Analisis Perubahan Posisi Subsektor Pertanian di Kabupaten Wonogiri

2. Analisis Perubahan Posisi Subsektor Pertanian di Kabupaten Wonogiri

Perubahan posisi dari tiap-tiap sektor perekonomian yang ada dapat diketahui dengan menggabungkan dua metode analisis sebelumnya yaitu

metode Location Quotient dan Dynamic Location Quotient. Hasil gabungan analisis Location Quotient dan Dynamic Location Quotient terhadap perekonomian Kabupaten Wonogiri dapat disaksikan dalam Tabel 17 berikut ini.

Wonogiri

DLQ<1 DLQ>1 LQ<1 Kehutanan Tanaman Perkebunan Peternakan dan Hasil-hasilnya Perikanan

LQ>1 -

Tanaman bahan makan Sumber : Hasil Analisis Data

Berdasarkan penggabungan dua metode analisis sebelumnya yaitu metode analisis LQ dan DLQ diketahui bahwa tiga dari lima subsektor yang terdapat dalam sektor pertanian mengalami perubahan posisi. tiga subsektor itu terdiri dari subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan dab hasil-hasilnya, dan subsektor peikanan yang mengalami perubahan posisi dari subsektor non basis pada saat ini menjadi subsektor basis pada waktu mendatang. Sedangkan sektor tanaman tanaman bahan makanan tidak mengalami perubahan posisi yaitu tetap menjadi subsektor basis baik untuk saat ini ataupun untuk masa mendatang dan subsektor kehutanan juga tidak mengalami perubahan posisi yaitu tetap menjadi subsektor non basis baik untuk saat ini ataupun untuk masa mendatang.

Subsektor tanaman perkebunan mengalami perubahan posisi dari non basis menjadi basis dimasa yang akan datang. Subsektor tanaman perkebunan yang meningkat dimasa yang akan datang disebabkan oleh tingginya produktivitas beberapa komoditas tanaman perkebunan rakyat yang merupakan komoditas andalan dari subsektor ini. Kebutuhan penduduk akan produk-produk perkebunan yang semakin meningkat serta kemampuan subsektor tanaman perkebunan untuk memenuhi kebutuhan tersebut menjadi penyebab utama mengapa subsektor ini mampu untuk menjadi subsektor basis dimasa yang akan datang. Pengembangan agroindustri juga berpengaruh pada subsektor perkebunan hal ini dikarenakan adanya sektor industri pengolahan yang membutuhkan bahan baku dari subsektor perkebunan misalnya pda pengembangan industri kacang mede di Kecamatan Jatisrono.

basis menjadi basis. Adanya peningkatan yang terjadi pada tahun 2008 menjadikan sektor ini basis pada masa yang akan datang. Peningkatan

produktivitas ternak baik sapi, kambing, dan unggas dapat menjadikan subsektor ini basis pada masa yang akan datang. Peningkatan yang terjadi pada subsektor ini yaitu pada peningkatan produksi daging sapi. Adanya peran pemerintah dengan memberikan bantuan modal atau DBLM (Dana Bantuan Langsung Masyarakat) dan penyuluhan kepada para peternak serta adanya program pemerintah yang berupa peningkatan produksi peternakan yang berupa pemberian induk sapi yang dilakukan dengan sistem gaduh dan adanya program IB (Inseminasi buatan) menjadikan subsektor ini dapat berkembang dengan baik.

Subsektor perikanan merupakan subsektor yang mengalami perubahan dari subsektor non basis menjadi subsektor basis . Potensi yang

ada di Kabupaten Wonogiri yang sangat baik untuk dikembangkan budidaya perikanan. Hal ini juga dapat telihat dari terus meningkatnya produksi subsektor perikanan dari tahun ketahun, sebagai contoh pada tahun 2007 jumlah produksi ikan yang digunakan untuk konsumsi sebesar 1.051.224 kg dan pada tahun 2008 produksinya meningkat menjadi 1.157.479 kg. Adanya waduk yang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh Masyarakat Wonogiri untuk budidaya ikan air tawar. Peningkatan

pola konsumsi pada ikan air tawar dan peran dari pemerintah yang berupa modal sehingga subsektor perikanan ini nanti dapat terus menjadi subsektor basis dimasa yang akan datang. Adanya kelompok-kelompok peternak dan pengelola swasta yaitu PT Aqua Farm di waduk Gajah Mungkur juga berpengaruh pada subsektor ini. Hal ini dikarenakan dalam. Adanya program dari pemerintah yang terdapat dalam Rencana pembangunan Jangka Menengah tahun 2009 yang berupa pengembangan budidaya perikanan dan pengembangan perikanan tangkap juga yaitu dengan menyebarkan benih ikan di waduk, bendungan, dan sungai-sungai pola konsumsi pada ikan air tawar dan peran dari pemerintah yang berupa modal sehingga subsektor perikanan ini nanti dapat terus menjadi subsektor basis dimasa yang akan datang. Adanya kelompok-kelompok peternak dan pengelola swasta yaitu PT Aqua Farm di waduk Gajah Mungkur juga berpengaruh pada subsektor ini. Hal ini dikarenakan dalam. Adanya program dari pemerintah yang terdapat dalam Rencana pembangunan Jangka Menengah tahun 2009 yang berupa pengembangan budidaya perikanan dan pengembangan perikanan tangkap juga yaitu dengan menyebarkan benih ikan di waduk, bendungan, dan sungai-sungai