Gangguan keseimbangan pada lansia

bangkit dari kursi, dan duduk kembali. Oleh pemeriksa dinilai cara berjalan dan ada tidaknya gangguan gaya berjalan subyek, kemudian diberikan nilai berskala 1-5. Nilai 1 berarti normal, sedangkan nilai 5 menunjukkan abnormalitas berat. TUG juga digunakan untuk menilai kemampuan seseorang dalam mempertahakan keseimbangan dalam kondisi dinamis serta mengetahui resiko jatuh. TUG merupakan pemeriksaan yang kompleks yang juga melibatkan kemampuan kognitif Herman et al., 2011. TUG Test dianjurkan sebagai tes skrininfg rutin untuk pasien dengan riwayat jatuh. Pemeriksaan TUG Test dilakukan dengan cara menghitung waktu seseorang untuk berdiri dari kursi standar, berjalan 3 meter, berbalik, berjalan kembali ke kursi, dan duduk lagi. Pada saat dilakukan pemeriksaan, pasien diminta untuk memakai sepatu biasa, menggunakan perangkat alat bantu jika ada, dan berjalan pada kecepatan yang nyaman dan aman. Pemeriksaan dilakukan sebanyak tiga kali dan hasil pemeriksaan waktunya dirata-ratakan. Jumlah waktu yang didapat kemudian dibandingkan dengan nilai-nilai normatif untuk usia, jenis kelamin, dan pedoman berbasis penelitian yang mengukur peningkatan risiko jatuh dan penurunan fungsional. Pengamatan fase transisi naik dari kursi, memulai berjalan, berputar, dan duduk di kursi juga dicatat Jacobs Fox, 2008. Interpretasi didapatkan bahwa fungsional yang baik bila jumlah waktu ≤13,5 detik dan bila didapatkan jumlah waktu TUG ≥13,5 detik mengidentifikasikan bahwa responden tersebut mengalami peningkatan risiko jatuh Barry et al., 2014. c. Uji Keseimbangan Berg Berg Balance ScaleBBS Berg Balance Scale digunakan sebagai pengukuran yang berorientasi pada keseimbangan lansia. BBS menilai keseimbangan dari dua dimensi, yaitu kemampuan untuk mempertahankan postur tegak dan penyesuaian yang tepat pada gerakan yang dikehendaki gerakan volunter. Uji ini merupakan uji aktivitas dan keseimbangan fungsional yang menilai penampilan mengerjakan 14 tugas, diberikan angka 0 tidak mampu melakukan sampai 4 mampu mengerjakan dengan normal sesuai dengan waktu dan jarak yang ditentukan dengan skor maksimum 56 Setiati Laksmi, 2009. Skor dimulai dari 0 sampai 20 mewakili gangguan keseimbangan, 21-40 mewakili keseimbangan diterima, dan 41-56 mewakili keseimbangan yang baik. BBS mengukur aspek keseimbangan statis dan dinamis. Kemudahan yang BBS dapat diberikan membuat ukuran yang menarik untuk dokter; melibatkan peralatan minimal kursi, stopwatch, penggaris, langkah dan ruang dan tidak memerlukan pelatihan khusus. Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa BBS hanya harus dikelola oleh profesional perawatan kesehatan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA (STUDI DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS WULUHAN KABUPATEN JEMBER)

6 79 168

HUBUNGAN STATUS HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG

13 44 64

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN IBU DALAM KEGIATAN POSYANDU DAN POLA MAKAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN RAJABASA RAYA KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG

5 60 78

Hubungan Status Gizi dan Hipertensi Terhadap Kemandirian Lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Kedaton

0 4 60

HIPERTENSI SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA RAJABASA BANDAR LAMPUNG

8 35 76

HUBUNGAN ASUPAN IMUNONUTRISI DAN STATUS GIZI DENGAN STATUS IMUNITAS PADA LANSIA DI KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG

2 14 80

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI POSYANDU LANSIA DI KECAMATAN SANDEN Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Posyandu Lansia Di Kecamatan Sanden Bantul.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI POSYANDU LANSIA DI KECAMATAN SANDEN Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Posyandu Lansia Di Kecamatan Sanden Bantul.

0 2 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI, ASUPAN LEMAK DAN NATRIUM DENGAN STATUS GIZI DI POSYANDU LANSIA, GONILAN, Hubungan Pengetahuan Tentang Hipertensi, Asupan Lemak Dan Natrium Dengan Status Gizi Di Posyandu Lansia, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.

0 4 20

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI LANSIA DI POSYANDU LANSIA KAKAKTUA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PELAMBUAN

0 0 5