Analisa Pendekatan Konsep Tampilan Bangunan
4.2.3 Analisa Pendekatan Konsep Tampilan Bangunan
Bertujuan untuk menentukan tampilan fisik bangunan.
1. Dasar Pertimbangan
a. Kesesuaian dengan karakteristik bangunan Pusat Pelatihan Sepakbola dengan pendekatan desain yang ekspresif yang merupakan penggabungan ekspresi
Gambar 4.20 Zoning vertikal berdasarkan tingkat kebisingan. (Analisa Pribadi) Gambar 4.20 Zoning vertikal berdasarkan tingkat kebisingan. (Analisa Pribadi)
b. Mencerminkan sebuah bangunan Pusat Pelatihan Sepakbola sebagai bangunan edukatif-komersial yang atraktif, rekreatif, terbuka dan komunikatif, yang merupakan perwujudan karakter kegiatan yang diwadahinya sehingga mampu menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung.
c. Menunjang fungsi kegiatan yang berlangsung didalamnya.
2. Analisa Pendekatan Filosofi
Kriteria
Tuntutan
Atraktif rekreatif
Kriteria ekspresi atraktif rekreatif : Memberi kesan dominan
terhadap lingkungan tetapi tetap selaras dengan sekitar
Bentuk yang kompleks tetapi
logis / sederhana Bentuk-bentuk mengalir
bebas naik turun Bentuki-bentuk hiperbolis yang dinamis
Penampilan bangunan harus mampu memberi daya tarik dan menimbulkan minat bagi pengunjung sehingga dapat memberi kesan menyenangkan.
Komunikatif
Kriteria komunikatif : Memberi kesan mengundang
Memberi kejelasan fungsi
peruangan Mengkomunikasikan filosofi dan kegiatan yang berlangsung di dalamnya melalui simbol-simbol baik secara langsung maupun tak langsung
Penampilan bangunan harus mudah dikenali dan dipahami apa maksudnya.
Terbuka
Berpenampilan terbuka
dengan memperlihatkan bagian dalam bangunan menggunakan bidang transparan
Memberi kesan mengundang dan menerima
Penempatan orientasi dan entrance yang tepat Keberadaan plaza yang menerima / menyongsong Filosofi tangan terbuka pada entrance ( membuka ke arah luar dan menyempit ke arah dalam ).
Kanopi sebagai ruang transisi dan penerima
Kejelasan fungsi peruangan
Perubahan ketinggian Pembukaan melalui pintu dan
jendela Penyempitan yang
diwujudkan lewat bentuk lorong.
Komunikasi melalui simbol- simbol
Simbol-simbol tulisan untuk mengkomunikasikan
fungsi bangunan dan fasilitas yang ada di dalamnya
Bentuk fisik
Bentuk-bentuk desain yang
mengacu pada konsep Desain Ekspresif
Warna
Mampu memberikan kesan
atraktif dan rekreatif
Warna-warna terang untuk eksterior bangunan memiliki nilai ekspose tinggi, atraktif dan dominan terhadap lingkungan
( merah, kuning ). Warna-warna netral / transisi
digunakan pada interior bangunan dapat menimbulkan suasana santai, rekreatif dan nyaman ( putih, krem, coklat muda, abu-abu ).
Tabel 4.7 Analisa pendekatan tampilan bangunan (Analisa Pribadi)
Penentuan penampilan bangunan tidak lepas dari pertimbangan fungsi utama Pusat Pelatihan Sepakbola sebagai bangunan edukatif-komersial yang berorientasi gabungan non profit-profit, sebagai pusat kegiatan yang berhubungan dengan sepakbola. Sebagai bangunan, bentuk dan penampilan Pusat Pelatihan Sepakbola dituntut untuk dapat mendukung semua aktivitas yang diwadahi disamping tuntutan-tuntutan arsitektural kualitatif.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan bentuk dan penampilan Pusat Pelatihan Sepakbola antara lain:
a. Perlunya citra (image) untuk mengemas fasilitas dalam Pusat Pelatihan Sepakbola sehingga mempunyai daya tarik bagi masyarakat yang merupakan potensi dan target pasar. Dari fenomena-fenomena yang terjadi dalam masyarakat tidak hanya dalam konteks sepakbola, terbukti image merupakan ikon yang paling ampuh dalam menggaet pasar.
b. Pusat Pelatihan Sepakbola mewadahi berbagai aktivitas berkenaan dengan sepakbola. Semua aktivitas tersebut harus diperlakukan seimbang sesuai dengan peran dan kontribusi masing-masing. Hal ini penting karena akan menjadi tolok ukur profesionalisme pengelolanya. Pada akhirnya tingkat keprofesionalan pengelola bisa menjadi katalis bagi kehadiran masyarakat pengemar sepakbola di Pusat Pelatihan Sepakbola.
c. Pusat Pelatihan Sepakbola adalah fasilitas untuk memberikan informasi dan pelayanan jasa untuk produk-produk atau komoditas sepakbola, dalam satu bangunan multi lantai. Penyediaan transportasi vertikal kemudian menjadi masalah yang sangat penting agar kegiatan yang diwadahi dapat diakomodasi dengan baik.
d. Bentuk bangunan harus logis atau dapat dibangun dengan struktur yang direkomendasikan.