario yang dikemukakan The two scenarios being studied in IEO dalam OEI 2012 ini memakai skenario
2012 applies an optimistic economic pertumbuhan ekonomi yang optimistik,
growth which is considered by many sebagaimana diharapkan berbagai pihak
recently, .i.e. the Base scenario. The Base akhir-akhir
scenario assumes an average economic menggunakan
growth rate of 7.6% per year and the ekonomi rata-rata tahunan sebesar 7,6%
laju
pertumbuhan
MP3EI scenario assumes an average dan skenario MP3EI dengan rata-rata
economic growth rate of 10.4% per year. In pertumbuhan sebesar 10,4% per tahun,
addition the population growth rate of serta proyeksi jumlah penduduk
Indonesia is projected to reach 301.67 Indonesia pada tahun 2030 sebanyak
million for both scenarios. Coupled with 301,67 juta jiwa untuk kedua skenario.
other assumptions relevant to the current Dengan asumsi-asumsi yang relevan
condition, the IEO 2012 has projected dengan kondisi yang dapat dipahami
conditions that require anticipation due to saat ini, telah dihasilkan perkiraan
more vulnerabilty state of energy security. kondisi kedepan yang perlu diantisipasi karena dapat melemahkan ketahanan energi nasional.
Dari sisi kebutuhan energi, pada During the 2010 – 2030 period, it is periode 2010 hingga 2030 terjadi
projected that there will be an increase in peningkatan yang cukup pesat (3 kali
energy demand up to 3 folds (Base lipat pada skenario Dasar, dan hampir
scenario) and approximately 4.5 folds 4,5 kali lipat untuk skenario MP3EI).
(MP3EI scenario). The growth in the Pertumbuhan sektor industri akan tetap
industrial sector will be the main driver for menjadi pendorong utama kenaikan
final energy demand, followed by the kebutuhan energi final, diikuti oleh
transportation sector that supports kebutuhan energi sektor transportasi
economic activities. The difference between sebagai sektor pendukung kegiatan
the two scenarios is not large up to 2020, ekonomi. Perbedaan diantara kedua
but afterwards the difference in projections skenario tidak begitu besar hingga 2020,
up to 2030 between the MP3EI scenario to namun setelah itu semakin besar hingga
the Base scenario becomes significantly pada 2030 perbedaan skenario MP3EI
large, reaching 50% larger than the Base sekitar 50% lebih besar dari skenario
scenario.
Dasar. Pangsa BBM dalam energi mix
The share of oil fuels in the energy mix masih tetap mendominasi dan bahkan
will still dominate and its value will semakin meningkat pada kedua skenario
increase for both scenarios. However, the tersebut, namun pertumbuhan yang
largest increase occurs in electricity paling tinggi adalah pada permintaan
demand. The share of biofuels increase 3 energi listrik. Pangsa permintaan BBN
folds during the 2010 – 2030 period juga menunjukkan kenaikan hingga
although its magnitude is not more than
Outlook Energi Indonesia 2012 Outlook Energi Indonesia 2012
20% of oil fuels.
dibandingkan dengan kondisi 2010, walau besarannya tidak lebih dari 20% BBM.
Dari sisi pasokan energi, bauran From the supply side, the primary energi primer tahun 2030 didominasi
energy mix in 2030 is dominated by coal oleh batubara dan minyak bumi,
and oil. Whereas, the share of gas will sedangkan pangsa gas bumi terus
decline. The share of NRE according to the menurun. Pangsa EBT sesuai skenario
Base scenario is projected to increase up to Dasar diperkirakan akan meningkat
17.5% with a growth rate that is quite hingga 17,5% dengan pertumbuhan
significant (averaging 8.5% per year). On yang cukup pesat (rata-rata 8,5% per
the other hand, the MP3EI scenario projects tahun). Namun pada skenario MP3EI
a lower share for NRE due to its lower pangsanya
growth when compared to the growth of pertumbuhan EBT lebih lambat dari
total energy supply. However, the pertumbuhan energi total. Walaupun
magnitude of NRE in the MP3EI scenario is demikian, secara kuantitatif penyediaan
larger than that of the Base scenario. EBT pada skenario ini lebih tinggi daripada skenario Dasar.
The crucial issue given the dominant diperhatikan adalah ditengah peranan
role of oil and gas is that domestic oil and migas yang masih dominan, kemampuan
gas production tend to decline with aging produksi migas Indonesia cenderung
fields. As a result, the import of crude oil menurun seiring dengan usia lapangan.
and oil fuels will be the unavoidable Akibatnya, impor minyak bumi dan BBM
solution to meet energy demand in the menjadi solusi yang tidak dapat
future because efforts to substitute oil fuels dihindari karena upaya substitusi BBM
with other types of liquid fuels (biofuels and dengan Bahan Bakar Cair (BBC) lainnya
CTL) will not be adequate. By 2030, crude (BBN dan CTL) belum memadai. Pada
oil import according to the Base scenario tahun 2030 impor minyak bumi sesuai
will reach 86% of domestic supply and oil skenario Dasar diperkirakan akan
fuels import will reach 55% of domestic mencapai tingkat 86% dari penyediaan
supply. The increase of crude oil import will domestik pada tahun 2030. Sedangkan
possible with impor BBM mencapai 55% dari
only
be made
construction/expansion of oil refinery penyediaan domestik. Peningkatan
capacity up to 400 MBCD (Base scenario) impor minyak bumi dimungkinkan
and 1.200 MBCD (MP3EI scenario). akibat adanya penambahan kapasitas kilang minyak bumi nasional dimana diperlukan tambahan kapasitas sebesar 400 MBCD untuk skenario Dasar dan 1.200 MBCD untuk skenario MP3EI.
Disamping itu, peranan pasokan In addition, the role of coal supply will
Outlook Energi Indonesia 2012 Outlook Energi Indonesia 2012
gradually increase to meet domestik coal meningkat untuk memenuhi kebutuhan
bertahap akan
demand for power generation and pembangkit listrik dan sektor industri,
industrial sector, and will be the main dan akan menjadi sumber energi utama
energy source in the future since it is di kemudian hari karena didukung oleh
supported with sufficient resources. sumberdaya yang cukup. Namun, bisa
However, coal supply will be greatly semakin meningkat apabila tidak terjadi
increased if no LNG import is available impor LNG, meskipun impor LNG lebih
although LNG import will be more kompetitif daripada BBM. Potensi
competitive to oil fuels imports. Given the produksi batubara yang cukup besar dan
condition with large coal production tanpa adanya pembatasan ekspor, maka
potential and no export restriction, the pada skenario dasar hingga tahun 2030
Base scenario projects a net energy export Indonesia bisa bertahan untuk tetap
status for Indonesia up to 2030 due to the menjadi net eksportir energi akibat
large coal exports. This is contrary to the besarnya ekspor batubara. Hal ini
results of previous editions of Indonesia berbeda dengan hasil OEI sebelumnya
Energy Outlook (IEO 2009, IEO 2010, IEO (OEI 2009, OEI 2010, OEI 2011), yang
2011) where export restriction is membatasi proyeksi besaran ekspor
considered. In this edition, coal export is batubara
only limited by the obligation to supply perencanaan ekspor Batubara yang ada.
berdasarkan
kebijakan
domestic market (DMO). Coal export (being Pada kajian ini digunakan kemungkinan
the largest component of energy export) bahwa ekspor Batubara hanya dibatasi
will continue to increase up to 2030 with oleh adanya kewajiban memenuhi
an average growth rate of 3.6% per year. kebutuhan pasar domestik (DMO).
According to the resutls of the MP3EI Ekspor batubara (komponen ekspor
scenario, Indonesia will not enjoy the net terbesar) terus meningkat hingga tahun
energy export status due to higher final 2030 dengan pertumbuhan rata-rata
energy demand that will cause Indonesia to 3,6% per tahun. Walaupun demikian
be a net energy importer starting 2027. kondisi tersebut tidak berlaku pada skenario MP3EI. Akibat tingginya kebutuhan energi final sesuai skenario MP3EI, Indonesia akan menjadi ‘net importir energi’ mulai tahun 2027,
Terkait dengan kebutuhan impor As for energy imports, it will be an energi, terjadinya impor LNG di masa
irony in the future (where Indonesia is depan akan menjadi ironi (karena
currently one of the major LNG exporter) Indonesia saat ini adalah salah satu
when LNG imports up to 41% of domestic eksportir LNG utama), dimana tingkat
supply become necessary to meet domestic impor LNG diperkirakan akan mencapai
gas demand in 2030. Domestic oil and gas 41% dari penyediaan domestik tahun
companies need to expand into LNG 2030. Untuk mengimpor LNG diperlukan
exporting countries to secure LNG supply to ekspansi perusahaan migas domestik di
meet domestic energy demand. To reduce
Outlook Energi Indonesia 2012 Outlook Energi Indonesia 2012
current adopted policy on gas / LNG ekspor gas bumi/LNG yang dianut saat
exports need to be reviewed to support and ini perlu ditinjau ulang dengan
align to the best interest of domestic memperkuat keberpihakan kepada
which will increase the pasar domestik yang akan berdampak
market
competitiveness of industrial products terhadap produk industri yang semakin
through the availability of fuels with lower kompetitif karena menggunakan bahan
energy costs.
bakar yang lebih murah. Peranan EBT hingga tahun 2030
The role of NRE up to 2030 is diperkirakan masih terbatas, meskipun
projected to be limited, although efforts to sudah dilakukan upaya pemanfaatan
increase its utilization according to its EBT sesuai dengan keekonomiannya.
economics have been expored. According to Sesuai Skenario MP3EI pada tahun 2030,
the MP3EI scenario, the capacity of kapasitas PLTP diprediksi mencapai
geothermal power plants will reach 11.96 11,96 GW, kapasitas PLTA mencapai
GW, hydro will reach 18.33 GW, biomass 18,33 GW, kapasitas PLTU-biomasa
fired steam power plant will reach 2.25 GW, sebesar 2,25 GW, kapasitas PLTN 4,00
nuclear power plant will reach 4 GW, and GW, kapasitas energi terbarukan lainnya
other NRE power plants (solar, wind, and (surya, angin, dan laut) sebanyak 2,39
ocean energy) up to 2.39 GW. The role of GW, sedangkan produksi CBM mencapai
CBM (Coal Bed Methane) can reach up to 730 MMCFD, produksi CTL sebanyak 3,9
730 MMCFD, CTL up to 3.9 million kilo juta kiloliter, produksi CTG sebesar
liters, coal gasification up to 10.33 MMCFD 10,33 MMCFD, dan biofuel sebesar 57,3
and biofuels up to 57.3 million kilo liter (B- juta kilo liter (B-10 & E-10). Rendahnya
10 and E-10). The projected NRE being pemanfaatan EBT karena EBT bersifat
relatively low is due to its site specific site specific, jauh dari pusat beban,
nature, located far from demand centers, adanya
dualism in interests, require high memerlukan invetasi yang tinggi,
dualisme
kepentingan,
investments, located in conservation forest, terletak pada hutan konservasi, dan
and others. If the use of NRE can be lainnya.
maximized then it will have a positive effect pemanfaatan EBT selain berdampak
Padahal,
optimalisasi
to the environment, lower local and global terhadap penurunan laju pertumbuhan
emission level (pro-environment), as well as emisi global dan lokal (pro-environment),
have positive impact on economic growth juga berdampak positif terhadap
(pro-growth), job creation (pro-job), and peningkatan pertumbuhan ekonomi
increase purchasing power of the public in (pro-growth), penyerapan tenaga kerja
the context to reduce poverty level (pro- (pro-job), dan peningkatan pendapatan
poor).
masyarakat dengan
orientasi
pengentasan kemiskinan (pro-poor). Berdasarkan hasil kajian ini
This study projects a total CO 2 diperoleh besaran total emisi CO 2 emission for the MP3EI scenario up to
Outlook Energi Indonesia 2012 Outlook Energi Indonesia 2012
Base scenario (1.739 tons). The large (1.739 juta ton). Hal ini disebabkan
increase in final energy demand is not karena laju peningkatan kebutuhan
accompanied by a sufficient level of growth energi final tidak dibarengi dengan laju
rate of renewable energy utilization. peningkatan
pemanfaatan
energi
terbarukan sebagaimana alasan tersebut di atas.
Kondisi energi masa depan yang This study also projects that future ditunjukkan
energy situation will require energy supply memerlukan
infrastructure to be built that include LNG struktur energi mencakup kilang LNG,
pembangunan
infra-
plant, oil refineries, LPG plant, electricity kilang
generation sector, CTL, coal ports, and gas ketenagalistrikan,
refiling station for transportation sector batubara, dan SPBG dengan investasi
CTL,
pelabuhan
with an investment at least 311 billion USD tidak kurang dari 311 miliar USD
(constant price 2000) for the Base scenario (konstan 2000) untuk skenario Dasar
and 460 billion (constant price 2000) for dan 460 miliar USD (konstan 2000)
the MP3EI scenario. This total investment untuk skenario MP3EI. Total investasi
funding will be approximately 2.73% and tersebut merupakan 2,73% (skenario
3.03% of total GDP during 2011-2030 Dasar) dan 3,03% (skenario MP3EI)
period for the BASE scenario and MP3EI terhadap total PDB selama tahun 2011-
scenario, respectively.
2030. Berdasarkan tinjauan terhadap
Given the various projections of future berbagai kondisi energi yang dihasilkan
energy condition, the state of availability, dalam outlook ini, diperoleh gambaran
accessability, and bahwa
affordability,
acceptability in 2030 will be lower than in kemampuan
tingkat
ketersediaan,
2010, resulting in a lower state of national mendapatkan,
keterjangkauan dan energy security. Based on energy security penerimaan masyarakat dalam situasi
analysis the MP3EI scenario projects a energi nasional di tahun 2030 akan lebih
more vulnerable state of energy security rendah dibanding tahun 2010. Hasil
when compared to the Base scenario. analisis ketahanan energi, skenario MP3EI mengandung kerentanan energi yang lebih tinggi atau mengalami penurunan tingkat ketahanan energi dibandingkan pada skenario Dasar.
Untuk mengatasi permasalahan di To address the above complex issues, it atas yang kompleks, diperlukan berbagai
many efforts are required to overcome upaya yang mampu mengatasi berbagai
barriers in energy politics, financial, hambatan politik energi, finasial,
engineering, and kelembagaan,
social/cultural
in
national energy
Outlook Energi Indonesia 2012 Outlook Energi Indonesia 2012
term strategic planning of national energy dibutuhkan juga adanya perencanaan