dengan terbentuknya undang-undang, dimana perbuatan itu diancam dengan suatu sanksi berupa pidana.
20
2. Kerangka Konsepsi
Supaya konsep-konsep yang dipergunakan dalam penelitian, terutama konsep- konsep yang terkait langsung dengan variabel penelitian tidak ditafsirkan berbeda,
maka perlu dirumuskan kerangka konsep atau dengan menggunakan model defenisi operasional.
21
Sedangkan pentingnya defenisi operasional menurut Tan Kamelo, “Untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari
suatu istilah yang dipakai. Selain itu, dipergunakan juga untuk memberikan pegangan pada proses penelitian.
22
a. Penegakan hukum
Selanjutnya penulis akan mencantumkan beberapa defenisi operasional sebagai berikut:
Menurut Andi Hamzah penegakan hukum merupakan tindakan untuk mencapai kebenaran dan keadilan.
23
b. Tindak pidana pemilu
Menurut Topo Santoso tindak pidana pemilu adalah semua tindak pidana yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu yang diatur didalam UU Pemilu
maupun didalam UU Tindak Pidana Pemilu
24
20
Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Bandung: Alumni, 1983, hlm. 39-40.
. Dengan cakupan dan
21
Pedoman penulisan usulan penelitian dan tesis, Medan: Universitas Sumatera Utara, hlm. 72.
22
Tan Kamelo, Hukum Jaminan Fidusia, Suatu Kebutuhan Yang Didambakan, Bandung: PT. Alumni, 2006, hlm. 31.
23
Andi Hamzah, Terminologi Hukum Pidana, Jakarta: Sinar Grafika, 2009 hlm. 158.
24
Topo Santoso, Tindak Pidana Pemilu, Jakarta: Sinar Grafika, 2006, hlm. 5.
Universitas Sumatera Utara
pengertian seperti ini akan dengan mudah mencari tindak pidana pemilu, yaitu didalam undang-undang pemilu.
c. Pemilihan umum pemilu
Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Defenisi tentang pemilu ini disebutkan pada
pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008. d.
Kampanye Kampanye pemilu adalah kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para
pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program peserta pemilu. Defenisi tentang kampanye pemilu ini disebutkan pada pasal 1 angka 26 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008. e.
Pelanggaran Pelanggaran overtrading; violation; contravention. Perbuatan yang dilarang
dan diancam dengan pidana yang oleh undang-undang pidana ditentukan lebih ringan pidananya daripada kejahatan. Pelanggaran undang-undang,
wetschending perbuatan yang tidak sesuai atau bertentangan dengan ketentuan undang-undang; misalnya, orang yang melanggar larangan, atau tidak
melakukan kewajiban hukum pidana.
25
f. Legislatif
Legislatif dapat diartikan yang berkuasa dalam merancang undang-undang.
Badan legislatif berarti dewan yang berkuasa dalam merancang undang-
25
Andi Hamzah, Terminologi Hukum Pidana, Op Cit, hlm. 95.
Universitas Sumatera Utara
undang. Legislator berarti perancang undang-undang, penyusun undang- undang.
26
G. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Metode penelitian normatif disebut juga sebagai penelitian doktrinal
doctrinal reaserch yaitu suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis didalam buku law as is written in the book, maupun hukum
yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan law it is decided by the judge through judicial process.
27
Adapun data yang digunakan dalam menyusun tulisan ini diperolah dari penelitian penelitian kepustakaan library research, sebagai suatu teknik
pengumpulan data dengan memanfaatkan berbagai literatur berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku karya ilmiah, bahan kuliah, putusan
pengadilan, serta sumber data lainnya yang dibahas oleh penulis. Tentang penggunaan pendekatan yuridis normatif pada penelitian ini
karena masalah yang akan diteliti berkisar mengenai keterkaitan beberapa peraturan undang-undang sehubungan dengan penegakan hukum tindak
26
Peter Salim, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta : Modern English Press, 2002 hlm. 848.
27
Ronal Dworkin Dalam Bismar Nasution, Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum, Medan: Fakultas Hukum USU, 2003, hlm. 1.
Universitas Sumatera Utara
pidana pemilu pada pemilu legislatif tahun 2009 tentang pelanggaran larangan kampanye.
2. Sifat Penelitian