Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Konsep

14 akan mempengaruhi kognitif sehingga menimbulkan keraguan di masyarakat akan kredibilitas Partai Demokrat. Masyarakat Jalan Tinta, Kelurahan Sei Putih Barat, Medan merupakan masyarakat yang umumnya ikut serta berpartisipasi dalam pemilu 2009.Peserta pemilu tidak hanya terdiri dari orang tua, namun pemuda dan pemudinya pun turut serta aktif dalam pemilu.Adapun suara terbanyak diraih oleh Partai Demokrat. Masyarakat Jalan Tinta pada umumnya mengikuti perkembangan informasi yang disampaikan oleh media massa. Dengan banyaknya pemberitaan mengenai “Nazaruddin” membuat peneliti tertarik untuk mengetahui pendapat masyarakat mengenai Partai Demokrat. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimanakah pengaruh pemberitaan “Nazaruddin” terhadap tingkat kepercayaan masyarakat Jalan Tinta, Kelurahan Sei Putih barat, Medan kepada Partai Demokrat. 1.2.Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengajukan perumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah pengaruh pemberitaan “Nazaruddin” terhadap tingkat kepercayaan masyarakat Jalan Tinta, Keluruhan Sei Putih Barat, Medan kepada Partai Demokrat?”

1.3. Pembatasan Masalah

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 15 Pembatasan masalah ditujukan agar ruang lingkup penelitian dapat jelas dan terarah sehingga tidak mangaburkan penelitian.Adapun pembahasan masalah yang akan diteliti adalah : 1. Penelitian difokuskan pada berita “Nazaruddin” di berbagai media massa. 2. Penelitian ini difokuskan kepada pengaruh pemberitaan “Nazaruddin” terhadap tingkat kepercayaan masyarakat kepada Partai Demokrat. 3. Responden dalam penelitian ini adalah Masyarakat Jalan Tinta, Kelurahan Sei Putih Barat, Medan yang ikut serta dalam pemilu 2009 untuk legislatif KabupatenKota Medan. 4. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui sejauhmana keaktifan masyarakat mengikuti perkembangan pemberitaan mengenai Nazaruddin. 2. Untuk mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat kepada Partai Demokrat 3. Untuk mengetahui pengaruh pemberitaan “Nazaruddin” terhadap tingkat kepercayaan masyarakat Jalan Tinta, Kelurahan Sei Putih Barat Medan.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 16 1. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti mengenai Ilmu Komunikasi khususnya Komunikasi Massa. 2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. 3. Secara praktis, penelitian ini berguna untuk mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat kepada Partai Demokrat.

1.6. Kerangka Teori

Teori adalah himpunan konstruk konsep, definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Kriyantono, 2010:43.Kerangka teori menggambarkan dari teori yang mana suatu problem riset berasal atau dengan teori yang mana problem itu dikaitkan. Adapun teori-teori yang dianggap releven dalam penelitian ini adalah:

1.6.1. Komunikasi Massa

Istilah komunikasi massa muncul pertama kali pada akhir tahun 1930-an. Istilah massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk kepada penerima pesan yang berkaitan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 17 dengan media massa. Media massa dalam komunikasi massa ada beberapa bentuk antara lain media elektronik, media cetak, buku dan film. Oleh karena itu, komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses penggunaan sebuah medium massa untuk mengirim pesan kepada audien yang luas dengan tujuan untuk memberi informasi, menghibur, atau membujuk Vivian: 2008:450. Komunikasi massa seringkali mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dengan banyak penerima, menciptakan pengaruh luas dalam waktu singkat, dan menimbulkan respons seketika dari banyak orang secara serentak. Liliweri berpendapat, bahwa komunikasi massa sebenarnya sama seperti bentuk komunikasi lainnya. Secara ringkas, proses sederhana komunikasi meliputi; komunikator mengirimkan pesan melalui saluran kepada komunikan penerima. Perbedaan komunikasi massa dengan komunikasi pada umumnya lebih berdasarkan pada jumlah pesan berlipat-lipat yang sampai kepada penerima. Ada beberapa elemen komunikasi massa antara lain, komunikator, isi, audiens, umpan balik, gangguan, gatekeeper, pengatur filter dan efek. Dalam penggunaan media sebagai alat untuk melakukan kegiatan komunikasi, perlu diperhatikan karakteristik komunikasi massa, yakni: 1. Komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang. Benda-benda cetak, film, radio dan televise apabila dipergunakan untuk keperluan pribadi dalam lingkungan organisasi yang tertutup, tidak dapat dikatakan komunikasi massa. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 18 2. Komunikasi bersifat heterogen. Massa dalam komunikasi massa terjadi dari orang-orang yang heterogen yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang sangat berbeda, dengan kebudayaan yang beragam, mempunyai pekerjaan yang berbeda, maka oleh karena itu mereka berbeda pula dalam kepentingan, standar hidup dan derajat kehormatan, kekuasaan dan pengaruh. 3. Media massa menimbulkan keserempakan Yang dimaksud dengan keserempakan ialah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah. 4. Hubungan komunikator dan komunikan bersifat non-pribadi Dalam komunikasi massa, hubungan komunikator dan komunikan bersifat non- pribadi, karena komunikan yang anonym dicapai oleh orang-orang yang dikenal hanya dalam peranannya yang bersifat umum sebagai komunikator. Adapun fungsi komunikasi massa menurut Alexis S. Tan Nuruddin, 2004: 63 adalah sebagai berikut : a. to inform memberi informasi b. to educate mendidik c. to persuade mempersuasi d. to entertain menghibur Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 19

1.6.2. Pemberitaan

Kategori berita merupakan kategori terbesar dalam sajian media.Berita bisa saja berupa propaganda, informasi salah, dan informasi yang menyimpang atau berita yang noninformatif. Menurut Walter Lippman Mcquail, 1987:190, berita bukanlah cermin kondisi sosial, tetapi laporan tentang salah satu aspek yang telah menonjolkannya sendiri. Dengan demikian, perhatian masyarakat diarahkan pada hal-hal yang menonjol dan bernilai untuk diperhatikan. Mcquail 1992 membuat kategorisasi untuk mengukur “Media Performance”dalam meriset mengenai pemberitaan, yaitu : a. Faktual Factualness Maint-point apakah ada pencampuran antara fakta dan opini, nilai informasi kedalaman berita, kemudahan untuk dipahami readability,dapat tidaknya dikonfirmasi dengan sumber berita checkability. b. Keakuratan Accuracy Verifikasi terhadap fakta, relevansi sumber berita, dan akurasi penyajian. c. Kelengkapan isi berita Completeness Mencakup 5W+1H What, Who, Where, Why, When, How d. Relevasi Relevance Proximity psikografis, proximity geografis, timeless, significance, prominence, dan magnitude. Dengan kata lain, yang dimaksud relevan adalah berkaitan dengan nilai berita. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 20 e. Keseimbangan Balance Ada atau tidak ada “Source Bias” penampilan satu sisi dalam penampilan, seperti ketidak seimbangan sumber berita, ada atau tidak ada “Slant” kecenderunganberita miring, dan ketidakseimbangan. f. Neutrality Sensionalism, stereotype, junxtaposition membandingkan dua hal yang tidak sebanding, dan linkages membandingkan dua hal yang tidak relevan.

1.6.3. Kredibilitas

Salah satu variabel dalam sebuah situasi komunikasi yang secara khusus dikontrol oleh komunikator adalah pemilihan sumber.Dalam banyaknya kampanye komunikasi yang terjadi, terdapat keyakinan yang menyebar luas bahwa dengan memiliki sumber yang benar dapat meningkatkan efektivitas pesan.Hovland dan Weiss SeverinTankard, 2011:43 merancang sebuah eksperimen untuk mengamati pengaruh kredibilitas komunikator pada penerimaan isi sebuah pesan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber kredibilitas tinggi menghasilkan lebih banyak perubahan opini. Sejak eksperimen Hovland dan Weiss, ada banyak penelitian yang berusaha menemukan dimensi kredibilitas sumber. Salah satu penelitian yang lebih komprehensif diantara penelitian lain adalah penelitian Whitehead 1968. Whitehead SeverinTankard, 1998:156 menemukan empat faktor dominan: kejujuran, professionalisme atau kompetensi, dinamisme dan objektivitas. Faktor kejujuran didasarkan pada skala benar- Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 21 salah, jujur-tidak jujur, bisa dipercaya-tidak bisa dipercaya, dan adil-tidak adil.Faktor professionalime atau kompetensi didasarkan pada skala bepengalaman-tidak berpengalaman dan bergaya professional-tidak bergaya professional.Faktor dinamisme didasarkan pada skala agresif-tidak agresif dan aktif-pasif.Faktor objektivitas didasarkan pada skala berpandangan terbuka-berpandangan tertutup dan objektif-subjektif. Hasil Whitehead 1968 hampir sama dengan temuan Hovland dan Weiss 1951 yang menunjukkan bahwa kejujuran sebagai sebuah dimensi penting. Sumber yang selalu digunakan untuk memperoleh informasi adalah media.Oleh karena itu kredibilitas media juga diperhatikan. Penelitian tentang media dilakukan oleh Westley dan Severin SeverinTankard, 1998:25. Dalam penelitian ini yang menjadi perhatian utama adalah media yang sering digunakan, perilaku dan demografi.Hasil penelitian ini mengidentifikasijenisorangyang mengakumemiliki kepercayaanterbesar pada mediadan jenisorang yangmemiliki jumlahterbesar danpaling sedikitwaktu yang dihabiskandengan masing-masingmedia.

1.7. Kerangka Konsep

Konsep diartikan sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan fenomena yang sama Bungin dalam buku Kriyantono, 2010:17. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 22 Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel lainnya Kriyantono, 2010:21. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pemberitaan mengenai Nazaruddin. 2. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebgai akibat atau yabg dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya Kriyantono, 2010:21. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Tingkat Kepercayaan Masyarakat Jalan Tinta Kelurahan Sei Putih Barat, Medan kepada Partai Demokrat. 3. Variabel Antara Z Variabel antara merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabel yang sedang diteliti tetapi tidak dapat dilihat, diukur dan dimanipulasi; pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh variabel bebas terhadap gejala yang sedang diteliti Sarwono, 2006:56 Variabel antara dalam penelitian ini adalah Karakteristik Responden. 1.8.Model Teoritis Berdasarkan kerangka konsep yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat dibuat model teoritis untuk penelitian ini sebagai berikut: Variabel Bebas X Pemberitaan “Nazaruddin” Variabel Terikat Y Tingkat Kepercayaan Masyarakat kepada Partai Demokrat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 23 Bagan 1

1.9. Operasional Variabel

Dokumen yang terkait

KONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Konflik Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat tentang Kenaikan Harga BBM pada Harian Republika Periode Maret

0 2 15

Pemberitaan Partai Nasional Demokrat dalam Surat Kabar Harian SEPUTAR INDONESIA.

4 9 15

KONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM KONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Konflik Partai Keadilan Sej

0 3 13

PENDAHULUAN KONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Konflik Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat tentang Kenaikan Harga BBM pada Harian Republika

1 12 40

PEMBERITAAN KONGRES LUAR BIASA PARTAI DEMOKRAT PADA HARIAN JURNAL NASIONAL DAN PEMBERITAAN KONGRES LUAR BIASA PARTAI DEMOKRAT PADA HARIAN JURNAL NASIONAL DAN HARIAN KOMPAS (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Kongres Luar Biasa Partai Demok

0 8 14

PEMBERITAAN PARTAI NASIONAL DEMOKRAT DALAM SURAT KABAR HARIAN PEMBERITAAN PARTAI NASIONAL DEMOKRAT DALAM SURAT KABAR HARIAN SEPUTAR INDONESIA.

0 3 17

PENDAHULUAN PEMBERITAAN PARTAI NASIONAL DEMOKRAT DALAM SURAT KABAR HARIAN SEPUTAR INDONESIA.

0 4 34

PENUTUP PEMBERITAAN PARTAI NASIONAL DEMOKRAT DALAM SURAT KABAR HARIAN SEPUTAR INDONESIA.

0 2 36

WACANA PEMBERITAAN PARTAI DEMOKRAT DALAM MEDIA INDONESIA : Analisis Wacana Kritis.

0 3 26

ETIKA PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI TELEVISI (KASUS PEMBERITAAN PARTAI DEMOKRAT DI METRO TV DAN TV ONE)

0 0 10