Pencemaran Tanah

3. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah dapat terjadi secara langsung atau tidak

langsung. Pencemaran tanah secara langsung misalnya Gambar. Peningkatan akumulasi bahan pencemar DDT penggunaan insektisida, fungsida, herbisida, DDT (dikloro difenil trikloroetana), dan pupuk kimiawi secara berlebihan. Pencemaran

C. Penanganan Limbah

tanah tidak secar langsung terjadi melalui perantara air dan Berdasarkan wujudnya, limbah dapat dibedakan menjadi udara, misalnya limbah domestik dan industri dibuang ke sistem

tiga macam, yaitu limbah cair, limbah gas, dan limbah padat. perairan lalu polutan tersebut terserap ke dalam tanah, atau zat

Limbah yang merupakan sisa kegiatan manusia tidak selalu sisa pembakaran dari pabrik dan kendaraan bermotor yang

berupa bahan yang mengganggu lingkungan, melainkan ada pula dibuang ke udara lalu terbawa oleh air hujan dan masuk ke dalam

berupa bahan yang masih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh limbah

Limbah yang masih bermanfaat, contohnya ampas tahu dan yang tidak mudah terurai, misalnya plastik, kaca, styrofoam, dan

ampas kacang dapat dimanfaatkan untuk membuat oncom dan kaleng. Dampak negatif pencemaran tanah yaitu mematikan

makanan ternak.

organisme di dalam tanah dan mengganggu porositas dan kesuburan tanah.

1. Penanganan Limbah Cair

Dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan non-

4. Pencemaran Suara

teknis dan pendekatan teknis. Pendekatan non-teknis dilakukan teknis dan pendekatan teknis. Pendekatan non-teknis dilakukan

terdapat dalam gas buangan atau udara di ruangan pabrik dan penyuluhan pada masyarakat. Pendekatan teknis dilakukan

yang berdebu. Prinsip kerja pengendap siklon adalah dengan penyediaan atau pengadaan sarana dan prasarana

memanfaatkan gaya sentrifugal dari udara/gas buangan penanganan limbah, monitoring, dan evaluasi.

yang sengaja diembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif berat akan jatuh ke

2. Penanganan Limbah Padat

bawah.

Berdasarkan sumbernya, limbah padat dapat

c. Filter Basah (Scrubbers atau Wet Collector)

dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu limbah padat domestik Prinsip kerja filter basah adalah membersihkan udara yang dan limbah padat non-domestik. Limbah padat domestik adalah

kotor dengan cara menyemprotkan air. Debu akan turun ke limbah padat yang berasal dari kegiatan rumah tangga,

bawah saat mengalami kontak dengan air. perkantoran, perdagangan, dan rumah sakit. Contohnya kertas,

d. Pengendap Sistem Gravitasi

kardus, sisa-sisa bahan kimia laboratorium, komputer yang telah Pengendap sistem gravitasi hanya dapat digunakan untuk rusak, dll. Limbah padat non-domestik adalah limbah padat yang

membersihkan udara kotor yang partikelnya berukuran berasal dari kegiatan pertanian dan perkebunan, industri

relatif besar (sekitar 50 mikron atau lebih). Prinsip kerja alat konstruksi gedung, dan industri umum. Contohnya jerami, paku

ini adalah mengalirkan udara kotor ke dalam alat yang bekas, potongan besi, bahan kimia beracun, dan sisa-sisa

dibuat sedemikian rupa sehingga pada saat terjadi pengemasan produk (plastik, kertas).

perubahan kecepatan secara tiba-tiba (speed drop), partikel jatuh terkumpul ke bawah akibat gaya gravitasi.

a. Meminimalkan Limbah Padat

e. Pengendap Elektrostatik

Kegiatan meminimalkan limbah padat berpedoman pada Pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan konsep pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang

udara kotor dalam volume yang relatif besar dan kotoran menghemat sumber daya alam, serta pembangunan yang

dalam udara berupa aerosol atau uap air. Alat ini dapat memberi nilai tambah terhadap sumber daya alam. Berikut adalah

membersihkan udara secara cepat. Udara yang keluar dari cara menghemat penggunaan sumber daya alam:

alat ini sudah relatif bersih.

 Reuse (memanfaatkan kembali barang bekas tanpa harus memprosesnya terlebih dahulu), misalnya menggunakan

4. Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

gelas air mineral bekas untuk tempat pembibitan tanaman. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah bahan 

Replacement (mengganti sesuatu yang lebih hemat dan yang karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya, baik secara lebih aman), misalnya menggunakan daun pisang sebagai

langsung maupun tidak langsung dapat mencemari atau merusak pembungkus makanan daripada menggunakan plastik.

lingkungan hidup, membahayakan kesehatan dan kelangsungan 

Refusal (menolak bahan membahayakan keseimbangan hidup manusia beserta makhluk hidup lainnya. Limbah B3 lingkungan dan keselamatan hidup organisme),

memiliki karakteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifat 

Repair (memperbaiki yang kurang sesuai) reaktif dan korosif, beracun, dan menyebabkan infeksi. 

Reconstruct (menyusun ulang struktur yang tidak sesuai), Limbah B3 berasal dari kegiatan industri, rumah sakit, 

Redurability (memperpanjang umur suatu benda),

rumah tangga, maupun pertanian.

 Reduce (mengurangi limbah), misalnya dengan membawa

1. Limba B3 dari kegiatan industri, berupa senyawa kimia yang tas belanja dari rumah saar berbelanja di pasar sehingga

terlepas ke lingkungan yang terjadi pada waktu pengadaan, mengurangi penggunaan kantong plastik,

pengangkutan, penyimpanan, maupun penggunaan bahan- 

Recycle (mendaur ulang limbah), misalnya mendaur ulang bahan dalam industri. Contohnya industri pupuk yang kertas bekas,

menghasilkan limbah amonia. 

Recovery (memperoleh kembali komponen-komponen yang

2. Limbah B3 dari kegiatan rumah sakit, berupa limbah bermanfaat melalui proses kimia, fisika, dan biologi),

radioaktif, limbah patologis (sisa-sisa jaringan, organ, misalnya batok kelapa dan sekam padi sebagai bahan

plasenta, darah, cairan tubuh), limbah kimiawi (sisa zat bakar.

untuk disinfeksi), limbah farmasi (obat-obatan kadaluarsa), benda-benda tajam (jarum suntik bekas, pisau dan gunting)

b. Cara penanganan Limbah Padat (sampah)

yang terkontaminasi oleh kuman penyakit, dan limbah yang Beberapa jenis limbah padat masih dapat dimanfaatkan,

berpotensi menularkan penyakit. oleh karena itu perlu dilakukan pemilahan sebelum diproses lebih

3. Limbah B3 dari kegiatan rumah tangga, berupa sisa-sisa lanjut. Beberapa cara pengelolaan limbah padat diuraikan sebagai

obat kadaluarsa, pemutih, detergen, sampo, kamper, berikut.

baterai bekas, aerosol, racun tikus, dan pembasmi nyamuk. 

4. Limbah B3 dari kegiatan pertanian, berupa insektisida dan 

Penimbunan tanah (landfill)

Penimbunan limbah padat dengan tanah secara berlapis

pupuk.

(sanitary landfill) 

Pembakaran (incineration) Setiap orang yang melakukan usaha atau kegiatan yang 

Penghancuran (pulverisation) menggunakan serta menghasilkan limbah B3 memiliki kewajiban 

Pengomposan (composting) mengelola limbah, yaitu sebagai berikut. 

Pemanfaatan sebagai makanan ternak (hog feeding)  Melakukan reduksi, mengolah, dan menimbun limbah B3  Apabila hasil pengolahan limbah menghasilkan limbah yang

3. Penanganan Limbah Gas

bermanfaat, maka limbah tersebut dapat dimanfaatkan Limbah gas berupa gas, embun, uap, kabut, awan, debu,

sendiri atau diserahkan ke pihak pemanfaat limbah B3. haze (partikel tersuspensi dalam tetesan air), dan asap. Pada

 Mengelola limbah B3 sesuai dengan teknologi yang ada, umumnya limbah gas berasal dari kendaraan bermotor dan

dan bila tidak mampu maka limbah B3 diekspor ke negara industri.

lain yang memiliki teknologi tersebut. Penanganan limbah gas dapat dilakukan dengan

 Memiliki izin pengelolaan limbah B3 sesuai dengan jenis menambahkan alat bantu berikut.

pengelolaannya.

 Menyimpan limbah B3 paling lama 90 hari bagi limbah yang volumenya kurang dari 50 kg per hari. Penyimpanan ini

a. Filter udara

Filter udara dipasang pada cerobong untuk menyaring dilakukan setelah pemilik industri mendapat persetujuan kotoran. Filter udara harus dikontrol secara rutin. Bila filter

dari Bapedal (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan). sudah jenuh (penuh) dengan debu, maka harus diganti

dengan yang baru.