Budaya Patrilineal Suku Nias

2. Budaya Patrilineal Suku Nias

Dari tabel 5.2.1. dapat dilihat bahwa hasil penelitian dari 194 responden menyatakan responden yang setuju bahwa dalam silsilah keluarga hanya anak laki- laki saja yang berhak dan dapat meneruskan generasi dari keturunannya sedangkan anak perempuan tidak dapat meneruskan silsilah adalah sebanyak 185 responden 95,4, sedangkan tidak setuju sebanyak 9 responden 4,6. Tabel 5.2.1. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan pertanyaan no.1 yaitu: “Dalam silsilah keluarga hanya anak laki-laki saja yang berhak dan dapat meneruskan generasi dari keturunannya sedangkan anak perempuan tidak dapat meneruskan silsilah” Pertanyaan No. 1 Frekuensi f Persentase Setuju 185 95,4 Tidak Setuju 9 4,6 Total 194 100,0 Dari tabel 5.2.2. dapat dilihat bahwa hasil penelitian dari 194 responden menyatakan responden yang setuju bahwa dalam suatu rumah tangga, isteri bukan sebagai kepala rumah tangga dan anak-anak memakai nama keluarga bapaknya atau marga bapaknya adalah sebanyak 194 responden 100. Tabel 5.2.2. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan pertanyaan no. 2 yaitu: “Dalam suatu rumah tangga, isteri bukan sebagai kepala rumah tangga dan anak-anak memakai nama keluarga bapaknya atau marga bapaknya” Pertanyaan No. 2 Frekuensi f Persentase Setuju 194 100,0 Tidak Setuju Total 194 100,0 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 5.2.3. dapat dilihat bahwa hasil penelitian dari 194 responden menyatakan responden yang setuju bahwa dalam menghadiri upacara atau pertemuan adat, perempuan tidak berhak mewakili orang tuanya adalah sebanyak 166 responden 85,6, sedangkan tidak setuju sebanyak 28 responden 14,4. Tabel 5.2.3. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan pertanyaan no. 3 yaitu: “Dalam menghadiri upacara atau pertemuan adat, perempuan tidak berhak mewakili orang tuanya” Pertanyaan No. 3 Frekuensi f Persentase Setuju 166 85,6 Tidak Setuju 28 14,4 Total 194 100,0 Dari tabel 5.2.4. dapat dilihat bahwa hasil penelitian dari 194 responden menyatakan responden yang setuju bahwa apabila timbul perceraian antara suami- isteri, maka pemeliharaan anak-anaknya adalah tanggung jawab ayahnya adalah sebanyak 158 responden 81,4, sedangkan tidak setuju sebanyak 36 responden 18,6. Tabel 5.2.4. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan pertanyaan no. 4 yaitu: “Apabila timbul perceraian antara suami-isteri, maka pemeliharaan anak- anaknya adalah tanggung jawab ayahnya” Pertanyaan No. 4 Frekuensi f Persentase Setuju 158 81,4 Tidak Setuju 36 18,6 Total 194 100,0 Dari tabel 5.2.5. dapat dilihat bahwa hasil penelitian dari 194 responden menyatakan bahwa responden yang setuju bahwa anak laki-laki kelak merupakan ahli waris ayahnya baik dalam adat maupun dalam hal penguasaan harta benda Universitas Sumatera Utara ayahnya adalah sebanyak 175 responden 90,2, sedangkan tidak setuju sebanyak 19 responden 9,8. Tabel 5.2.5. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan pertanyaan no.5 yaitu: “Anak laki-laki kelak merupakan ahli waris ayahnya baik dalam adat maupun dalam hal penguasaan harta benda ayahnya” Pertanyaan No. 5 Frekuensi f Persentase Setuju 175 90,2 Tidak Setuju 19 9,8 Total 194 100,0 Dari tabel 5.2.6. dapat dilihat bahwa hasil penelitian dari 194 responden menyatakan bahwa responden yang menganut seluruhnya sistem kekerabatan patrilineal suku Nias sebanyak 145 responden 74,7 dan tidak atau hanya sebagian menganut sistem kekerabatan patrilineal suku Nias sebanyak 49 responden 25,3. Tabel 5.2.6. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan sistem kekerabatan patrilineal dalam sebuah keluarga pada suku Nias Sistem Kekerabatan Frekuensi f Persentase Patrilineal 145 74,7 Bukan Patrilineal 49 25,3 Total 194 100,0

3. Hubungan Budaya Patrilineal Terhadap Jumlah Anak Dalam Keluarga