BAB VII KEANEKARAGAMAN HAYATI - Materi Biologi Kelas X Sem 2 Lengkap
B. Keanekaragaman Hayati Di Indonesia
2. Keanekaragaman Spesies
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang Di lingkungan sekitar kita dapat dijumpai berbagai spesies
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Dua negara lainnya hewan dan tumbuhan. Didalam satu famili rumput misalnya,
adalah Brasil dan Zaire.
dapat dijumpai rumput grinting, padi, jagung, dan lain-lain. Di
dalam golongan burung dapat dijumpai itik, ayam, bebek, angsa,
1. Indonesia Memiliki Keanekaragaman Hayati Tinggi
merpati, dan burung parkit. Sangat mudah menentukan Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman spesies karena antara spesies terdapat
keanekaragaman hayati yang tinggi diandingkan dengan daerah perbedaan sifat yang jelas.
subtropik (iklim sedang), dan kutub (iklim kutub). Jika dihutan iklim sedang dijumpai satu atau dua jenis pohon, didalam areal yang sama didalam hutan hujan tropik dijumpai sekitar 300 spesis. Artinya, hutan hujan tropik memiliki keanekaragaman hayati sekitar 300 kali lebih besar dibandingkan dengan hutan iklim sedang.
Gambar. Contoh keabekaragaman hayati tingkat spesies Gambar. Hutan hujan tropik memiliki keanekaragaman
hayati tinggi
3) Terdapat hewan endemik, seperti badak becula satu di
2. Indonesia Memililki Tumbuhan Tipe Indo-Malaya yang
Ujung Kulon.
Arealnya Paling Luas
4) Burung-burung oriental memiliki warna yang kurang Tumbuhan (flora) diindonesia merupakan bagian dari
menarik di banding burung-burung di daerah Australia, daerah geografi tumbuhan indo-malaya, seperti yang ditanyakan
tetapi dapat berkicau. Burung endemik misalnya jalak bali oleh Ronal D. good. Dalam bukunya de geography of flowering
(Leucosar rothschildi), elang jawa, murai mengilat, elang plants. Flora indo-malaya meliputi tumbuhan yang hidup di india,
putih, dll.
Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok flora malesiana.
Hutan di Indonesia dan hutan-hutan di daerah flora malesiana memiliki kurang lebih 248.000 spesies tumbuhan tinggi. Jimlah ini kira-kira setengah dari seluruh spesies tumbuhan di bumi. Hutan hujan tropik di malesiana didominasi oleh pohon dari family Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap. Biasanya, dipterocarpaciae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi hutan tumbuhna yang termasuk family Dipterocarpaceae misalnya keruing (Diperocarpus spp.), meranti (Shorea spp.), kayu garu (Gonystylus bancanus), dan kayu kapur (Dryobalanops aromatic).
Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropik, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyaknya
Gambar. Fauna yang tergolong tipe Oriental (asiatis) tumbuhan liana (tumbuhan memanjat).
b. Fauna Daerah Australia
3. Indonesia Memiliki Hewan Tipe Oriental (Asia), Australia,
Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, yaitu papua,
Serta Peralihannya
Maluku, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri Alfred Russel Wallace pada tahun 1856 menemukan
hewan di indonesia bagian timur adalah: perbedaan besar fauna di beberapa daerah di Indonesia (waktu
1) Mamalia berukuran kecil
itu Hindia Belanda). Ketika ia tiba di Bali dan Lombok, ia
2) Banyak hewan berkantong
3) Tidak trdapat sepesies kera
menemukan perbedaan hewan di kedua daerah tersebut. Di Bali
4) Jenis-jenis burung memiliki warna yang bergam. kelompok Oriental, sedangkan di Lombok hewan-hewannya mirip
terdapat banyak hewan yang mirip dengan hewan-hewan
Papua memiliki 110 spesies mamalia, termasuk di dalamnya dengan Australia. Oleh sebab itu, ia membuat garis pemisah yang
13 spesies mamalia berkantong, misalnya kanguru, kuskus. Di memanjang mulai dari Selat Lombok ke utara melewati Selat
Nusa Tenggara, terutama di Pulau Komodo, Padar, dan Rinca Makasar dan Filipina Selatan. Garis ini disebut garis Wallace.
terdapat reptilia terbesar, yaitu komodo. Indonesia terbagi menjadi dua daerah zoogeografi yang
dibatasi oleh garis Wallace. Jadi, garis Wallace memisahkan wilayah Oriental (termasuk Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayah Australia (Sulawesi, Papua, Maluku, Nusa Tenggara Barat dan Timur).
Seorang ahli zoologi jerman bernama Weber mengadakan penelitian tentang persebaran hewan-hewan di Indonesia. Weber melihat hewan-hewan di Sulawesi tidak dapat sepenuhnya dikelompokkan sebagai hewan-hewan kelompok Australia. Hewan-hewan tersebut ada yang memiliki sifat-sifat seperti hal nya hewan-hewan di daerah Oriental. Sulawesi di huni oleh sebagian hewan Oriental dan sebagian hewan Australia. Contohnya, di Sulawesi terdapat oposum dari Australia namun juga terdapat kera macaca dari oriental. Oleh sebab itu, Weber mengatakan bahwa fauna yang ada di Sulawesi merupakan fauna peralihan. Weber kemudian membuat garis pembatas yang berada di sebelah timur Sulawesi memanjang ke utara ke Kepualauan Aru. Pulau Sulawesi merupakan pembatas antara wilayah Oriental dan Australia dan merupakan wilayah peralihan yang paling mencolok di antara pulau-pulau peralihan lainnya.
Gambar. Fauna yang termasuk tipe Australia
c. Fauna daerah peralihan Sulawesi merupakan daerah peralihan yang mencolok
menurut garir Weber. Hewan-hewan yang terdapat di pulau itu berasal dari daerah Oriental dan Australia. Di Sulawesi terdapat hewan endemik, misalnya primata primitif Tarsius spectrum, musang sulawesi (Macrogaliga musschenbroecki), babirusa, anoa, maleo, dan beberapa jenis kupu-kupu.
Gambar. Garis Wallace dan garis Weber membagi wilayah Indonesia menjadi tiga wilayah, yaitu Oriental, peralihan, dan Australia
a. Fauna Daerah Oriental Hewan-hewan di bagian barat Indonesia (Oriental), yang
meliputi Sumatra, Jawa, dan Kalimantan serta pulau-pulaunya, memiliki cirri-ciri sebagai berikut.
1) Banyak sepesias mamalia yang berukurun besar. Misalnya gajah, banteng, harimau, dan badak.
2) Terdapat berbagai macam kera. Paling banyak terdapat di Kalimantan. Jenisnya yaitu bekantan, tarsius, loris hantu, dan orang utan.
taiga, hutan gugur, hutan hujan tropik, padang rumput, gurun, bioma air tawar, dan bioma air laut.
1. Tundra
Tundra terdapat di lingkungan kutub utara dan selatan, Greenland, Siberia utara. Daerah ini beriklim kutub, sehingga selalu tertutup salju. Tumbuhan yang ada terutama adalah lumut Sphagnum dan lumut kerak. Hewan-hewan yang ada adalah beruang kutub, serigala kutub, reindeer, dan caribou bull (sebangsa rusa). Di bioma tundra juga terdapat burung yang umumnya membuat sarang pada musim panas. Burung ini adalah burung migran (berasal dari daerah lain).
Gambar. Hewan yang tergolong fauna tipe Peralihan
4. Indonesia Memiliki Banyak Hewan dan Tumbuhan Langka
Di Indonesia terdapat hewan dan tumbuhan yang telah langka. Hewan langka antra lain babirusa (Babyrousa babyrussa),
harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), harimau jawa Gambar. Bioma tundra (Panthera tigris sondaicu), macan kumbang (Panthra pandus),
2. Taiga
orang utan (Pongo pygmaeus abelii di Sumatra dan Pango Taiga terdapat diantara daerah subtropik dan kutub, pygmaeus pygmaeus di Kalimantan)¸ kanguru pohon
misalnya di rusia, eropa utara, Canada, dan Alaska. Jadi, taiga (Dendrolagus ursinus), dan maleo (Macrocephalon maleo).
terletak disebelah selatan tundra. Tumbuhan khas yang ada di Tumbuh-tumbuhan langka antara lain bedali
taiga adalah conifer, atau tumbuhan berdaun jarum (pohon (Radermachera gigantea), putat (Planchonia valida), kepuh
spruce, alder, dan birch), yang hijau sepanjang tahun. Taiga juga (Stereula foetida), bungur (Lagerstroemia speciosa), nangka
sering disebut sebagai hutan boreal. Seperti pada tundra, di taiga celeng (Artocarpus heterophyllus), kluwak (Pangium edule), dan
juga sangat dingin pada musim salju, tetapi musim panasnya lebih sebagainya.
lama. Hean yang ada adalah beruang hitam dan serigala.
Gambar. Penyu hijau merupakan hewan langka
Gambar. Bioma taiga, dengan tumbuhan konifer sebagai
5. ciri khasnya Indonesia Memiliki Banyak Hewan dan Tumbuhan Endemik
3. Hutan Gugur
Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia artinya hewan dan Hutan gugur terdapat di daerah subtropik di Eropa Barat, Korea, Jepang Utara, dan Amerika Timur. Memiliki curah hujan 75
Di indonesia terdapat hewan dan tumbuhan endemik.
tumbuhan itu hanya ada di Indonesia, tidak dapat di Negara lain. Hewan yang endemik misalnya harimau jawa (Panthera
– 100 cm per tahun, memiliki empat musim. Tumbuhan yang ada terutama maple, oak, beech, dan elu yang selalu menggugurkan
tigris sondaicus), jalak bali (Leucopras rothschildi) di Bali, badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) di Ujung Kulon, binturong,
daunnya pada musim gugur. Hewan-hewan yang umum adalah kukang, tarsius, dan komodo.
rusa, beruang, dan rubah.
Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia, misalnya Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatra Barat), Bengkulu, dan Aceh), Rafflesia borneensis (Kalimantan) dan sebagainya.
Gambar. Hutan gugur Gambar. (a) Maleo dan (b) jalak bali merupakan hewan
langka
4. Hutan Hujan Tropik
Bioma ini berada di daerah tropik, yaitu di Indonesia, India, Thailand, Brazil, Kenya, Costa Rica, dan Malaysia. Jenis
C. KEANEKRAGAMAN HAYATI DUNIA
tumbuhannya sangat banyak dan komunitasnya sangat kompleks. Kehadiran makhluk hidup ditentukan oleh faktor
Tumbuhan tumbuh dengan subur, tinggi serta banyak cabang lingkungan. Faktor lingkungan dapat dibedakan sebagai kondisi
dengan daun yang lebat sehingga membentuk tudung atau dan sumber daya. Kondisi adalah suatu faktor yang besarannya
kanopi. Tumbuham khas adalah kelompok liana (tumbuhan dapat diukur dan tidak habis jika digunakan oleh organisme.
memanjat), seperti rotan, tumbuhan epifit (menempel). Contoh kondisi adalah suhu, intensitas cahaya, curah hujan, dan
Hewannya terdiri dari burung, kera, babi hutan, tupai, macan, radiasi matahari. Sumber daya adalah faktor lingakungan yang
gajah, dan rusa.
dapat habis ketersediaanya jika sudah digunakan, misalnya
makanan dan ruang (tempat tinggal).
5. Padang Rumput
Interaksi antara suhu, kelembapan, angin, altitude Padang rumput banyak terdapat di Nusa Tenggara, Amerika (ketinggian tempat dari permukaan laut), latitude (letak tempat di
Serikat bagian tengah, Afrika Tengah dan Selatan, serta Eropa garis lintang), dan topografi menghasilkan daerah iklim luas yang
Timur. Tumbuan utama adalah rumput-rumputan. Hewannya dinamakan bioma. Beberapa bioma dibumi antara lain tundra,
meliputi bison, zebra, kanguru, zarafah, kijang, singa, serigala, meliputi bison, zebra, kanguru, zarafah, kijang, singa, serigala,
Gambar. Padang rumput (sabana) beserta komunitas Gambar. Pembagian bioma air tawar: litoral, limnetik, hewannya
dan profundal
6. Gurun
8. Bioma Air Laut
Bioma gurun terdapat di Asia Kecil, Afrika Utara, China, Bioma air laut luasnya lebihbadari dua per tiga permukaan Mongalia, dan Amerika Barat. Tumbuhannya terutama kaktus,
bumi. Bioma air laut kurang terpengaruh oleh perubahan iklim dan tumbuhan ephemera (tumbuhan yang pada waktu hujan
dan cuaca. Ciri khas air laut adalah mempunyai kadar garam yang cepat tumbuh, cepat berbunga, dan memiliki biji yang dorman).
tinggi, kurang lebih 35 ppm (part per million). Di daerah Hewan yang ada adalah unta, tikus, ular, kadal, dan semut.
khatulistiwa kadar garam lebih tinggi dari pada di daerah yang jauh dari khatulistiwa.
a. Pembagian Bioma Air Laut Sebagaimana pada ekosistem air tawar, ekosistem laut pun
dapat dibagi menjadi beberapa daerah berdasarkan kedalamannya, yaitu litoral, neritik, batial, dan abisal.
1) Litoral, adalah daerah laut yang berbatasan dengan daratan, dapat ditembus cahaya matahari sampai ke dasar.
2) Neritik, adalah daerah laut dangkal sampai pada kedalaman 200 m.
3) Batial, adalah daerah dengan kedalaman 200 – 2000 meter.
4) Abisal, adalah daerah yang kedalamannya lebih dari 2000 meter.
Gambar. Bioma gurun dengan tanahnya yang tandus
b. Vegetasi Pantai Di perbatasan antara laut dan darat terdapat daerah
7. Bioma Air Tawar
pasang surut. Pada pantai yang landai biasanya taerdpat daerah Ekosistem air tawar memiliki kadar garam (salinitas)
pasang surut yang berlumpur. Daerah ini membentuk hutan rendah. Air tawar mampu menyerap panas dari cahaya matahari
bakau yang disebut mangrove. Tumbuhan yang terdapat di sehingga perubahan suhu tidak terlalu besar. Berdasarkan ada
daerah mangrove misalnya avicennia, rhizofora, achantus, tidaknya arus, ekosistem air tawar dibedakan menjadi ekosistem
cerbera, bruguiera, dan ceriops.
lentik (air tidak mengalir), misalnya danau, kolam, rawa, serta ekosistem lotik (air mengalir), misalnya sungai.
D.
Manfaat Keanekaragaman Hayati bagi Masyarakat Pemanfaatan keanekaragaman hayati bagi masyarakat
a. Organisme Air Tawar harus secara berkelanjutan. Manfaat berkelanjutan yang
Tumbuhan yang menghuni lingkungan perairan tawar dimaksud adalah manffaat yang tidak hanya untuk generasi meliputi tumbuhan yang berukuran besar (makrohidrofita) serta
sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan datang. tumbuhan yang berukuran kecil yaitu alga. Tumbuhan biji di
ekosistem air tawar misalnya alga biru, alga hijau, dan diatom.
Sumber Pangan, Perumahan, dan Kesehatan
Hewan yang menghuni air tawa adalah udang-udangan, ikan, dan
Kehidupan manusia bergantung pada keanekaragaman serangga.
hayati. Hewan dan tumbuhan yang kalian manfaatkan saat ini Berdasarkan cara hidupnya, organisme di air tawar dapat
(misal ayam, kambing, padi, jagung) semula juga merupakan dibedakan sebagai berikut.
1) Plankton, yaitu organisme yang berukuran mikroskopis Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang memiliki peranan
hewan dan tumbuhan liar yang kemudian dibudidayakan.
yang hidup melayang-layang dalam air. Plankton dibedakan penting untuk memenuhi kebutuhan pangan, perumahan, dan atas fitoplankton (plankton tumbuhan), zooplankton
kedehatan misalnya sebagai berikut. (plankton hewan), dan bakterioplankton (bakteri).
a.
2) Pangan : berbagai biji-bijian, berbagai umbu-umbian,
Nekton, yaitu organisme yang hidup berenang di dalam air, berbagai buah-buahan, berbagai hewan ternak.
misalnya ikan. 3)
b. Perumahan : kayu jati, sonokeling, meranti, kamper. Neuston, yaitu organisme yang hidupnya berada di atas
c. Kesehatan : kunyit, kencur, temlawak, jahe, lengkuas. permukaan air.
4) Bentos, yaitu organisme yang hidup di dasar perairan. Misalnya cacing, Mollusca, dan beberapa larva serangga.
5) Perifiton, yaitu organisme yang melekat pada batang, akar, dan daun tumbuhan air atau pada benda-benda lain di air.
b. Pembagian Bioma Air Tawar Bioma air tawar dibagi menjadi beberapa daerah, yaitu litoral, limnetik, dan frofundal.
1) Litoral, merupakan daerah air yang dangkal sehingga sebagai ayam potong
Gambar. Ayam dipelihara untuk memproduksi telur atau
cahaya matahari dapat menembus sampai ke dasar.
Organisme yang hidup antara lain tumbuhan berakar,
2. Sumber Pendapatan
fitoplankton, zooplankton, dan hewan bentos.
2) Limnetik, merupakan daerah terbuka dan dapat ditembus pendapatan. Misalnya untuk bahan baku industri misalnya kayu
Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai sumber
cahaya maatahari. Organisme yang hidup adalah gaharu dan cendana untuk industri kosmetik, teh dan kopi untuk zooplankton, fitoplankton, nektos, dan neuston.
3) Profundal, merupakan daerah yang tidak dapat ditembus dan ubi kayu untuk menghasilkan alkohol. Rempah-rempah cahaya matahari.
industri minuman, gandum dan kedelai untuk industri makanan, industri minuman, gandum dan kedelai untuk industri makanan,
sebagai berikut.
Hutan Indonesia juga memiliki nilai ekonomis yang penting. Beberapa tumbuhan ada yang menghasilkan getah karet, minyak
a. Perusakan habitat
kayu putih, dammar sebagai bahan baku kertas, dan rotan. Habitat didefinisikan sebagai daerah tempat tinggal organisme. Jika habitat rusak maka organisme tidak memiliki tempat yang cocok untuk hidupnya. Kerusakan habitat dapat diakibatkan karena ekosistem diubah fungsinya oleh manusia, misalnya hutan ditebang dijadikan lahan pertanian, permukiman, dan akhirnya menjadi perkotaan.
Gambar. Cokelat dimanfaatkan dalam industri makanan dan minuman
3. Sumber Plasma Nutfah
Hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang hingga saat ini belum diketahui manfatnya tidak perlu dimusnahkan, karena mungkin saja di masa yang akan datang memiliki peranan yang sangat penting. Sebagai contoh, tanaman mimba (Azadirachta indica) dahulu hanya merupakan tanaman pagar, tetapi saat ini
diketahui mengandung zat azadirakhtin yang memiliki peranan Gambar. Jika terumbu karang rusak, maka keanekaragaman sebagai antihama dan antibakteri.
hayati berkurang Di hutan di lingkungan kita masih banyak tumbuhan dan hewan yang belum di budidayakan, yang mungkin memiliki sifat-
b. Penggunaan pestisida
sifat unggul. Itulah sebabnya dikatakan bahwa hutan merupakan Pestisida yang dimaksudkan untuk membunuh organisme sumber plasma nutfah (plasma benih).
pengganggu(hama), pada kenyataannya menyebar ke lingkungan dan meracuni mikroba, jamur, hewan, dan
4. Manfaat Ekologi
tumbuhan lainya.
Selain berfungsi untuk menunjang kehidupan manusia keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam
c. Pencemaran
mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Bahan pencemaran juga dapat membunuh mikroba, jamur, Tumbuhan merupakan penghasil zat organik dan oksigen,
hewan, dan tumbuhan penting. yang dibutuhkan oleh organisme lain. Selain itu, tumbuhan dapat membentuk humus, menyimpan air tanah, dan mencegah erosi.
d. Perubahan tipe tumbuhan
Keanekaragaman yang tinggi memperkokoh ekosistem. Tumbuhan merupakan Prosedur di dalam ekosistem. Hutan hujan tropik di indonesia memiliki nilai lingkungan
Perubahan tipe tumbuhan, misalnya perubahan dari hutan yang penting bagi bumi, antara lan sebagai berikut.
hujan tropik menjadi hutan produksi, dapat mengakibatkan
a. Hutan hujan tropik di Indonesia merupakan paru-paru hilangnya tumbuhan-tumbuhan liar penting. bumi.
b. Hutan hujan tropik di Indonesia dapat menjaga kestabilan
e. Masuknya spesies tumbuhan dan hewan liar iklim global.
Tumbuhan atau hewan liar yang masuk ke ekosistem dapat berkompetisi bahkan membunuh tumbuhan dan hewan asli.
5. Nilai Biologis
Keanekaragaman hayati memiliki nilai biologis atau nilai
2. Aktivitas Manusia yang Meningkatkan Keanekaragaman
penunjang kehidupan bagi makhluk hidup, termasuk manusia.
Hayati
Tumbuhan mengeluarkan oksigen yang diperlukan untuk Tidak semua aktivitas manusia berakibat menurunkan pernafasan, menghasilkan zat organik misalnya biji, buah, dan
keanekaragaman hayati. Ada juga aktivitas yang justru umbi yang berguna untuk makanan makhluk hidup yang lain.
meningkatkan keanekaragaman hayati, misalnya penghijauan, pembuatan taman kota, dan pemuliaan. Kegiatan penghijauan
6. Manfaat Keilmuan
meningkatkan keanekaragaman hayati. Kegiatan penghijauan Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan
tidak hanya menanam tanaman tetapi yang lebih penting adalah pengembangan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi
menjaga tanaman setelah ditanam. Pembuatan taman kota selain kehidupan manusia.
meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan suhu lingkungan, memberi keindahan, juga meningkatkan keanekaragaman hayati.
7. Manfaat Keindahan
Pemuliaan adalah usaha membuat varietas unggul dengan cara Keindahan alam tidak terletak pada keseragaman tapi pada
melakukan perkawinan silang. Usaha pemuliaan akan keberagaman. Seperti halaman rumah yang ditanami berbagai
meneghasilkan varietas baru. Oleh sebab itu pemuliaan hewan tanaman seperti mawar, melati, anggrek dll. Kini kita sadari
dan tumbuhan dapat berfungsi meningkatkan keanekaragaman bahwa begitu banyak manfaat keanekaragaman hayati dalam
gen.
hidup kita. Pemanfaatannya begitu banyak dan beragam tentu saja mengancam kelestariannya. Untuk itu kita harus bijaksana
F. Konservasi (Perlindungan) Keanekaragaman Hayati
dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati dengan Keanekaragaman hayati merupakan potensi alam yang dapat mempertimbangakan aspek kelestariannya.
dikembangkan untuk proses produksi, oleh karena itu disebut pula sebagai sumber daya alam hayati (SDAH). SDAH tergolong sumber daya alam yang dapat diperbaharui, artinya dapat
E. Dampak Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman
dihasilkan terus-menerus, karena makhluk hidup memiliki daya
Hayati
regenerasi dan reproduksi.
Keanekaragaman hayati di dalam ekosistem sangat penting dalam menjaga kestabilan ekosistem. Jika
1. Ruang Lingkup Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
keanekaragaman hayati tinggi ekosistem menjadi mantap. Mengingat pentingnya SDAH bagi manusia dan generasi yang akan datang, maka perlu dilakukan upaya untuk
1. Aktivitas manusia yang menurunkan keanekaragaman
melestarikannya, yang disebut konservasi.
hayati
Konservasi SDAH meliputi hal-hal berikut: Aktivitas manusia dapat menurunkan keanekaragaman
a. Mencegah lading perpindahan dan melatih penduduk agar hayati. Sebagai contoh, Australia selama 20 tahun telah
dapat bertempat tinggal secara menetap. kehilangan 41 jenis mamalia, 18 jenis burung, reptilia, ikan dan
b. Mengatur, mengawasi, dan mengendalikan penebangan katak, 200 jenis avertebrata, dan 209 jenis tumbuhan. Kepunahan
hutan.
c. Melakukan penghijauan dan reboisasi.
d. Mengadakan reservasi hutan. Reservasi adalah membiarkan kawasan konservasi alam guna melindungi plasma nutfah lautan. hutan dalam kondisi alami dan tidak menggangu kelestarian
Contohnya Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara. flora dan fauna yang ada didalamnya, dengan menjadikan kawasan hutan sebafai cagar alam atau suaka margasatwa.
f. Wana Wisata
e. Mengadakan preservasi hutan. Preservasi adalah Wana wisata adalah kawasan yang disamping fungsi melestarikan hutan dengan tujuan untuk diambil manfaatnya
utamanya sebagai hutan produksi, juga dimanfaatkan sebagai guna kesejahteraan manusia. Misalnya pemeliharaan hutan
objek wisata hutan.
resapan, hutan lindung, hutan kota, dan hutan produksi.
f. Melakukan pelestarian in situ dan eksitu. Pelestarian in situ
g. Hutan Lindung
adalah perlindungan tumbuhan dan hewan di dalam habitat Hutan lindung adalah kawasan yang dikonversasikan untuk aslinya. Misalnya cagar alam dan suaka margasatwa.
melindungi lahan agar tidak tererosi dan untuk mengatur tata air. Pelestarian ex situ adalah melakukan perlindungan dan
Hutan ini biasanya terletak di daerah pegunungan. pemeliharaan tumbuhan dan hewan di luar habitat aslinya. Contohnya Kebun Raya Bogor, kebun binatang, kebun koleksi,
h. Kebun Raya
dan kebun plasma nutfah. Contoh lain penangkaran buaya, Kebun raya adala area tempat ditanamnya kumpulan penangkaran penyu.
tumbuhan yang berasal dari berbagai daerah. Tujuannya untuk
g. Mencegah penangkapan ikan dan hewan lainnya tidak secara konservasi ex situ, ilmu pengetahuan, dan rekreasi. Contohnya secara terus-menerus dalam setahun, melainkan dilakukan
Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Purwodadi. secara musiman.
h. Untuk menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan yang Ada juga bentuk partisipasi masyarakat dalam pelestarian digunakan sebagai bahan makanan, maka diperlukan upaya
keanekaragaman hayati, misalnya:
penganekaragaman makanan. Hal ini juga dimaksudkan agar
1) Memperkaya koleksi tanaman di pekarangan rumah kita tidak terlalu tergantung pada satu jenis makanan.
2) Tidak membunuh burung dan hewan-hewan lainnya
3) Tidak membuang limbah sembarangan, terutama limbah
2. Bentuk Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
pabrik, limbah rumah tangga, dan limbah pestisida karena Tempat perlindungan keanekaragaman hayati di Indonesia
dapat membahayakan kehidupan flora dan fauna. telah diresmikan oleh pemerintah. Lokasi perlindunagn tersebut meliputi taman nasional, cagar alam, hutan wisata, taman hutan raya, taman laut, wana wisata, hutan lindung, dan kebun raya.
BAB VIII KINGDOM PLANTAE
a. Taman Nasional
Taman nasional adalah kawasan konservasi alam dengan ciri
khas tertentu, dan terdapat baik didarat maupun di perairan. Taman nasional memiliki fungsi ganda, yaitu perlindungan
Tumbuhan (plantae) adalah organisme yang memiliki akar, terhadap penyangga kehidupan dan perlindungan jenis tumbuhan
batang, dan daun. Tumbuhan memiliki sel eukariotik dan dan hewan serta pelestarian sumber daya alam hayati dan
mempunyai kloroplas. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil ekosistemnya. Berikut adalah beberapa contoh taman nasional
sehingga tumbuhan dapat berfotosintesis. Sel-sel tumbuhan yang ada di Indonesia.
memiliki dinding sel yang mengandung selulosa, yang
1) Taman Nasional Gunung Leuser (Sumatera Utara dan Propinsi
mengakibatkan tubuhnya kaku.
Daerah Istimewa Aceh) Tumbuhan diklasifikasikan menjadi beberapa divisi.
2) Taman Nasional Kerinci Sebat (Jambi, Sumatera Barat,
A. Tumbuhan Tidak Tidak Berpembuluh
Sumatera Selatan, dan Bengkulu)
1. Divisi Hepatophyta (Lumut Hati)
3) Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (Bengkulu dan
2. Divisi Anthocerophyta (Lumut tanduk) Lampung)
3. Divisi Bryophyta (Lumut daun)
4) Taman Nasional Ujung Kulon (ujung barat pulau Jawa)
B. Tumbuhan Berpembuluh
5) Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (Bogor, Cianjur,
1. Tumbuhan Tidak Berbiji Sukabumi)
a. Divisi Psilophyta (Paku purba/telanjang)
6) Taman Nasional Kepulauan Seribu (Kepulauan Seribu)
b. Divisi Lycophyta (Paku kawat)
7) Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (Kabupaten
c. Divisi Sphenophyta atau Equisetophyta (paku Probolinggo, Malang, Pasuruan, dan Lumajang, Jawa Timur)
ekor kuda)
8) Taman Nasional Meru Betiri (Jember)
d. Divisi Pterophyta atau Polipodiophyta (paku
9) Taman Nasional Baluran (ujung timur pulau Jawa)
sejati)
10) Taman Nasional Bali Barat (Kabupaten Jembrana dan
2. Tumbuhan Biji
Buleleng)
a. Tumbuhan Biji terbuka (Gymnospermae)
11) Taman Nasional Komodo (Pulau Komodo, Rinca, Podan,
1) Divisi Coniferophyta (pinus) Gilimotong, dan pulau-pulau kecil lain di NTT)
2) Divisi Cycadophyta (pakis haji)
12) Taman Nasional Tanjung Puting (Kabupaten Kotawaringin
3) Divisi Ginkgophyta (Ginkgo) Barat dan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah)
4) Divisi Gnetophyta (Belinjo)
13) Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi Tengah)
b. Tumbuhan Biji tertutup (Angiospermae)
1) Divisi Anthophyta (tumbuhan
b. Cagar Alam
berbunga)
Cagar alam merupakan kawasan suaka alam yang mempunyai Tumbuhan tidak berpembuluh disebut juga non- ciri khas tumbuhan, satwa, dan ekosistem yang perkembangannya
tracheophyta karena tidak memiliki berkas pengangkut xilem dan diserahkan pada alam.
floem. Sedangkan tumbuhan berpembuluh disebut tracheophyta karena memiliki berkas pengangkut xilem dan floem.
c. Hutan Wisata
Tumbuhan tidak berpembuluh seperti lumut digolongkan ke Hutan wisata adalah kawasan yang karena keadaanda sifat
dalam tumbuhan talus (Thallophyta) karena tidak memiliki akar, wilayahnya perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan, yang
batang, dan daun sebenarnya. Sedangkan tumbuhan berkormus dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan, konservasi alam, dan
(Cormophyta) adalah tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan rekreasi. Contoh hutan wisata adalah Hutan Wisata Pangandaran.
daun sebenarnya (tumbuhan sejati), seperti tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji.
d. Taman Hutan Raya (Tahura)
Taman hutan raya adalah kawasan konservasi alam yang
TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH
terutama dimanfaatkan untuk koleksi tumbuhan dan hewan,
Tumbuhan Lumut
alami atau non-alami, jenis asli atau pendatang, yang berguna
Ciri-ciri lumut:
untuk perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, Berklorofil (bersifat autotrof) kebudayaan, dan rekreasi. Contohnya Pulau Sempu di Jawa Timur.
Tidak memiliki berkas pengangkut (floem dan xylem) Tumbuh di tempat yang lembab
Peralihan antara tumbuhan Thallophyta dan Cormophyta Taman laut adalah kawasan yang mempunyai cirri khas
e. Taman Laut
Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) berupa keindahan alam atau keunikan alam yang ditunjuk sebagai
Sebagian lumut tubuhnya berupa talus (lembaran)
Belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun
Klasifikasi Lumut
Sebagian lagi telah memiliki organ mirip akar (rizoid),
1. Divisi Lumut Hati (Hepatophyta) batang dan daun. Rhizoid berfungsi untuk melekat pada
Ciri-ciri lumut hati:
substrat dan mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh
Tubuhnya berbentuk lembaran,
bagian tubuh.
Menempel di atas permukaan tanah, pohon atau tebing
Organ kelamin jantan pada lumut yaitu anteridium,
Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan
sedangkan betina yaitu arkegonium. Berikut perbedaanya.
Anteridium
Arkegonium
Tidak memiliki batang dan daun
Merupakan organ jantan
Berbentuk botol
Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma
berbentuk tongkat (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet Tidak memiliki lapisan pelindung
Memiliki sel-sel pelindung
jantan dan betina
Contoh: Ricciocarpus, Marchantia polymorpha, Lunularia
yang melindungi sel telur
yang terbentuk di dalamnya
Menghasilkan sejumlah gamet
Menghasilkan satu gamet
jantan berflagel (sperma)
betina berukuran besar (sel telur)
Gamet jantan dilepaskan dari
Gamet betina melekat
anteridium
pada arkegonium
Dalam hidupnya, lumut mengalami dua generasi yaitu generasi/fase sporofit dan fase gametofit.
Gametofit
Sporofit
2. Divisi Lumut Tanduk (Anthocerophyta) Terdiri dari batang, daun
Fase haploid
Fase diploid
Terdiri dari spora yang
Ciri-ciri lumut tanduk:
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang.
berwarna hijau, organ kelamin
membentuk tubuh
dan gamet
multiseluler yang terbentuk dari zigot
Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan
Menghasilkan gamet melalui
Menghasilkan spora
Reproduksi seperti lumut hati
mitosis
melalui meiosis
Contoh: Anthoceros sp
Hidup bebas
Tergantung pada
gametofit
Merupakan fase dominan dalam
Merupakan fase pendek
hidupnya
dalam daur hidup lumut
3. Divisi Lumut Daun (Bryophyta) Ciri-ciri lumut daun:
Lumut daun juga disebut lumut sejati Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian
seperti akar (rizoid), batang dan daun. Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada
Gambar. Struktur Tubuh Lumut
cabang-cabang batang.
Daur Hidup Tumbuhan Lumut (metagenesis)
Kuncup akan membentuk lumut barutubuhnya berbentuk lembaran,
Protonema
Contoh: Spagnum fibriatum, Spagnum squarosum.
Manfaat Lumut
Tumbuhan lumut
Bahan obat untuk sakit hepatitis (liver). Contoh : Marchantia
fit
Sebagai bahan pembalut dan sumber bahan bakar. Contoh :
to
Sphagnum (lumut gambut )
G Sebagai obat kulit dan mata. Contoh : Sphagnum (lumut gambut )
Sperma Penyedia oksigen Sel telur Penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons) Sebagai penyerap polutan.
Zigot
TUMBUHAN BERPEMBULUH
A. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Ciri-ciri:
Sporogonium
Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem)
fit ro
Secara umum telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya
Sporangium
Spo
Berkembang biak dengan spora Spora dihasilkan di dalam sporangium
Sporangium dapat tersusun dalam strobilus, sorus
Spora
Sperma berflagel, perlu air untuk fertilisasi Siklus hidup : generasi sporofit dominan, hidup bebas.
Generasi gametofit tereduksi, hidup bebas
Habitat: hidup di air (hidrofit), hidup di tempat lembap (higrofit), menempel pada tumbuhan lain (epifit), da nada yang hidup pada sisa-sisa tumbuhan lain atau sampah- sampah (saprofit).
Daur Hidup Tumbuhan Lumut (metagenesis)
Tumbuhan paku bereproduksi secara vegetatif dengan rizom. Rizom tumbuh menjalar ke segala arah. Paku mengalami pergiliran keturunan dengan dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit. Berbeda dengan lumut, fase terpanjang atau dominan pada paku yaitu fase sporofit.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan menjadi paku homospora, heterospora dan peralihan.
1. Paku homospora (isospora) Adalah paku yang bentuk dan ukuran sporanya sama besar. Contoh: Lycopodium (paku kawat)
2. Paku heterospora (anisospora) Adalah paku yang sporanya tidak sama besar, spora jantan lebih kecil (mikrospora) dan spora betina lebih besar (makrospora). Contoh: Selaginella (paku rane), Marsilea (semanggi)
3. Paku peralihan Adalah paku yang sporanya sama besar, tetapi dapat dibedakan antara paku jantan dan betinanya. Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda).
Metagenesis paku homospora
Metagenesis paku heterospora
Klasifikasi Tumbuhan Paku
1. Psilophyta (paku telanjang) Tidak berdaun/kecil, ada yang tidak berakar sejati. Banyak hidup di zaman purba. Yang masih tersisa yaitu Psilotum.
2. Lycophyta (paku kawat) Berdaun kecil dan tersusun spiral, sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut). Batang seperti kawat. Contoh: Lycopodium, Selaginella,
Isoetes.
3. Spenophyta (paku ekor kuda) Atau equisetophyta, memiliki daun kecil, tunggal, dan tersusun melingkar. Sporangium terdapat dalam strobilus (runjung). Contoh: Equisetum dan Calamites.
4. Pterophyta (paku sejati) Merupakan tumbuhan paku yang biasa dilihat di sekitar kita. Daunnya besar, daun muda menggulung (circinnatus), sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora). Contoh: paku tiang (Alsophilla glauca), suplir (Adiantum cuneatum), semanggi (Marsilea crenata).
Manfaat tumbuhan paku
Tanaman hias. Contoh suplir, paku sarang burung (Asplenium nidus), paku tanduk rusa (Lycopodium), dan Nephrolepis.
Obat-obatan, misalnya Lycopodium clavatum dan Dryopteris filix-mas.
Sayuran, misalnya semanggi. Tempat menanam anggrek, misalnya palu tiang (Alsophila
glauca). Pupuk hijau, yaitu Azolla pinnata yang hidup di sawah. Tumbuhan ini bersimbiosis dengan Anabaena azollae (alga)
yang dapat mengikat N 2 bebas dari udara.
Tumbuhan paku yang hidup pada zaman Karbon telah memfosil. Fosil tersebut berupa batu bara yang dapat dijadikan bahan bakar.
B. Tumbuhan Biji (Spermatophyta)
Meliputi tumbuhan yang menghasilkan biji. Berdasarkan letak biji atau bakal bijinya, dibedakan menjadi dua yaitu Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan biji tertutup).
1. Gymnospermae
Pakis haji, melinjo, dan pinus termasuk tumbuhan Gymnospermae yang artinya tumbuhan biji terbuka. Istilah ini digunakan karena bakal biji tumbuhan ini tidak tertutup oleh daun buah. Berdasarkan catatan geologis, Gymnospermae sudah muncul pada zaman Karbon (kira-kira 345 juta tahun yang lalu). Kebanyakan Gymnospermae merupakan tumbuhan perdu dan pohon, tidak ada yang berupa herba. Gymnospermae merupakan tumbuhan berpembuluh yaitu xilem dan floem. Gymnospermae yang masih hidup terdiri dari 4 divisi, yaitu Cycadophyta, Ginkgophyta, Coniferophyta, dan Gnetophyta.
a. Cycadophyta
Cirinya batang tidak bercabang, dan daun-daun majemuk tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Ditemukan di wilayah tropik maupun subtropik, misalnya Zamia, Cycas revoluta, dan Cycas rumphii (pakis haji).
b. Ginkgophyta
Merupakan tumbuhan asli daratan Cina. Tinggi pohon dapat mencapai 30 m, daun berbentuk kipas, mudah gugur, dan berumah dua (serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh individu yang berlainan). Anggota divisi ini hanya satu yaitu Ginkgo biloba.
c. Coniferophyta (atau Pinophyta)
Coniferophyta artinya tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksi jantan dan betina berupa strobilus yang berbentuk kerucut. Coniferophyta merupakan tumbuhan evergreen (selalu hijau). Misalnya: Agathis damara, Pinus merkusii, Pseudotsuga, Cupressus, Araucaria, Aequoia, Juniperus, dan Taxus.
d. Gnetophyta
Anggotanya berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat), dan pohon. Daun berhadapan, dengan urat daun menyirip seperti tumbuhan dikotil. Strobilusnya tidak berbentuk kerucut. Contohnya melinjo/tangkil (Gnetum gnemon) dan Ephedra.
Tumbuhan paku
Sporogonium
Sel induk spora
Spora
Protalium
Sperma Ovum
Anteridium Arkegonium
Tumbuhan paku
Mikrogametofit (mikroprotalium)
Mikrospora
Sel induk mikrospora
Mikrosporangiu m
Makrosporofil
Makrosporangium
Sel induk makrospora
Makrospora
Makrogametofit (makroprotalium)
Arkegonium
Ovum
Zigot Zigot
2. Angiospermae
(Pogostemon coblim), lavender (Lavandula kelompok tumbuhan lain adalah adanya bunga dengan bakal
officinalis), Coleus ambonicus, dan kumis kucing biji yang terletak di dalam bakal buah. Bunganya ada yang
(Orthosiphon grandiflorus) tunggal, bergerombol, dan bagian-bagiannya sangat
12) Solanaceae
kompleks. Bunga berfungsi menghasilkan buah dan biji. Jika Contoh paling umum adalah kentang (Solanum bakal biji dibuahi menjadi biji, maka bakal buah berkembang
tuberosum), tomat (Lycopersicum esculentum), menjadi buah.
terung (Solanum melongena), cabai (Capsicum), Anggota Angiospermae berupa pohon, perdu, semak,
tembakau (Nicotiana tabacum), Petunia hybrida, tumbuhan merambat, dan herba. Hidupnya ada yang
kecubung (Datura fastuosa), dan Atropa belladona semusim, tahunan, dan apa yang sukulen (daun berdaging
(bahan obat atropin).
untuk menyimpan air sebagai adaptasi terhadap lingkungan
13) Compositae
kering). Tumbuhan yang hidup di daerah kering, beradaptasi Merupakan anggotanya yang paling banyak, dengan mereduksi daun, misalnya kaktus. Angiospermae
misalnya bandotan (Ageratum), selada (Lactuca dibagi menjadi dua kelas yaitu Magnoliopsida atau dikotil dan
sativa), Sonchus arvensis, Chrysanthemum, Dahlia, Liliopsida (monokotil).
Solidago, bunga matahari (Helainthus annuus),
a. Kelas Magnoliopsida (Dikotil) Arthemisia, Gerbera, Zinnia, dan Aster. Ciri utamanya yaitu adanya dua kotiledon atau dua daun
b. Kelas Liliopsida (Monokotil) lembaga atau kotil pada biji. Daun-daun dikotil memiliki
Ciri utama tumbuhan monokotil adalah memiliki pertulangan menjari atau menyirip. Batang memiliki
kotiledon tunggal atau daun lembaga tunggal. Batang kambium yang berguna dalam pertumbuhan sekunder
bagian atas tidak bercabang atau bercabang sedikit, dan (melebar) serta memiliki pembuluh xilem dan floem yang
biasanya daunnya berpelepah. Daunnya berupa daun tersusun dalam lingkaran. Jumlah bagian-bagian bunga
tunggal, kecuali pada palmae (kelapa, palem). Tulang kelipatan empat atau lima.
daun umumnya sejajar. Jaringan pembuluh (xilem dan Berikut adalah beberapa famili anggota kelompok dikotil.
floem) pada batang dan akar tersusun tersebar, dan tidak
1) Caryophyllaceae berkambium. Bagian-bagian bunga berkelipatan tiga. Berupa herba, dan merupakan tanaman semusim
Pada umumnya, bentuk bunga tidak beraturan dan atau tahunan. Sering digunakan sebagai tanaman
warnanya tidak mencolok. Berikut contoh famili anggota hias. Contohnya Dianthus chinensis, D. caryophyllus,
monokotil.
Arenaria, dan Agrostemma.
1) Liliaceae
2) Magnoliaceae Contoh paling umum adalah lili (Lilium), asparagus Berupa pohon atau perdu, dan bunganya cukup
(Asparagus cooperi), tumbuhan merambat A. menarik. Contohnya cempaka putih (Magnolia
officinalis, kembang sungsang (Gloriosa superba), grandiflora), cempaka ambon (Magnolia figo), dan
agave (Agave sisalana), bawang besar (Allium cepa), Liriodendron.
bawang merah (A. ascolonicum) dan bawang putih
3) Ranunculaceae
(A. sativum).
Anggota Ranunculaceae misalnya Clematis
2) Palmae
faniculata yang banyak dipakai sebaga tanaman Contoh famili ini adlah kelapa (Cocos) dan kurma hias, jinten hitam (Nigella sativa) untuk bumbu
(Phoenix).
dapur, Delphidium dipakai sebagai bunga potong,
3) Gramineae
jukut (Drymaria corduta dan D. hirsuta) yang hidup Contohnya ialah padi (Oryza sativa), gandum, di pagar, sepanjang sungai, tempat lembap, dan
rumput, dan bambu.
banyak dipakai sebagai obat cuci perut dan bisul.
4) Orchidaceae
4) Papaveraceae Disebut juga keluarga anggrek. Contohnya ialah Contohnya deruju atau celangkringan (Argemone
anggrek Cattleyla, Dendrobium, Phalaenopsis, mexicana) dan Papaver somniverum.
Arundina, Vanda, Epidendrum, Laelia, Oncidium,
5) Cruciferae dan vanili (Vanili planifolia). Contohnya kubis (Brassica oleracea), sawi (B.
5) Musaceae
rugosa), lobak (Raphanus sativus), dan sawi tanah Contohnya ialah pisang tanduk, pisang raja, dan (Nasturtium heterophyllum).
pisang kapas.
6) Rosaceae
6) Zingiberaceae
Contohnya mawar (Rosa hybrida), apel (Malus Contohnya jahe dan lengkuas. sylvestris), aprikot (Prunus armeniaca, P. domestica), pir (Pyrus communis), Rubus, dan arbei
Reproduksi Seksual pada Tumbuhan Biji
(Fragaria chiloensis). Proses reproduksi seksual memerlukan gamet jantan dan betina.
7) Leguminosae Pada tumbuhan biji (spermatophyta), terdapat alat kelamin jantan Disebut juga polong-polongan. Misalnya falmboyan
penghasil serbuk sari yang akhirnya menghasilkan sel sperma dan (Delonix regia), akasia (Acacia farnesiana), tuba
alat kelamin betina penghasil ovum. Proses perkawinan (Derris microphylla), kembang merak (Caesalpinia
tumbuhan biji tertutup diawali oleh proses penyerbukan yang pulcherrima), daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea),
dilanjutkan dengan proses pembuahan. Penyerbukan pada kaliandra (Calliandra brevipes), kembang telang
tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) adalah menempelnya (Clitoria ternatea), Cassia alata, jengkol
serbuk sari ke mikropil (liang bakal biji), sedangkan pada (Pithecolobium lobatum), lamtoro (Leucena glauca),
tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) penyerbukan adalah petai (Parkia speciosa), asam (Tamarindus indica),
menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Pembuahan adalah serta kacang tanah, ercis, dan buncis.
bersatunya inyi sperma dengan inti ovum. Pada tumbuhan
8) Malvaceae Gymnospermae terjadi pembuahan tunggal, sedangkan pada Contohnya kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis,
Angiospermae terjadi pembuahan ganda.
H. hybridus, H. venustus), kapas (Gossypium Pada Angiospermae, alat kelamin jantan dan betina terdapat obtusifolium).
dalam bunga, sedangkan pada Gymnospermae kelaminnya
9) Cactaceae
terdapat di dalam strobilus.
Anggotanya semua kelompok kaktus. Contohnya
1. Bagian-bagian Bunga
Creves jamacaru, Opuntia monachanta, Epiphyllum, Pada Angiospermae, terdiri dari perhiasan bunga yaitu Prescia, dan Ferocactus.
kelopak dan mahkota bunga, sedangkan alat kelamin yaitu
10) Umbelliferae
benang sari dan putik.
Contohnya ialah ketumbar (Coriandrum sativum), jinten (Carum arvi), seledri (Apium graveoleus), adas (Foeniculum vulgare), Jinten putih (Cuminum cyminum), dan tikim (Centella asiatica).
11) Labiatae Anggota ini banyak menghasilkan minyak aromatik, misalnya daun poko (Mentha arvensis) yang 11) Labiatae Anggota ini banyak menghasilkan minyak aromatik, misalnya daun poko (Mentha arvensis) yang
BAB IX KINGDOM ANIMALIA
A. Ciri umum animalia (hewan):
Multiseluler (namun ada yang uniseluler) Eukariotik Heterotrof
2. Macam-macam Bunga
Tidak berdinding sel
Bunga dikelompokkan berdasarkan kelengkapan bagian- bagian bunga atau berdasarkan kelengkapan alat kelamin
Tidak berklorofil
Habitat di darat maupun air
bunga.
a. Menanggapi rangsang dengan aktif
Bunga Lengkap
Disebut bunga lengkap jika bunga mempunyai
B. Bentuk Tubuh
kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Misalnya
Simetri tubuh
bunga sepatu, cabai, kecubung, mawar, melati, dan
jeruk. Bunga lengkap pasti memiliki dua macam alat Simetri Bilateral adalah hewan yang jika dibagi
tubuhnya (dari mulut-anus) akan didapatkan dua kelamin. Oleh karena itu disebut dengan bunga
bagian yang sama persis antara kiri dan kanan. berkelamin ganda (biseksual, hermafrodit). Akan
tetapi, bunga berkelamin ganda belum tentu bunga Simetri Radial adalah merupakan hewan yang
mempunyai bagian tubuh yang tersusun melingkar lengkap.
b. Bunga Tidak Lengkap
(bulat).
Lapisan tubuh
Disebut sebagai bunga tidak lengkap, jika tidak
mempunyai salah satu atau beberapa bagian bunga, - Diploblastik, terdiri dari ektoderm dan endoderm
baik perhiasan maupun alat kelamin bunga. Triploblastik, terdiri dari:
Ektoderm: epidermis dan saraf Dibedakan menjadi dua.
1) Perhiasan bunga tidak lengkap, karena tidak memiliki kelopak atau mahkota. Bunga yang
Mesoderm : usus dan kelenjar pencernaan
Endoderm : jaringan otot & jaringan tubuh lainnya. Triploblastik dibedakan menjadi:
tidak memiliki perhiasan bunga disebut dengan
bunga telanjang atau bunga gundul. Triploblastik aselomata (platyhelminthes)
2) Triploblastik pseudoselomata (nemathelminthes)
Alat kelamin tidak lengkap. Jika bunga hanya - Triploblastik selomata (annelida, mollusca, arthropoda, mempunyai salah satu alat kelamin disebut
echinodermata)
C.
bunga berkelamin tunggal (uniseksual), terdiri
Filum Kingdom Animalia
a.
dari bunga jantan atau bunga betina. Misalnya
bunga pare, waluh, mentimun, dan salak. Jika Porifera (ciri utama: berpori)
b.
bunga tidak memiliki alat kelamin disebut Cnidaria (ciri utama: tubuh berongga)
c.
bunga mandul (bunga tidak berkelamin), Coelenterata (ciri utama: tubuh berongga)
d.
misalnya bunga pita pada bunga matahari. Platyhelminthes (ciri utama: bentuk pipih)
e.
c. Nemathelminthes (ciri utama: bentuk gilik/bulat)
Bunga Sempurna
f.
Disebut sebagai bunga sempurna jika mempunyai Annelida (ciri utama: bercincin/kalung)
g.
dua alat kelamin, yaitu benang sari dan putik. Mollusca (ciri utama: tubuh lunak)
h.
Perhiasan bunga berupa kelopak dan mahkota tidak Arthropoda (ciri utama: kaki beruas)
selalu harus ada pada bunga sempurna. Echninodermata (ciri utama: kulitnya berduri)
Bunga Tidak Sempurna
Ciri:
Disebut sebagai bunga tidak sempurna jika hanya
Tergolong diploblastik
mempunyai salah satu macam alat kelamin, benang
sari saja atau putik saja. Reproduksi: seksual dan aseksual (tunas)
Tipe saluran air: Ascon, Sycon, Leucon.
Megasporogenesis dan Mikrosporogenesis
Sel pertama dari generasi gametofit betina pada tumbuhan biji disebut megaspora, sedangkan gametofit jantan disebut mikrospora. Pembentukan megaspora disebut megasporogenesis, sedangkan pembentukan mikrospora disebut mikrosoporogenesis. Kedua proses tersebut terjadi pada Angiospermae dan Gymnospermae.
a. Megasporogenesis pada Angiospermae Di dalam bakal buah terdapat bakal biji. Bakal biji terdiri dari integumen (kulit bakal biji) dan nuselus (badan bakal biji). Di dalam nuselus terdapat sel induk megaspora. Tiga sel terluar dari mikropil (liang bakal biji) dia antara 4 megaspora kemudian berdegenerasi. Adapun satu sel megaspora terdalam yang hidup (fungsional) berkembang menjadi kandung lembaga.
Perkembangan kandung lembaga (kantong embrio) diawali
dengan memanjangnya dan membesarnya sel megaspora. Mula-
: lubang pengeluaran mula, inti megaspora mengalami pembelahan satu kali menjadi
Oskulum
: rongga tubuh dua inti; salah satu inti bergerak ke arah berlawanan dengan
Spongosol
: pori-pori (tempat masuknya air) mikropil (kutub kalaza) dan inti yang lain bergerak ke arah
Ostium
: penyusun rangka mikropil (kutub mikropil). Selanjutnya, setiap inti ini membelah
Spikula
: berfungsi mengedarkan makanan sebanyak dua kali sehingga diperoleh 8 inti, masing-masing kutub
Amoebosit
: berisi jeli (gelatin) dengan 4 inti. Satu inti dari 4 inti pada tiap kutub kandung
Matriks
: lapisan terluar (epidermis) lembaga bergerak ke tengah, sehingga ada 2 inti berada di tengah
Pinakosit
Klasifikasi
kandung lembaga. Selanjutnya, inti pada tiap kutub dikelilingi oleh - Kelas Calcarea: spikula tersusun atas kapur (misal: sitoplasma membentuk sel. Pada saat inilah kandung lembaga itu
Grantia dan Scypha)
terdiri dari 7 sel dengan 8 inti. Tiga sel yang berada pada arah - Kelas Hexactinellida: spikula tersusun atas silikat berlawanan dengan mikropil disebut antipoda. Tiga sel lain yang
(misal: Euplectella)
- Kelas Demospongiae: tersusun atas silikat dan spongia atau spongia saja (misal: Euspongia dan Spongilla)
2) Cnidaria
Ciri: - Bentuk simetri radial - Termasuk diploblastik - Diantara dua lapisan tersebut terdapat mesoglia (lapisan
seperti jeli/ zat gelatin) - Terdapat tentakel yang dapat mengeluarkan racun (sel knidoblas/ nematosista/ sel penyengat) - Reproduksi: aseksual dan seksual - Tipe tubuh/tahap : polip dan medusa. Polip cirinya tidak
bisa bergerak bebas, menyendiri atau koloni. Medusa cirinya bergerak bebas (tahap ubur-ubur)
Urutan daur hidup cacing Fasciola : - Reproduksi: seksual dan aseksual
Telur – mirasidium – sporosista – redia – serkaria –
Klasifikasi
- Hydrozoa : hydra -
metaserkaria
Scyphozoa : Aurelia aurita Dalam tubuh siput: sporosista-redia-serkaria - Anthozoa : hewan karang, anemon laut
Dalam tubuh sapi : metaserkaria
3) Ctenophora
2) Clonorchis
- Biasa disebut ubur-ubur sisir (comb jellies) - Cacing hati yang hidup pada hati manusia - Memiliki tentakel panjang (koloblas)
- Bedanya dengan Fasciola hepatica, yaitu jika fasciola - Contoh: Mertensia ovum, Mnemiopsis, Pleurobranchia, dan
memilih tumbuhan air untuk meletakkan metaserkaria, Beroe cucumis
maka Clonorchis memilih ikan air tawar sebagai inang - Daur hidupnya sangat sederhana
perantara akhir dan sebagai tempat meletakkan metaserkaria cacing.
3) Schistosoma
4) Platyhelminthes
- Disebut pula sebagai cacing darah - Tubuh bentuknya pipih.
- Inangnya berupa manusia, babi, biri-biri, binatang - Tergolong triploblastik aselomata
pengerat, dan sapi
- Bentuk tubuh simetri bilateral
- Dijumpai di sulawesi.
- Sistem pencernaan: gastrovaskuler (saluran saluran usus),
c. Kelas Cestoda (Cacing pita)
tidak memiliki anus, sisa makanan dikeluarkan oleh pori- - Ciri utama: tubuh pipih beruas-ruas pori
- Kulit dilapisi kitin (tidak tercerna oleh enzim) - Sistem transportasi: makanan disalurkan melalui
- Parasit pada manusia dan hewan (ikan, amfibi, burung, gastrovaskuler, difusi gas oleh permukaan tubuh
mamalia)
- Sistem saraf: sistem saraf tangga tali dengan sistem saraf - Panjang hingga 2-3 meter ( Taenia solium), 10 meter (T. pusat yaitu ganglion
saginata)
- Reproduksi: seksual dan aseksual - Reproduksi: aseksual dan seksual (hermafrodit) - Ekskresi: menggunakan sel api (protonefridia)