sengaja mereka bisa terjebak dengan seks di luar perkahwinan. Pekerja seks komersial banyak berperan dalam penularan HIVAIDS.
Selain itu berbagi obat atau peralatan injeksi juga memicu kepada epidemik dan penyebaran virus HIV. Usia remaja merupakan usia peralihan dimana
remaja mencari identitas sendiri. Oleh karena itu, ramai remaja yang tidak mendapat asuhan secukupnya terjurumus kearah infeksi HIVAIDS.
Kurangnya informasi mengenai bahaya AIDS termasuk salah satu resiko penularan HIVAIDS.
Oleh itu, mahasiswai di Indonesia secara umumnya menjejak kaki ke universitas pada usia remaja, yaitu usia yang dikatakan berisiko terhadap
penularan HIVAIDS ini. Berdasarkan uraian di atas, saya amat tertarik untuk melakukan penelitian terhadap tingkat pengetahuan remaja terutamanya
mahasiswai USU tentang bahaya HIVAIDS serta bagaimana mereka menghindari dari terjebak dengan AIDS ini.
1.2. Rumusan Masalah
Dari hasil statistika yang didapati, dapatlah dirumuskan bahwa golongan remaja termasuk diantara golongan beresiko tinggi untuk terkena tertular HIV.
Hal ini mungkin terjadi karena kesedaran yang kurang dalam kalangan remaja atau kurangnya tingkat pengetahuan mengenai HIV. Faktor lain adalah
kemungkinan akses pelayanan kesehatan yang terbatas atau kurangnya pendedahan kesadaran mengenai HIVAIDS terhadap remaja.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk menilai gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswamahasiswi USU tentang HIVAIDS di Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
1.3.2. Tujuan Khusus
Berdasarkan tujuan umum penelitian, dapatlah dirinci tujuan khusus yang ingin dicapai adalah:
1. Mengetahui karakteristik terhadap HIVAIDS berdasarkan umur, jenis
kelamin, fakultas serta sumber informasi 2.
Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswamahasiswi USU tentang HIVAIDS
3. Mengetahui sikap mahasiswamahasiswi USU tentang HIVAIDS
4. Mengetahui tindakan mahasiswamahasiswi USU tentang HIVAIDS.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Sebagai informasi kepada mahasiswamahasiswi dalam meningkatkan
pengetahuan tentang HIVAIDS agar terhindar dari penyakit tersebut
2. Bagi peneliti, hasil KTI ini adalah untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam bidang kesehatan.
3. Penelitian ini juga merupakan masukan bagi para pendidik dalam promosi
kesehatan dalam usaha menangani penularan HIVAIDS.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. HIVAIDS
2.1.1. Definisi
Acquired Immunodeficiency Syndrome AIDS adalah kumpulan gejala yang timbul akibat menurunnya sistem inum tubuh yang
dikarenakan oleh Human Immunodeficiency Virus HIV. Virus ini seterusnya menyerang dan merusak sel-sel limfosit T CD4+ sehingga
kekebalan penderita rusak dan rentan terhadap pelbagai infeksi. AIDS ini, bukan suatu penyakit saja. Tetapi, merupakan gejala-gejala
penyakit yang disebabkan oleh pelbagai infeksi mikroorganisme seperti, infeksi bakteri, virus, jamur, bahkan pada tahap yang lebih
teruk bisa menyebabkan timbulnya keganasan akibat menurunnya daya tahan tubuh penderita. Murtiastutik, 2008
2.1.2. Etiologi
HIV pada mulanya dinamakan Lymphadenopathy Associated Virus LAV. Virus ini ditemukan oleh ilmuan Institute Pasteur Paris, Barre-
Sinoussi Montagnier dan kolega-koleganya pada tahun 1983. Pada tahun 1984, Popovic, Gallo dan rakan kerjanya dari National Institute
of Helath, dari Amerika Serikat menemukan virus lain yang disebut Human T Lymphotropic Virus Type III HTLV-III. Penyelidikan
lebih lanjut membuktikan bahwa kedua virus ini sama dan data ini dinamakan HIV-1 Murtiastutik, 2011
Universitas Sumatera Utara