mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikapnya, dan menunjukkan secara kognitif bahwa klien telah memasukkan banyak “keharusan”, “sebaiknya”, dan
“semestinya”. 2 Membawa klien ke seberang tahap kesadaran dengan menunjukkan bahwa dia
sekarang mempertahankan gangguan-gangguan emosional untuk tetap aktif dengan terus menerus berpikir secara tidak logis dan dengan mengulang-
mengulang kalimat-kalimat yang mengalahkan diri dan yang mengekalkan pengaruh masa kanak-kanak.
3 Berusaha agar klien memperbaiki pikiran-pikirannya dan meninggalkan gagasan-gagasan irasionalnya.
4 Menantang klien untuk mengembangkan filsafat-filsafat hidup yang irasional sehingga dia bisa menghindari kemungkinan menjadi korban keyakinan-
keyakinan yang irasional.
2.4 Konseling Perorangan
2.5.1 Pengertian Layanan Konseling Perorangan
Secara etimologis istilah konseling berasal dari bahasa latin, yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan kata
“menerima” atau “memahami”. Jadi konseling dapat diartikan sebagai suatu proses member bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
seorang ahli yang disebut konselor kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah disebut klien yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi klien Prayitno 2004:105.
Konseling perorangan merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah
pribadi klien. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan konselor, membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien.
Pembahasan tersebut bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang diri klien bahkan sangat penting yang boleh jadi penyangkut rahasia pribadi klien;
bersifat meluas meliputi berbagai sisi yang menyangkut permasalahan klien; namun juga bersifat spesifik menuju ke arah pengentasan masalah Prayitno
2004:1.
2.5.2 Tujuan Layanan Konseling Perorangan
Prayitno 2004: 4-5 menjelaskan bahwa tujuan umum layanan konseling perorangan adalah pengentasan masalah klien dengan demikian, fungsi
pengentasan sangat dominan. Sedangkan tujuan khusus layanan konseling perorangan meliputi:
1 Melalui layanan konseling perorangan klien memahami seluk-beluk masalah yang dialami secara mendalam dan komprehensif, serta positif dan dinamis
fungsi pemahaman 2 Pemahaman itu mengarah kepada dikembangkannya persepsi dan sikap serta
kegiatan demi terentaskannya secara spesifik masalah yang dialami klien itu fungsi pengentasan
3 Pengembangan dan pemeliharaan potensi klien dan berbagai unsur positif yang ada pada dirinya merupakan latar belakang pemahaman dan
pengentasan masalah
klien dapat
tercapai fungsi
pengembanganpemeliharaan 4 Pengembanganpemeliharaan potensi dan unsur-unsur positif yang ada pada
diri klien, diperkuat oleh terentaskannya masalah, akan merupakan kekuatan bagi tercegah menjalarnya masalah yang sekarang sedang dialami itu, serta
diharapkan tercegah pula masalah-masalah baru yang mungkin timbul fungsi pencegahan
5 Apabila masalah yang dialami klien menyangkut dilanggarnya hak-hak klien sehingga klien teraniaya dalam kadar tertentu, layanan konseling perorangan
dapat menangani sasaran yang bersifat advokasi fungsi advokasi.
2.5.3 Komponen Dalam Layanan Konseling Perorangan