HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UDARA OLEH PT. GIA

BAB IV TANGGUNG JAWAB PT. GIA TERHADAP HILANGNYA BARANG

BAGASI PENUMPANG

A. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UDARA OLEH PT. GIA

Konsumen merupakan salah satu pihak dalam hubungan dan transaksi ekonomi yang haknya sering diabaikan oleh para pelaku usaha. Akibatnya hak- hak konsumen perlu dilindungi. Menurut UU Perlindungan Konsumen pasal 1 angka 2, konsumen adalah setiap orang pemakai barang jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Ada delapan hak yang secara eksplisit dituangkan dalam pasal 4 UUPK,sementara satu hak terakhir dirumuskan secara terbuka. Hak-hak konsumen itu adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang danatau jasa; b. hak untuk memilih barang danatau jasa serta mendapatkan barang danatau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa; d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang danatau jasa yang digunakan; e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut; f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen; g. hak unduk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; h. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian, apabila barang danatau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. 39 Hak-hak penumpang terhadap pengankut antara lain : 1. Hak untuk diangkat dengan pesawat udara hingga sampai di tempat tujuan yang telah diperjanjikan dengan selamat, aman dan sesuai dengan waktu perjalanan yang telah direncanakan. 39 Indonesia,undang-undang perlindungan konsumen,op cit, pasal 4 Universitas Sumatera Utara 2. Hak untuk menuntut dan memperoleh pembayaran ganti kerugian atas kerugian-kerugian akibat kecelakaan yang menimpa dirinya seperti luka-luka, kematian atau penderitaan badani lainnya yang berhubungan dengan penganggkutan dan bukan akibat kesalahan, atau akibat kerugian pada bagasi, atau akibat keterlambatan atau akibat penundaan keberangkatansesuai dengan ketentuan Undang-Undang dan isi perjanjian. 3. Hak untuk membawa barang bawaan bagasi. 4. Hak untuk memperoleh tiket penumpang. Selain memperoleh hak-hak dari perjanjian angkutan udara, penumpang juga mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap pengangkut sebagai berikut: 1. Membayar biaya angkutan udara harga tiket penumpang, kecuali bila terdapat perjanjian lain atau pertimbangan lain,seperti pembayaran bukan dengan uang, atau tiket Cuma-Cuma yang diberikan kepada relasi pengangkut. 2. Menaati semua petunjuk atau peraturan yang ditetapkan oleh pengangkut atau pegawai-pegawainya. 3. Meminta kepada penumpang untuk menunjukkan tiket penumpangnya setiap saat bila diperlukan, dan berhak menolak setiap penumpang yang tidak bias menunjukkan tiket penumpangnya dan yang tidak bias memenuhi ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian. 4. Menolak tuntutan ganti kerugian dengan membuktikan bahwa pihaknya telah mengambil semua tindakan yang perlu untuk menghindarkan kerugian atau dapat membuktikan adanya kesalahan atau turut bersalahnya penumpang pada kerugian tersebut. Universitas Sumatera Utara 5. Menentukan pembebasan tanggung jawab atas kerugian akibat pembatalan san atau kelambatan penggangkut. 6. Membebaskan diri dari tanggung jawab untuk sebagian atau seluruhnya atas kerugian yang timbul dalam penggangkutan udara,atau menetapkan ketentuan- ketentuan tentang pembatasan tanggung jawab. Pelaku Usaha Dalam hukum perlindungan konsumen selain konsumen terdapat juga pelaku usaha, dan dalam UU Perlindungan Konsumen pasal 1 ayat 3 dijelaskan pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegitan usaha dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian penyelengaraan kegitan uasha dalam berbagai bidang ekonomi. Untuk memberikan kepastian hukum sebagai bagian dari tujuan hukum perlindungan konsumen maka pelaku usaha memiliki hak dan kewajiban. Adapun kewajiban dari pelaku usaha berdasarkan UU Perlindungan Konsumen pasal 6 adalah : 1. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuia dengan kesepakatan mengenai kondisi nilai tukar baran jasa yang diperdagangkan. 2. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik. 3. Hak untuk pembelaan sepatunya didalm penyelesaian perkara perlindungan konsumen. Universitas Sumatera Utara 4. Kewajiban pelaku usaha juga memiliki peranan yang penting selain hak, yang sesuai dengan UU Perlindungan Konsumen pasal 7 kewajiban pelaku usaha adalah : 1 Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usaha. 2 Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai produk baran jasa. 3 Melakukan atau melayani konsumen secara benar, jujur dan tidak diskriminatif. 4 Menjamin mutu produk baran jasa yang diproduksi dan diperdagangkan berdasarkan ketentuan standart mutu barang yang berlaku. 5 Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji atau mencoba produk barang jasa yang diproduksi, member garansi serta jaminan produk barang jasa dibuat atau diperdagangkan. Kewajiban utama dari pengangkut udara antara lain: Menyelenggarakan pengangkutan penumpang dengan pesawat udara sampai ke tempat tujuan yang telah diperjanjikan dengan selamat, nyaman, dan aman. Bertanggung jawab atas segala kerugian yang menimpa penumpang danatau sebagai akibat kesalahannya,atau akibat keterlambatan, atau penundaan keberangkatan bila diperjanjikan, serta membayar tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh penumpang atau ahli warisnya sesuai Undang-Undang yang berlaku dan ketentuan perjanjian. Hak dan Kewajiban Pihak Pengangkut Khususnya Pengangkut Udara Universitas Sumatera Utara Timbulnya kewajiban antara kedua belah pihak dalam hal ini pemakai jasa angkutan dan pengusaha angkutan udara adalah, didahului dengan adanya perjanjian yang dilakukan dan disetujui sebelumnya, walaupun perjanjian yang disepakati bersama im bersifat standar dalam arti berasal dari pihak pengusaha angkutan yang sudah dirumuskan sedemikian rupa sehingga para pemakai jasa tinggal menyetujuinya baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan. Mengenai hak, dan kewajiban pihak pengangkut ketentuannya sudah diatur di dalam Ordonansi Pengangkutan Udara OPU, selain itu terdapat pula dalam ketentuan khusus lainnya den tidak menyimpang dari ketentuan undang-undang. a. Hak pengangkut yang terdapat pula dalam Ordonansi Pengangkutan Udara antara lain adalah sebagai berikut 1. Di dalam pasal 7 ayat 1, disebutkan bahwa pengangkut berhak untuk meminta kepada pengirim barang atau untuk membuat surat muatan udara. 2. Di dalam pasal 9, disebutkan bahwa pengangkut berhak meminta kepada pengirim barang untuk membuat surat muatan udara, jika ada beberapa barang. 3. Pengangkut juga berhak menolak pengangkutan penumpang jika ternyata identitas penumpang tidak jelas. 4. Hak pengangkut yang dicantumkan dalam tiket penumpang yaitu hak untuk menyelenggarakan angkutan kepada perusahaan pengangkutan lain, serta pengubah tempat- tempat pemberhentian yang telah disetujui, semuanya tetap ada ditangan pengangkut udara. Universitas Sumatera Utara 5. Hak untuk pembayaran kepada penumpang atau pengirim barang atas barang yang telah diangkutnya serta mengadakan peraturan yang perlu untuk pengangkutan dalam batas-batas yang dicantumkan Undang-undang. b. Kewajiban pengangkutan udara dalam Ordonansi Pengangkutan Udara adalah sebagai berikut : 1. Pengangkut harus menandatangani surat muatan udara segera setelah muatan barang-barang diterimanya Pasal 8 ayat 2 . 2. Bila pengangkut tidak mungkin melaksanakan perintah -perintah dari pengirim, pengangkut harus segera memberitahukan Kepada pengirim Pasal 15 ayat 3 . Sedangkan kewajiban-kewajiban pengangkut pada umumnya antara lain adalah : 1. Mengangkut penumpang atau barang-barang ketempat tujuan yang telah ditentukan. 2. Menjaga keselamatan, keamanan penumpang, bagasi barang dengan sebaik-baiknya. 3. Memberi tiket untuk pengangkutan penumpang dan tiket bagasi. 4. Menjamin pengangkutan tepat pada, waktunya. 5. Mentaati ketentuan-ketentuan penerbangan yang berlaku c. Hak dan Kewajiban Pihak Pemakai Jasa Adapun hak dari pemakai jasa angkutan penumpang udara pada umumnya adalah Universitas Sumatera Utara 1. Penumpang atau pemakai jasa angkutan dapat naik pesawat terbang atau udara sampai ke tujuan yang dikehendaki. 2. Penumpang atau ahli waris dapat menuntut ganti rugi apabila isi mendapat kerugian yang diakibatkan kecelakaan pesawat terbang dalam penerbangan, dan kelalaian pengangkutan. Sedangkan kewajiban pemakai jasa angkutan penumpang pada umumnya adalah sebagai berikut : 1. Penumpang wajib membayar biaya angkutan udara atau tiket. 2. Penumpang wajib memberitahu kepada pengangkut mengenai barang- barang yang dibawainya. 3. Penumpang berkewajiban mentaati peraturan-peraturan pengangkutan udara serta syarat-syarat perjanjian pengangkutan

B. TANGGUNG JAWAB PT. GIA TERHADAP HILANGNYA BARANG BAGASI PENUMPANG