Pemberitaan Kredibilitas Kerangka Teori

19

1.6.2. Pemberitaan

Kategori berita merupakan kategori terbesar dalam sajian media.Berita bisa saja berupa propaganda, informasi salah, dan informasi yang menyimpang atau berita yang noninformatif. Menurut Walter Lippman Mcquail, 1987:190, berita bukanlah cermin kondisi sosial, tetapi laporan tentang salah satu aspek yang telah menonjolkannya sendiri. Dengan demikian, perhatian masyarakat diarahkan pada hal-hal yang menonjol dan bernilai untuk diperhatikan. Mcquail 1992 membuat kategorisasi untuk mengukur “Media Performance”dalam meriset mengenai pemberitaan, yaitu : a. Faktual Factualness Maint-point apakah ada pencampuran antara fakta dan opini, nilai informasi kedalaman berita, kemudahan untuk dipahami readability,dapat tidaknya dikonfirmasi dengan sumber berita checkability. b. Keakuratan Accuracy Verifikasi terhadap fakta, relevansi sumber berita, dan akurasi penyajian. c. Kelengkapan isi berita Completeness Mencakup 5W+1H What, Who, Where, Why, When, How d. Relevasi Relevance Proximity psikografis, proximity geografis, timeless, significance, prominence, dan magnitude. Dengan kata lain, yang dimaksud relevan adalah berkaitan dengan nilai berita. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 20 e. Keseimbangan Balance Ada atau tidak ada “Source Bias” penampilan satu sisi dalam penampilan, seperti ketidak seimbangan sumber berita, ada atau tidak ada “Slant” kecenderunganberita miring, dan ketidakseimbangan. f. Neutrality Sensionalism, stereotype, junxtaposition membandingkan dua hal yang tidak sebanding, dan linkages membandingkan dua hal yang tidak relevan.

1.6.3. Kredibilitas

Salah satu variabel dalam sebuah situasi komunikasi yang secara khusus dikontrol oleh komunikator adalah pemilihan sumber.Dalam banyaknya kampanye komunikasi yang terjadi, terdapat keyakinan yang menyebar luas bahwa dengan memiliki sumber yang benar dapat meningkatkan efektivitas pesan.Hovland dan Weiss SeverinTankard, 2011:43 merancang sebuah eksperimen untuk mengamati pengaruh kredibilitas komunikator pada penerimaan isi sebuah pesan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber kredibilitas tinggi menghasilkan lebih banyak perubahan opini. Sejak eksperimen Hovland dan Weiss, ada banyak penelitian yang berusaha menemukan dimensi kredibilitas sumber. Salah satu penelitian yang lebih komprehensif diantara penelitian lain adalah penelitian Whitehead 1968. Whitehead SeverinTankard, 1998:156 menemukan empat faktor dominan: kejujuran, professionalisme atau kompetensi, dinamisme dan objektivitas. Faktor kejujuran didasarkan pada skala benar- Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 21 salah, jujur-tidak jujur, bisa dipercaya-tidak bisa dipercaya, dan adil-tidak adil.Faktor professionalime atau kompetensi didasarkan pada skala bepengalaman-tidak berpengalaman dan bergaya professional-tidak bergaya professional.Faktor dinamisme didasarkan pada skala agresif-tidak agresif dan aktif-pasif.Faktor objektivitas didasarkan pada skala berpandangan terbuka-berpandangan tertutup dan objektif-subjektif. Hasil Whitehead 1968 hampir sama dengan temuan Hovland dan Weiss 1951 yang menunjukkan bahwa kejujuran sebagai sebuah dimensi penting. Sumber yang selalu digunakan untuk memperoleh informasi adalah media.Oleh karena itu kredibilitas media juga diperhatikan. Penelitian tentang media dilakukan oleh Westley dan Severin SeverinTankard, 1998:25. Dalam penelitian ini yang menjadi perhatian utama adalah media yang sering digunakan, perilaku dan demografi.Hasil penelitian ini mengidentifikasijenisorangyang mengakumemiliki kepercayaanterbesar pada mediadan jenisorang yangmemiliki jumlahterbesar danpaling sedikitwaktu yang dihabiskandengan masing-masingmedia.

1.7. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

KONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Konflik Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat tentang Kenaikan Harga BBM pada Harian Republika Periode Maret

0 2 15

Pemberitaan Partai Nasional Demokrat dalam Surat Kabar Harian SEPUTAR INDONESIA.

4 9 15

KONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM KONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Konflik Partai Keadilan Sej

0 3 13

PENDAHULUAN KONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Konflik Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat tentang Kenaikan Harga BBM pada Harian Republika

1 12 40

PEMBERITAAN KONGRES LUAR BIASA PARTAI DEMOKRAT PADA HARIAN JURNAL NASIONAL DAN PEMBERITAAN KONGRES LUAR BIASA PARTAI DEMOKRAT PADA HARIAN JURNAL NASIONAL DAN HARIAN KOMPAS (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Kongres Luar Biasa Partai Demok

0 8 14

PEMBERITAAN PARTAI NASIONAL DEMOKRAT DALAM SURAT KABAR HARIAN PEMBERITAAN PARTAI NASIONAL DEMOKRAT DALAM SURAT KABAR HARIAN SEPUTAR INDONESIA.

0 3 17

PENDAHULUAN PEMBERITAAN PARTAI NASIONAL DEMOKRAT DALAM SURAT KABAR HARIAN SEPUTAR INDONESIA.

0 4 34

PENUTUP PEMBERITAAN PARTAI NASIONAL DEMOKRAT DALAM SURAT KABAR HARIAN SEPUTAR INDONESIA.

0 2 36

WACANA PEMBERITAAN PARTAI DEMOKRAT DALAM MEDIA INDONESIA : Analisis Wacana Kritis.

0 3 26

ETIKA PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI TELEVISI (KASUS PEMBERITAAN PARTAI DEMOKRAT DI METRO TV DAN TV ONE)

0 0 10