Definisi Operasional Instrumen Penelitian

✡ ☛ 1. Tahap persiapan Mempersiapkan materi dan konsep yang mendukung penelitian. Tahap persiapan dilakukan sejak Agustus 2015, dimana peneliti mulai membaca berbagai jurnal dan referensi untuk mencari topik penelitian. Setelah memutuskan untuk meneliti mengenai hubungan hipertensi dan status gizi dengan keseimbangan postural pada lansia di Posyandu Lansia Rajabasa, Bandar Lampung. Peneliti kembali mencari literatur untuk mendalami topik penelitian. Melaksananakan studi pendahuluan kepada lansia di Posyandu Lansia di Rajabasa Bandar Lampung untuk dapat menentukan sampel. Menyusun proposal penelitian yang terlebih dahulu dikonsultasikan kepada Pembimbing. 2. Tahap pelaksanaan Mengumpulkan data sekunder lansia di Posyandu Lansia Rajabasa. Kemudian pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan November 2015 dengan mengumpulkan data primer secara langsung. Pengambilan data dilakukan pada dengan cara peneliti mengadakan pendekatan dengan responden dan menjelaskan tujuan serta manfaat penelitian informed consent. 3. Lansia diukur tekanan darah dengan alat bantu spigmomanometer sebanyak 2 kali. Kemudian diambil nilai rata-rata tekanan darah responden tersebut. Menghitung status gizi dengan cara mengukur berat badan menggunakan timbangan jarum dan diukur panjang depa ☞ ✌ menggunakan meteran. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan keseimbangan menggunakan Berg Balance Scale. 4. Menindaklanjuti dari pengumpulan data yaitu dengan melakukan pengecekan. Peneliti mengumpulkan data dan memeriksa kelengkapannya. 5. Melakukan seleksi data yang sesuai kemudian diolah menggunakan komputer. 6. Membuat laporan hasil penelitian. ✍ ✎

3.9. Alur Penelitian

Lansia yang mengikuti posyandu lansia di Rajabasa Kota Bandar Lampung Kriteria inklusi dan eksklusi Informed Consent Pemeriksaan tekanan darah Pengukuran panjang depa dan berat badan Pemeriksaan keseimbangan Pengoahan data Analisis data Laporan Penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA (STUDI DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS WULUHAN KABUPATEN JEMBER)

6 79 168

HUBUNGAN STATUS HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG

13 44 64

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN IBU DALAM KEGIATAN POSYANDU DAN POLA MAKAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN RAJABASA RAYA KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG

5 60 78

Hubungan Status Gizi dan Hipertensi Terhadap Kemandirian Lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Kedaton

0 4 60

HIPERTENSI SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA RAJABASA BANDAR LAMPUNG

8 35 76

HUBUNGAN ASUPAN IMUNONUTRISI DAN STATUS GIZI DENGAN STATUS IMUNITAS PADA LANSIA DI KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG

2 14 80

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI POSYANDU LANSIA DI KECAMATAN SANDEN Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Posyandu Lansia Di Kecamatan Sanden Bantul.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI POSYANDU LANSIA DI KECAMATAN SANDEN Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Posyandu Lansia Di Kecamatan Sanden Bantul.

0 2 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI, ASUPAN LEMAK DAN NATRIUM DENGAN STATUS GIZI DI POSYANDU LANSIA, GONILAN, Hubungan Pengetahuan Tentang Hipertensi, Asupan Lemak Dan Natrium Dengan Status Gizi Di Posyandu Lansia, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.

0 4 20

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI LANSIA DI POSYANDU LANSIA KAKAKTUA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PELAMBUAN

0 0 5