Tinjauan Kota Dan Potensi Sepak Bola Surakarta
2.2 Tinjauan Kota Dan Potensi Sepak Bola Surakarta
2.2.1 Surakarta Sebagai Lokasi Site Terpilih
2.2.1.1 Tinjauan Wilayah
Tinjauan disini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang kota-kota dalam wilayah Surakarta terkait dengan kriteria pemilihan site Pusat Pelatihan Sepakbola yang berstandar FIFA. Wilayah Surakarta terkhususnya akan menjadi cakupan pelayanan Pusat Pelatihan Sepak Bola untuk menelurkan Tinjauan disini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang kota-kota dalam wilayah Surakarta terkait dengan kriteria pemilihan site Pusat Pelatihan Sepakbola yang berstandar FIFA. Wilayah Surakarta terkhususnya akan menjadi cakupan pelayanan Pusat Pelatihan Sepak Bola untuk menelurkan
Secara administratif Surakarta termasuk wilayah Propinsi Daerah Tingkat
I Jawa Tengah dan merupakan kota nomor 2 terbesar setelah Semarang (Ibu Kota Propinsi). Surakarta terbagi menjadi 5 wilayah kecamatan dan 51 kelurahan. Kota-kota dalam cakupan wilayah Surakarta meliputi:
1. Kota Surakarta (Solo)
2. Kabupaten Boyolali
3. Kabupaten Karanganyar
4. Kabupaten Klaten
5. Kabupaten Sragen
6. Kabupaten Sukoharjo
7. Kabupaten Wonogiri.
2.2.1.2 Deskripsi Kota Surakarta
Surakarta adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan kepadatan penduduk 13.636/km 2 dengan luas 44 km 2 . Berdasarkan astronomi, Kota Surakarta terletak pada posisi 110 BT – 111 BT serta 7.6 LS –8 LS. Kondisi fisik topografinya relatif datar dengan ketinggian sekitar 92 m di atas muka air laut rata-rata (dpl), dengan kemiringan tanahnya 0-3 %. Surakarta dilalui oleh beberapa sungai yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Surakarta merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun 1755.
Gambar 2.10: Peta Surakarta
2.2.1.3 Luas Dan Batas Wilayah Kota Surakarta
Luas wilayah administratif Kotamadya Surakarta berkisar antara 4404 Ha yang terbagi atas lima kecamatan dan 51 kelurahan. Secara administratif, Kotamadya Surakarta berbatasan dengan : Utara
: Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali Selatan
: Kabupaten Sukoharjo
Barat : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Boyolali Timur
: Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo
2.2.1.4 Potensi Kota Surakarta
Berikut analisa potensi kota Surakarta sebagai lokasi pusat pelatihan sepak bola yang sesuai standart FIFA:
1. Di Kota Surakarta terdapat stadion yang sudah berstandar internasional dan telah digunakan untuk menggelar even sepakbola berskala internasional. Stadion Gelora Manahan yang berkapasitas 30.000 orang, tepatnya terletak di Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.
2. Persis Solo merupakan sebuah klub sepakbola lokal yang professional dan secara resmi dinaungi oleh PSSI dan mengikuti Liga Profesional
PSSI.
3. Di Kota Surakarta terdapat sejumlah industri rumahan pembuat alat-alat olahraga.
4. Kota Surakarta tercatat sebagai tuan rumah penyelenggaraan APG pertama di Indonesia.
5. Kota Surakarta terdapat sarana pendukung seperti sarana transportasi, telekomunikasi, PLN dan perbankan. Keberadaan fasilitas atau sarana transportasi memegang peranan penting karena akan memberikan kejelasan dan kemudahan pencapaian.
Sebelum lebih lanjut berbicara tentang Pusat Pelatihan Sepak Bola di Surakarta, ada baiknya untuk melihat dulu potensi pengembangan atlet muda di Surakarta. Potensi pengembangan atlet muda itu dapat dilihat dari tabel jumlah klub dan SSB dalam cakupan wilayah Surakarta di bawah ini:
No.
Nama Klub
Status
1. PERSIS SOLO (Profesional)
Anggota Divisi Utama Liga PSSI
2. POP
Klub anggota divisi 1 Persis
3. Sparta
Klub anggota divisi 1 Persis
4. AT Farmasi
Klub anggota divisi 1 Persis
5. Mars
Klub anggota divisi 1 Persis
6. PSHW
Klub anggota divisi 1 Persis
7. TNH
Klub anggota divisi 1 Persis
8. MTA
Klub anggota divisi 1 Persis
9. HMW
Klub anggota divisi 1 Persis
10. PDAM
Klub anggota divisi 1 Persis
11. ASMI
Klub anggota divisi 1 Persis
12. Monas Putra
Klub anggota divisi 1 Persis
13. Arseto Amatir
Klub anggota divisi II Persis
14. Angkasa
Klub anggota divisi II Persis
15. UNS
Klub anggota divisi II Persis
16. UMS
Klub anggota divisi II Persis
17. UTP
Klub anggota divisi II Persis
18. THOR
Klub anggota divisi II Persis
19. PLN
Klub anggota divisi II Persis
20. LDN
Klub anggota divisi II Persis
21. KIM
Klub anggota divisi II Persis
22. BHAKTI 96
Klub anggota divisi II Persis
23. Adidas
Sekolah Sepakbola
24. Putra Bengawan
Sekolah Sepakbola
25. Ksatria
Sekolah Sepakbola
26. Patriot
Sekolah Sepakbola
27. Bonansa
Sekolah Sepakbola
28. Angkasa
Sekolah Sepakbola Tabel 2.2 Klub-Klub Sepakbola Amatir dan Sekolah Sepakbola di Surakarta.
Sumber : Data Komda PSSI Surakarta 2010
Dari daftar yang tersebut di atas masih terdapat puluhan klub atau perkumpulan sepakbola amatir yang belum tercatat secara resmi sebagai anggota perserikatan divisi Persis Solo. Bila dilihat dari segi penyelenggaraan pertandingan, Kota Solo (Surakarta) sering ditunjuk PSSI untuk menggelar event pertandingan sepakbola baik dalam cakupan level local, nasional maupun internasional.
1. Liga Indonesia
2008 –2011: Djarum Indonesia Super League,
2005 –2007: Liga Djarum Indonesia, 1999 –2004: Liga Bank Mandiri 1997 –1999: Liga Indonesia 1996 –1997: Liga Kansas 1994 –1996: Liga Dunhill
Piala Champions Asia Wilayah ASEAN
Kejuaraan Antarklub Asia 1992, 1998- 2004
3. Babak 8 besar
Liga Djarum Indonesia 2005-2007, Stadion Manahan.
Babak promosi degradasi
Liga Djarum Indonesia Divisi 1 2005-2007, Stadion Manahan.
5. Final Piala Indonesia
Piala Indonesia 2010, juara Sriwijaya FC, Stadion Manahan.
6. Pembukaan Liga
Partai pembuka Liga Primer Indonesia 2011, Stadion Manahan.
7. Babak 4 besar ISL
SCTV CUP 2011, Juara Persipura, Stadion Manahan.
Ujicoba Timnas Indonesia
Senior vs U-23 Timnas 1-1, 18 Agustus 2011, Stadion Manahan. Indonesia vs Palestina 4-1, 22 Agustus 2011, Stadion Manahan.
9. Latihan Timnas
Persiapan Pra Piala Dunia grup E, Stadion Manahan.
10. Kejuaraan Antarklub
Kampiun Cup 2011 penyisihan Grup A & semifinal, Oktober 2011, Stadion Manahan
Tabel 2.3 Even Pertandingan Sepakbola Yang Digelar Di Surakarta.
Sumber : Data Komda PSSI Surakarta 2010.
Dengan tersedianya fasilitas sarana-sarana sepakbola yang berstandar internasional di Surakarta yaitu Stadion Gelora Manahan maka diharapkan hal tersebut akan memacu prestasi dari para pemain lokal maupun pemain sepakbola di Indonesia.
Dilihat dari sejarahnya yang panjang dikancah sepakbola nasional kapasitas Surakarta sebagai kota sepakbola sudah tidak perlu diragukan lagi. Surakarta selalu menjadi salah satu home base dari sebuah klub Liga Profesional PSSI. Berikut adalah beberapa klub yang pernah dan masih berlaga di Liga Profesional PSSI :
1. PERSIS SOLO (1923-Sekarang), prestasi juara 7 kali kompetisi Liga Perserikatan Indonesia di era 30-50an, runner up Divisi Utama Liga Djarum Indonesia tahun 2006
2. ARSETO (1983-1998), prestasi juara Galatama 1992, juara antar klub ASEAN 1992, juara Piala Liga 1981.
3. PELITA SOLO (2000-2002), anggota Liga Bank Mandiri.
4. PERSIJATIM SOLO FC (2003-2004), anggota Liga Bank Mandiri.
5. KSATRIA XI SOLO FC (2010-2012), anggota Liga Primer Indonesia.
2.2.1.5 Sarana Dan Fasilitas Sepak Bola Di Surakarta
Semakin banyaknya klub-klub sepakbola professional di Surakarta mengindasikan kebutuhan akan Pusat Pelatihan Sepak Bola yang berstandar internasional semakin meningkat. Kondisi didukung oleh faktor bahwa sarana lapangan sepakbola yang ada di Surakarta sebagai tempat latihan ataupun tempat penyelenggaraan suatu pertandingan harus memadai dari segi jumlah venue maupun dari segi kondisi yang layak menurut aturan FIFA. Oleh karena itu, Pusat Pelatihan Sepak Bola Di Surakarta dengan segala fasilitasnya sangat dibutuhkan dalam peningkatan prestasi persepakbolaan baik dalam tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Tabel 2.4: Venue Penyelenggaraan Event Sepak Bola Di Surakarta
No. NAMA VENUE KONDISI
1. Stadion Gelora Manahan
Bagus
2. Stadion Sriwedari
Bagus
3. Stadion Mini Kota Barat
Sedang
4. Stadion UNS
Buruk
5. Stadion Batik Keris
Buruk Sumber: Data Dispenpora Surakarta 2010
Dari data di atas, Surakarta memiliki 2 stadion sepakbola yang memadai dan berstandar nasional maupun internasional, yaitu :
a. Stadion R. Maladi (Stadion Sriwedari)
Gambar 2.11: Stadion Sriwedari
Stadion Sriwedari terletak di jalan Bayangkara atau sekitar 3 kilometer sebelah selatan dari Stadion Manahan, Solo. Stadion Sriwedari didirikan pada tahun 1932 oleh Sri Susuhunan Paku Buwono X. Stadion Sriwedari adalah stadion pertama yang dibangun oleh bangsa Indonesia karena stadion-stadion lain saat itu masih dibangun oleh orang-orang Belanda. Proses pembangunan stadion ini memakan waktu 8 bulan dan dikerjakan oleh kurang lebih 100 pekerja. Peresmian Stadion Sriwedari dilakukan oleh G.P.H Hargopalar atas nama Sri Susuhunan. Fasilitas yang disediakan di stadion ini antara lain adanya tribun tertutup di sisi Stadion Sriwedari terletak di jalan Bayangkara atau sekitar 3 kilometer sebelah selatan dari Stadion Manahan, Solo. Stadion Sriwedari didirikan pada tahun 1932 oleh Sri Susuhunan Paku Buwono X. Stadion Sriwedari adalah stadion pertama yang dibangun oleh bangsa Indonesia karena stadion-stadion lain saat itu masih dibangun oleh orang-orang Belanda. Proses pembangunan stadion ini memakan waktu 8 bulan dan dikerjakan oleh kurang lebih 100 pekerja. Peresmian Stadion Sriwedari dilakukan oleh G.P.H Hargopalar atas nama Sri Susuhunan. Fasilitas yang disediakan di stadion ini antara lain adanya tribun tertutup di sisi
Pada tanggal 9-12 September 1948, Stadion Sriwedari digunakan untuk tuan rumah event Pekan Olahraga Nasional (PON) yang pertama. Dari tanggal event tersebut, 9 September, akhirnya menjadi cikal bakal dijadikannya sebagai Hari Olahraga Nasional di Indonesia. Dan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Stadion Sriwedari dikukuhkan sebagai monumen PON Pertama.
Pada jaman dulu, Stadion Sriwedari digunakan sebagai kandang klub sepak bola Galatama Arseto Solo dan klub Perserikatan Persis. Arseto sendiri pada akhirnya menyatakan bubar pada tahun 1998 dan klub Persis menjadi satu-satu klub yang berkandang di Stadion Sriwedari. Tapi dengan berjalannya waktu, seiring dengan berdirinya Stadion Manahan pada tahun 1998, klub Persis Solo pun hijrah ke stadion Manahan dan hanya mempergunakan stadion Sriwedari sebagai lokasi pusat latihan tim.
Pada Agustus 2003, nama Stadion Sriwedari mengalami pergantian nama. Oleh pemkot Solo, nama Stadion Sriwedari diubah nama menjadi Stadion R. Maladi. Pergantian nama ini dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan tinggi kepada Raden Maladi, seorang tokoh olahragawan kelahiran Solo yang pernah menjabat sebagai ketua umum PSSI pada periode 1950-1959 dan juga pernah menjabat sebagai Menteri Olahraga periode 1964-1966. (Pasoepati.Net) Pada Agustus 2003, nama Stadion Sriwedari mengalami pergantian nama. Oleh pemkot Solo, nama Stadion Sriwedari diubah nama menjadi Stadion R. Maladi. Pergantian nama ini dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan tinggi kepada Raden Maladi, seorang tokoh olahragawan kelahiran Solo yang pernah menjabat sebagai ketua umum PSSI pada periode 1950-1959 dan juga pernah menjabat sebagai Menteri Olahraga periode 1964-1966. (Pasoepati.Net)
Gambar 2.12: Stadion Manahan
Stadion Manahan adalah nama sebuah stadion yang berada di Surakarta, Jawa Tengah. Sejak diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1998 lalu, Stadion Manahan kini telah menapaki usianya yang ke-
13 tahun. Bangunan yang terletak di jalan Adi Sucipto tersebut adalah salah satu bagian dari fasilitas yang terdapat di kompleks Gelora Olah Raga Manahan. Nama Manahan sendiri diambil dari nama sebuah kelurahan yang berada di kecamatan Banjarsari, Surakarta. Di kelurahan tersebut, Stadion Manahan berdiri kokoh diantara bangunan sekitarnya yang telah terisi dengan perumahan, sekolah, tempat ibadah, ruang terbuka hijau dan jalan raya dengan deretan pohon cemara di pinggirnya.
Stadion Manahan Surakarta adalah persembahan dari Yayasan Ibu Tien Soeharto. Pembangunannya dimulai sejak tahun 1989 dengan menggunakan luas areal lahan sebesar 170.000 m2 dan luas bangunan 33.300 m2. Butuh waktu 9 tahun lamanya untuk mengubah sebuah lahan kosong menjadi bangunan Stadion Manahan. Dan tepat pada hari Sabtu tanggal 21 Februari 1998, akhirnya Stadion Manahan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto. Dalam pengelolaan stadion Manahan, pemerintah kota Surakarta menyerahkannya kepada Yayasan Gelora Surakarta.
Stadion Manahan merupakan salah satu stadion berstandar Internasional yang ada di Indonesia. Selain memiliki fasilitas tribun Stadion Manahan merupakan salah satu stadion berstandar Internasional yang ada di Indonesia. Selain memiliki fasilitas tribun
Fasilitas lain yang menjadi satu dengan bangunan Stadion Manahan diantaranya track lintasan lari/atletik, lompat jauh, tenis meja, latihan yudo, latihan tarung drajat, ruang kesehatan, ruang sekretariat, ruang wartawan dan ruang konferensi pers. Sedangkan di kompleks Gelora Manahan sendiri, fasilitas olah raga yang tersedia malah terbilang lebih lengkap dan beragam karena tersedia lapangan tenis, balap sepeda, bola voli, basket, bulu tangkis, ruang tenis meja, ruang bilyard, 3 buah lapangan sepak bola dan gedung olahraga (GOR).
Dilihat dari letak geografisnya, keberadaan Stadion Manahan di Surakarta terbilang sangat strategis. Berdiri megah di tengah-tengah pusat kota, berdekatan dengan bandar udara, perhotelan, jalan raya dan pusat perbelanjaan menjadikan Stadion Manahan sebagai salah satu tempat yang sangat representatif dalam menggelar event-event olah raga berskala nasional maupun internasional. (Pasoepati.Net)
Walaupun di Surakarta sudah memiliki Stadion Gelora Manahan yang tidak perlu lagi diragukan kapasitasnya sebagai venue penyelenggaraan pertandingan sepakbola nasional maupun internasional, namun masih ada beberapa kendala terkait pembinaan dan pengembangan pemain muda berbakat untuk menjadi bagian dari pemain Liga Profesional PSSI maupun bagian timnas Indonesia. Kendala tersebut antara lain: Masih kurangnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
bidang pembinaan dan pengembangan sepakbola sehingga adanya upaya menciptakan SDM yang mampu memahami dan ahli di bidang bidang pembinaan dan pengembangan sepakbola sehingga adanya upaya menciptakan SDM yang mampu memahami dan ahli di bidang
Sarana dan prasaran pertandingan yang kurang memadai dan perbandingan kuantitas antara fasilitas yang ada dengan peminat sepakbola (pemain dan penggemar) yang tidak seimbang.
Pembangunan suatu Pusat Pelatihan Sepakbola merupakan hal yang perlu dilakukan guna meningkatkan kualitas persepakbolaan Surakarta di masa yang akan datang. Eksistensi sepakbola sebagai olahraga yang paling diminati sekaligus sebagai olahraga yang berprospek merupakan konsekuensi logis yang perlu kita jaga dan kembangkan. Ada beberapa prospek yang diharapkan dengan dibangunnya Pusat Pelatihan Sepak Bola Di Surakarta ini, antara lain:
Keberadaannya diharapkan dapat menjadi proyek percontohan standarisasi pengembangan sepakbola baik secara kualitas (Skala
Nasional) maupun secara kuantitas (Skala Lokal). Sarana olahraga, dalam hal ini sepakbola sangat besar peranannya
dalam mendukung perkembangan budaya dan gaya hidup masyarakat sehingga diharapkan proyek Pusat Pelatihan Sepak Bola Di Surakarta ini dapat berperan memajukan perkembangan kultural masyarakat lokal (Surakarta dan sekitarnya) yang berjiwa sehat dan sportif.
Seiring dengan aktualisasi masyarakat di Surakarta dan sekitarnya terhadap sepakbola (informasi maupun penyaluran hobi) maka kebutuhan akan ruang komunal atau community center yang spesifik dan berkaitan dengan sepakbola akan semakin dibutuhkan. Untuk itu, Pusat Pelatihan Sepak Bola Di Surakarta diharapkan menjadi wadah komunal dan community center tersebut.