PELAYANAN JASA PENUNJANG KEGIATAN PENERBANGAN

menghendaki, tidak perlu banyak perusahaan penerbangan, yang tidak mempunyai kemampuan bersaing di dalam negeri apalagi secara regional maupun global, karena itu UURI No. 1 Tahun 2009 mensyaratkan izin usaha angkutan udara yang berat. Perusahaan penerbangan yang baru disyaratkan untuk menyerahkan bank garanti, memiliki dan menguasai pesawat udara yang memadai sesuai dengan izin usaha angkutan udara berjadwal scheduled airline, izin usaha angkutan udara tidak berjadwal non-scheduled airline, borongan khusus semua dimaksudkan untuk meletakkan dasar hukum angkutan udara nasional yang tangguh mampu bersaing secara nasional, regional maupun global. UURI No.l Tahun 2009 ini juga membuka adanya kerja sama antara perusahaan penerbangan nasional satu terhadap yang lain, kerja sama antara badan hukum atau warga negara Indonesia dengan badan hukum asing atau warga negera asing, namun demikian kepemilikan modal harus tunggal single majority tetap berada pada badan hukum atau warga negara Indonesia. Persyaratan-persyaratan yang berat tersebut juga dibarengi dengan usaha untuk mempermudah pengadaan pesawat udara sebagaimana diatur di dalam Cape Town Convention of 2001, yang dijelaskan lebih lanjut.

C. PELAYANAN JASA PENUNJANG KEGIATAN PENERBANGAN

Dalam UURI NO. 15 Tahun 1992 pelayanan jasa penunjang angkutan udara belum diatur, namun demikian telah diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1995 yang kemudian diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2000 tentang Angkutan Udara, sedangkan dalam RUU Penerbangan, kegiatan usaha penunjang angkutan udara diusulkan dalam Pasal 29. Menurut usul tersebut untuk menunjang kegiatan angkutan udara niaga dapat Universitas Sumatera Utara diusahakan kegiatan usaha penunjang angkutan udara yang berupa kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan angkutan udara niaga atau berupa penjualan jasa angkutan udara atau kapasitas angkutan udara. Dalam UURI No. 1 Tahun 2009, kegiatan usaha penunjang angkutan udara diatur dalam Pasal 131 sampai dengan Pasal 133. Menurut Pasal 131 UURI No. 1 Tahun 2009, untuk menunjang kegiatan angkutan udara niaga, dapat dilaksanakan kegiatan usaha penunjang angkutan udara. kegiatan usaha penunjang angkutan udaratersebut dapat berupa kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan angkutan udara niaga seperti sistem reservasi melalui computer computerized reservation system, pemasaran dan penjualan tiket pesawat atau agen penjualan umum ticket marketing and selling, pelayanan di darat untuk penumpang dan kargo ground handling, dan penyewaan pesawat udara aircraft leasing, dan lain-lain. Menurut keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tersebut terdapat berbagai jenis usaha penunjang kegiatan penerbangan. Usaha- usaha penunjang tersebut antara lain penyediaan hangar pesawat usara, perbengkelan pesawat udara, pergudangan, catering, ramp service, baggage handling, marshalling, aircraft parking, cooling and heating service, loading and unloading services, starting service, safety measures services, exterior and interior aircraft cleaning services, toilet services, water services, cabin equipment services, catering handling services, passengers services, lost and found services, transportation services, cargo and mail services, customs control services, irregularities handling, document handling, physical handling outbond inbound, transfer transit cargo, post office mail, load control, communications and flight operation Universitas Sumatera Utara services, flight preparation services at the airport of derpature, flight preparation services at the different point from the airport of depature,flightoperation monitoring and en-route flight assistance, flight of operation monitoring and en- route flight assistance, flight operation and post flight activities, flight operation and en-rute re-despatch, flight operation and crew administration, security services, passenger and baggage screening and reconciliation, cargo and post office mail services, additional security services, aircraft maintenance services, routine services, non-routine services, material handling services, parking and hangar space services. Usaha penunjang pelayanan jasa ramp Ramp services merupakan pelayanan jasa penanganan bagasi Baggage Handling Services, pelayanan jasa pemanduan pesawat udara di darat Marshalling Services, pelayanan jasa pemarkiran pesawat udara Colling and HeatingServices, pelayanan jasa komunikasi dari ramp ke flight deck Ramp to Flight Deck Communication Services, pelayanan jasa pemuatan dan bongkar muat pesawat udara Loading and Unloading Services, pelayanan jasa penyalaan mesin peasawat udara Starting Services, pelayanan jasa jaminan keselamatan Safety Measure Services, pelayanan jasa pembersihan eksterior dan interior pesawat udara Exterior and Interior Cleaning Services, pelayanan jasa pembersihan dan penyediaan sarana untuk toilet pesawat udara Toilet Services, pelayanan jasa air minum di pesaat udara Water Services, pelayanan jasa pengaturan atau pemasangan peralatan di kabin Cabin Equipment Services dan pelayanan jasa kegiatan ramp untuk catering Catering Ramp Handling Services. Universitas Sumatera Utara Upaya pelayanan jasa penumpang merupakan pelayanan penumpang kedatangan dan keberangkatan serta transit transfer, penanganan kehilangan dan penemuan bagasi Lost and Found Services, pelayanan jasa transportasi inter- modal, baik dengan kereta api, perjalanan darat atau laut inter –modal transportation by rail, road or, sea services, sedangkan pelayanan jasa kargo dan surat Cargo and Mail Services merupakan pelayanan jasa penyediaan dan pengurusan fasilitas pergudangan, equipment untuk pelayanan kargo dan surat, serta penerimaan dan pengaturan kargo dan pos udara, pelayanan jasa penyiapan dokumen serta pengaturan fisik kargo untuk keperluan pemeriksaan kepabeaan Customs Control Services, pelayanan jasa tindakan segera untuk irregularities seperti kehilangan dan kerusakan Irregularities Handling, pelayanan jasa penyiapan dokumen-dokumen penerbangan untuk kargo Document Handling, pelayanan jasa penerimaan kargo, penumpukan kargo, penimbangan, pengiriman kargo ke pesawat udara, pelayanan pemeriksaan kargo dating terhadap dokumennya, serta pendistributrian kargo dating kepada penerimaconsignee Physical Handling OutboundInbound, pelayanan jasa kargo transfertransit Transfertransit Cargo, pelayanan jasa surat kantor pos Post Office Mail kegiatan untuk melayani angkutan kargo dari gudang ke pesawat udara atau sebaliknya.

D. PERKEMBANGAN HUKUM PENGANGKUTAN UDARA DI