Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

prosentase pos tes motivasi belajar ZD yaitu sebesar 80,45 dan termasuk kategori tinggi T. Dari aspek UCA understanding, comfort, action, pemahaman yang didapat ZD setelah mengikuti konseling adalah ZD memahami bahwa cara atau sudut pandang kita dalam memahami masalah akan berpengaruh terhadap kinerja yang kita lakukan. Maka sebaiknya senatiasa berusaha untuk positif thinking dan berpikir dengan cara yang berbeda. Dari aspek comfort, ZD menyampaikan bahwa ia merasa lega dapat menyampaikan masalahnya kepada praktikan. Sedangkan dari aspek action, hal-hal yang akan dilakukan ZD setelah konseling adalah berusaha memaafkan teman-temannya, bergabung bersama teman-temannya, dan mulai mengatur kembali sistem belajarnya.

4.4 Keterbatasan Penelitian

Meskipun penelitian ini telah tercapai dilaksanakan sebaik mungkin, akan tetapi penelitian ini memiliki keterbatasan. Berikut ini adalah keterbatasan peneliti: 1 Konseling REBT yang dilaksanakan sebanyak delapan kali pertemuan selama kurang lebih satu setengah bulan sebenarnya dirasa kurang maksimal. Karena hasil dari proses konseling yang maksimal tidak bisa dilakukan secara instan, apalagi dalam hal ini untuk mengukur motivasi. Motivasi perlu dikontrol dari waktu ke waktu. 2 Waktu pelaksanaan konseling REBT kurang efektif karena hanya 45 menit dan dilaksanakan saat jam pulang sekolah, konseli sudah tidak konsentrasi lagi. 3 Untuk pengecekan perubahan perilaku klien hanya menggunakan skala psikologi. Perilaku siswa selama di dalam kelas dan di asrama tidak bisa teramati secara langsung dan hal ini bisa menjadikan terjadinya bias. 4 Untuk mencari keterangan konseli hanya bersumber dari guru dan pembimbing di Asrama saja, idealnya orang tua pun juga dilibatkan tetapi karena siswa di Asramakan sulit untuk menemui orang tua siswa. 5 Pembahasan masalah klien tidak hanya sekedar masalah motivasi belajar rendah namun masalah lain juga yang mengganggu klien. 135

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian “Efektifitas Konseling Perorangan REBT Untuk Mengatasi Motivasi Belajar Rendah Pada Anak Berbakat Berprestasi Kurang Underachiever di SMA Semesta Gunungpati Semarang ”dapat disimpulkan bahwa : 5.1.1 Berdasarkan hasil pre test pada enam konseli pada tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa keenam konseli sebelum mendapat perlakuan berupa layanan konseling perorangan REBT berada pada kondisi sebagai berikut: 2 konseli dengan motivasi rendah dan 4 konseli yang lain kategori motivasi sedang. Adapun rata-rata konseli tersebut berada pada kondisi motivasi sedang dengan prosentase 60,98 . 5.1.2 Berdasarkan hasil pos tes pada enam konseli pada tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa keenam konseli setelah mendapat perlakuan berupa layanan konseling perorangan REBT, keenam konseli berada dalam kategori baik yaitu dengan kategori tinggi dengan rata-rata nilai 77,04 dengan kriteria tinggi. 5.1.3 Terdapat perbedaan motivasi belajar konseli sebelum dan setelah mendapatkan layanan konseling individu pendekatan rational emotif behavior. Konseli rata-rata mengalami peningkatan motivasi belajar dengan prosentase rata- rata 77,04 dengan perbedaan dari hasi pre tes sebesar 16,06. Maka dapat