BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. HIVAIDS
2.1.1. Definisi
Acquired Immunodeficiency Syndrome AIDS adalah kumpulan gejala yang timbul akibat menurunnya sistem inum tubuh yang
dikarenakan oleh Human Immunodeficiency Virus HIV. Virus ini seterusnya menyerang dan merusak sel-sel limfosit T CD4+ sehingga
kekebalan penderita rusak dan rentan terhadap pelbagai infeksi. AIDS ini, bukan suatu penyakit saja. Tetapi, merupakan gejala-gejala
penyakit yang disebabkan oleh pelbagai infeksi mikroorganisme seperti, infeksi bakteri, virus, jamur, bahkan pada tahap yang lebih
teruk bisa menyebabkan timbulnya keganasan akibat menurunnya daya tahan tubuh penderita. Murtiastutik, 2008
2.1.2. Etiologi
HIV pada mulanya dinamakan Lymphadenopathy Associated Virus LAV. Virus ini ditemukan oleh ilmuan Institute Pasteur Paris, Barre-
Sinoussi Montagnier dan kolega-koleganya pada tahun 1983. Pada tahun 1984, Popovic, Gallo dan rakan kerjanya dari National Institute
of Helath, dari Amerika Serikat menemukan virus lain yang disebut Human T Lymphotropic Virus Type III HTLV-III. Penyelidikan
lebih lanjut membuktikan bahwa kedua virus ini sama dan data ini dinamakan HIV-1 Murtiastutik, 2011
Universitas Sumatera Utara
Sekitar tahun 1985 ditemukan retrovirus yang berbeda dari HIV-1 pada penderita yang berasal dari Afrika Barat. Virus ini disebut LAV-
2 yang terbaru disebut sebagai HIV-2. Virus HIV-2 kurang virulen berbanding HIV-1, tetapi sejumpah besar individu yang terinfeksi
virus HIV-2 akan terinfeksi oleh virus HIV-1.
2.1.3. Cara Penularan
Penularan HIV yang utama adalah melalui: •
Tidak menggunakan kondom semasa meakukan hubungn seksual dengan orang yang terinfeksi HIV
• ‘Multiple partner’ atau mempunyai riwayat penyakit menular
seksual boleh meningkatkan risiko infeksi semasa hubungan seksual. Oral seks yang tidak diproteksi juga boleh
menyebabkan resiko transmisi HIV tetapi lebih rendah berbanding anal atau vaginal seks.
• Penggunaan jarum injeksi atau peralatan injeksi secara
bergantian. •
Penularan melalui ibu yang terinfeksi HIV. HIV boleh ditularkan dari ibu semasa mengandung, proses kelahiran dan
ASI. Penularan HIV yang jarang adalah melalui:
• Terkena jarum suntik atau peralatan tajam yang lain yang telah
terkontaminasi oleh HIV. Ini biasanya terjadi pada perkerja di bidang kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
• Menerima transfusi darah, organ atau jaringan yang
terkontaminasi oleh HIV •
HIV juga bisa ditransmisi melalui injeksi yang tidak selamat dalam bidang kesehatan atau dental. Hal ini bisa dikurangi
dengan standarisasi •
Memakan makanan yang telah dikunyah oleh orang yang terinfeksi HIV.
• Digigit oleh orang yang telah terinfeksi HIV.
• Kontak dengan luka, mukosa membrane dan darah yang
mengandungi HIV. •
HIV bisa ditular melalui “French kiss” dan membuka mulut saat berciuman dengan penderita HIV jika penderita HIV
mengalami perdarahan pada mulut atau gusi. •
Tattoo juga merupakan salah satu penyebab HIV. Hanya peralatan steril bisa digunakan untuk membuat tattoo.
• Terdapat juga kasus HIV yang ditularkan melalui suntikan
melalui suntikan yang tidak selamat dan juga transmisi melalui ASI.
HIV tidak ditransmisi melalui: •
Udara atau air •
Serangga. Misalnya nyamuk. •
Air ludah, air mata atau peluh. •
Kontak biasa seperti bersalaman, berkongsi makanan atau minuman
• “Social-kising” atau berciuman sambil mulut tertutup
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Imunopatogenesis