Kajian Bentuk Arsitektural

2.1.7 Kajian Bentuk Arsitektural

Desain sangat erat kaitannya dengan bentuk (form) dari produk yang dihasilkannya. Dengan alasan tersebut berikut ini akan dikemukakan beberapa teori tentang bentuk dalam arsitektur.

2.1.7.1 Asal-Usul Bentuk

Teori asal-usul bentuk ada beberapa macam, dari pernyataan bahwa bentuk berasal dari daya imajinasi kreatif sampai argumen tentang asal- muasal bentuk dari pengaruh fungsi dan iklim. Berikut merupakan teori-teori yang lain berkaitan dengan asal usul bentuk yang disarikan dari buku Sources of Architectural Form, yaitu :

1. Bentuk Arsitektural Tercipta Sesuai Dengan Fungsinya

Dalam teori ini suatu bangunan yang bagus adalah bangunan yang terbentuk karena berbagai pengaruh fisik, sosial, psikologi dan fungsi simbolis. Sebagai contoh adalah bentuk ideal untuk suatu bangunan stadion, yang dihasilkan dengan meletakkan jalur penanda yang mudah terlihat, bentuk dan penempatan tribun harus memperhatikan keleluasaan pandangan serta pergerakan penonton dari dan ke tempat duduk mereka, dan juga tampak luar harus terbentuk dari simbolisasi stadion sebagai ruang komunal untuk aktivitas olahraga.

2. Bentuk Lahir Dari Proses Imajinasi

Pada teori ini ide bentuk arsitektur murni berasal dari intuisi dan kemampuan dari perancang. Bentuk yang tercipta merupakan perasaan khusus dari si perancang dalam membuat bentuk-bentuknya, atau menempatkan ide lama bersama dengan yang baru dan metode yang belum pernah dipakai sebelumnya.

3. Bentuk Ada Karena Semangat Kekinian (spirit of age)

Dalam hal ini perancang dalam mendesain bentuk terpengaruh oleh adanya semangat kekinian atau keinginan untuk tampil up to date, dalam hal ini ada suatu kemungkinan seorang perancang mengikuti gaya tertentu dari arsitek yang lain, sehingga ada pengaruh psikologis dalam proses penciptaan bentuk.

4. Bentuk Arsitektural Dapat Dibedakan Dengan Adanya Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi

Seperti halnya teori bentuk ketiga, yaitu spirit of age, teori ini mengemukakan bahwa usaha artistik seseorang terpengaruh oleh usaha yang berkembang saat itu. Tetapi kondisi sosial ekonomi berpengaruh terhadap bentukan bangunan yang terjadi, di sini ada suatu hirarki sosial sebagai refleksi individual. Dalam hal ini terdapat bentuk-bentuk khusus yang berkaitan dengan adanya faktor sosial ekonomi, dalam hal ini finansial, dari pemberi order (calon pemilik bangunan).

5. Bentuk Arsitektural Berasal Dari Prinsip Waktu Yang Merefleksikan Kelebihan Atau Kekhususan Si Arsitek, Budaya Dan Iklim.

Dalam teori ini lebih menekankan pada keunikan bentukan bangunan itu sendiri. Sehingga ada berbagai macam bentuk bangunan dalam usaha untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan, iklim dan alam sekitarnya. Sebagai hasilnya bangunan yang dihasilkan mempunyai bentukan yang khusus sesuai dengan ide si arsitek

2.1.7.2 Faktor Yang Mempengaruhi Bentuk

Perwujudan suatu bentuk tidak lepas dari pengaruh tuntutan kebutuhan aktivitas pemakai, tuntutan kepuasan akan keindahan dan keamanan.

1. Fungsi

Peranan fungsi menyangkut pemenuhan terhadap aktivitas manusia yang muncul sebagai konsekuensi pemenuhan kebutuhan manusia, baik itu kebutuhan jasmani maupun rohani.

2. Simbol

Simbol dapat muncul dalam konteks yang sangat beragam dan digunakan untuk berbagai tujuan. Dalam arsitektur, pengenalan simbol merupakan proses yang terjadi pada individu dan masyarakat melalui panca indera yang selanjutnya dapat menimbulkan suatu persepsi. Atau Simbol dapat muncul dalam konteks yang sangat beragam dan digunakan untuk berbagai tujuan. Dalam arsitektur, pengenalan simbol merupakan proses yang terjadi pada individu dan masyarakat melalui panca indera yang selanjutnya dapat menimbulkan suatu persepsi. Atau

Simbol dapat dipilah menjadi beberapa kategori yang diklasifikasikan berdasarkan peran simbol itu sendiri, kesan yang ditimbulkan serta pesan yang disampaikan melalui tampilan-tampilan bentuk tertentu.

a. Simbol Yang Agak Tersamar

Simbol ini menyatakan peran dari suatu bentuk. Sebagai contoh gerigi pada atap sebuah pabrik.

b. Simbol Metafora

Masyarakat mempunyai pandangan, opini atau interpretasi tertentu terhadap suatu bentuk bangunan yang dilihat dan diamatinya, baik sebagian maupun keseluruhan bangunan. Interpretasi ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang mereka yaitu tingkat kecerdasan (baca: kemampuan menangkap dan memahami esensi suatu ruang) dan pengalaman meruangnya. Ada kecenderungan mereka akan membandingkan bangunan yang dilihatnya dengan substansi yang lain yang dianggap memiliki karakter serupa. Di sinilah peran metafora sebagai media transposisi (pemindahan) istilah atau pencitraan dari suatu benda ke benda lain, yang berasal dari memori tersimpan yang muncul pertama kali ketika mengidentifikasi sesuatu hal.

Gambar 2.3: Opera Sidney House (google image)

c. Simbol sebagai unsur pengenal

Terefleksi pada bentuk-bentuk yang sudah dikenal secara umum oleh masyarakat melalui ciri khas dan fungsinya pada suatu bangunan. Contohnya seperti kubah pada masjid atau salib pada gereja.

Gambar 2.4: Church of Light (google image)

3. Sistem Struktur

Dengan majunya pengetahuan manusia. Struktur juga mengalami perkembangan, baik konstruksinya, bahan, maupun metode pembangunannya. Dengan demikian sangat besar kemungkinan Dengan majunya pengetahuan manusia. Struktur juga mengalami perkembangan, baik konstruksinya, bahan, maupun metode pembangunannya. Dengan demikian sangat besar kemungkinan

Gambar 2.5: Reichstag Parlamentul (google image)

2.1.7.3 Tinjauan Bentuk Dengan Filosofi Olahraga

Selain memiliki pengertian dan karakter, olahraga (sport) memiliki banyak sekali identitas maupun ciri khas berupa simbol-simbol yang mengidentifikasikan olahraga. Simbol-simbol tersebut di visualisasikan dengan berbagai macam cara, mulai yang sifatnya eksplisit maupun implisit. Eksplisit desain berarti simbol tersebut secara jelas mengidentifikasikan sport, seperti logo-logo klub, warna,corak kostum, maupun merk-merk produk yang sudah melekat dan tidak asing lagi didunia olahraga, seperti: Nike, Adidas, Reebok, dll.

1. Logo / Maskot

Merupakan suatu lambang yang digunakan sebuah grup / klub olahraga untuk menunjukkan identitas klubnya kepada masyarakat, sehingga dengan logo tersebut masyarakat dapat dengan mudah mengenali klub tersebut. Bentuk,warna / gambar yang digunakan mengambil bentuk bola /bentuk yang lebih unik namun tetap berkaitan dengan olahraga (sport) dan warna yang mencolok,sebab tujuan utamanya adalah agar mudah dikenali masyarakat.

Gambar 2.6: Logo Klub AC Milan (google image)

Selain logo-logo tim,juga ada logo-logo untuk event / acara olahraga akbar, seperti piala dunia, piala eropa, olimpiade, PON, dll.

Gambar 2.7: Logo Piala Eropa Polandia-Ukraina 2012 (google image)

2. Kostum pemain

Kostum untuk pemain didalam olahraga sangat bervariasi. Setiap cabang olahraga memiliki corak kostum yang berbeda-beda. Corak kostum tim sepakbola berbeda dengan corak kostum tim basket,voli atau yang lainnya. Selain itu tiap tim pada masing-masing cabang olahraga memiliki corak kostum yang berbeda-beda pula. Selain warna dan bahan, kostum untuk olahraga dibuat dari bahan yang tidak panas,menyerap keringat, dan ringan. Walaupun memiliki corak dan motif yang berbeda, namun pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk Kostum untuk pemain didalam olahraga sangat bervariasi. Setiap cabang olahraga memiliki corak kostum yang berbeda-beda. Corak kostum tim sepakbola berbeda dengan corak kostum tim basket,voli atau yang lainnya. Selain itu tiap tim pada masing-masing cabang olahraga memiliki corak kostum yang berbeda-beda pula. Selain warna dan bahan, kostum untuk olahraga dibuat dari bahan yang tidak panas,menyerap keringat, dan ringan. Walaupun memiliki corak dan motif yang berbeda, namun pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk

Gambar 2.8: Kostum Klub AC Milan (google image)

Sedangkan simbol yang berupa implisit lebih dituangkan kedalam bentuk bangunan olahraga seperti stadion, GOR,dan Sport Center. Simbol yang berupa implisit berupa bentuk-bentuk geometris yang disesuaikan dengan karakter dan sifat dari olahraga itu sendiri.

3. Dinamis

Digambarkan dengan bentuk lingkaran, elips dan bentuk lengkung lainnya. Bentuk lengkung ini juga menggambarkan sebuah bola,dimana hampir seluruh cabang olahraga menggunakan bentuk yang bundar ini.

4. Tegas

Merupakan salah satu karakter dari olahraga, digambarkan dengan bentuk segi empat, bentuk ini merupakan bentuk dari sebagian besar lapangan olahraga.

5. Besar, Perkasa, Dan Kuat

Karakter olahraga besar, perkasa dan kuat di lambangkan dengan ukuran / dimensi dari tempat olahraga yang besar dengan langit-langit yang tinggi serta berkesan megah.

6. Rekreatif Dan Menarik

Karakter olahraga yang lain adalah rekreatif walaupun dilakukan dengan sungguh-sungguh dan mengeluarkan keringat. Rekreatif dapat digambarkan dengan ketidak monotonan (unstatis) yaitu dengan menggunakan warna-warna terang dan terkesan ceria.

7. Bentuk Massa Bangunan

Pada bangunan sport yang telah ada, bentuk yang didesain oleh si Arsitek merupakan perpaduan dari kombinasi bentuk lengkung dan persegi. Sebagian besar stadion olahraga mengambil bentuk lingkaran dan ellips. Dimana bentuk lengkung memiliki bagian yang dominan. Dari sudut pandang struktur, bentuk lengkung dapat digunakan untuk bentang yang sangat lebar. Selain lengkung, bentuk dasar massa bangunan juga mengambil bentuk segi empat.

Gambar 2.9: Wembley Stadium (google image)