5.2. Pembahasan 5.2.1 Karakteristik Responden
Tujuan  penelitian  adalah  untuk  mengetahui  perilaku  mahasiswa  USU terhadap HIVAIDS yang merangkumi pengetahuan, sikap dan tindakan
mahasiswa  dalam  usaha  menangani  HIVAIDS.  Dalam  penelitian  ini peneliti  mengambilkira  beberapa  karakteristik  responden  seperti  umur,
jenis kelamin, asal fakultas dan sumber informasi sebagai info tambahan kepada peneliti.
Karakteristik pertama yang diambil oleh peneliti adalah umur. Dari tabel umur,  didapati  rata-rata  responden  adalah  berumur  antara  17-24  tahun.
Di  dalam  penelitian  ini,  peneliti  mengelompokkan  umur  responden kepada  2  kelompok  yaitu  17-24  tahun  dan  20  tahun.  Hal  ini  sesuai
dengan umur  yang berisiko tertular HIVAID adalah pada umur sekitar 15-24 tahun Global Health Council, 2007.
Berikutnya,  karakteristik  yang  ditampilkan  oleh  peneliti  adalah  jenis kelamin.  Wanita  dan  anak-anak  adalah  kelompok  berisiko  tertular
HIVAIDS Global Helath Council, 2007.
Sebagai  sumber  informasi  tambahan,  karakteristik  yang  turut diambilkira  oleh  peneliti  adalah  asal  fakultas  dan  sumber  informasi
responden.  Hal  ini  karena,  akses  mahasiswa  dalam  mendapatkan informasi  HIVAIDS  dari  Koranmajalah  dan  dari  pendidik  sebaya
Andayani, 2009
5.2.2. Pegetahuan Responden Terhadap penyakit HIVAIDS.
Pengetahuan  merupakan  hasil  dari  tahu,  dan  ini  terjadi  dengan melakukan  penginderaan  terhadap  suatu  objek  tertentu.  Penginderaan
melalui  pancaindera  manusia  yakni  penglihatan,  pendengaran, penciuman,  rasa  dan  raba  Notoadmodjo,  2003.  Perilaku  seseorang
terhadap  suatu  rangsangan  atau  objek  tertentu  biasanya  didasari  oleh pengetahuan.  Dalam  hal  ini,  pengetahuan  tentang  HIVAIDS  meliputi,
definisi, penyebab, pengobatan, penularan dan pencegahan.
Dari hasil penelitian yang dapat dlihat pada tabel 5.5 sebanyak 64 orang 64.0  dari  responden  mengetahui  kepanjangan  dari  HIV  dan  AIDS.
Universitas Sumatera Utara
Dari 100 orang responden, 94 orang 94  yang  mengetahui penyebab dari  AIDS,  72  yang  mengetahui  bahwa  antiviral  tidak  bisa
menyembuhkan  HIVAIDS,  70  mengetahui  serangga  tidak  bisa menularkan HIVAIDS, 45 mengetahui tentang penularan HIVAIDS
dengan  tepat  dan  sebanyak  70  responden  tahu  akan  pencegahan HIVAIDS.  Pada  tabel  5.6  pula,  dapat  diperhatikan  bahwa  sebanyak
13  mempunyai  tingkat  pengetahuan  yang  baik,  50  mempunyai tingkat  pengetahuan  yang  cukup  atau  sederhana  dan  37  mempunyai
tingkat pengetahuan yang rendah.
5.2.3. Sikap Responden Terhadap HIVAIDS
Sikap  responden  dapat  dilihat  pada  tabel  5.7.  dari  tabel  tersebut, sebanyak  79  daripada  responden  setuju  bahwa  penderita  tidak
seharusnya  dijauhi  oleh  masyarakat,    sebanyak  70  setuju  bahwa konsultasi  mengenai  HIVAIDS  diletakkan  dalam  koranmajalah.  69
dari  responden  bersetuju  supaya  pendidikan  seks  diberikan  sejak  kecil, sebanyak  94  bersetuju  agar  ‘screening’  HIVAIDS  diberikan  secara
gratis, hanya 30 bersetuju dengan pemberian kondom secara percuma dalam  usaha  mencegah  penularan  HIVAIDS  hal  ini  mungkin  karena
ianya  bertentangan  dengan  norma-norma  adat  ketimuran  yang  masih lagi  dijaga,  terakhir,  sebanyak  98  responden  bersetuju  untuk
mendukung  untuk  mendokong  usaha  pemerintah  bagi  mencegah penularan  HIVAIDS.  Tabel  5.8  menunjukkan  bahwa  84  mempunyai
tikangkat sikap  yang baik dan sebanyak 16  mempunyai tingkat  sikap yang  sedang.  Hasil  tersebut  tidak  banyak  perbedaan  dengan  penelitian
yang  dilakukan  oleh  Wijaya  2010  yang  menyebutkan  sikap  terhadap pencegahan HIVAIDS 72 dikategorikan cukup.
5.2.4. Tindakan Responden Tentang HIVAIDS