Produktivitas sekunder Dari ketiga tipe piramida ekologi, piramida energi
b. Produktivitas sekunder Dari ketiga tipe piramida ekologi, piramida energi
Produktivitas sekunder adalah kecepatan penyimpanan dianggap merupakan model piramida terbaik, dengan energi oleh organisme tingkat konsumen. Organisme
alasan berikut.
a. Tidak dipengaruhi oleh ukuran organisme dan dari organisme autotrof dan mengasimilasikannya ke dalam
tingkat konsumen (heterotrof) mengambil bahan organik
kecepatan metabolisme organisme. jaringan tubuhnya. Peningkatan biomassa pada heterotrof
b. Menunjukkan efisiensi ekologi atau produktivitas merupakan laju asimilasi. Bahan organik yang tersimpan
ekosistem.
c. Memberikan gambaran berkaitan dengan sifat makanan bagi organisme heterotrof. Dari makanan
pada organisme autotrof dapat digunakan sebagai
fungsional suatu ekosistem. tersebut organisme heterotrof (konsumen) memperoleh
G. Daur Biogeokimia
energi kimia yang akan digunakan untuk kegiatan
kehidupan dan disimpan. Setiap tingkat trofik dari Daur biogeokimia adalah peredaran unsur-unsur konsumen primer hingga konsumen tersier tidak mengubah
kimia dari lingkungan melalui komponen biotik dan kembali semua energi kimia yang diperolehnya, tetapi sebagian
lagi ke lingkungan. Proses tersebut terjadi secara berulang- disimpan menjadi energi kimia tersimpan. Dengan
ulang dan tak tak terbatas. Bila suatu organisme tersebut demikian, produktivitas sekunder menjadi berkurang pada
mati, maka bahan organik yang terdapat di dalam tubuh setiap transfer energi dari satu tingkat trofik ke tingkat
organisme tersebut akan dirombak menjadi zat anorganik trofik berikutnya.
dan dikembalikan ke lingkungan. Unsur-unsur kimia yang dan dikembalikan ke lingkungan. Unsur-unsur kimia yang
bakteri. Penguraian protein menjadi asam amino dan dapat disintesis oleh tumbuhan menjadi berbagai senyawa
amonia disebut amonifikasi. Bakteri yang melakukan organik, misalnya karbohidrat, protein, lemak, enzim,
amonifikasi, antara lain Bacillus subtilis dan Bacillus nukleoprotein, asam deoksiribonukleat (DNA), dan asam
mesentericus. Amonia kemudian diubah menjadi nitrit ribonukleat (RNA).
(NO 2 - ) oleh bakteri nitrit (Nitrosomonas dan Nitrosococcus). Daur biogeokimia dapat dikelompokkan dalam tiga
Nitrit (NO 2 - ) diubah menjadi nitrat (NO 3 - ) oleh bakteri nitrat tipe, yaitu daur gas, daur cair, dan daur padat (sedimen).
(Nitrobacter). Selain diserap oleh akar tumbuhan, nitrat Daur gas meliputi daur karbon dan daur nitrogen. Daur cair
juga mengalami denitrifikasi oleh bakteri, dan sebagian meliputi daur air, sedangkan daur padat (sedimen) meliputi
menumpuk dalam bentuk endapan. Denitrifikasi adalah daur fosfor dan belerang.
pengubahan nitrat menjadi gas nitrogen (N 2 ) yang akan
dibebaskan kembali ke udara. Bakteri yang berperan dalam Unsur karbon terdapat di atmosfer dalam bentuk
1. Daur Karbon
denitrifikasi, antara lain Pseudosomonas denitrificans dan
senyawa karbon anorganik, yaitu karbon dioksida (CO 2 ).
Microsococcus.
Senyawa anorganik CO 2 , baik di darat maupun di air akan Pengikatan nitrogen di udara secara elektrokimia diubah oleh produsen menjadi senyawa karbon organik
memerlukan energi dari halilintar. Dengan energi dari melalui proses fotosintesis, disertai penyimpanan energi
halilintar, nitrogen berikatan dengan oksigen menghasilkan yang berasal dari radiasi cahaya matahari. Energi yang
nitrogen dioksida (NO 2 ). Nitrogen dioksida kemudian tersimpan di dalam tubuh produsen bersama dengan
bereaksi dengan air membentuk nitrat yang akan diserap senyawa karbon organik disebut energi biokimia.sebagian
oleh akar tumbuhan, mengalami denitrifikasi, atau senyawa karbon organik di dalam tubuh produsen
menumpuk pada endapan.
dimanfaatkan untuk aktivitas fisiologi produsen itu sendiri melalui proses respirasi, dan sebagiannya lagi ditransfer ke konsumen (hewan dan manusia) melalui rantai makanan. Respirasi (pernapasan) yang dilakukan oleh produsen dan
konsumen akan membebaskan CO 2 ke udara.
Bila produsen dan konsumen mati, maka senyawa karbon organik di dalam tubuhnya akan diurai oleh organisme pengurai (bakteri dan jamur) yang akan
membebaskan CO 2 ke udara atau ke dalam air. Sebagian bahan organik di dalam tubuh organisme ada yang sulit diuraikan (perlu waktu yang lama) dan ada yang berubah
menjadi batu kapur (CaCO 3 ), arang, dan minyak bumi
(bahan bakar fosil). Pembakaran bahan bakar fosil akan membebaskan CO 2 kembali ke udara. Di dalam air, CO 2 terlarut akan bereaksi dengan air
membentuk asam karbonat (H 2 CO 3 ). H 2 CO 3 kemudian bereaksi dengan batu kapur (CaCO 3 ) yang berlimpah di
perairan terutama larutan, untuk membentuk ion
bikarbonat (HCO 3 - ) dan karbonat (CO 3 2- ). Ion bikarbonat merupakan sumber CO 2 bagi organisme perairan.
Organisme Mollusca bercangkang membuat bahan
3. Daur Air
Daur air berbeda dengan daur biogeokimia lain karena kalsium dan CO 2 yang terlarut dalam air. Bila hewan
cangkang kalsium karbonat (CaCO 3 ) dengan memanfaatkan
sebagian besar aliran air terjadi bukan melalui proses kimia, tersebut mati, maka cangkang akan hancur dan
melainkan proses fisik. Air mempertahankan bentuknya membebaskan CO 2 ke udara.
sebagai H 2 O, kecuali terjadi perubahan kimia dalam proses fotosintesis sumber air di alam, yaitu lautan, danau, rawa, waduk, dan sungai. Di dalam tubuh makhluk hidup, air berperan sebagai pelarut, berfungsi mentranspor zat makanan dan zat sisa metabolisme, mengatur tekanan osmotik sel, mengatur suhu tubuh, dan media berbagai reaksi kimia di dalam tubuh.
Saat terkenana cahaya matahari, seluruh permukaan bumi yang mengandung air akan mengalami penguapan (evaporasi), sementara makhluk hidup mengalami transpirasi (kehilangan air melalui penguapan atau evaporasi). Uap air akan naik ke lapisan atmosfer membentuk awan. Awan kemudian berpindah karena perbedaan suhu udara atau terbawa oleh angin. Saat terpapar udara dingin, awan akan mengalami kondensasi menjadi tetes-tetes air dan akan jatuh ke permukaan bumi
dalam bentuk hujan (presipitasi).