1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Hoki adalah olahraga permainan yang dilakukan oleh pria dan wanita menggunakan alat pemukul stick dan bola. Hoki dibagi dalam beberapa jenis,
yaitu : hoki lapangan, hoki ruangan, dan hoki es. Dari ketiga jenis hoki tersebut, hoki lapangan lebih berkembang di Indonesia mengingat situasi dan kondisi yang
lebih memungkinkan untuk hoki lapangan berkembang dan diminati oleh masyarakat. Hoki lapangan dimainkan menggunakan bola di lapangan rumput
atau lapangan sintetis. Hoki lapangan sudah dimainkan di Indonesia sebelum perang dunia
kedua. Dibawa oleh bangsa Belanda, semula para kolonis yang gemar hoki mendirikan klub dan kemudian hoki berkembang secara khusus di kalangan
bangsa Belanda dan Eropa serta segelintir pemuda Indonesia yang beruntung diperkenankan ikut. Pada masa 1950-1955 merupakan puncak kepopuleran hoki
di Indonesia, dilihat dari jumlah penggemar dan jumlah lapangan hoki. Kompetisi pada waktu itu sampai ada 3 kelas, ada kompetisi pria, wanita dan turnoi
campuran. Tidak heran bila arena Nasional pertama bagi hoki adalah Pekan Olahraga Pemain POM pertama, Desember 1950 di Yogyakarta. Kemudian
meningkat ke Pekan Olahraga Nasional PON ke-2 di Jakarta 1951 dengan urutan juara Sumatera Utara, Jawa timur, Jakarta Raya. Urutan ini tidak berubah dalam 3
PON berturut-turut, PON 2 Jakarta 1951, PON 3 Medan 1953 dan PON Makasar
2
1957. Hoki campuran pertama kali di pertandingkan di PON 3 Medan 1953 dan Hoki Putri di PON 4 Makasar 1957 Primadi Tabrani, 1984:12-17.
Seperti kebanyakan olahraga yang menggunakan alat, hoki selalu menggunakan stick untuk menggerakkan bola, dengan cara memukul atau
mendorongan, mengumpan, mengontrol, menggiring bola dan mencetak gol sehingga perlu ketrampilan memukul atau mendorongan bola dengan baik.
Adapun ketrampilan dasar yang harus dikuasai menurut Glencross 1984: 41 meliputi pukulan hit, doronganan push, mencungkil bola flick, menyerok
bola scoop, pukulan terbalik reverse hit, doronganan terbalik reverse push. Flick merupakan salah satu teknik doronganan untuk melambungkan bola sejauh
mungkin. Seperti penjelasan di atas, salah satu teknik dasar yang perlu dikuasai
setiap pemain adalah flick. Flick merupakan jenis teknik doronganan melambung. Pemain yang menguasai teknik ini dengan baik sering menggunakannya sebagai
operan bola jarak jauh kepada rekan satu tim dengan mencungkil atau mengangkat bola melewati atas lawan menuju ruang terbuka daripada berusaha untuk
memukul bola sepanjang jalur lawan. Pemain akan lebih efektif menggunakan teknik ini daripada jenis pukulan atau doronganan yang lain karena selain tidak
mudah diantisipasi, dengan melambungkan bola melewati lawan akan menghemat waktu penyerangan suatu tim dibandingkan dengan umpan dari satu rekan ke
rekan yang lain dari jarak yang dekat. Pemain akan berusaha melambungkan bola sejauh mungkin untuk mengumpan kepada rekan satu tim yang berada di garis
penyerangan atau mencetak gol, seperti umpan melambung dalam permainan
3
sepak bola. Teknik ini juga digunakan untuk mengamankan daerah pertahanan suatu tim dari serangan lawan dengan menjauhkan bola sejauh mungkin dari
daerah pertahanan yang dilakukan dengan cara mencungkil bola kemudian mendorongan bola ke udara sekuat mungkin dan sejauh mungkin. Flick juga
digunakan untuk menaikkan bola dari tanah dan dengan akurat mengarahkannya ke sasaran. Oleh karena itu, pemain sering kali menggunakan teknik ini untuk
mencetak gol, khususnya ketika penjaga gawang terjatuh atau dalam posisi tubuh yang tidak siap, pemain akan mengarahkan bola ke sudut yang sulit dijangkau
oleh penjaga gawang. Flick yang jauh dihasilkan karna selain pemain menguasai teknik ini
dengan baik juga fisik yang kuat dari tiap pemain. Fisik yang kuat akan membantu pemain melakukan flick sejauh mungkin sehingga memperoleh hasil yang
maksimal. Adapun kekuatan fisik yang mendukung keberhasilan dalam melakukan teknik ini antara lain : kekuatan dorongan lengan, perut, dan tungkai.
Kekuatan dorongan lengan membantu dalam menopang stick. Dengan lengan yang kuat, pemain akan mampu mengangkat atau mencungkil bola
melambung tinggi dan menghasilkan jarak yang jauh. Lengan yang kuat akan berpengaruh pada ayunan lengan yang dilakukan saat pemain akan mencungkil
bola ke udara. Semakin kuat ayunan lengan maka semakin jauh pula jarak yang dihasilkan. Lengan yang kuat akan berpengaruh juga dalam pegangan tangan
karena tangan dan lengan merupakan satu kesatuan. Kekuatan perut digunakan sebagai penahan dan pendorongan tubuh ketika
membungkuk, perut yang kuat akan membantu ketika tubuh melakukan
4
perpindahan berat badan dari sebelah kanan ke sebelah kiri sehingga membantu dalam mencapai jarak yang maksimal. perut akan menahan berat sebagian tubuh
ketika membungkuk sehingga dibutuhkan perut yang kuat. Kekuatan tungkai berguna sebagai penyangga dan penyeimbang pada saat
melakukan flick. Tungkai yang kuat membantu agar tubuh tidak goyah dan menjaga keseimbangan dalam melakukan flick. Gerakan tungkai yang kuat
membantu dalam gerak perpindahan tubuh dari kanan ke kiri. Hal ini memudahkan tubuh bergerak secara maksimal.
Melihat kegunaan dari flick penting bagi tiap pemain hoki untuk menguasai teknik ini dan menerapkannya di setiap kompetisi. Faktor kekuatan
sangat dominan dalam melakukan teknik ini. Selain itu faktor teknis menjadi pendukung dalam melakukan flick.
Peningkatan latihan fisik terutama untuk anggota tubuh yang disebutkan diatas perlu dilakukan oleh pemain dan pelatih guna membantu pemain dalam
menunjang keberhasilan dalam latihan dan pertandingan yang nantinya akan berdampak pada prestasi pemain dan UKM Hoki UNNES Tahun 2010 khususnya
untuk pemain putra terdiri dari 24 pemain yang semuanya memiliki perbedaan mulai dari usia, berat badan, bahkan besarnya penampang dari masing-masing
pemain. Dari perbedaan tersebut memungkinkan pula terjadi perbedaan besarnya
kekuatan dorongan lengan, perut dan tungkai sehingga memungkinkan terjadi banyak perbedaan hasil dalam melakukan flick. Untuk membantu pelatih dan
pemain dalam meningkatkan latihan fisik guna menunjang keberhasilan flick perlu
5
diketahui besarnya kekuatan dari masing-masing anggota tubuh tiap pemain sehingga pelatih dapat memberikan pola latihan fisik yang tepat. Untuk
mengetahuinya perlu diadakan suatu penelitian yang nantinya akan berguna dalam peningkatan latihan fisik sehingga pemain terbantu dalam penguasaan teknik flick
sehingga berdampak pada prestasi pemain dan UKM Hoki UNNES. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul : “Sumbangan Kekuatan Dorongan Lengan, Perut dan Tungkai Terhadap Hasil Flick Pemain Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”.
Sebagai alasan peneliti memilih judul tersebut adalah : 1. Flick merupakan salah satu teknik dasar hoki untuk melambungkan bola
sejauh mungkin.
2.
Kekuatan dorongan lengan merupakan kekuatan fisik yang mendukung keberhasilan dalam melakukan flick. Lengan yang kuat membantu dalam
menopang stick, mengangkat atau mencungkil bola melambung tinggi dan menghasilkan jarak yang jauh.
3. Kekuatan perut merupakan kekuatan fisik yang mendukung keberhasilan dalam melakukan flick. Perut yang kuat diperlukan untuk menahan berat tubuh
ketika membungkuk saat melakukan perpindahan berat badan dari sebelah kanan ke sebelah kiri sehingga membantu dalam mencapai jarak yang
maksimal. 4. Kekuatan tungkai merupakan kekuatan fisik yang mendukung keberhasilan
dalam melakukan flick. Tungkai yang kuat membantu agar tubuh tidak goyah
6
dan menjaga keseimbangan. Tungkai yang kuat membantu dalam gerak perpindahan tubuh dari kanan ke kiri.
5. Belum ada penelitian dengan judul tersebut di FIK UNNES Tahun 2010.
1.2. Permasalahan