Kerangka Konsepsi Analisis Penegakan Hukum Tindak Pidana Pemilihan Umum Pada Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 Tentang Pelanggaran Larangan Kampanye (Studi Kasus : Putusan Nomor : 199/PID/2009/PT.MDN)

dengan terbentuknya undang-undang, dimana perbuatan itu diancam dengan suatu sanksi berupa pidana. 20

2. Kerangka Konsepsi

Supaya konsep-konsep yang dipergunakan dalam penelitian, terutama konsep- konsep yang terkait langsung dengan variabel penelitian tidak ditafsirkan berbeda, maka perlu dirumuskan kerangka konsep atau dengan menggunakan model defenisi operasional. 21 Sedangkan pentingnya defenisi operasional menurut Tan Kamelo, “Untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu istilah yang dipakai. Selain itu, dipergunakan juga untuk memberikan pegangan pada proses penelitian. 22 a. Penegakan hukum Selanjutnya penulis akan mencantumkan beberapa defenisi operasional sebagai berikut: Menurut Andi Hamzah penegakan hukum merupakan tindakan untuk mencapai kebenaran dan keadilan. 23 b. Tindak pidana pemilu Menurut Topo Santoso tindak pidana pemilu adalah semua tindak pidana yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu yang diatur didalam UU Pemilu maupun didalam UU Tindak Pidana Pemilu 24 20 Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Bandung: Alumni, 1983, hlm. 39-40. . Dengan cakupan dan 21 Pedoman penulisan usulan penelitian dan tesis, Medan: Universitas Sumatera Utara, hlm. 72. 22 Tan Kamelo, Hukum Jaminan Fidusia, Suatu Kebutuhan Yang Didambakan, Bandung: PT. Alumni, 2006, hlm. 31. 23 Andi Hamzah, Terminologi Hukum Pidana, Jakarta: Sinar Grafika, 2009 hlm. 158. 24 Topo Santoso, Tindak Pidana Pemilu, Jakarta: Sinar Grafika, 2006, hlm. 5. Universitas Sumatera Utara pengertian seperti ini akan dengan mudah mencari tindak pidana pemilu, yaitu didalam undang-undang pemilu. c. Pemilihan umum pemilu Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Defenisi tentang pemilu ini disebutkan pada pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008. d. Kampanye Kampanye pemilu adalah kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program peserta pemilu. Defenisi tentang kampanye pemilu ini disebutkan pada pasal 1 angka 26 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008. e. Pelanggaran Pelanggaran overtrading; violation; contravention. Perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana yang oleh undang-undang pidana ditentukan lebih ringan pidananya daripada kejahatan. Pelanggaran undang-undang, wetschending perbuatan yang tidak sesuai atau bertentangan dengan ketentuan undang-undang; misalnya, orang yang melanggar larangan, atau tidak melakukan kewajiban hukum pidana. 25 f. Legislatif Legislatif dapat diartikan yang berkuasa dalam merancang undang-undang. Badan legislatif berarti dewan yang berkuasa dalam merancang undang- 25 Andi Hamzah, Terminologi Hukum Pidana, Op Cit, hlm. 95. Universitas Sumatera Utara undang. Legislator berarti perancang undang-undang, penyusun undang- undang. 26

G. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Metode penelitian normatif disebut juga sebagai penelitian doktrinal doctrinal reaserch yaitu suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis didalam buku law as is written in the book, maupun hukum yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan law it is decided by the judge through judicial process. 27 Adapun data yang digunakan dalam menyusun tulisan ini diperolah dari penelitian penelitian kepustakaan library research, sebagai suatu teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan berbagai literatur berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku karya ilmiah, bahan kuliah, putusan pengadilan, serta sumber data lainnya yang dibahas oleh penulis. Tentang penggunaan pendekatan yuridis normatif pada penelitian ini karena masalah yang akan diteliti berkisar mengenai keterkaitan beberapa peraturan undang-undang sehubungan dengan penegakan hukum tindak 26 Peter Salim, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta : Modern English Press, 2002 hlm. 848. 27 Ronal Dworkin Dalam Bismar Nasution, Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum, Medan: Fakultas Hukum USU, 2003, hlm. 1. Universitas Sumatera Utara pidana pemilu pada pemilu legislatif tahun 2009 tentang pelanggaran larangan kampanye.

2. Sifat Penelitian

Dokumen yang terkait

Implementasi Peraturan Komisi Pemilihan Umum Tentang Pembatasan Alat Peraga Kampanye (Studi: Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Medan Pada Pemilihan Legislatif Kota Medan 2014 di Kecamatan Medan Sunggal)

4 77 149

Peranan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Pemilihan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Studi Kasus: Panwaslu Kota Medan)”

11 109 155

Analisis Penegakan Hukum Tindak Pidana Pemilihan Umum Pada Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 Tentang Pelanggaran Larangan Kampanye (Studi Kasus : Putusan Nomor : 199/PID/2009/PT.MDN)

2 55 152

Perbandingan Pemilihan Umum Indonesia Dengan Malaysia (Studi Kasus : Pemilihan Umum Indonesia Tahun 2004 Dengan Pemilihan Umum Malaysia Tahun 2004)

12 111 239

Perilaku Pemilih Masyarakat Etnis Simalungun Pada Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 (Studi Kasus : Desa Sondi Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun).

1 43 94

Etnisitas dan Politik Suatu Studi Partisipasi Politik Etnis Karo Dalam Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 (Studi Kasus : Partisipasi Masyarkat Etnis Karo Dalam Pemilihan Umum Legislative Di Desa Tengah, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 38 102

Efektifitas Pelaksanaan Fungsi Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kota Metro Terhadap Pelanggaran Pemilu Legislatif Tahun 2014

4 36 76

BAB II BENTUK-BENTUK PERBUATAN YANG DIKUALIFIKASIKAN SEBAGAI TINDAK PIDANA PEMILIHAN UMUM - Peranan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Pemilihan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara

0 0 52

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah - Peranan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Pemilihan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Studi Kasus: Panwaslu Kota M

0 0 34

Memerhatikan : Putusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 26

0 0 13