18
berita, beberapa di antaranya 1 digest lead, 2 punch lead, 3 descriptive lead, 4 contrast lead, 5 quetion lead, 6 parody lead, 7 epigram lead, 8
explosive lead, dan 9 dialog lead. Digest lead mengutarakan informasi yang penting secara ringkas dan sederhana. Punch lead mengguncang pembaca di
baris pertama, seringkali dalam bentuk pernyataan pendek dan memikat. Descriptive lead memberikan gambaran akan sesuatu serasa tampil di depan
mata pembaca. Contrast lead memuat peristiwa yang terdiri dari unsur kontras antara situasi sekarang dengan situasi sebelumnya. Quetion lead menggunakan
kalimat tanya sebagai „pemancing‟ minat pembaca. Parody lead menggunakan ungkapa-ungkapan yang sedang nge-trend dalam penulisannya. Epigram lead
berupa ujaran atau ungkapan pendek tentang suatu pikiran luhur, terkadang berupa sindiran tajam. Explosive lead memberikan tekanan akan suatu peristiwa
di awal. Dialog lead menyajikan teras berita dalam bentuk dialog. Kusumaningrat dan Kusumaningrat, 2005
2.2.3.3 Semantik
Dalam analisis wacana, yang penting adalah makna yang ditunjukkan oleh struktur teks. Adapun elemen pendukung dari aspek semantik antara lain
elemen latar; elemen detail; elemen ilustrasi; elemen maksud; serta elemen presuposisi Sobur, 2004:79.
Elemen latar merupakan latar belakang penulis menyajikan fatures, hendak kemana makna suatu teks itu dibawa. Misal, pada sebuah teks berjudul
“Wong Jawa Emoh Kepidak Ayang-ayange” WJEKA oleh Suwardi
Endraswara ditemukan beberapa hal yang menjadi latar peristiwa. Latar yang
19
dapat ditemukan dari wacana tersebut adalah penulis menemukan beberapa fenomena perilaku masyarakat Jawa yang dipandang negatif. Misalnya, perilaku
tidak jujur seperti yang tersirat pada petikan kalimat: Wong Jawa sing lagi emoh kepidak ayang-ayange, samubarang
trekah adat saben kebak krenah lan kemonah. Trekahe asring lembut, nanging atine nglugut, metu wulune. Sing paling
mbebayani, merga dheweke sok katon alus lan kebak samudana, ning atine reged, banjur pengin mblithuk wong liya.... par.6
„Orang Jawa yang tidak ingin bayangannya terinjak, Perilakunya selalu lembut tetapi hatinya berbulu. Yang paling berbahaya
adalah, karena penampilannya yang lembut dan hatinya kotor,
kemudian ingin menindas orang lain...‟par.6 Elemen detail; elemen ilustrasi; dan elemen maksud berkenaan dengan
cara penyampaian informasi atau pesan. Apakah informasi disampaikan secara panjang atau tidak elemen detail; apakah dalam penyampaian pesan di dalam
teks disertai contoh atau tidak elemen iliustrasi; serta apakah pesan disampaikan secara eksplisit atau inplisit elemen maksud. Seperti dalam pada
petikan: .... Arep ngerti, ana sawijining bos, pinisepuh, yen nyipati
andhahane arep munggah pangkat diendhon-endhoni, lan digoleki lupute.par.10
„.... Mau tahu, ada seorang bos,tetua, jika memperlakukan bawahannya yang akan naik pangkat dipersulit dan dicari-cari
kesalahannya.‟ par.10 Dalam penyampaiannya, penulis menyertakan beberapa contoh sebagai
pendukung dan penguat pernyataan. Kalimat tersebut merupakan pendukung dari pernyataan yang mengatakan bahwa juga ada orang Jawa yang selalu ingin
unggul.
Ora percaya? Ana mitra lan pepundhenku, sing satemene
tumindak busik, merga ngothak-athik dana beya alias korup, nanging meksa golek cara supaya bisa wisuh. .... par.14.
20
‘Tidak percaya? Mitra dan atasanku, yang sebenarnya bertindak kotor, akibat korupsi, tapi menempuh berbagai cara
untuk cuci tangan . ...‟ par.14
Petikan di atas merupakan pendukung pernyataan bahwa ada orang Jawa yang suka menyalahkan orang lain dan tidak mau instropeksi diri. Uraian singkat
tersebut menunjukkan bahwa teks WJEKA disampaikan dengan detail sesuai harapan penulis dan menyertakan ilustrasi sebagai pendukung pernyataannya,
seperti penggalan teks di atas yang dibuka dengan kata „arep ngerti,‟ dan „ora percaya?‟
2.2.3.4 Sintaksis