Teknik Pengumpulan Data
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data-data empiris yang digunakan untuk dapat mencapai tujuan penelitian. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data disebut dengan instrumen penelitian. Pada penelitian ini sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Word Square , maka instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ini adalah tes.
Menurut Amir Daien Indrakusuma (Arikunto, 2012:46) tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Sedangkan menurut Muchtar Bukhori (Arikunto, 2012:46) tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang Menurut Amir Daien Indrakusuma (Arikunto, 2012:46) tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Sedangkan menurut Muchtar Bukhori (Arikunto, 2012:46) tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang
Instrumen tes dalam penelitian ini berupa tes tertulis. Tes tertulis adalah jenis tes dimana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soal dilakukan secara tertulis dan tester memberikan jawabannya juga secara tertulis (Sudijono, 2009:75). Tes tertulis ini berupa soal-soal berbentuk uraian yang berkaitan dengan mata pelajaran. Tes dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu pretest dan posttest.
Tes yang diberikan pada peserta didik dalam penelitian ini berbentuk uraian sehingga dapat diketahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi. Tes berbentuk uraian memiliki kelebihan antara lain untuk menghindari terjadinya gambling atau untung-untungan. Melalui tes ini dapat diketahui seberapa jauh pemahaman peserta didik terhadap materi yang diberikan.
Sebelum soal diberikan pada sampel penelitian, soal tersebut akan diuji coba terlebih dahulu untuk menunjukkan tingkat kevalidan, realibilitas dan tingkat kesukaran yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Dalam penelitian ini Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Dalam penelitian ini
Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari para ahli. Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Mungkin para ahli akan memberikan keputusan, yaitu instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang dan sesuai lingkup yang diteliti. Setelah pengujian konstruksi dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. Jadi suatu instrumen (soal) dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas tes item adalah korelasi product moment.
r xy =
2 2 2 (Sugiyono, 2012:255)
Keterangan : r xy = Koefisien korelasi product moment n
= jumlah responden 𝑋 = Jumlah skor tiap pertanyaan/item
𝑌 = Jumlah skor total 𝑋 2 = Jumlah kuadrat skor tiap pertanyaan/item
𝑌 2 = Jumlah kuadrat skor total 𝑋𝑌 = Jumlah perkalian skor item dan skor total
Untuk menentukan tingkat (derajat) validitas alat evaluasi dapat digunakan kriteria seperti di bawah ini
Tabel 3.4 Kriteria Validitas
Interval Kriteria
0,80 < r xy ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi
0,60 < r xy ≤ 0,80
Validitas tinggi
0,40 < r xy ≤ 0,60
Validitas sedang 0,20 < r xy ≤ 0,40 Validitas rendah
0,00 < r xy ≤ 0,20
Validitas sangat rendah
r xy ≤ 0,00 Tidak valid
(Arikunto, 2012 :89) Setelah diperoleh nilai r xy selanjutnya dibandingkan dengan hasil r pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Butir soal dikatakan valid jika r hitung >r tabel .
2. Uji Reliabilitas
Suatu instrumen disebut reliabilitas apabila instrumen yang digunakan berapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2012:173). Suatu tes dikatakan reliabilitas jika dapat memberikan hasil yang tetap, apabila diteskan berkali-kali pada objek yang sama atau di teskan lain waktu akan menunjukkan hasil yang tetap. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas soal tes bentuk uraian adalah rumus alpha cronbach, yaitu :
11 = (Arikunto, 2010:239) 𝑛 −1 1−
Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen
= jumlah varians skors tiap-tiap item 𝑆 𝑡 2 = varians total n
= banyak butir soal Rumus varians item soal yaitu :
𝑛 (Arikunto, 2010:227) Keterangan :
n = banyaknya responden
X = nilai rata-rata Rumus varians total yaitu :
Keterangan : 𝑌 = Jumlah skor item 𝑌 2 = Jumlah kuadrat skor item
n = Banyaknya responden
Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas
Interval Kriteria
0,80 < r 11 ≤ 1,00 sangat tinggi 0,60 < r 11 ≤ 0,80 tinggi 0,40 < r 11 ≤ 0,60 sedang
0,20 < r 11 ≤ 0,40 rendah r 11 ≤ 0,20 sangat rendah (Arikunto, 2008 :109)
Nilai r 11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika r 11 > r tabel maka item tes yang diujicobakan reliabel (Arikunto, 2010:227).
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis data tes
Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal. Data hasil belajar siswa didapat dengan memeriksa lembar jawaban siswa, kemudian dianalisis untuk melihat hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Word Square.
Adapun kriteria dalam ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.6
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Skor rata-rata Kriteria
sangat baik
tidak baik
sangat tidak baik (Depdiknas, 2007 : 32)
Analisis ini digunakan untuk menarik kesimpulan yang merupakan jawaban yang tepat dari permasalahan yang diajukan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap hasil data pretest, posttest, dan indeks gain (normalized gain) dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai indeks gain sebagai berikut :
N – 𝒈𝒂𝒊𝒏 =
( Meltzer dalam Herlina, 2006:71)
Adapun prasyarat analisis data yang harus dipenuhi untuk menentukan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Uji Prasyarat Analisis
Di dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t. Penggunaan uji-t digunakan untuk menguji perbedaan mean terhadap kedua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penggunaan uji-t dapat dilakukan saat memenuhi persyaratan uji normalitas dan uji homogenitas.
a) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini uji normalitas menggunakan rumus kemiringan, yaitu :
Kemiringan = (Sudjana, 2005:109)
Keterangan : 𝑋 = rata-rata
𝑀𝑜 = modus 𝑆 = simpangan baku
Dengan kriteria pengujian jika -1<kemiringan<1, maka data berdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas
Uji homogentitas digunakan untuk mengetahui kesetaraan data atau kehomogenan data. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama, maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Uji ini untuk mengetahui kehomogenan data tentang :
a) Pretest kemampuan awal hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kemampuan awal hasil belajar kelas kontrol Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H o : 2 𝜎 2 1 = 𝜎 3 : varians data pretest homogen
H 2 a 2 : 𝜎 1 ≠𝜎 3 : varians data pretest tidak homogen Keterangan:
1 : varians data pretest kelas eksperimen 𝜎 2
3 : varians data pretest kelas kontrol
b) Posttest kemampuan akhir hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kemampuan akhir hasil belajar siswa kelas kontrol Hipotesis yang akan diujikan adalah sebagai berikut:
H o : 2 𝜎 2 2 = 𝜎 4 : varians data posttest homogen
H 2 a 2 : 𝜎 2 ≠𝜎 4 : varians data posttest tidak homogen Keterangan:
2 : varians data posttest kelas eksperimen 𝜎 2
4 : varians data posttest kelas kontrol Homogenitas data dapat dianalisis dengan menggunakan statistik F, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 𝐹 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = (Sudjana, 2005:250)
Kriteria pengujian H o diterima jika F hitung ≤F tabel dengan taraf nyata 5% dan dk pembilang = (n b – 1) dan dk penyebut = (n k -1)
Keterangan : n b : banyaknya data yang variansnya lebih besar n k : banyaknya data yang variansnya lebih kecil (Sudjana, 2005 : 250). Jika F hitung <F tabel , berarti homogen Jika F hitung >F tabel , berarti tidak homogen
c) Uji Hipotesis (Uji-T)
Analisis selanjutnya adalah menguji hipotesis yang diajukan. Dalam hal ini hipotesis yang diajukan yaitu bagaimana efektivitas model pembelajaran Word Square terhadap hasil belajar siswa di kelas XI MA Negeri 2 Palembang.
Hipotesis pengujiannya sebagai berikut : Hipotesis deskriptif :
H 0 : Penggunaan model pembelajaran Word Square tidak efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI di MA Negeri 2 Palembang
H a : Penggunaan model pembelajaran Word Square efekttif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI di MA Negeri 2 Palembang
Hipotesis statistik :
H 0 : 𝜇 1 ≤𝜇 2 = rata-rata n-gain kelas eksperimen kurang dari atau sama
dengan rata-rata kelas kontrol.
H a : 𝜇 1 > 𝜇 2 = rata-rata n-gain kelas eksperimen lebih dari rata-rata
kelas kontrol.
Keterangan : 𝜇 1 = rata-rata n-gain kelas eksperimen 𝜇 2 = rata-rata n-gain kelas kontrol
Teknik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis adalah rumus statistik parametris dengan uji-t berdasarkan uji normalitas dan homogenitas :
a) Jika data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan varians dalam populasi bersifat homogen, maka untuk uji-t dilakukan uji kesamaan dua rata-rata yaitu uji-t dengan rumus :
t=
keterangan : t
=t hitung 𝑋 1 = rata-rata kelas eksperimen
𝑋 2 = rata-rata kelas kontrol 𝑛 1 = jumlah siswa kelas eksperimen 𝑛 2 = jumlah siswa kelas kontrol
1 = nilai varians siswa kelas eksperimen S 2
2 = nilai varians siswa kelas kontrol Kriteria pengujian yang berlaku adalah H o diterima jika t hitung < t tabel dengan menentukan dk = 𝑛 1 + 𝑛 2 − 2 dan taraf signifikan ∝ = 5% dan peluang (1- ∝) (sudjana,2005 :239)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kegiatan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA Negeri 2 Palembang terhitung mulai tanggal 09 September 2014 s/d 18 September 2014. Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan. Berikut rincian kegiatan untuk tiap tahapan :
Tabel 4.1 Rincian Kegiatan Penelitian
Tahapan Tanggal Kegiatan
Persiapan 20 Agustus 2014 - Observasi ke sekolah tempat penelitian untuk mengetahui jumlah siswa kelas XI di MA Negeri 2 Palembang.
- Melakukan konsultasi dengan guru mata
pelajaran
matematika atau yang bersangkutan untuk mengetahui jadwal mulai penelitian.
- Menyiapkan perangkat pembelajaran, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal tes (pretest dan posttest), Lembar Kerja Siswa (LKS), kunci jawaban, dan pedoman penskoran.
- Melakukan uji coba instrumen berupa uji validitas dan uji reliabilitas. 09 September 2014 - Pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama di kelas eksperimen dilaksanakan pada hari selasa dari pukul 10.15 s/d 11.45.
10 September 2014 - Pelaksanaan pembelajaran pertemuan kedua di kelas eksperimen dilaksanakan Pelaksanaan
pada hari rabu dari pukul 13.00 sd 14.30. 16 September 2014 - Pelaksanaan pembelajaran pertemuan ketiga di kelas eksperimen dilaksanakan pada hari selasa dari pukul 10.15 sd 11.45.
11 September 2014 - Pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama di kelas kontrol dilaksanakan pada 11 September 2014 - Pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama di kelas kontrol dilaksanakan pada
18 September 2014 - Pelaksanaan pembelajaran pertemuan ketiga di kelas kontrol dilaksanakan pada hari kamis dari pukul 10.15 sd 11.45.
Pelaporan 22 September 2014 - Melakukan analisis data untuk menguji
hipotesis
dan
menyimpulkan hasil
penelitian.
a) Tahap Persiapan Tahap persiapan dimulai pada hari Senin tanggal 20 Agustus 2014, pada tahap ini peneliti melakukan observasi ke sekolah tempat meneliti untuk mengetahui jumlah siswa kelas XI di MA Negeri 2 Palembang. Dari hasil observasi yang diperoleh, populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas XI di MA Negeri 2 Palembang tahun ajaran 2014/2015 dan yang menjadi sampel penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3. Dimana kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 38 orang, sedangkan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 38 orang untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Sampel Penelitian
Jenis Kelamin
Setelah peneliti mendapat izin dari kepala sekolah untuk melakukan penelitian di kelas XI MA Negeri 2 Palembang. Kemudian peneliti Setelah peneliti mendapat izin dari kepala sekolah untuk melakukan penelitian di kelas XI MA Negeri 2 Palembang. Kemudian peneliti
Tabel 4.3 Jadwal Mata Pelajaran Matematika Di Kelas Penelitian
Selanjutnya pada tahap ini peneliti juga menyiapkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal tes awal (pretest), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal tes akhir (posttest), kunci jawaban, dan pedoman penskoran. Setelah menyiapkan perangkat pembelajaran, peneliti melakukan uji coba instrumen penelitian berupa uji validitas dan uji reliabilitas.
b) Tahap Pelaksanaan Untuk tahap pelaksanaan, penelitian dilakukan masing-masing sebanyak tiga kali pertemuan (6 jam pelajaran) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen diajarkan dengan model pembelajaran Word Square (WS) dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah yang masing- masing berlangsung sebanyak tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama pada kelas eksperimen dilaksanakan pada hari selasa tanggal 09 September 2014 dari pukul 10.15 s/d 11.45. Pertemuan kedua pada hari rabu tanggal 10 September 2014 dari pukul 13.00 s/d 14.30. Dan pertemuan ketiga pada hari selasa tanggal 16 September 2014 dari pukul 10.15 s/d 11.45.
Sedangkan pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 11 September 2014 dari pukul 10.15 s/d 11.45. Pertemuan kedua pada hari senin tanggal 15 September 2014 dari pukul
11.00 s/d 12.30. Dan pertemuan ketiga pada hari kamis tanggal 18 September 2014 dari pukul 10.15 s/d 11.45.
c) Tahap Pelaporan Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis data untuk menguji hipotesis dan menyimpulkan hasil penelitian yang dilaksanakan setelah seluruh kegiatan penelitian selesai dilakukan yaitu dimulai pada tanggal 22 September 2014.
a. Deskripsi Hasil Validasi Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan validasi instrumen penelitian, validasi ini digunakan untuk mendapatkan instrumen penelitian yang berkriteria valid. Instrumen penelitian yang divalidasi diantaranya :
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam penelitian ini divalidasi dengan membuat lembar validasi, kemudian RPP dikonsultasikan ke pakar matematika (validator) untuk mendapatkan saran. Pakar yang terlibat dalam validasi RPP ini adalah 2 orang Dosen Matematika dan 2 orang Guru Matematika. Kemudian peneliti merivisi RPP tersebut berdasarkan saran yang telah diberikan oleh para pakar.
Saran yang diberikan oleh para validator mengenai kevalidan RPP dalam penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4 Komentar/Saran Validator Mengenai RPP
Validator Komentar/Saran
Hj. Agustiany Dumeva Putri, M.Si Identitas RPP diperjelas dengan materi (Dosen IAIN Raden Fatah
pokoknya
Palembang) M. Win Afgani, M.Pd
Sebaiknya indikator pembelajaran (Dosen IAIN Raden Fatah
dijabarkan lagi
Palembang) Hj. Masnah, S.Pd
Tambahkan contoh soal di penjelasan (Guru Matematika MA Negeri 2
materi statistika pada materi Palembang)
Pembelajaran
Drs. Amri Perbaiki penulisan yang salah (Guru Matematika MA Negeri 2 Palembang)
Dari hasil perhitungan didapat nilai rata-rata total validasi yang diberikan oleh para validator terhadap RPP sebesar 4,4 (valid). Sehingga RPP pada materi pokok statistika ini telah memenuhi aspek kevalidan.
2) Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam penelitian ini divalidasi dengan lembar validasi, kemudian LKS dikonsultasikan ke pakar matematika (validator) untuk mendapatkan saran dari pakar tersebut. Pakar yang terlibat dalam validasi LKS ini adalah 2 orang Dosen Matematika dan 2 orang Guru Matematika. Peneliti merevisi LKS tersebut berdasarkan saran yang telah diberikan oleh para pakar. Saran yang diberikan oleh para validator mengenai kevalidan LKS dalam penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.5 Komentar/Saran Validator Mengenai LKS
Validator Komentar/Saran
Hj. Agustiany Dumeva Putri, M.Si
Baik
(Dosen IAIN Raden Fatah Palembang) M. Win Afgani, M.Pd
Buat contoh soal di aturan permainan (Dosen IAIN Raden Fatah
Word Square
Palembang) Hj. Masnah, S.Pd
Buat soal dengan tingkat kesulitan mudah, (Guru Matematika MA Negeri 2
sedang, dan sukar
Palembang) Drs. Amri
Baik
(Guru Matematika MA Negeri 2 Palembang)
Dari hasil perhitungan didapat nilai rata-rata total validasi yang diberikan oleh para validator terhadap LKS sebesar 4,2 (valid). Sehingga LKS pada materi pokok statistika ini telah memenuhi aspek kevalidan.
3) Soal Tes (Pretest dan Posttest) Soal tes (Pretest dan Posttest) dalam penelitian ini divalidasi dengan membuat lembar validasi, kemudian soal tes (Pretest dan Posttest) dikonsultasikan ke pakar matematika (validator) untuk mendapatkan saran dari pakar tersebut. Pakar yang terlibat dalam validasi soal tes (Pretest dan Posttest) ini adalah 2 orang Dosen Matematika dan 2 orang Guru Matematika. Kemudian peneliti merivisi soal tes (Pretest dan Posttest ) tersebut berdasarkan saran yang telah diberikan oleh para pakar. Diantara saran yang diberikan oleh para validator mengenai kevalidan soal tes (Pretest dan Posttest) dalam penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.6 Komentar/Saran Validator Mengenai Soal Tes ( Pretest dan Posttest)
Validator Komentar/Saran
Hj. Agustiany Dumeva Putri, M.Si Pedoman penskoran harus melihat (Dosen IAIN Raden Fatah
tingkat kesukaran
Palembang) M. Win Afgani, M.Pd
Baik
(Dosen IAIN Raden Fatah Palembang) Hj. Masnah, S.Pd
Baik
(Guru Matematika MA Negeri 2 Palembang) Drs. Amri
Baik
(Guru Matematika MA Negeri 2 Palembang)
Dari hasil perhitungan didapat nilai rata-rata total validasi yang diberikan oleh para validator terhadap soal tes (Pretest dan Posttest) sebesar 4,2 (valid). Sehingga soal tes (Pretest dan Posttest) pada materi pokok statistika ini telah memenuhi aspek kevalidan.
4) Hasil Analisis Uji Instrumen
a) Uji Validitas Setelah dilakukan uji validitas oleh pakar, soal tes tersebut
diujicobakan kepada 10 orang siswa kelas XI untuk menguji secara empirik kevalidan soal tes. Dari 10 orang siswa tersebut terdapat 2 siswa yang berkemampuan tinggi, 5 siswa yang berkemampuan sedang, dan 3 siswa yang berkemampuan rendah. Dalam hal ini yang diujicobakan hanya soal posttest karena konsep dan materi pada soal pretest dan posttest sama yang berbeda hanya angka pada masing-masing soal pretest dan posstest tersebut, maka cukup dilakukan ujicoba pada sosal posttest saja. Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi masing-masing pertanyaan
(item) dengan skor totalnya. Rumus korelasi yang dipergunakan adalah korelasi product moment. Hasil ujicoba soal posttest dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.7 Hasil Validasi Soal Tes
Nomor
Validitas
Soal r xy r tabel Kriteria
Dari hasil uji coba validasi dan perhitungan korelasi didapat r xy yang dapat dilihat pada tabel diatas dan r tabel = 0,6319 dengan taraf signifikan 5%, maka r xy >r tabel disimpulkan bahwa soal posttest pada materi statistika pada penelitian ini adalah berkriteria valid. Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran.
b) Uji Reliabilitas Sebelum melakukan penelitian, peneliti juga terlebih dahulu
melakukan reabilitas pada soal posttest, reabilitas ini digunakan untuk melihat apakah instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengukur data, maka dilakukan uji reliabilitas. Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha.
Dari perhitungan didapat r 11 = 0,881 dan r tabel = 0,878 dengan taraf signifikan 5%, maka r 11 > r tabel . Ini berarti instrumen tes tersebut reliabel. Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran.
b. Deskripsi Pelaksanaan Model Pembelajaran Word Square pada Kelas Eksperimen
1) Pertemuan Pertama Pada tanggal 09 September 2014 pada pukul 10.15 – 11.45 peneliti memperkenalkan diri serta mengabsen siswa. Pertemuan pertama peneliti memberikan soal pretest kepada siswa untuk dikerjakan oleh siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung sebagai tes kemampuan awal. Soal tes berupa uraian yang terdiri dari 5 soal yang telah di validasi. Setiap soal dibuat berdasarkan aspek hasil belajar pada ranah kognitif pada aspek pengetahuan dan penerapan. Dimana pada saat mengerjakan soal pretest ada beberapa siswa yang berusaha berlaku curang dalam mengerjakan soal pretest dengan cara saling contek menyontek. Namun disini peneliti mengatasinya dengan cara menegur siswa tersebut dan menjelaskan bahwa soal pretest ini hanya dikerjakan secara individu. Waktu untuk mengerjakan soal pretest ini hanya 45 menit. Setelah 45 menit siswa mengerjakan soal pretest tersebut, peneliti menyuruh siswa untuk mengumpulkan seluruh jawaban dari soal pretest yang telah dikerjakan siswa.
Gambar 4.1 Siswa Pada Saat Mengerjakan Tes Awal Di Kelas Eksperimen
Selanjutnya sisa waktu 45 menit berikutnya dilanjutkan proses pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Persiapan Sebelum memulai proses kegiatan pembelajaran, peneliti telah menyiapkan spidol dan lembar Word Square berupa LKS serta soal sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yaitu menyebutkan dan menentukan ukuran pemusatan data pada soal (mean).
Gambar 4.2 Instrumen Penelitian Pada Pertemuan Pertama Gambar 4.2 Instrumen Penelitian Pada Pertemuan Pertama
Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang harus dicapai yaitu dapat menyebutkan dan menentukan ukuran pemusatan data pada soal (mean). Setelah itu peneliti menyampaikan informasi singkat tentang topik pembelajaran yang mencakup pokok-pokok inti dari materi yang akan dibahas yaitu definisi mean, rumus-rumus mean untuk data tunggal, data yang diboboti, data berkelompok, dan menghitung mean dengan menggunakan mean sementara.
c) Pembentukan kelompok dan pembagian LKS Peneliti membentuk kelompok masing-masing terdiri dari 4-5 orang dan terbentuklah 8 kelompok. Dimana pada saat pembentukan kelompok tersebut peneliti mengkoordinasikan siswa untuk tertib namun ada sebagian siswa yang sulit diatur sehingga sedikit menimbulkan kegaduhan dikelas. Tapi peneliti segera mengatasinya dengan cara mendekati dan mengarahkan siswa tersebut untuk tetap berada di kelompok yang telah ditentukan sehingga kegaduhan tidak berlangsung lama. Setelah setiap siswa terbentuk dalam kelompok, c) Pembentukan kelompok dan pembagian LKS Peneliti membentuk kelompok masing-masing terdiri dari 4-5 orang dan terbentuklah 8 kelompok. Dimana pada saat pembentukan kelompok tersebut peneliti mengkoordinasikan siswa untuk tertib namun ada sebagian siswa yang sulit diatur sehingga sedikit menimbulkan kegaduhan dikelas. Tapi peneliti segera mengatasinya dengan cara mendekati dan mengarahkan siswa tersebut untuk tetap berada di kelompok yang telah ditentukan sehingga kegaduhan tidak berlangsung lama. Setelah setiap siswa terbentuk dalam kelompok,
Gambar 4.3 Proses Pembentukkan Kelompok Pada Pertemuan Pertama
d) Diskusi Setelah setiap kelompok mendapatkan LKS, peneliti memberikan apersepsi dengan bertanya pada siswa tentang pengertian statistika. Salah satu siswa menjawab, statistika adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang cara pengumpulan data. Selain itu peneliti mengingatkan kembali tentang materi statistika pada perhitungan ukuran pemusatan data mean. Selanjutnya peneliti menjelaskan cara pengerjaan LKS tersebut. Dimana di dalam LKS tersebut terdapat 10 lembar. Lembar pertama menjelaskan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan apa yang akan dipelajari. Lembar kedua yaitu aturan permainan dalam pengerjaan LKS. Lembar ketiga dan keempat adalah contoh soal dalam mengerjakan soal-soal berikutnya. Lembar selanjutnya yaitu lembar kelima dan keenam adalah kolom yang akan diisi dengan data ukuran sepatu siswa. Dimana pada saat proses
pembelajaran peneliti akan meminta beberapa siswa untuk menuliskan ke papan tulis ukuran sepatu mereka. Setelah data 16 orang anak terkumpul, peneliti melanjutkan dengan setiap kelompok untuk menuliskan pengertian mean, serta rumus-rumus mean. Setelah rumus-rumus mean dilengkapi, langkah berikutnya yaitu dengan mengerjakan soal dari data ukuran sepatu yang dituliskan siswa di papan tulis dan memerintahkan salah satu dari kelompok untuk mengerjakannya di depan kelas. Selanjutnya setelah siswa dianggap mengerti dengan materi yang telah dipelajari, peneliti memberikan waktu 30 menit untuk mengerjakan soal-soal di LKS pada lembar ketujuh sampai lembar kesepuluh dengan aturan permainan yang telah dijelaskan pada lembar kedua tadi yaitu dengan menjawab soal-soal yang terdapat pada kelompok A dan mencocokkan jawaban pada kelompok B. Setelah mendapatkan jawaban yang tepat setiap kelompok mengarsir jawaban tersebut pada kotak Word Square 1 berupa angka-angka dan kotak Word Square 2 berupa huruf-huruf secara vertikal, horizontal, maupun diagonal. Sampai pada tahap ini siswa dapat mengikuti semua instruksi peneliti baik instruksi lisan maupun instruksi tertulis pada LKS.
Gambar 4.4 Siswa Pada Saat Diskusi Dalam Mengerjakan Soal-Soal Di LKS Pertemuan Pertama
e) Memberikan kesimpulan Pada tahap akhir setelah siswa selesai diskusi, peneliti dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari yaitu mean adalah hasil bagi dari jumlah seluruh nilai-nilai data dan banyaknya data serta rumus-rumus mean ada 4 yaitu mean untuk data tunggal, data yang diboboti, data berkelompok, dan menghitung mean dengan menggunakan mean sementara. Kemudian peneliti memberitahukan kepada siswa bahwa materi untuk pertemuan selanjutnya yaitu ukuran pemusatan data pada soal median dan menyuruh siswa agar mempelajari materi tersebut di rumah.
Skor hasil perhitungan LKS siswa pada pertemuan ini yaitu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.8 Skor Hasil Belajar Siswa Pada LKS Pertemuan Pertama Di Kelas Eksperimen
Kelompok
Nama Kelompok
Skor
Cahya Salsabela
Faila Sufa
Rahma Eka Fauziyyah
Habib Yogi Wirawan
Cindy Shinta Diana
M. Ahfaz
2 Dina Merry Utami
Novry Anggraini
Heru Abdurrahman
Titik Noviyanti
Alfi Uswatun Hasanah
3 Cindy Anggraini
Meri Diani
Abdul Majid Kailani
Ardian Syafitri
Iman Fadlurrahman
Novita Sari
Yelly Amir
Diana Deka Rusanti
Ninda Sari Juniati
Suci Juniati
M. Akbar Hajri
Nadya Putri Afriza
6 Rifdah Tamara Nisrina
Amelia Eliza Putri
Violetta Febio Delinda
Dwi Gita Marinka
7 Nyimas Ulfani Putri
Tia Dwi Cahyani
Tria Meisela
Rosa Nurul Fajri
Desy Fitri Wulandari
8 Gilang Rizki Setiawan
M. Rama Farhansyah
Zuyyinati Rahma
Rata-Rata 78,18 Simpangan Baku
Berdasarkan tabel di atas, persentase yang paling rendah terdapat pada kelompok 6 karena kelompok tersebut tidak memperhatikan pelajaran pada saat proses pembelajaran.
2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 September 2014 pada pukul 13.00 – 14.30. Sebelum peneliti melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Word Square di kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 2, peneliti membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta mengabsen siswa. Setelah itu peneliti juga menginformasikan bahwa pada hasil tes yang lalu belum ada yang mencapai KKM, hal ini dikarenakan siswa tidak memahami soal-soal yang diberikan.
a) Persiapan Sama seperti pertemuan sebelumnya, pada tahap ini sebelum memulai proses kegiatan pembelajaran, peneliti telah menyiapkan spidol dan lembar Word Square berupa LKS serta soal sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yaitu menyebutkan dan menentukan ukuran pemusatan data pada soal (median).
Gambar 4.5 Instrumen Penelitian Pada Pertemuan Kedua Gambar 4.5 Instrumen Penelitian Pada Pertemuan Kedua
c) Pembentukan kelompok dan pembagian LKS Karena kelompok sudah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Maka pada pertemuan kedua ini peneliti mengkoordinasikan setiap siswa untuk bergabung bersama kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Setelah setiap siswa terbentuk dalam kelompok, peneliti membagikan satu LKS pada tiap kelompok untuk dikerjakan secara bersama-sama.
Gambar 4.6 Proses Pembentukan Kelompok Pada Pertemuan Kedua Gambar 4.6 Proses Pembentukan Kelompok Pada Pertemuan Kedua
10 lembar. Lembar pertama menjelaskan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan apa yang akan dipelajari. Lembar kedua yaitu aturan permainan dalam pengerjaan LKS.
Lembar ketiga dan keempat adalah contoh soal dalam mengerjakan soal-soal berikutnya. Lembar selanjutnya adalah kolom yang akan diisi dengan data ukuran sepatu siswa. Dimana pada saat proses pembelajaran peneliti akan meminta beberapa siswa untuk menuliskan ke papan tulis ukuran sepatu mereka. Setelah data 16 orang anak terkumpul, peneliti melanjutkan dengan setiap kelompok untuk menuliskan pengertian median, serta rumus-rumus median. Setelah rumus-rumus median dilengkapi, langkah berikutnya yaitu dengan mengerjakan soal dari data ukuran sepatu yang dituliskan siswa di papan tulis dan memerintahkan salah satu dari kelompok untuk mengerjakannya di depan kelas. Selanjutnya setelah siswa dianggap mengerti dengan materi yang telah dipelajari, langkah selanjutnya adalah dengan mengerjakan soal yang telah diberikan pada LKS dengan aturan permainan yang telah dijelaskan pada lembar kedua tadi yaitu dengan menjawab soal-soal yang terdapat pada kelompok A dan mencocokkan jawaban pada kelompok B. Setelah mendapatkan jawaban yang tepat setiap kelompok mengarsir jawaban tersebut pada Lembar ketiga dan keempat adalah contoh soal dalam mengerjakan soal-soal berikutnya. Lembar selanjutnya adalah kolom yang akan diisi dengan data ukuran sepatu siswa. Dimana pada saat proses pembelajaran peneliti akan meminta beberapa siswa untuk menuliskan ke papan tulis ukuran sepatu mereka. Setelah data 16 orang anak terkumpul, peneliti melanjutkan dengan setiap kelompok untuk menuliskan pengertian median, serta rumus-rumus median. Setelah rumus-rumus median dilengkapi, langkah berikutnya yaitu dengan mengerjakan soal dari data ukuran sepatu yang dituliskan siswa di papan tulis dan memerintahkan salah satu dari kelompok untuk mengerjakannya di depan kelas. Selanjutnya setelah siswa dianggap mengerti dengan materi yang telah dipelajari, langkah selanjutnya adalah dengan mengerjakan soal yang telah diberikan pada LKS dengan aturan permainan yang telah dijelaskan pada lembar kedua tadi yaitu dengan menjawab soal-soal yang terdapat pada kelompok A dan mencocokkan jawaban pada kelompok B. Setelah mendapatkan jawaban yang tepat setiap kelompok mengarsir jawaban tersebut pada
Gambar 4.7 Peneliti Menjelaskan Cara Proses Pengerjaan LKS Pada Pertemuan Kedua
e) Memberikan kesimpulan Pada tahap akhir setelah siswa selesai diskusi, peneliti dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari yaitu median adalah nilai yang terletak di tengah deretan data setelah data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar serta rumus-rimus median untuk data tunggal dan data kelompok. Kemudian peneliti memberitahukan kepada siswa bahwa materi untuk pertemuan selanjutnya yaitu ukuran pemusatan data pada soal modus dan menyuruh siswa agar mempelajari materi tersebut di rumah.
Skor hasil perhitungan LKS siswa pada pertemuan kedua ini yaitu dapat dilihat pada tabel dibawah ini .
Tabel 4.9
Skor Hasil Belajar Siswa Pada LKS Pertemuan Kedua Di Kelas Eksperimen
Kelompok Nama Kelompok Skor
Cahya Salsabela
Faila Sufa
1 Nabila
85 Rahma Eka Fauziyyah
85 Habib Yogi Wirawan
85 Cindy Shinta Diana
M. Ahfaz
2 Dina Merry Utami
Novry Anggraini
80 Heru Abdurrahman
Titik Noviyanti
80 Alfi Uswatun Hasanah
3 Cindy Anggraini
Meri Diani
80 Abdul Majid Kailani
Ardian Syafitri
75 Iman Fadlurrahman
Novita Sari
75 Diana Deka Rusanti
Yelly Amir
Ninda Sari Juniati
Suci Juniati
M. Akbar Hajri
Nadya Putri Afriza
70 6 Rifdah Tamara Nisrina
Amelia Eliza Putri
70 Violetta Febio Delinda
Dwi Gita Marinka
Mardiah
90 7 Nyimas Ulfani Putri
Tia Dwi Cahyani
Tria Meisela
Rosa Nurul Fajri
80 Desy Fitri Wulandari
80 8 Gilang Rizki Setiawan
80 M. Rama Farhansyah
Zuyyinati Rahma
Rata-Rata 79,28 Simpangan Baku
Berdasarkan tabel di atas, persentase yang paling rendah terdapat pada kelompok 5 dan 6 karena kelompok tersebut tidak memahami soal soal yang diberikan.
3) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 16 September 2014 pada pukul 10.15 – 11.45. Sebelum peneliti melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Word Square di kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 2, peneliti membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta mengabsen siswa. Setelah itu peneliti juga menginformasikan bahwa pada hasil latihan yang lalu sebagian siswa memenuhi aspek hasil belajar dengan mendapatkan baik yang mencapai KKM. Kemudian peneliti menjelaskan bahwa sebelum menyelesaikan soal, pahami terlebih dahulu maksud dari soal tersebut. Kemudian tulis jawaban sesuai dengan kolom yang disediakan dengan aturan permainannya.
a) Persiapan Pada pertemuan ketiga ini, peneliti telah menyiapkan spidol dan lembar Word Square berupa LKS serta soal sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yaitu menyebutkan dan menentukan ukuran pemusatan data pada soal modus.
Gambar 4.8 Instrumen Penelitian Pada Pertemuan Ketiga
b) Menjelaskan topik pembelajaran sesuai kompetensi Peneliti memulai proses pembelajaran pada pertemuan ketiga ini dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang harus dicapai yaitu dapat menyebutkan dan menentukan ukuran pemusatan data pada soal (modus). Setelah itu peneliti menyampaikan informasi singkat tentang topik pembelajaran yang mencakup pokok-pokok inti dari materi yang akan dibahas yaitu definisi modus serta rumus-rumus untuk data tunggal dan data kelompok.
c) Pembentukan kelompok dan pembagian LKS Karena kelompok sudah dibentuk pada pertemuan pertama, sama seperti pertemuan kedua maka pada pertemuan ketiga ini peneliti mengkoordinasikan setiap siswa untuk bergabung bersama kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk. Namun masih ada sebagian siswa yang sulit untuk diatur sehingga menimbulkan kegaduhan di kelas, tapi peneliti segera mengatasinya dengan menegur siswa tersebut sehingga kegaduhan itu tidak berlangsung c) Pembentukan kelompok dan pembagian LKS Karena kelompok sudah dibentuk pada pertemuan pertama, sama seperti pertemuan kedua maka pada pertemuan ketiga ini peneliti mengkoordinasikan setiap siswa untuk bergabung bersama kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk. Namun masih ada sebagian siswa yang sulit untuk diatur sehingga menimbulkan kegaduhan di kelas, tapi peneliti segera mengatasinya dengan menegur siswa tersebut sehingga kegaduhan itu tidak berlangsung
Gambar 4.9 Siswa Saat Memperhatikan Penjelasan Peneliti Pada Pertemuan Ketiga
d) Diskusi Setelah setiap kelompok mendapatkan LKS, peneliti menjelaskan cara pengerjaan LKS tersebut. Dimana di dalam LKS tersebut terdapat
10 lembar. Lembar pertama menjelaskan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan apa yang akan dipelajari. Lembar kedua yaitu aturan permainan dalam pengerjaan LKS.
Lembar ketiga dan keempat adalah contoh soal dalam mengerjakan soal-soal berikutnya. Lembar selanjutnya adalah kolom yang akan diisi dengan data ukuran sepatu siswa. Dimana pada saat proses pembelajaran peneliti akan meminta beberapa siswa untuk menuliskan ke papan tulis ukuran sepatu mereka. Setelah data 16 orang anak terkumpul, peneliti melanjutkan dengan setiap kelompok untuk
menuliskan pengertian mean, serta rumus-rumus mean. Setelah rumus-rumus mean dilengkapi, langkah berikutnya yaitu dengan mengerjakan soal dari data ukuran sepatu yang dituliskan siswa di papan tulis dan memerintahkan salah satu dari kelompok untuk mengerjakannya di depan kelas. Selanjutnya setelah siswa dianggap mengerti dengan materi yang telah dipelajari, langkah selanjutnya adalah dengan mengerjakan soal yang telah diberikan pada LKS dengan aturan permainan yang telah dijelaskan pada lembar kedua tadi yaitu dengan menjawab soal-soal yang terdapat pada kelompok A dan mencocokkan jawaban pada kelompok B. Setelah mendapatkan jawaban yang tepat setiap kelompok mengarsir jawaban tersebut pada kotak Word Square 1 berupa angka-angka dan kotak Word Square 2 berupa huruf-huruf secara vertikal, horizontal, maupun diagonal.
Gambar 4.10 Siswa Saat Mengerjakan Soal-Soal di LKS Pada Pertemuan Ketiga
e) Memberikan kesimpulan Pada tahap akhir setelah siswa selesai diskusi, peneliti dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari yaitu e) Memberikan kesimpulan Pada tahap akhir setelah siswa selesai diskusi, peneliti dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari yaitu
Skor hasil perhitungan LKS siswa pada pertemuan ketiga yaitu dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.10 Skor hasil Belajar Siswa Pada LKS Pertemuan Ketiga Di Kelas Eksperimen
Kelompok
Nama Kelompok
Skor
Cahya Salsabela
Faila Sufa
Rahma Eka Fauziyyah
Habib Yogi Wirawan
Cindy Shinta Diana
M. Ahfaz
2 Dina Merry Utami
Novry Anggraini
Heru Abdurrahman
Titik Noviyanti
Alfi Uswatun Hasanah
3 Cindy Anggraini
Meri Diani
Abdul Majid Kailani
Ardian Syafitri
Iman Fadlurrahman
Novita Sari
Yelly Amir
Diana Deka Rusanti
Ninda Sari Juniati
Suci Juniati
M. Akbar Hajri
Nadya Putri Afriza
6 Rifdah Tamara Nisrina
Amelia Eliza Putri
Violetta Febio Delinda
Dwi Gita Marinka
7 Nyimas Ulfani Putri
Tia Dwi Cahyani
Tria Meisela
Rosa Nurul Fajri
Desy Fitri Wulandari
Gilang Rizki Setiawan
M. Rama Farhansyah
Zuyyinati Rahma
Rata-Rata 84,10 Simpangan Baku
Berdasarkan tabel di atas, persentase yang paling rendah terdapat pada kelompok 8 karena keterbatasan waktu sehingga siswa belum menyelesaikan soal-soal yang telah diberikan.
Setelah selesai tiga kali pertemuan maka diadakan posttest. Peneliti mengambil data hasil belajar matematika siswa yaitu dari nilai posttest siswa setelah diadakan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya selama tiga kali pertemuan. Data diambil dengan cara memberikan soal posttest berupa tes uraian yang terdiri dari 5 soal. Setiap soal dibuat berdasarkan aspek hasil belajar. Waktu untuk mengerjakan soal posttest ini hanya 45 menit saja. Setelah 45 menit siswa mengerjakan soal posttest tersebut, peneliti menyuruh siswa untuk mengumpulkan seluruh jawaban dari soal posttest yang telah dikerjakan siswa.
Gambar 4.11 Siswa Pada Saat MengerjakanTes Akhir Di Kelas Eksperimen Gambar 4.11 Siswa Pada Saat MengerjakanTes Akhir Di Kelas Eksperimen
1) Pertemuan Pertama Pada tanggal 11 September 2014 pada pukul 10.15 – 11.45 peneliti mengucap salam, mengabsen siswa serta memperkenalkan diri kepada siswa. Pertemuan pertama peneliti memberikan soal pretest kepada siswa untuk dikerjakan oleh siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung sebagai tes kemampuan awal. Soal tes berupa uraian yang terdiri dari 5 soal yang telah di validasi. Setiap soal dibuat berdasarkan aspek hasil belajar. Waktu untuk mengerjakan soal pretest ini hanya 45 menit.
Gambar 4.12 Siswa Pada Saat Mengerjakan Tes Awal Di Kelas Kontrol
Setelah 45 menit siswa mengerjakan soal pretest tersebut, peneliti menyuruh siswa untuk mengumpulkan seluruh jawaban dari soal pretest yang telah dikerjakan. Selanjutnya sisa waktu 45 menit berikutnya dilanjutkan proses pembelajaran. Peneliti memulai proses pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang harus Setelah 45 menit siswa mengerjakan soal pretest tersebut, peneliti menyuruh siswa untuk mengumpulkan seluruh jawaban dari soal pretest yang telah dikerjakan. Selanjutnya sisa waktu 45 menit berikutnya dilanjutkan proses pembelajaran. Peneliti memulai proses pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang harus
Selanjutnya pada tahap inti, peneliti menjelaskan materi menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah dan tanya jawab. Sebelum menjelaskan materi yang akan disampaikan peneliti menuliskan di papan tulis pengertian statistik dan statistika, dan dilanjutkan dengan penjelasan materi mengenai ukuran pemusatan data pada soal mean.
Setelah selesai menjelaskan materi, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Jika masih ada yang belum mengerti tentang materi yang telah dijelaskan. Selanjutnya peneliti membuat contoh soal untuk siswa dan dikerjakan di papan tulis. Peneliti menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan soal tersebut ke depan kelas.
Gambar 4.13 Siswa Saat Mengerjakan Soal Di Depan Kelas Pada Pertemuan Pertama
Setelah peneliti menjelaskan, siswa diberi latihan soal kemudian siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru. Setelah selesai semua, Setelah peneliti menjelaskan, siswa diberi latihan soal kemudian siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru. Setelah selesai semua,
Gambar 4.14 Siswa Pada Saat mengerjakan Soal Latihan Pada Pertemuan Pertama
Skor hasil perhitungan latihan siswa pada pertemuan ini yaitu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.11 Skor Hasil belajar Siswa Pada Latihan Pertemuan Pertama Di Kelas Kontrol
No.
Nama Siswa
Skor
1. Abu Dzar Hanif
2. Afrlliana Puspita Sari
3. Ahmad Farizi Zankulani
5. Arif Fauzul Kiram
6. Chairini Uswatun Hasanah
7. Clara Valensia
9. Dian Monitah
10. Dwi Miftakhul Khasanah
11. Eka Julien Anggraini
13. Fitri Handayani
14. Gema Proreto
15. Henfiana Suhada Fitri
16. Imroatul Azizah
17. Indah Khairunnisa
18. Intan Dhiya Dyra
19. Kukuh Bagus Prayudi
20. M. Randi Rabbani
21. Mersi Utama
22. Muhammad Hafizhon
23. Muhammad Nurfaizi
24. Muhammad Renaldi Haidar
25. Muhammad Syailendra
26. Nada Diva
27. Nopia Fika
28. Putri Nur Azizah
29. Qurroti Aini
30. Ratna Juita
31. Reska Mayang Sari
32. Rika Agustina
33. Salisa Fimalati
34. Siti Agustini
35. Sri Wahyuningrum
36. Ulfa Yunensi
38. Sa’idah Indriani
Rata-Rata 68,71 Simpangan Baku
2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 15 September 2014 pada pukul 11.00 – 12.50. Proses pembelajaran pada pertemuan kedua sama dengan proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Peneliti memulai proses pembelajaran pada pertemuan kedua ini dengan 2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 15 September 2014 pada pukul 11.00 – 12.50. Proses pembelajaran pada pertemuan kedua sama dengan proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Peneliti memulai proses pembelajaran pada pertemuan kedua ini dengan
Selanjutnya pada tahap inti, peneliti menjelaskan materi menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah dan tanya jawab. Sebelum menjelaskan materi yang akan disampaikan peneliti menuliskan di papan tulis materi mengenai ukuran pemusatan data pada soal median.
Gambar 4.15 Peneliti Saat Menuliskan Materi Di Papan Tulis Pada Pertemuan Kedua
Setelah selesai menjelaskan materi, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Jika masih ada yang belum mengerti tentang materi yang telah dijelaskan. Selanjutnya peneliti membuat contoh soal di papan tulis. Setelah peneliti menjelaskan, siswa diberi latihan soal kemudian siswa mengerjakan latihan soal tersebut. Peneliti menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan soal tersebut ke depan kelas.
Gambar 4.16 Siswa saat Mengerjakan Soal Latihan Di Depan Kelas Pada Pertemuan Kedua
Setelah selesai semua, pada akhir pembelajaran peneliti dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari yaitu median adalah nilai yang terletak di tengah deretan data setelah data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar serta rumus-rimus median untuk data tunggal dan data kelompok. Kemudian peneliti meminta siswa untuk mempelajari materi untuk pertemuan selanjutnya yaitu ukuran pemusatan data pada soal modus. Peneliti mengakhiri pelajaran dengan membaca doa bersama-sama dan mengucapkan salam.
Berikut ini skor hasil perhitungan latihan siswa pada pertemuan ini yaitu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.12 Skor Hasil belajar Siswa Pada Latihan Pertemuan Kedua Di Kelas Kontrol
No.
Nama Siswa
Skor
1. Abu Dzar Hanif
2. Afrlliana Puspita Sari
3. Ahmad Farizi Zankulani
5. Arif Fauzul Kiram
6. Chairini Uswatun Hasanah
7. Clara Valensia
9. Dian Monitah
10. Dwi Miftakhul Khasanah
11. Eka Julien Anggraini
13. Fitri Handayani
14. Gema Proreto
15. Henfiana Suhada Fitri
16. Imroatul Azizah
17. Indah Khairunnisa
18. Intan Dhiya Dyra
19. Kukuh Bagus Prayudi
20. M. Randi Rabbani
21. Mersi Utama
22. Muhammad Hafizhon
23. Muhammad Nurfaizi
24. Muhammad Renaldi Haidar
25. Muhammad Syailendra
26. Nada Diva
27. Nopia Fika
28. Putri Nur Azizah
29. Qurroti Aini
30. Ratna Juita
31. Reska Mayang Sari
32. Rika Agustina
33. Salisa Fimalati
34. Siti Agustini
35. Sri Wahyuningrum
36. Ulfa Yunensi
38. Sa’idah Indriani
Rata-Rata 70,02 Simpangan Baku
3) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 18 September 2014 pada pukul 10.15 – 11.45. Proses pembelajaran pada pertemuan ketiga sama dengan proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Peneliti memulai proses pembelajaran pada pertemuan ketiga ini dengan 3) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 18 September 2014 pada pukul 10.15 – 11.45. Proses pembelajaran pada pertemuan ketiga sama dengan proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Peneliti memulai proses pembelajaran pada pertemuan ketiga ini dengan
Gambar 4.17 Siswa Saat Mengerjakan Soal Latihan Pada Pertemuan Ketiga
Setelah selesai semua, pada akhir pembelajaran peneliti dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari yaitu modus adalah data yang paling sering muncul atau yang mempunyai frekuensi terbanyak serta rumus-rumus modus untuk data tunggal dan data berkelompok. Kemudian peneliti meminta siswa untuk mempelajari materi untuk pertemuan selanjutnya yaitu ukuran letak data.
Berikut ini skor hasil perhitungan latihan siswa pada pertemuan ini yaitu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.13
Skor Hasil Belajar Siswa Pada Latihan Pertemuan Ketiga
Di Kelas Kontrol
No.
Nama Siswa
Skor
1. Abu Dzar Hanif
2. Afrlliana Puspita Sari
3. Ahmad Farizi Zankulani
5. Arif Fauzul Kiram
6. Chairini Uswatun Hasanah
7. Clara Valensia
9. Dian Monitah
10. Dwi Miftakhul Khasanah
11. Eka Julien Anggraini
13. Fitri Handayani
14. Gema Proreto
15. Henfiana Suhada Fitri
16. Imroatul Azizah
17. Indah Khairunnisa
18. Intan Dhiya Dyra
19. Kukuh Bagus Prayudi
20. M. Randi Rabbani
21. Mersi Utama
22. Muhammad Hafizhon
23. Muhammad Nurfaizi
24. Muhammad Renaldi Haidar
25. Muhammad Syailendra
26. Nada Diva
27. Nopia Fika
28. Putri Nur Azizah
29. Qurroti Aini
30. Ratna Juita
31. Reska Mayang Sari
32. Rika Agustina
33. Salisa Fimalati
34. Siti Agustini
35. Sri Wahyuningrum
36. Ulfa Yunensi
38. Sa’idah Indriani
Rata-Rata 76,06 Simpangan Baku
Setelah selesai tiga kali pertemuan maka diadakan posttest. Peneliti mengambil data hasil belajar matematika siswa yaitu dari nilai posttest siswa setelah diadakan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya selama tiga kali pertemuan data diambil dengan cara memberikan soal posttest berupa tes uraian yang terdiri dari 5 soal. Waktu untuk mengerjakan soal posttest ini hanya 45 menit saja. Setelah 45 menit siswa mengerjakan soal posttest tersebut, peneliti menyuruh siswa untuk mengumpulkan seluruh jawaban dari soal posttest yang telah dikerjakan siswa.
Gambar 4.18
Siswa Pada Saat Mengerjakan Tes Akhir Di Kelas Kontrol
2. Hasil Analisis Data Tes
a. Analisis Data Pretest Analisis data pretest ini digunakan untuk mengetahui normalitas dan homogenitas serta untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi statistika sebelum proses pembelajaran berlangsung. Untuk memperoleh gambaran nilai pretest berikut disajikan rata-rata dan simpangan baku kelas eksperimen dan kontrol.
Tabel 4.14 Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
Jumlah Siswa
Untuk mengetahui kesetaraan skor nilai pretest kedua kelas sampel penelitian dilakukan uji analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
1) Uji Normalitas Data Pretest Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil pretest berdisribusi normal atau tidak. Adapun hasil rata-rata, modus, simpangan baku, dan kemiringan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.15 Rata-rata, Modus, Simpangan Baku, dan Kemiringan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Karena nilai kemiringan sebesar 0,25 terletak diantara (-1) dan (+1) atau -1 < 0,25 < +1 pada kelas eksperimen dan nilai kemiringan sebesar 0,21 terletak diantara (-1) dan (+1) atau -1 < 0,21 < +1 pada kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest untuk kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas Data Pretest Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel homogen atau tidak, dengan kriteria penguji adalah tolak H 0 jika F hitung ≥F ½(nb-1),
(nk-1) dan terima H 0 jika F hitung ≤F ½(nb-1), (nk-1) dengan dk pembilang = (n b -
1) dan dk penyebut = (n k -1).
H 2 o 2 : 𝜎 1 = 𝜎 2 : varians data homogen
a : 𝜎 1 ≠𝜎 2 : varians data tidak homogen
Keterangan: 𝜎 2
1 : varians kelas eksperimen 𝜎 2
3 : varians kelas kontrol
Dari perhitungan diatas diperoleh F hitung = 1,574, dimana derajat kebebasan pembilang 37 dan derajat kebebasan penyebut 37 dengan taraf nyata 5%, karena untuk derajat kebebasan penyebut 37 tidak terdapat pada tabel distribusi F, maka besarnya ditentukan menggunakan rumus
interpolasi, diketahui : dk 1 = 37, dk min = 30, dk maks =40, t min = 1,78 t maks = 1,72, sebagai berikut :
I=t min maks )
– (t 𝑚𝑖𝑛 min –t (Abott dalam Mulyono, 2009:2)
Berdasarkan perhitungan didapat F hitung = 1,574 dan F 0,05(37,37) = 1,738. Karena F hitung ≤ F 1/2(nb-1), (nk-1) sehingga terima H 0 . Dengan demikian diketahui bahwa varians kedua kelompok yang dibandingkan homogen.
b. Analisis Data Posttest Posttest dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa setelah pembelajaran berlangsung. Analisis data posttest ini digunakan untuk mengetahui normalitas, homogenitas dan menguji hipotesis yang diajukan serta untuk mengetahui hasil belajar setelah proses pembelajaran berlangsung. Untuk memperoleh gambaran nilai posttest berikut disajikan rata-rata dan simpangan baku kelas eksperimen dan kontrol.
Tabel 4.16 Rata-rata dan Simpangan Baku Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
Jumlah Siswa
Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran berlangsung pada kelas eksperimen, berikut rangkuman berdasarkan hasil perhitungan berdasarkan persentase kategori.
Tabel 4.17 Persentase Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Kategori Hasil belajar
Nilai Siswa
Baik Sekali
Diagram 4.1 Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Kategori Hasil Belajar
Baik Cukup Kurang Gagal
Baik
Sekali
Dari tabel 4.16 Dan diagram 4.1 Diatas diperoleh 23 orang siswa (60,53%) termasuk dalam kategori hasil belajar baik sekali, 7 orang siswa (18,43%) termasuk dalam kategori baik, 4 orang siswa (10,52%) termasuk dalam kategori cukup, dan 4 orang siswa (10,52%) termasuk dalam kategori kurang. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 80,10 maka hasil belajar siswa dapat dikategorikan baik sekali. Jika persentase siswa dilihat dari standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika yang ditetapkan oleh guru di kelas XI MA Negeri 2 Palembang sebesar 71 maka sebanyak 30 orang siswa (79%) tuntas dan 8 orang siswa (21%) tidak tuntas pada materi statistika dengan model Dari tabel 4.16 Dan diagram 4.1 Diatas diperoleh 23 orang siswa (60,53%) termasuk dalam kategori hasil belajar baik sekali, 7 orang siswa (18,43%) termasuk dalam kategori baik, 4 orang siswa (10,52%) termasuk dalam kategori cukup, dan 4 orang siswa (10,52%) termasuk dalam kategori kurang. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 80,10 maka hasil belajar siswa dapat dikategorikan baik sekali. Jika persentase siswa dilihat dari standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika yang ditetapkan oleh guru di kelas XI MA Negeri 2 Palembang sebesar 71 maka sebanyak 30 orang siswa (79%) tuntas dan 8 orang siswa (21%) tidak tuntas pada materi statistika dengan model
Diagram 4.2 Persentase Hasil Belajar Kelas Eksperimen Berdasarkan KKM
Ketuntasan Belajar
79% Tuntas
Tidak Tuntas
Adapun untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran berlangsung pada kelas kontrol, berikut rangkuman hasil perhitungan berdasarkan persentase kategori.
Tabel 4.18 Persentase Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Berdasarkan Kategori Hasil belajar
Nilai Siswa
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Gagal
Jumlah
Diagram 4.3 Hasil Belajar Kelas Kontrol
Kategori Hasil Belajar
Baik Cukup Kurang Gagal
Sekali
Dari tabel 4.17 Dan diagram 4.3 Diatas diperoleh 18 orang siswa (47,37%) termasuk dalam kategori hasil belajar baik sekali, 8 orang siswa (21,05%) termasuk dalam kategori baik, 4 orang siswa (10,53%) termasuk dalam kategori cukup, 3 orang siswa (7,89%) termasuk dalam kategori kurang dan 5 orang siswa (13,16%) termasuk dalam kategori gagal. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 73,13 maka hasil belajar siswa dapat dikategorikan baik. Jika persentase siswa dilihat dari standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika yang ditetapkan oleh guru di kelas XI MA Negeri 2 Palembang sebesar 71 maka sebanyak 26 orang siswa (68%) tuntas dan 12 orang siswa (32%) tidak tuntas pada materi statistika dengan model pembelajaran konvensional. Berikut ini gambaran KKM siswa kelas kontrol.
Diagram 4.4 Persentase Hasil Belajar Kelas Kontrol Berdasarkan KKM
Ketuntasan Belajar
Tidak Tuntas
Untuk mengetahui kesetaraan skor nilai posttest kedua kelas sampel penelitian dilakukan uji analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
1) Uji Normalitas Data Posttest Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil posttest berdistribusi normal atau tidak. Adapun hasil rata-rata, modus, simpangan baku, dan kemiringan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.19 Rata-rata, Modus, Simpangan Baku, dan Kemiringan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Karena nilai kemiringan sebesar -0,55 terletak diantara (-1) dan (+1) atau -1 < -0,55 < +1 pada kelas eksperimen dan nilai kemiringan sebesar -0,87 terletak diantara (-1) dan (+1) atau -1 < -0,87 < +1 pada kelas kontrol, Karena nilai kemiringan sebesar -0,55 terletak diantara (-1) dan (+1) atau -1 < -0,55 < +1 pada kelas eksperimen dan nilai kemiringan sebesar -0,87 terletak diantara (-1) dan (+1) atau -1 < -0,87 < +1 pada kelas kontrol,
2) Uji Homogenitas Data Posttest Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel homogen atau tidak, dengan kriteria penguji adalah tolak H 0 jika F hitung ≥F ½(nb-1),
(nk-1) dan terima H 0 jika F hitung ≤F ½(nb-1), (nk-1) dengan dk pembilang = (n b -
1) dan dk penyebut = (n k -1).
o : 𝜎 1 = 𝜎 2 : varians data homogen
H a : 2 𝜎 2 1 ≠𝜎 2 : varians data tidak homogen
Keterangan: 𝜎 2
1 : varians kelas eksperimen 𝜎 2
3 : varians kelas kontrol
Dari perhitungan diatas diperoleh F hitung = 1,247, dimana derajat kebebasan pembilang 37 dan derajat kebebasan penyebut 37 dengan taraf nyata 5%, karena untuk derajat kebebasan penyebut 37 tidak terdapat pada tabel distribusi F, maka besarnya ditentukan menggunakan rumus
interpolasi, diketahui : dk 1 = 37, dk min = 30, dk maks = 40, t min = 1,78, t maks = 1,72, sebagai berikut :
I=t min – (t min –t maks )
(Abott dalam Mulyono, 2009:2)
I = 1,78 – (1,78 – 1,72) 40
I = 1,78 7 – (0,06)
I = 1,78 - 0,042
I = 1,738 Berdasarkan perhitungan didapat F hitung = 1,247 dan F 0,05(37,37) = 1,738. karena F hitung ≤ F1/2(nb-1), (nk-1) sehingga terima H 0 . Dengan demikian diketahui bahwa varians kedua kelompok yang dibandingkan homogen.
3) N-Gain
a) Uji Normalitas Data N-gain Uji normalitas data kelas eksperimen dalam penelitian ini menggunakan uji kemiringan kurva. Uji normalitas ini dilakukan pada indeks data pretest dan posttest siswa di kelas eksperimen dan kontrol. Sebelum dilakukan perhitungan, terlebih dahulu dihitung mean, modus, simpangan baku dan kemiringan. Berikut ini adalah hasil perhitungannya
Tabel 4.20 Rata-rata, Modus, Simpangan Baku, dan Kemiringan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
M o Kemiringan
Karena nilai kemiringan sebesar -0,11 terletak diantara (-1) dan (+1) atau -1 < -0,11 < +1 pada kelas eksperimen dan nilai kemiringan sebesar 0,05 terletak diantara (-1) dan (+1) atau -1 < 0,05 < +1 pada kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa data indeks siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas Data N-gain Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel homogen atau tidak, dengan kriteria penguji adalah tolak H 0 jika F hitung ≥F ½(nb-1),
(nk-1) dan terima H 0 jika F hitung ≤F ½(nb-1), (nk-1) dengan dk pembilang = (n b -
1) dan dk penyebut = (n k -1).
H : o 2 𝜎 1 = 2 𝜎 2 : varians data homogen
a : 𝜎 1 ≠𝜎 2 : varians data tidak homogen
Keterangan: 𝜎 2
1 : varians kelas eksperimen 𝜎 2
3 : varians kelas kontrol
Dari perhitungan diatas diperoleh F hitung = 1,333, dimana derajat kebebasan pembilang 37 dan derajat kebebasan penyebut 37 deengan taraf nyata 5%, karena untuk derajat kebebasan penyebut 37 tidak terdapat pada tabel distribusi F, maka besarnya ditentukan menggunakan
rumus interpolasi, diketahui : dk 1 = 37, dk min = 30, dk maks = 40, t min = 1,78, t maks = 1,72, sebagai berikut :
I=t
min – (t min –t maks )
(Abott dalam Mulyono, 2009:2)
I = 1,78 – (1,78 – 1,72)
I = 1,78 7 – (0,06)
I = 1,78 - 0,042
I = 1,738 Berdasarkan perhitungan didapat F hitung = 1,333 dan F 0,05(37,37) = 1,738. karena F hitung ≤ F1/2(nb-1), (nk-1) sehingga terima H 0 . Dengan demikian diketahui bahwa varians kedua kelompok yang dibandingkan homogen.
4) Uji Hipotesis
Untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan dan untuk mendapatkan suatu kesimpulan maka hasil data tes akan dianalisis dengan menggunakan uji-t. Pada penelitian ini, dilakukan uji-t terhadap nilai pretest, posttest, dan indeks gain siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis deskriptif :
H 0 : Penggunaan model pembelajaran Word Square tidak efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI di MA Negeri 2 Palembang
H a : Penggunaan model pembelajaran Word Square efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI di MA Negeri 2 Palembang
Hipotesis statistik :
H 0 : 𝜇 1 ≤𝜇 2 = rata-rata n-gain kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata kelas kontrol.
H a : 𝜇 1 > 𝜇 2 = rata-rata n-gain kelas eksperimen lebih dari rata-rata kelas kontrol.
Keterangan : 𝜇 1 = rata-rata n-gain kelas eksperimen 𝜇 2 = rata-rata n-gain kelas kontrol
a) Uji T-Test Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.21 Uji-t Pretest
Keterangan 0,763
t hitung
t tabel
t hitung <t tabel
rumus interpolasi blinear yaitu diketahui : dk 1 = 74, dk min = 70, dk maks = 80, t min = 2,00, t maks = 1,99, sebagai berikut :
I=t 1 min – (t min –t maks ) 𝑑𝑘 −𝑑𝑘 𝑚𝑖𝑛 (Abott dalam Mulyono, 2009:2)
I = 2,00 - 0,004
I = 1,996 Berdasarkan perhitungan didapat t hitung = 0,763 dan t tabel = 1,996 karena t hitung = 0,763 < t tabel = 1,996 maka H 0 diterima.
b) Uji T-Test Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.22 Uji-t Posttest
Keterangan 2,184
t hitung
t tabel
t hitung >t tabel t hitung >t tabel
I=t
min – (t min –t maks )
(Abott dalam Mulyono, 2009:2)
I = 2,00 - 0,004
I = 1,996 Berdasarkan perhitungan didapat t hitung = 2,184 dan t tabel = 1,996 karena t hitung = 2,184 > t tabel = 1,996 maka H 0 ditolak dan H a diterima.
c) Uji T-Test Data N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.23 Uji-t N-gain
t hitung
t tabel
t hitung >t tabel
rumus interpolasi blinear yaitu diketahui : dk 1 = 74, dk min = 70, dk maks = 80, t min = 2,00, t maks = 1,99, sebagai berikut :
min – (t min –t maks )
(Abott dalam Mulyono, 2009:2)
I = 2,00 - 0,004
I = 1,996
Berdasarkan perhitungan didapat t hitung = 2,333 dan t tabel = 1,996 karena t hitung = 2,333 > t tabel = 1,996 maka H 0 ditolak dan H a diterima berarti penggunaan model pembelajaran Word Square efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI pada materi Statistika di MA Negeri 2 Palembang.
B. Pembahasan
Dari deskripsi penelitian ini, peneliti menggunakan dua kelas, yaitu kelas
XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Word Square dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Tujuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Word Square adalah untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan bekerja sama menjadi pembelajar yang mandiri dan siswa terlibat secara aktif dalam belajar.
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu memvalidasi instrumen penelitian yang diperlukan saat pembelajaran. Dari pendapat dan saran beberapa validator dapat disimpulkan bahwa keseluruhan instrumen penelitian yang disusun peneliti telah mencapai kategori valid secara validitas konstrak (construct validity). Kemudian khusus untuk soal tes setelah dilakukan validasi oleh beberapa validator, soal tes tersebut diujicobakan juga kepada 10 orang siswa kelas XII untuk menguji secara empirik kevalidan soal tes. Dalam hal ini yang diujicobakan hanya soal posttest saja karena konsep dan materi pada soal pretest dan posttest sama yang berbeda hanya angka pada masing-masing soal pretest dan posttest tersebut, maka cukup dilakukan ujicoba pada soal posttest saja. Dari hasil ujicoba tersebut juga ternyata seluruh Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu memvalidasi instrumen penelitian yang diperlukan saat pembelajaran. Dari pendapat dan saran beberapa validator dapat disimpulkan bahwa keseluruhan instrumen penelitian yang disusun peneliti telah mencapai kategori valid secara validitas konstrak (construct validity). Kemudian khusus untuk soal tes setelah dilakukan validasi oleh beberapa validator, soal tes tersebut diujicobakan juga kepada 10 orang siswa kelas XII untuk menguji secara empirik kevalidan soal tes. Dalam hal ini yang diujicobakan hanya soal posttest saja karena konsep dan materi pada soal pretest dan posttest sama yang berbeda hanya angka pada masing-masing soal pretest dan posttest tersebut, maka cukup dilakukan ujicoba pada soal posttest saja. Dari hasil ujicoba tersebut juga ternyata seluruh
1. Hasil Pretest
Sebelum peneliti melaksanakan pembelajaran, peneliti memberikan soal pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk melihat kemampuan awal siswa mengenai materi statistika sebelum proses pembelajaran berlangsung. Soal tersebut berbentuk uraian yang terdiri dari 5 soal. Nilai rata-rata diperoleh siswa secara keseluruhan 19,89 untuk kelas eksperimen dan 18,57 kelas kontrol dari hasil analisis kemampuan hasil belajar siswa terhadap ranah kognitif pada aspek pengetahuan dan penerapan,
Tabel 4.24 Hasil Data Soal Pretest
Skor Indikator Soal
Hasil belajar Soal
Hasil belajar ranah (kognitif)
Siswa dapat menuliskan pengertian mean, 1 10 Pengetahuan
median, modus Siswa dapat menyelesaikan soal dengan
2 20 Penerapan
menggunakan rumus mean untuk data tunggal Siswa dapat menyelesaikan soal dengan
3 20 Penerapan
menggunakan rumus median dan modus untuk data tunggal Siswa dapat menyelesaikan soal dengan
4 25 Penerapan
menggunakan rumus median untuk data berkelompok Siswa dapat menyelesaikan soal dengan
5 25 Penerapan
menggunakan rumus mean dan modus untuk data berkelompok
Berikut ini akan dibahas uraian jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada soal pretest.
a) Ranah kognitif pada aspek pengetahuan Ranah kognitif pada aspek pengetahuan terdapat pada soal nomor 1 yang di uraiakan sebagai berikut :
1) Hasil pretest Soal ke-1 Untuk soal nomor 1 indikator yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal pertama, yaitu kemampuan siswa untuk menyebutkan pengertian ukuran pemusatan data (mean, median, dan modus). Indikator tersebut terdapat pada soal tes nomor 1 siswa diminta menjelaskan pengertian statistik, ukuran pemusatan data, mean , median dan modus. Berikut ini soal pretest pada soal pertama.
1. Jelaskan pengertian berikut !
a. Statistik b. ukuran pemusatan data
c. mean d. median e. modus
Jawab :
Kemudian setelah dianalisis hasil pretest siswa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jawaban siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. 68% siswa di kelas eksperimen dan 60% siswa di kelas kontrol sudah bisa menjawab soal nomor 1 dengan tepat.
Gambar 4.19 Lembar Jawaban Soal Pretest Nomor 1 Siswa Yang Menjawab Benar
Namun masih ada juga 32% siswa di kelas eksperimen dan 40% siswa dikelas kontrol yang tidak dapat menyebutkan jawaban dengan tepat dan tidak memberikan jawaban.
Gambar 4.20 Lembar Jawaban Soal Pretest Nomor 1 Siswa Yang Menjawab Kurang Tepat
b) Ranah kognitif pada aspek penerapan Ranah kognitif pada aspek penerapan terdapat pada soal nomor 2, nomor
3, nomor 4, dan nomor 5 yang di uraiakan sebagai berikut :
1) Hasil pretest Soal ke-2 Untuk soal nomor 2 indikator tes yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal kedua yaitu kemampuan siswa untuk menentukan ukuran pemusatan data pada soal mean, median dan modus. Indikator pada soal tes nomor 2 siswa diminta menentukan ukuran pemusatan data mean. Berikut ini soal pretest pada soal kedua
2. Perhatikan data pada tabel berikut : Nilai
Frekuensi
Nilai rataan pada tabel di atas adalah .... Jawab :
Kemudian setelah di analisis hasil pretest siswa bahwa tidak ada satu pun siswa baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang bisa menjawab pertanyaan nomor 2
2) Hasil pretest Soal ke-3 Untuk soal nomor 3 indikator tes yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal ketiga, yaitu kemampuan siswa untuk menentukan ukuran pemusatan data pada soal mean, median dan modus. Indikator tersebut terdapat pada soal nomor 3 siswa diminta untuk menentukan ukuran pemusatan data pada soal median dan modus. Berikut ini soal pretest pada soal ketiga.
3. Tentukan median dan modus dari data : a. 6, 7, 3, 4, 8, 9, 4
b. 45, 50, 50, 51, 55, 48, 50, 49, 44, 55
Jawab :
Kemudian setelah di analisis hasil pretest siswa bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara jawaban siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, hanya 26 % siswa di kelas eksperimen dan 23% siswa di kelas kontrol yang bisa menjawab soal nomor 3 dengan tepat.
Gambar 4.21 Lembar Jawaban Soal Pretest Nomor 3 Siswa Yang Menjawab Benar
Sedangkan 74% siswa di kelas eksperimen dan 77% siswa di kelas kontrol yang tidak menentukan jawaban dengan tepat dan tidak memberikan jawaban.
Gambar 4.22 Lembar Jawaban Soal Pretest Nomor 2 Siswa Yang Menjawab Kurang Tepat
3) Hasil pretest Soal ke-4 Untuk soal nomor 4 indikator tes yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal keempat yaitu kemampuan siswa untuk menentukan ukuran pemusatan data pada soal mean, median dan modus. Indikator pada soal tes nomor 4 siswa diminta menentukan ukuran pemusatan data pada soal median. Berikut ini soal pretest pada soal keempat
4. Data berikut adalah tinggi badan sekelompok siswa. Jika median ada di bawah 163,5 cm maka nilai k adalah .....
Tinngi (cm)
166-170 171-175
Kemudian setelah di analisis hasil pretest siswa bahwa tidak ada satu pun siswa baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang bisa menjawab pertanyaan nomor 4
4) Hasil pretest Soal ke-5 Untuk soal nomor 5 indikator tes yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal kelima yaitu kemampuan siswa untuk menentukan ukuran pemusatan data pada soal mean, median dan modus. Indikator pada soal tes nomor 5 siswa diminta menentukan ukuran pemusatan data pada soal mean dan modus. Berikut ini soal pretest pada soal kelima
5. Hitunglah !
a. Mean b. Modus
Dari data berat badan 100 orang dewasa di kecamatan sukarami
Kemudian setelah di analisis hasil pretest siswa bahwa tidak ada satu pun siswa baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang bisa menjawab pertanyaan nomor 5. Dari uraian hasil soal pretest di dapatkan rata-rata persantase siswa yang menjawab dengan benar dan tepat pada soal nomor 2, nomor 3, nomor 4 dan nomor 5 untuk ranah kogitif pada aspek penerapan sebesar 27% untuk kelas eksperimen dan 24% untuk kelas kontrol.
Tabel 4.23 Hasil Belajar Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Prettest
Kelas
Ranah kognitif Pengetahuan
Penerapan Eksperimen
Diagram 4.5 Rata-Rata Persentase Hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Dan dari penjelasan di atas juga dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest sebesar 19,89 untuk siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Word Square dan nilai rata-rata pretest siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional sebesar 18,57. Perhitungan uji-t didapat t hitung = 0,763 sedangkan t tabel pada taraf
signifikan 5% adalah 1,996. Karena t hitung = 0,763 < t tabel = 1,996 maka H 0 diterima berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Hasil Posttest
Setelah proses pembelajaran dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, peneliti melakukan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa mengenai materi statistika. Dalam tes akhir tersebut terdapat
5 soal yang berbentuk uraian. Dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Word Square efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI pada materi statistika di Madrasah Aliyah Negeri 2 Palembang. Artinya siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran Word Square memiliki hasil belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
Tabel 4.24 Hasil Data Soal Posttest
Skor Indikator Soal
Hasil belajar Soal
Hasil belajar ranah (kognitif)
Siswa dapat menuliskan pengertian mean,
1 10 Pengetahuan
median, modus Siswa dapat menyelesaikan soal dengan
2 20 Penerapan
menggunakan rumus mean untuk data tunggal Siswa dapat menyelesaikan soal dengan
3 20 Penerapan
menggunakan rumus median dan modus untuk data tunggal Siswa dapat menyelesaikan soal dengan
4 25 Penerapan
menggunakan rumus median untuk data berkelompok Siswa dapat menyelesaikan soal dengan
5 25 Penerapan
menggunakan rumus mean dan modus untuk data berkelompok
Berikut ini akan dibahas hal yang menyebabkan mengapa penggunaan model pembelajaran Word Square efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI pada materi statistika di MA Negeri 2 Palembang.
a) Ranah kognitif pada aspek pengetahuan
1) Hasil posttest Soal ke-1 Pada indikator tes hasil belajar yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal pertama, yaitu kemampuan siswa untuk menyebutkan pengertian ukuran pemusatan data pada soal (mean, median, dan modus). Indikator tersebut terdapat pada soal tes nomor 1 siswa diminta menjelaskan pengertian statistik, ukuran pemusatan data, mean , median dan modus. Berikut ini soal posttest pada soal pertama.
1. Jelaskan pengertian berikut ! a. Statistik
b. ukuran pemusatan data
c. mean d. median e. modus
jawab :
Kemudian setelah di analisis hasil posttest siswa di kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Word Square 84% siswa menjawab benar dan dari jawaban siswa di kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional 79% menjawab benar.
Gambar 4.23
Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 1
Siswa Yang Menjawab Benar
Sedangkan 16% siswa di kelas eksperimen dan 21% siswa di kelas kontrol tidak menentukan jawaban dengan tepat dan tidak memberikan jawaban.
Gambar 4.24 Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 1 Siswa Yang Menjawab Kurang Tepat
b) Ranah kognitif pada aspek penerapan
1) Hasil posttest Soal ke-2 Pada indikator tes hasil belajar yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal kedua, yaitu kemampuan siswa untuk 1) Hasil posttest Soal ke-2 Pada indikator tes hasil belajar yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal kedua, yaitu kemampuan siswa untuk
2. Perhatikan data pada tabel berikut : Nilai
Nilai rataan pada tabel di atas adalah ....
Kemudian setelah di analisis hasil posttest siswa di kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Word Square 69% siswa menjawab benar dan dari jawaban siswa di kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional 71% menjawab benar.
Gambar 4.25 Lembar Jawaban soal Posttest Nomor 2 Siswa Yang Menjawab Benar
Sedangkan 31% siswa di kelas eksperimen dan 29% siswa di kelas kontrol tidak dapat memberikan jawaban dengan tepat.
Gambar 4.26
Lembar Jawaban Soal Pretest Nomor 2 Siswa Yang Menjawab KurangTepat
2) Hasil posttest Soal ke-3 Pada indikator tes hasil belajar yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal ketiga, yaitu kemampuan siswa untuk menentukan ukuran pemusatan data pada soal (mean, median, dan modus). Indikator tersebut terdapat pada soal tes nomor 3 siswa diminta untuk mentukan ukuran pemusatan data median dan modus. Berikut ini soal posttest pada soal ketiga.
3. Tentukan median dan modus dari data :
a. 5, 6, 3, 7, 5, 5, 9, 8 b. 5, 3, 3, 6, 5, 5, 3, 4, 9, 4
Jawab :
Kemudian setelah di analisis hasil posttest siswa di kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Word Square 76% siswa menjawab benar dan dari jawaban siswa di kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional 71% menjawab benar.
Gambar 4.27 Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 3 Siswa Yang Menjawab Benar
Sedangkan 24% siswa di kelas eksperimen dan 29% siswa di kelas kontrol tidak dapat memberikan jawaban dengan tepat.
Gambar 4.28 Lembar Jawaban Soal Pretest Nomor 3 Siswa Yang Menjawab Kurang Tepat
3) Hasil posttest Soal ke-4 Pada indikator tes hasil belajar yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal keempat, yaitu kemampuan siswa untuk menentukan ukuran pemusatan data pada soal (mean, median, dan modus).
Indikator tersebut terdapat pada soal tes nomor 4 siswa diminta untuk menentukan ukuran pemusatan data median. Berikut ini soal posttest pada soal keempat.
4. Data berikut adalah tinggi badan sekelompok siswa. Jika median ada di bawah 163,5 cm maka nilai k adalah .....
Tinngi (cm) 151-155 156-160 161-165 166-170 171-175
Kemudian setelah di analisis hasil posttest siswa di kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Word Square 26% siswa menjawab benar dan dari jawaban siswa di kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional 18% menjawab benar.
Gambar 4.29 Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 4 Siswa Yang Menjawab Benar
Sedangkan 74% siswa di kelas eksperimen dan 82% siswa di kelas kontrol tidak dapat memberikan jawaban dengan tepat.
Gambar 4.30 Lembar Jawaban Soal Pretest Nomor 4 Siswa Yang Menjawab Kurang Tepat
4) Hasil posttest Soal ke-5 Pada indikator tes hasil belajar yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal kelima, yaitu kemampuan siswa untuk menentukan ukuran pemusatan data pada soal (mean, median, dan modus). Indikator tersebut terdapat pada soal tes nomor 5 siswa diminta untuk menentukan ukuran pemusatan data mean dan modus. Berikut ini soal posttest pada soal kelima.
5. Hitunglah !
a. Mean b. Modus
Dari data berat badan 100 orang dewasa di kecamatan sukarami
Data
46 - 50
Jawab :
Kemudian setelah di analisis hasil posttest siswa di kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Word Square 53% siswa menjawab benar dan dari jawaban siswa di kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional 45% menjawab benar.
Gambar 4.31 Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 5 Siswa Yang Menjawab Benar
Sedangkan 47% siswa di kelas eksperimen dan 55% siswa di kelas kontrol tidak dapat memberikan jawaban dengan tepat.
Gambar 4.32 Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 5 Siswa Yang menjawab Kurang Tepat
Dari uraian hasil soal posttest rata-rata persantase siswa yang menjawab dengan benar dan tepat pada soal nomor 2, nomor 3, nomor 4 dan nomor 5 untuk ranah kognitif pada aspek penerapan sebesar 56% untuk kelas eksperimen dan 51% untuk kelas kontrol.
Tabel 4.25 Hasil Belajar Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Posttest
Kelas
Aspek kognitif Pengetahuan
Penerapan Eksperimen
Diagram 4.6 Rata-Rata Persentase Hasil Belajar Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Dan dari penjelasan di atas juga siswa kelas XI IPA 2 yang diajarkan dengan model pembelajaran Word Square lebih baik dibandingkan siswa kelas XI IPA 3 yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional di MA Negeri 2 Palembang. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest sebesar 80,10 untuk siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Word Square. Sedangkan nilai rata-rata posttest siswa yang Dan dari penjelasan di atas juga siswa kelas XI IPA 2 yang diajarkan dengan model pembelajaran Word Square lebih baik dibandingkan siswa kelas XI IPA 3 yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional di MA Negeri 2 Palembang. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest sebesar 80,10 untuk siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Word Square. Sedangkan nilai rata-rata posttest siswa yang
5% adalah 1,996. karena t hitung = 2,333 > t tabel = 1,996 maka H 0 ditolak dan
H a diterima berarti penggunaan model pembelajaran Word Square efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI di MA Negeri 2 Palembang.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN