/ CHAPTER 7 ASPEK LINGKUNGAN / ENVIRONMENTAL ASPECT

BAB 7 / CHAPTER 7 ASPEK LINGKUNGAN / ENVIRONMENTAL ASPECT

Outlook Energi Indonesia 2012

7.1 Perubahan Iklim / Climate Change

Pemerintah Indonesia berkomitmen The Government of Indonesia is untuk mencapai pembangunan yang

committed to achieving sustainable berkelanjutan melalui 4 strategi, yaitu:

development through the four strategies, pro growth, pro job, pro poor dan pro

i.e.: pro-growth, pro-job, pro-poor and pro- environment.

environment. One form of implementation pelaksanaan strategi tersebut adalah

of the strategy is to increase the growth of dengan meningkatkan pertumbuhan

a low carbon economy. Concrete efforts in ekonomi yang rendah karbon. Upaya

reducing greenhouse gas (GHG) through konkrit dalam penurunan emisi Gas

preparation of the National Action Plan Rumah Kaca (GRK) adalah melalui

(RAN), hereinafter referred to RAN-GRK. penyusunan Rencana Aksi Nasional

RAN-GRK followed by the issuance of (RAN) yang selanjutnya disebut RUN-

Presidential Decree No. 61 Year 2011 on GRK. RAN-GRK ditindaklanjuti dengan

the National Action Plan for Greenhouse dikeluarkannya Peraturan

Gas Emission reduction and Presidential Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana

Presiden

Decree No. 71 year 2011 on the Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas

implementation of the Greenhouse Gas Rumah Kaca dan Peraturan Presiden

Inventory. For the provincial level, this nomor 71 Tahun 2011 tentang

activity is called a Regional Action Plan on Penyelenggaraan

Greenhouse Gas hereinafter referred to as Rumah Kaca. Untuk level provinsi,

kegiatan ini dinamakan Rencana Aksi

Reporting and Daerah tentang Gas Rumah Kaca yang

Monitoring,

Verification (MRV) of GHG emission selanjutnya disebut RAD-GRK.

reduction is an important process in the Pemantauan,

RUN-GRK. Through this process are verifikasi (MRV) terhadap pengurangan

pelaporan

dan

expected to be effective efforts to reduce emisi GRK merupakan proses penting

emissions in a cost efficient manner. MRV dalam RUN-GRK. Melalui proses ini

is part of a system of monitoring and diharapkan upaya pengurangan emisi

evaluation of mitigation actions that are dapat efektif dengan biaya yang efisien.

used by countries ratifying the UNFCCC by MRV merupakan bagian dari sistem

the Bali Action Plan. MRV concept can be monitoring dan evaluasi dari aksi

considered as a complement to the mitigasi yang digunakan oleh negara-

activities and processes that are followed negara peratifikasi UNFCCC berdasarkan

by a country to estimate GHG emissions, Bali Action Plan. Konsep MRV dapat

develop and implement mitigation actions, dianggap sebagai sebuah pelengkap

as well as monitor and report based kegiatan dan proses yang diikuti oleh

support financial, technological and sebuah negara untuk memperkirakan

capacity received from other countries. emisi GRK, mengembangkan dan melaksanakan aksi mitigasi, serta memonitor dan melaporkan dukungan berbasis finansial,

teknologi

dan

kapasitas yang diterima dari negara lain.

Outlook Energi Indonesia 2012

7.2 Emisi CO 2 (Skenario Dasar) / CO 2 Emission (Base Scenario)

Gambar 7.1 Proyeksi emisi CO 2 berdasarkan energi primer /

Figure 7.1 Projection of CO 2 emission based on primary energy

T o 1.400

il li o 1.200 M 1.000

Batubara/Coal Catatan/Note: CTL dimasukkan ke batubara dan BBN (B10 dan E10) dimasukkan ke minyak/

Gas

Minyak/Oil

CTL included in coal and biofuel (B10 and E10) included in oil

Based on the projections of energy penyediaan energi skenario dasar dapat

supply base scenario projections of CO 2

emissions can be calculated based on the energi primer, sektor pengguna energi

dihitung proyeksi emisi CO 2 berdasarkan

primary energy sector, energy users and

maupun energi finalnya. Emisi CO 2 akan

final energy. CO 2 emissions will increase

from 436 million tonnes of CO 2 (2010) to tahun 2010 dan menjadi 1.739 juta ton

meningkat dari 436 juta ton CO 2 pada

1739 million tonnes of CO 2 (2030), or CO 2 pada tahun 2030 atau meningkat

increase of an average 7.2% per year. In rata-rata 7,2% per tahun. Pada tahun

2010 the greatest emissions come from the 2010 emisi terbesar berasal dari

use of petroleum. For a long time the penggunaan minyak bumi. Untuk jangka

largest emission switching from petroleum panjang emisi terbesar berpindah dari

to coal use and CO 2 emissions from coal penggunaan minyak bumi ke batubara

use will dominate in 2030 with a share of dan emisi CO 2 dari penggunaan batubara

56% of the total emissions. akan mendominasi pada tahun 2030 dengan pangsa sebesar 56% dari total emisi.

Outlook Energi Indonesia 2012

Gambar 7.2 Proyeksi emisi CO 2 per sektor pengguna energi final / Figure 7.2

Projection of CO 2 emission based on sector of final energy use

T o n 1200 Transportasi/Transport

n o li

R. Tangga/Household il 1000

Lainnya/Others 2 800

Komersial/Commercial

T 388 ta

Industri/Industrial

400 Pembangkit/Power Plant

Total emisi per sektor akan sedikit Total emissions per sector will be lebih rendah bila dibandingkan dengan

slightly lower when compared to the total total emisi dari energi primer karena

emissions from primary energy because of adanya rugi-rugi selama proses konversi

the losses during the conversion process dan transportasi dari energi primer

and transportation of primary energy into menjadi energi final. Pada tahun 2010

final energy. In 2010, CO 2 emissions

amount of 388 million tons of CO 2 and meningkat rata-rata sebesar 7,6% per

emisi CO 2 sebesar 388 juta ton CO 2 dan

increased on average by 7.6% per year or tahun atau menjadi 1.634 juta ton CO 2 becomes 1634 million tonnes of CO 2 in

2030. The largest emitter of CO 2 emissions terbesar pada tahun 2030 adalah dari

pada tahun 2030. Emisi CO 2 yang

in 2030 is the power generation sector sektor pembangkit listrik dengan pangsa

with a share of 41%, followed by energy sebesar

41% dan diikuti oleh use in the industrial sector (28%) and penggunaan energi di sektor industri

transport (26%).

(28%) serta sektor transportasi (26%).

Outlook Energi Indonesia 2012

Gambar 7.3 Proyeksi emisi CO 2 per jenis energi final /

Figure 7.3 Projection of CO 2 emission based on type of final energy use

1675 2 C O

Batubara/Coal

BBN/Biofuel

BBM/Oil

Catatan/Note: BBN yang diperhitungkan dalam perhitungan emisi adalah biodiesel (B10) dan bioetanol (E10) / Biofuel that taken into account in emission calculation is biodiesel (B10) and bioethanol (E10)

In 2030 the largest CO 2 emissions berasal dari penggunaan batubara yang

Pada tahun 2030 emisi CO 2 terbesar

comes from coal usage with share reached pangsanya mencapai 54%. Diikuti oleh

of 54%. Followed by emissions from fuel emisi dari penggunaan BBM (31%), gas

use (31%), gas (7%), Biofuel (6%), and (7%), BBN (6%), dan LPG (2%). Batubara

LPG (2%). Coal use is rising very sharply in ini

line with increasing number of coal power penggunaannya seiring dengan makin

plant utilization

banyaknya PLTU batubara

Essential indicators related to GHG digunakan.

yang

emissions and primary energy is CO 2 Indikator penting yang berhubungan

emissions per capita and CO 2 per GDP. In dengan GRK dan energi primer adalah

2010 CO 2 per capita for the base scenario

emisi CO 2 per kapita dan CO 2 per PDB.

is predicted 1.83 tons CO 2 /capita and

increased to 5.98 tons CO 2 /capita in 2030, skenario dasar diprakirakan sebesar 1,83

Pada tahun 2010 CO 2 per kapita untuk

or increase of an average 6.1% per year. ton CO 2 /kapita dan meningkat menjadi

While CO 2 emissions per GDP on average 5,98 ton CO 2 /kapita pada tahun 2030

about 0.193 tons CO 2 /million Rupiah in atau meningkat rata-rata 6,1% per tahun.

the period 2010-2030.

Sedangkan emisi CO 2 per PDB rata-rata sekitar 0,193 ton CO 2 /juta Rupiah pada

periode 2010-2030.

Outlook Energi Indonesia 2012

7.3 Perbandingan Proyeksi Emisi CO 2 / Comparison of CO 2 Emission Projection

Gambar 7.4 Perbandingan proyeksi emisi CO 2 berdasarkan energi final / Figure 7.4

Comparison of CO 2 emission projection based on final energy use

Dengan meningkatnya kebutuhan With the increasing energy demand energi

will directly increase CO 2 emissions as well.

In 2030, CO 2 emissions for MP3EI 2030 emisi CO 2 untuk skenario MP3EI

meningkatkan juga emisi CO 2 . Pada tahun

scenarios about 37% higher than the Base lebih tinggi sekitar 37% dari pada

scenario. MP3EI scenario CO 2 emissions skenario Dasar. Pertumbuhan emisi CO 2 increased by an average of 10% per year. pada skenario MP3EI meningkat rata- rata sebesar 10% per tahun.

74

Outlook Energi Indonesia 2012