wawancara dan skala psikologis.
3.5.1 Interview Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti
dan juga bila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam Sugiyono, 2008: 137. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur
maupun tidak terstruktur, dan dapat pula dilakukan melalui tatap muka.
3.5.2 Skala Psikologis
“Skala Psikologis selalu mengacu pada alat ukur aspek atau atribut afektif.” Azwar, 2002: 3. Alasan menggunakan skala psikologis sebagai alat ukur aspek
karena komponen dalam variabel motivasi belajar merupakan atribut psikologi yang sifatnya tidak tampak innert behavior. Dalam penelitian ini data yang akan
diungkap berupa aspek psikologi yaitu motivasi belajar.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang teramat penting dalam penelitian, karena dengan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna
dalam memecahkan masalaah penelitian. Nazir, 2005: 346 Penelitian ini menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:
3.6.1 Analisis deskriptif persentase
Peneliti menggunakan analisis deskriptif persentase untuk mengetahui gambaran tingkat motivasi belajar underachiever sebelum pre test dan sesudah
post test diberi perlakuan berupa layanan konseling dengan teknik REBT.
Sehingga dapat diketahui seberapa besar layanan konseling dengan teknik REBT dapat meningkatkan motivasi belajar underachiever.
Skala motivasi melanjutkan studi menggunakan skor 1 sampai 5 dengan
jumlah item sebanyak 44 butir. Panjang kelas interval kriteria motivasi belajar
siswa underachiever dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut: Prosentase skor maksimum = 5 : 5 x 100
=100 Prosentase skor minimum
= 1: 5 x 100 =20
Rentang prosentase skor = 100 - 20
= 80 Banyaknya kriteria
= Sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi.
Panjang kelas interval = Rentang : banyaknya kriteria= 80 : 5 =
16. Berdasarkan perhitungan di atas maka kriteria penilaian tingkat motivasi
belajar siswa berbakat berprestasi kurang underachiever adalah sebagai berikut: Tabel:
Kriteria penilaian motivasi belajar Interval
Kriteria 84 skor ≤ 100
Sangat tinggi 68 skor ≤ 84
Tinggi 52 skor ≤ 68
Sedang 36 skor ≤ 52
Rendah 20 skor ≤ 36
Sangat Rendah
Kriteria penilaian tingkat motivasi di atas akan mempermudah peneliti dalam menentukan prosentase gambaran tingkatan motivasi belajar pada siswa
yang terindikasi underachiever sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling
individu dengan teknik REBT. Sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh layanan konseling REBT dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa
berbakat berprestasi kurang underachiever.
3.6.2 Uji Wilcoxon Matchn Pairs Test
Analisis data digunakan untuk mengetahui jawaban dari penelitian yang telah dirumuskan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode statistik nonparametrik dengan rumus Wilcoxon Matchn Pairs Test, yaitu untuk menguji deskriptif komparatif dua sampel berpasangan bila datanya
berbentuk ordinal Sugiyono, 2007: 134. Selain itu uji wilcoxon tidak menerapkan syarat-syarat mengenai parameter-parameter populasi yang
merupakan sampel induk penelitian. Uji wilcoxon juga tidak dilandasi persyaratan data harus berdistribusi normal. Rumus uji wilcoxon sebagai berikut:
24 1
2 1
4 1
n n
n n
n
Keterangan:
n : jumlah sampel T : jumlah jenjang yang kecil ranking yang kecil
3.7 Rancangan Penelitian dan Prosedur Intervensi