Faktor Resiko Diagnosis Gejala Klinis

HIV juga berespon terhadap respons imun selular sel T. Pada awal infeksi, dalam beberapa hari atau minggu, seperti pada infeksi virus lainnya akan terdapat peningkatan jumlah sel sitotoksiksupresor CD8. Tetapi meski penderita masih berada dalam kondisi seropositif sehat, Pada paparan ulang antigen tidak menjadi peningkatan sel CD8 lagi. Hal ini mungkin karena berkurangnya limfokin interleukin 2 yang dikeluarkan sel limfosit CD4 untuk memicu sel CD8. Seseorang akan tetap seropositif sehat dalam jangka waktu yang lama. Pada tahap lebih lanjut akibat gangguan produksi limfokin oleh limfosit CD4, fungsi sel-sel lainnya seperti monosit dan makrofag dan sel Natural killer juga ikut terganggu. Infeksi progresif HIV akhirnya akan menyebabkan penurunan imunitas yang progresif

2.1.5. Faktor Resiko

Terdapat 5 kelompok orang dewasa yang mempunyai faktor resiko terinfeksi HIV Cotran, Kumar Collins, 1999 : • Kelompok homoseksual dan biseksual. • Kelompok yang menggunakan narkoba secara intravena. • Kelompok haemophilics. • Kelompok yang menerima transfusi darah dan komponen darah. • Golongan yang mempunyai hubungan heteroseksual dengan empat golongan di atas. Universitas Sumatera Utara

2.1.6. Diagnosis

Diagnosis laboratorium dilakukan dengan menggunakan 2 metode: • ELISA : tes ini mempunyai sensitifitas yang tinggi, yaitu 98- 100. Prinsip kerjanya adalah dengan melihat respon zat anti bodi spesifik. Akan tetapi, hasil yang positif hanya bisa dikonformasi 2-3 bulan sesudah infeksi. • PCR Polymerase Chain Reaction : kaedah ini menggunakan isolasi virus dari sampel dan dideteksi dengan menggunakan mikroskp elektron dan deteksi antigen virus.

2.1.7. Gejala Klinis

Menurut CDC Center for Disease Control gejalaklinis dan diangnosis HIVAIDS dibagi kepada empat kelompok: 1. Infeksi akut HIV Infeksi akut atau disebut juga sebagai infeksi primer HIV atau serokonversi akut merupakan waktu dari paparan virus sampai timbulnya gejala, yaitu diantara 2 -4 minggu. Infeksi akut biasanya asimtomatis, tapi menunjkkan beberapa keluhan seperti demam influenza. Diagnosa jarang ditegakkan dalam fasa ini. Hal ini karena tes serologi standar untuk antibodi tehadap HIV masih memberikan hasil negatif window period. 2. Infeksi seropositif HIV simtomatis Pada dewasa, periode laten HIV adalah bervariasi dan lama untuk timbulnya penyakit yang berhubung dengan HIVAIDS. Ini bisa terjadi selama beberapa bulan hingga tahun atau mungkin lebih. Akan tetapi, hasil pemeriksaan pada saat ini menunjukkan Universitas Sumatera Utara seropositif antibody p24 dan gp41. Pasien dalam fasa ini berpotensi tinggu menularkan infeksi HIV pada orang lain. 3. Persistent Generalized Lymphoadenopathy PGL Pada fasa ini, ditemukan pembesaran nodus limfe yang meliputi sedikitnya dua tempat selain inguinal, dan tidak ada penyakit lain atau pengobatan yang menyebabkan pembesaran nodus limfe minimal selama 3 bulan. Pasien mulai mengalami beberapa keluhan seperti penurunan berat badan dan kronis diare, dikenali sebagai “slim disease”. 4. Gejala berkaitan dengan HIVAIDS Infeksi HIV yang tidak diberikan terapi bisa berkembang dan menimbulkan gejala-gejala yang berkaitan dengan HIVAIDS. Pada fasa ini, limfosit CD4+ pada penderita turn dibawah 100mm³. stadium ini dikenali sebagai “full blown AIDS”.

2.1.8. Penaggulangan dan Pencegahan HIVAIDS