Hasil Belajar

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran tidak dapat terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Untuk itu (syah, 2006:144) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor yang datangnya dari individu siswa (internal factor), dan faktor yang datang dari luar diri individu siswa (eksternal factor). Keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Faktor internal anak, meliputi :

1) Faktor psikis (jasmani). Kondisi umum jasmani yang menandai dapat mempengaruhi semangat dan intensitas anak dalam mengikuti pelajaran.

2) Faktor psikologis (kejiwaan). Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas perolehan hasil belajar siswa antara lain : intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi.

3) Faktor kelelahan.

b. Faktor eksternal anak meliputi :

1) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

2) Faktor sekolah, meliputi metode pengajaran, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

3) Faktor masyarakat, meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, serta bentuk kehidupan masyarakat.

Dalam Al-quran, Allah SWT banyak sekali menjelaskan yang berkaitan dengan faktor hasil belajar, diantaranya dalam surah Ar-rad ayat 11 yang berbunyi :

Artinya : “....Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri... ” (QS: Ar-Ra'd Ayat: 11)

Jadi pada dasarnya manusia itu bisa mengubah keadaan yang buruk ke arah yang lebih baik asal ia mau berusaha. Demikian juga halnya dalam prestasi hasil belajar. Seorang siswa dapat berprestasi jika mau berusaha agar mendapatkan nilai yang baik. Hasil belajar di sekolah tergantung kepada bagaimana usaha individu untuk dapat meraihnya. Hasil belajar apabila sudah teraih berarti upaya dalam belajar berhasil atau secara keseluruhan materi telah dipahami dan dikuasai.

Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa disebut

sebagai hambatan/kesulitan belajar akibat kondisi keluarga yang kurang kondusif. Terkait dengan hal ini (Ihsan, 2005:19) menyebutkan 7 hambatan- hambatan yang dihadapi siswa akibat kondisi lingkungan keluarga, yaitu :

a. Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tua.

b. Figur orang tua yang tidak mampu memberikan keteladanan kepada anak.

c. Kasih sayang orang tua yang berlebihan sehingga cenderung untuk memanjakan anak.

d. Sosial ekonomi keluarga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa menunjang belajar.

e. Orang tua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, atau tuntutan orang tua yang terlalu tinggi.

f. Orang tua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak.

g. Orang tua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kreativitas kepada anak.

3. Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik

Ketika seorang guru atau dosen dalam memberikan penilaian terhadap seseorang atau sekelompok peserta didik, ada 3 aspek penting yang harus dijadikan pertimbangan dalam menentukan hasil belajar. Menurut Bloom ranah belajar terdiri dari tiga yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

a. Penilaian ranah kognitif (cognitive domain) Ranah kognitif merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan kemampuan intelektual. Ranah kognitif ini meliputi 6 (enam) aspek yakni :

1) Knowledge (pengetahuan atau ingatan);

2) Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas);

3) Analysis (menguraikan, menentukan hubungan);

4) Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru);

5) Evaluation (menilai);

6) Application (menerapkan). Aspek pengetahuan dan pemahaman merupakan kognitif tingkat

rendah, sedangkan aspek aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi termasuk kognitif tingkat tinggi

b. Penilaian ranah afektif (affective domain) Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap dan

nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa, sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya. Bila seseorang memiliki penguasaan kognitif nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa, sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya. Bila seseorang memiliki penguasaan kognitif

Ranah afektif tediri dari 5 (lima) aspek yaitu :

1) Receiving (sikap menerima);

2) Responding (memberikan respon);

3) Valuing (menilai);

4) Organization (organisasi);

5) Characterization (karakteristik)

c. Penilaian ranah psikomotorik (psycomotor domain) Ranah pikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.

Ranah psikomotoris terdiri dari 6 (enam) aspek yaitu :

1) Perception (persepsi);

2) Set (kesiapan);

3) Guided Respon (gerakan terbimbing);

4) Mechanism (gerakan terbiasa);

5) Complex Over Respon (gerakan kompleks);

6) Adaptation (penyesuaian);

7) Originality (kreativitas). Diantara ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris. Maka ranah kognitif paling banyak digunakan oleh guru dalam pembelajaran di 7) Originality (kreativitas). Diantara ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris. Maka ranah kognitif paling banyak digunakan oleh guru dalam pembelajaran di

Namun dalam penelitian ini, hasil belajar yang diukur adalah indikator-indikator hasil belajar pada ranah kognitif. Hasil belajar ranah ini dapat diukur dari hasil tes yang diberikan di akhir pembelajaran. Dari hasil tes tersebut akan tampak sejauh mana peserta didik mengingat materi yang sudah disampaikan dan sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi. Selain itu kemampuan peserta didik untuk mengaitkan dan menerapkan rumus-rumus dalam menyelesaikan soal juga bisa dilihat.

4. Indikator Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil akhir yang dicapai setelah seorang individu melakukan proses belajar. Proses belajar inilah yang menjadi titik tolak dalam menentukan berhasil tidaknya seorang individu memperoleh dan memahami ilmu pengetahuan. Di dalam Islam, Allah menuntut manusia untuk memiliki ilmu pengetahuan karena manusia akan dibedakan berdasarkan iman dan ilmu pengetahuannya, sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al-Mujadilah :

Artinya : “ ... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu,

dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat... (Q.S. al- Mujadilah: 11)

Adapun hasil belajar tersebut menurut para ahli sebagai berikut : menurut Gagne (Slameto, 2010:15) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan pola- pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan yang dibedakan menjadi lima aspek yaitu : informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik dan sikap. Sedangkan menurut Bloom (Slameto, 2010:22) menyatakan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan ke dalam tiga ranah yaitu : ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga ranah yang telah dipaparkan lebih mudah untuk diukur. Untuk mengungkapkan hasil belajar penulis mengklasifikasikan indikator sebagai petunjuk bahwa siswa telah berhasil meraih sebuah prestasi.

Berikut ini disajikan kata kerja operasional (KKO) yang dapat digunakan untuk indikator hasil belajar, baik yang menyangkut ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik :

Tabel 2.1 Ranah, Aspek, dan KKO Hasil Belajar

No. Ranah

Aspek

KKO Hasil Belajar

1. Kognitif

Pengetahuan

Menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan,

mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama, memberi label, melukiskan.

kembali, merangkum,

mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.

Penerapan

Mengoperasikan,

menghasilkan, mengubah, mengatasi, menggunakan, menunjukkan,

mempersiapkan, dan

menghitung.

Analisis

Menguraikan, membagi-bagi, memilih, dan membedakan.

menerapkan, memadukan, dan merencanakan.

Evaluasi

Mengkritisi, menafsirkan, mengadili, dan memberikan evaluasi

memilih, mengikuti, bertanya dan mengalokasikan.

Menanggapi

Konfirmasi,

menjawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan, dan menampilkan.

Penanaman nilai Menginisiasi, mengundang, melibatkan, mengusulkan, dan melakukan. Pengorganisasian Memverifikasi, menyusun, menyatukan, menghubungkan, dan mempengaruhi.

Karakterisasi

nilai-nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai- nilai yang sudah diyakini.

Menggunakan

3. Psikomotorik Pengamatan Mengamati proses, memberi perhatian pada tahap-tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada setiap artikulasi.

Peniruan

Melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun kembali sebuah struktur, dan menggunakan sebuah model.

Pembiasaan

Membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten.

Penyesuaian

Menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan model.

(Mulyasa, 2006 : 139) Dari penjelasan beberapa indikator hasil belajar yang ada, maka ranah kognitif yang digunakan pada penelitian ini. Karena ranah kognitif berkaitan dengan pengetahuan dan penerapan.