Keluarga berencana. Asuhan antenatal Persalinan bersih dan aman Pelayanan obstetri esensial

laki secara adat atas persetujuan keluarga dan kerabat dengan disaksikan oleh tokoh adat, tokoh masyarakat. Apabila pewaris tidak memiliki anak dan hanya meninggalkan jandanya saja, maka si janda berhak mengurus dan memelihara selama hidupnya sepanjang si janda tidak menikah lagi. Jika si janda menikah lagi keluar dari klen almarhum suaminya, maka yang mempunyai hak untuk menguasai dan memiliki harta peninggalan suaminya adalah orang tua atau saudara dari almarhum suaminya itu. Dari catatan di atas dapat diketahui bahwa betapa pentingnya kehadiran seorang anak laki-laki dalam sebuah keluarga pada masyarakat suku Nias. B. SAFE MOTHERHOOD Safe Motherhood merupakan upaya untuk menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinannya sehat dan aman, serta melahirkan bayi yang sehat. Tujuan upaya Safe Motherhood adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil, bersalin, nifas, dan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir. Upaya ini terutama ditunjukan pada negara yang sedang berkembang karena 99 kematian ibu di dunia terjadi di negara-negara tersebut. WHO mengembangkan konsep Four Pillars of Safe Motherhood untuk menggambarkan ruang lingkup upaya penyelamatan ibu dan bayi WHO, 1994. Empat pilar upaya Safe Motherhood tersebut adalah keluarga berencana, asuhan antenatal persalinan bersih dan aman, dan pelayanan obstetri esensial.

1. Keluarga berencana.

Konseling dan pelayanan keluarga berencana harus tersedia untuk semua pasangan dan individu. Dengan demikian, pelayanan keluarga berencana harus menyediakan informasi dan konseling yang lengkap dan juga pilihan metode Universitas Sumatera Utara kontrasepsi yang memadai, termasuk kontrasepsi darurat. Pelayanan ini harus merupakan bagian dari program komprehensif pelayanan kesehatan reproduksi. Program keluarga berencana memiliki peranan dalam menurunkan risiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan, dan menjarangkan kehamilan.

2. Asuhan antenatal

Dalam masa kehamilan: a. Petugas kesehatan harus memberi pendidikan pada ibu hamil tentang cara menjaga diri agar tetap sehat dalam masa tersebut. b. Membantu wanita hamil serta keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran bayi. c. Meningkatkan kesadaran mereka tentang kemungkinan adanya risiko tinggi atau terjadinya komplikasi dalam kehamilan persalinan dan cara mengenali komplikasi tersebut secara dini. Petugas kesehatan diharapkan mampu mengindentifikasi dan melakukan penanganan risiko tinggikomplikasi secara dini serta meningkatkan status kesehatan wanita hamil.

3. Persalinan bersih dan aman

Dalam persalinan: a. Wanita harus ditolong oleh tenaga kesehatan profesional yang memahami cara menolong persalinan secara bersih dan aman. b. Tenaga kesehatan juga harus mampu mengenali secara dini gejala dan tanda komplikasi persalinan serta mampu melakukan penatalaksanaan dasar terhadap gejala dan tanda tersebut. c. Tenaga kesehatan harus siap untuk melakukan rujukan komplikasi persalinan yang tidak dapat diatasi ke tingkat pelayanan yang lebih mampu Universitas Sumatera Utara

4. Pelayanan obstetri esensial

Pelayanan obstetri esensial bagi ibu yang mengalami kehamilan risiko tinggi atau komplikasi diupayakan agar berada dalam jangkauan setiap ibu hamil. Pelayanan obstetri esensial meliputi kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan ‘untuk melakukan tindakan dalam mengatasi risiko tinggi dan komplikasi kehamilanpersalinan. Secara keseluruhan, keempat tonggak tersebut merupakan bagian dari pelayanan kesehatan primer. Dua di antaranya, yaitu asuhan ante-natal dan persalinan bersih dan aman, merupakan bagian dari pelayanan kebidanan dasar. Sebagai dasarfondasi yang dibutuhkan untuk menca-pai keberhasilan upaya ini adalah pemberdayaan wanita. Ada dua alasan yang menyebabkan Safe Motherhood perlu mendapat perhatian. Pertama, besarnya masalah kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta dampak yang diakibatkannya. Data menunjukkan bahwa seperempat dari wanita usia reproduktif di negara berkembang mengalami kesakitan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas. Dampak sosial dan ekonomi kejadian ini sangat besar, baik bagi keluarga, masyarakat, maupun angkatan kerja di suatu negara. Keberadaan seorang ibu merupakan tonggak utama untuk tercapainya keluarga yang sejahtera dan kematian seorang ibu merupakan suatu bencana bagi keluarganya. Kedua, Safe Motherhood pada hakikatnya merupakan intervensi yang efisien dan efektif dalam menurunkan angka kematian ibu. Universitas Sumatera Utara

C. Gerakan Keluarga Berencana Nasional 1.