38
5. Psikologi Faktor mental atau psikologi testee juga berpengaruh. Perasaan canggung,
malu dan sungguh-sungguh dalam melakukan tes akan memiliki hasil yang berbeda. Oleh karena itu perlu diberi kesempatan bagi testee untuk mencoba
terlebih dahulu tes yang akan dilakukan dengan tujuan testee dapat merasakan, mencermati, memahami tes yang akan dilakukan sehingga pada saat tes dilakukan
testee tidak canggung dan mlu.
3.7 Teknik Analisis Data
Sebelum melakukan uji analisis dengan rumus regresi, terlebih dahulu dilakukan sejumlah uji persyaratan untuk mengetahui kelayakan data meliputi uji
normalitas data dengan rumus kolmogorov smirnov, uji homogenitas data dengan rumus chi square dan uji linieritas dengan rumus varians.
3.7.1 Uji Normalitas Data
Kriteria uji ini jika signifikansi 0,05 data dinyatakan normal, sebaliknya jika signifikansi 0,05 data dinyatakan tidak normal.
3.7.2 Uji Homogenitas
Kriteria uji ini adalah jika signifikansi 0,05 data dinyatakan homogen, sebaliknya jika signifikansi 0,05 data dinyatakan tidak homogen.
3.7.3 Uji Linieritas
39
Uji linieritas menggunakan teknik analisis varians regersi atau uji F dengan kriteria pengujian yaitu jika signifikansi 0,05 data dinyatakan linier,
sebaliknya jika signifikansi 0,05 data dinyatakan tidak linier.
3.7.4 Uji Keberartian
Uji keberartian menggunakan uji t dengan kriteria yaitu jika t hitung t tabel atau nilai signifikansi 0,05 berarti signifikan, sedang jika t hitung t tabel
atau nilai signifikansi 0,05 berarti tidak signifikan.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data Penelitiaan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut dan kekuatan tungkai terhadap hasil flick pemain putra
UKM Hoki UNNES Tahun 2010, maka penelitian ini juga telah dilakukan dengan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Hasil tes dan pengukuran tentang
kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut dan kekuatan tungkai dengan hasil flick pada pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil sebagai
berikut : Tabel 3.
Data kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut, kekuatan tungkai dan hasil flick.
Kekuatan lengan
dorongan Kekuatan
perut Kekuatan
tungkai Hasil flick
N 24
24 24
24
Minimum 15.50
18.50 107.75
8.64
Maximum 32.50
32.50 259.25
24.33
Mean 23.6583
25.8958 180.2208 18.1454
Standart deviation
4.48531 4.62502
42.69711 4.47151
Sumber : Hasil analisis data penelitian
Tabel di atas menunjukkan bahwa kekuatan lengan dorongan pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010, rata-rata adalah 23,650 cm dengan kekuatan
lengan dorongan maksimal 32,50 cm, terendah 15,50 cm dan standar deviasi 4,48. Rata-rata Kekuatan perut adalah 25,89 dengan kekuatan perut terbesar 32,50,
41
terendah 18,50 dan standar deviasi 4,62. Rata-rata kekuatan tungkai 259,25, dengan kekuatan tungkai terbesar 259,25, terendah 107,75 dan standar deviasi
42,69. Dan rata-rata hasil flick dengan skor 18,14, skor maksimal 24,33, skor minimal 8,64 dan standar deviasi 4,47.
4.1.2 Uji Prasyarat Analisis
Prasyarat uji analisis regresi dan korelasi merupakan prosedur yang harus dilaksanakan dan dipenuhi, agar kesimpulan yang diambil dari hasil analisis
regresi dan korelasi dapat dipertanggung jawabkan. Prasyarat tersebut meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji linieritas data.
4.1.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov test dengan kriteria bahwa data berdistribusi normal apabila harga Kolmogorov Smirnov Test mempunyai nilai probabilitas lebih dari 5. Jika
setelah diuji dengan rumus kolmogrov smirnov data hasil penelitian ini berdistribusi normal maka dapat digunakan statistik parametrik yaitu analisis
regresi dan korelasi, akan tetapi jika tidak normal maka digunakan statistik non parametrik yaitu rank spearman. Hasil perhitungan uji normalitas data kekuatan
lengan dorongan, kekuatan perut dan kekuatan tungkai dengan hasil flick pada pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 adalah sebagai berikut :
42
Tabel 4. Hasil uji normalitas data kekuatan lengan dorongan, kekuatan otot perut dan
kekuatan otot tungkai terhadap hasil flick.
Variabel Kolmogorov- Smirnov Z
Signifikansi Keterangan Kekuatan Lengan
Dorongan 0,427
0,993 Normal
Kekuatan Perut 0,714
0,687 Normal
Kekuatan Tungkai 0,477
0,977 Normal
Hasil Flick 0,583
0,885 Normal Sumber : Hasil analisis data penelitian
Telah diketahui bahwa harga kolmogorov-smirnov untuk variabel Kekuatan lengan dorongan X
1
sebesar 0,427 dengan signifikansi 0,993 0,05, harga kolmogorov-smirnov untuk variabel kekuatan perut X
2
sebesar 0,714 dengan signifikansi 0,687 0,05, harga kolmogorov-smirnov untuk variabel
kekuatan tungkai X
3
sebesar 0,477 dengan signifikansi 0,977 0,05 dan harga kolmogorov-smirnov untuk variabel hasil flick Y sebesar 0,583 dengan
signifikansi 0,885 0,05. Karena harga signifikansi untuk variabel X
1,
X
2
, X
3
dan Y semuanya lebih besar daripada 0,05, maka dapat dijelaskan bahwa data dari
keempat variabel tersebut berdistribusi normal, maka dapat digunakan untuk analisis data statistik parametrik untuk pengujian hipotesis selanjutnya.
4.1.2.2 Uji Homogenitas
Uji Homogenitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel- sampel dalam penelitian ini berasal dari varians yang sama dan ini merupakan
prasyarat bila uji statistik inferensial hendak dilakukan Singgih Santoso,
43
2005:209, uji homogenitas dalam penelitian dengan menggunakan Chi–Square Test dan dengan ketentuan jika nilai signifikasi atau nilai probabilitas 0,05
berarti data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama atau homogen, sedang jika nilai signifikasi atau nilai probabilitas 0,05 berarti data
berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama atau tidak homogen. Adapun dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5. Rangkuman hasil perhitungan homogenitas
Variabel Chi-Square Signifikansi Keterangan
Kekuatan Lengan Dorongan
4.500 0.999
Homogen
Kekuatan Perut 6.000
0.966 Homogen
Kekuatan Tungkai 0.000
1.000 Homogen
Hasil Flick 0,917
1.000 Homogen
Sumber : Hasil analisis data penelitian Dari data variabel kekuatan lengan diperoleh hasil chi square sbesar 4,500
dengan signifikansi sebesar 0,999, karena nilai signifikansi variabel kekuatan lengan 0,999 0,05 maka data kekuatan lengan dorongan homogen. Data variabel
kekuatan perut diperoleh hasil chi square sebesar 6,000 dengan signifikansi sebesar 0,966, karena nilai signifikansi 0,966 0,05 maka data variable kekuatan
perut homogen. Variabel kekuatan tungkai diperoleh hasil chi square sebesar 0,000 dengan signifikansi 1,000, karena nilai signifikansi 1,000 0,05 maka data
kekuatan tungkai homogen. Dan data variabel hasil pukulan flick diperoleh hasil chi square sebesar 0,917 dengan nilai signifikansi 1,000, karena nilai signifikansi
44
1,000 0,05 maka data hasil flick homogen. Secara keseluruhan bahwa nilai signifikasi dari keempat variabel 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa data mempunyai varians sama, atau sampel yang diambil dari populasi yang mempunyai varians yang sama, dengan kata lain data kekuatan lengan
dorongan, kekuatan perut dan kekuatan tungkai terhadap hasil flick secara keseluruhan adalah homogen.
4.1.2.3 Uji Kelinieran Regresi
Uji kelinieran atau uji linieritas adalah uji untuk mengetahui apakah antara prediktor kekuatan lengan dorongan X
1
, kekuatan perut X
2
, kekuatan tungkai X
3
memiliki hubungan yang linier atau tidak dengan hasil flick. Untuk menguji linieritas data dilakukan dengan teknik analisis varians. Kriteria uji yaitu data
dinyatakan linier jika hasil F
hitung
memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,05. Sebaliknya jika hasil F
hitung
memiliki signifikansi lebih besar dari 0,05 dinyatakan tidak linier.
Tabel 6. Uji kelinieran regresi
Variabel F
Signifikansi Keterangan
kekuatan lengan dorongan terhadap hasil flick
1,236 0,621
Linier
kekuatan perut terhadap hasil flick
7,252 0,286
Linier
kekuatan tungkai terhadap hasil flick
2,620 0,457
Linier
Sumber : Hasil analisis data penelitian
45
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai F
hitung
untuk kekuatan lengan dorongan sebesar 1,236 dengan signifikansi 0,632 0,05, nilai F
hitung
untuk kekuatan perut sebesar 7,252 dengan signifikansi 0,286 0,05, nilai F
hitung
untuk kekuatan tungkai sebesar 2,620 dengan signifikansi 0,457 0,05. Karena harga
signifikansi untuk variabel X
1,
X
2
dan X
3
0,05 maka dapat dijelaskan bahwa antara kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut, dan kekuatan tungkai dengan
hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 berbentuk linier sehingga untuk keperluan analisis data dapat digunakan analisis regresi linier.
4.1.2.4 Uji Keberartian
Uji keberartian dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada persamaan garis regresi yang diperoleh signifikan atau tidak untuk dapat digunakan sebagai
prediktor dari harga kreterium. Uji keberartian model ini menggunakan uji t dengan kriteria sebagai berikut : jika t
hitung
t
tabel
atau nilai signifikan 0,05 berarti signifikan, sedang jika t
hitung
t
tabel
atau nilai signifikan 0,05 berarti tidak signifikan. Dari perhitungan diperoleh hasil seperti berikut :
Tabel 7. Hasil perhitungan uji keberartian
Variabel t
hitung
Signifikan Keterangan Kekuatan
doronganan lengan
2.872 0.009 Berarti
Kekuatan perut 3.635
0.001 Berarti
Kekuatan tungkai 3.260
0.004 Berarti
Sumber : Hasil analisis data penelitian
46
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai t
hitung
untuk kekuatan lengan dorongan sebesar 2,872 dengan signifikansi 0,009 0,05, nilai t
hitung
untuk kekuatan perut sebesar 3,635 dengan signifikansi 0,001 0,05, nilai t
hitung
untuk kekuatan tungkai sebesar 3,260 dengan signifikansi 0,004 0,05. Karena harga
signifikansi untuk variabel X
1,
X
2
dan X
3
0,05 maka dapat dijelaskan antara kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut, dan kekuatan tungkai dengan hasil
flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 signifikan.
4.1.3 Hasil Analisis Data
4.1.3.1 Sumbangan Kekuatan Lengan Dorongan Terhadap Hasil Flick Pemain
Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi kekuatan lengan dorongan terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 8. Koefisiensi korelasi kekuatan lengan dorongan terhadap hasil flick pemain putra
UKM Hoki UNNES tahun 2010
Korelasi R r
square Keterangan
Kekuatan Lengan Dorongan Terhadap
Hasil Flick 0,522 0,273
Signifikan
Sumber : Hasil analisis data penelitian Mencermati tabel di atas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara
kekuatan lengan dorongan dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 0,522. Uji keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan
47
cara mengkonsultasikan harga r
hitung
dengan r tabel product moment. Pada = 5 dengan n = 24 diperoleh harga r
tabel
sebesar 0,404. Karena harga r
hitung
0,522 lebih besar dari r
tabel
= 0,404 maka dapat diputuskan bahwa hipotesis nihil Ho yang berbunyi “Tidak ada sumbangan antara kekuatan lengan dorongan dengan
hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, ditolak dan hipotesis
kerja Ha yang berbunyi “Ada sumbangan antara kekuatan lengan dorongan
dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, diterima.
Bentuk hubungan antara kekuatan lengan dorongan dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dapat digambarkan dengan
persamaan regresi yang tersaji pada table berikut ini.
Tabel 9. Koefiensi regresi antara kekuatan lengan dorongan terhadap hasil flick pemain
putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Korelasi T Signifikan
Keterangan
Kekuatan Lengan Dorongan Terhadap
Hasil Flick 2,872 0,000
Signifikan
Sumber : Hasil analisis data penelitian Mencermati tabel di atas diperoleh hasil persamaaan regresi antara
kekuatan lengan dorongan dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 adalah
Y ˆ
=23,889 + 0,522X
1
. Dari persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan kekuatan lengan dorongan sebesar 1
unit skor, maka akan diikuti dengan hasil flick sebesar 0,522 unit skor pada konstanta 23,889 dan sebaliknya setiap terjadi penurunan kekuatan lengan
dorongan sebesar 1 unit skor, maka akan diikuti dengan menurunnya hasil flick
48
sebesar 0,522 unit skor pada konstanta 23,889. Atau dengan kata lain bahwa untuk menghasilkan hasil flick maka dibutuhkan kekuatan lengan dorongan yang
kuat, begitu juga sebaliknya. Besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh kekuatan lengan
dorongan dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dari dilihat dari hasil R
2
. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil R
2
sebesar 0,273 maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan kekuatan lengan dorongan
dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 27,30.
4.1.3.2 Sumbangan Kekuatan Perut Terhadap Hasil Flick Pemain Putra UKM Hoki
UNNES Tahun 2010
Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil seperti
pada tabel berikut ini :
Tabel 10. Koefisiensi korelasi kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki
UNNES Tahun 2010
Korelasi R r
square Keterangan
Kekuatan Perut Terhadap Hasil Flick
0,613 0,375 Signifikan
Sumber : Hasil analisis data penelitian Mencermati tabel di atas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara
kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 0,613. Uji keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan cara
mengkonsultasikan harga r
hitung
dengan r tabel product moment. Pada = 5
49
dengan n = 24 diperoleh harga r
tabel
sebesar 0,404. Karena harga r
hitung
0,613 lebih besar dari r
tabel
= 0,404 maka dapat diputuskan bahwa hipotesis nihil Ho yang berbunyi “Tidak ada sumbangan antara kekuatan perut dengan hasil flick
pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, ditolak dan hipotesis kerja Ha
yang berbunyi “Ada sumbangan antara kekuatan perut dengan hasil flick pemain
putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, diterima.
Bentuk hubungan antara kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dapat digambarkan dengan persamaan regresi
yang tersaji pada tabel berikut ini :
Tabel 11. Koefiensi regresi antara kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM
Hoki UNNES Tahun 2010
Korelasi T Signifikan
Keterangan
Kekuatan Perut Terhadap Hasil Flick
3,260 0,004 Signifikan
Sumber : Hasil analisis data penelitian Mencermati tabel di atas diperoleh hasil persamaaan regresi antara
kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 adalah
Y ˆ
=21,461 + 0,571X
2
. Dari persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan kekuatan perut sebesar 1 unit skor, maka akan
diikuti dengan hasil flick sebesar 0,571 unit skor pada konstanta 21,461 dan sebaliknya setiap terjadi penurunan kekuatan perut sebesar 1 unit skor, maka akan
diikuti dengan menurunnya hasil flick sebesar 0,571 unit skor pada konstanta
50
21,461. Atau dengan kata lain bahwa untuk menghasilkan hasil flick maka dibutuhkan kekuatan perut yang kuat, begitu juga sebaliknya.
Besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dari dilihat dari
hasil R
2
. Beradasarkan hasil analisis diperoleh hasil R
2
sebesar 0,375 maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan kekuatan perut dengan hasil flick pemain
putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 37,50.
4.1.3.3 Sumbangan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Hasil Flick Pemain Putra
UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil seperti
pada tabel berikut ini :
Tabel 12. Koefisiensi korelasi kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki
UNNES Tahun 2010
Korelasi R R
square Keterangan
Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Flick
0,571 0,326 Signifikan
Sumber : Hasil analisis data penelitian Mencermati tabel di atas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara
kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 0,571. Uji keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan cara
mengkonsultasikan harga r
hitung
dengan r tabel product moment. Pada = 5 dengan n = 24 diperoleh harga r
tabel
sebesar 0,404. Karena harga r
hitung
0,571
51
lebih besar dari r
tabel
= 0,404 maka dapat diputuskan bahwa hipotesis nihil Ho yang berbunyi “Tidak ada sumbangan antara kekuatan tungkai dengan hasil flick
pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, ditolak dan hipotesis kerja Ha
yang berbunyi “Ada sumbangan antara kekuatan tungkai dengan hasil flick
pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, diterima.
Bentuk hubungan antara kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dapat digambarkan dengan persamaan regresi
yang tersaji pada tabel berikut ini.
Tabel 13. Koefiensi regresi antara kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM
Hoki UNNES Tahun 2010
Korelasi T Signifikan
Keterangan
Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Flick
2,872 0,009 Signifikan
Sumber : Hasil analisis data penelitian Mencermati tabel di atas diperoleh hasil persamaaan regresi antara
kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 adalah
Y ˆ
= 23,889 + 0,522X
1
. Dari persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan kekuatan tungkai sebesar 1 unit skor, maka akan
diikuti dengan hasil flick sebesar 0,522 unit skor pada konstanta 23,889 dan sebaliknya setiap terjadi penurunan kekuatan tungkai sebesar 1 unit skor, maka
akan diikuti dengan menurunnya hasil flick sebesar 0,522 unit skor pada konstanta 23,889. Atau dengan kata lain bahwa untuk menghasilkan hasil flick maka
dibutuhkan kekuatan tungkai yang kuat, begitu juga sebaliknya.
52
Besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dari dilihat dari
hasil R
2
. Beradasarkan hasil analisis diperoleh hasil R
2
sebesar 0,326 maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan kekuatan tungkai dengan hasil flick
pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 32,60.
4.2 Pembahasan
4.1.3.4 Sumbangan Kekuatan Doronganan Lengan Terhadap Hasil Flick Pemain
Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Kekuatan lengan dorongan merupakan bagian tubuh sekekuatan lengan atas sampai lengan bawah, telapak tangan dan terakhir pada ujung jari tengah.
Pengukuran kekuatan lengan dimulai dari sendi bahu Os Ocromion sampai ujung jari tengah yang diukur menggunakan pull and push dengan satuan
centimeter. Kekuatan lengan seseorang memegang peranan penting dalam cabang hoki. Seseorang yang mempunyai tenaga yang besar tanpa disertai dengan lengan
yang panjang serasa kurang maksimal dalam memanfaatkan tenaga untuk mengayunkan stick.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kekuatan lengan dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki
UNNES Tahun 2010. Hasil analisis korelasi antara kekuatan lengan dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil r
hitung
sebesar 0,522, maka hipotesis kerja Ha yang berbunyi “Ada sumbangan antara
53
kekuatan lengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun
2010”, diterima.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa seorang pemain yang memiliki kekuatan lengan yang kuat akan menghasilkan pukulan flick yang jauh
dibandingkan dengan seorang pemain hoki dengan kekuatan lengan yang lemah. Karena dengan memiliki kekuatan lengan yang kuat maka seorang pemain hoki
akan dapat menggunakan kekuatan yang dimilikinya sekuat tenaga untuk memukul pada pukulan flick. Kekuatan lengan mempunyai peran dalam
melakukan pukulan flick yaitu sebagai pengungkit karena mempermudah kerja otot dalam mengangkat bola.
Kekuatan lengan dorongan diperlukan untuk mengangkat bola dan menahan beban, semakin kuat lengan maka kerja otot semakin ringan sehingga
gerak ayunan dari bawah ke atas semakin ringan dan laju bola yang dipukul semakin kencang. Di samping itu kekuatan lengan berpengaruh dalam pegangan.
Semakin kuat pegangan maka kekuatan untuk mengangkat bola ke udara semakin besar. Dengan pegangan yang kuat, menjadikan stick tetap dalam penguasaan
pemain ketika akan melakukan pukulan flick sehingga memudahkan pemain melakukan pukulan flick dengan baik.
4.1.3.5 Sumbangan Kekuatan Perut Terhadap Hasil Pukulan Flick Pemain Putra
UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Kekuatan perut digunakan sebagai penahan dan pendorongan tubuh ketika membungkuk, otot perut yang kuat akan membantu ketika tubuh melakukan
perpindahan berat badan dari sebelah kanan ke sebelah kiri sehingga membantu
54
dalam mencapai jarak yang maksimal. perut akan menahan berat sebagian tubuh ketika membungkuk sehingga dibutuhkan perut yang kuat.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kekuatan perut dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki
UNNES Tahun 2010. Hasil analisis korelasi antara kekuatan perut dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil r
hitung
sebesar 0,630, maka hipotesis kerja Ha yang berbunyi “Ada sumbangan antara kekuatan perut dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES
Tahun 2010”,diterima. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa seorang
pemain yang memiliki kekuatan perut yang kuat akan menghasilkan hasil pukulan flick yang jauh pula.
Kekuatan perut mempunyai peran dalam melakukan putaran pada saat melakukan pukulan flick. Gerak perut merupakan gerak lanjutan ketika lengan
melakukan ayunan setelah melakukan teknik ini. Kekuatan perut berguna menahan berat tubuh bagian atas ketika menunduk pada saat akan mengangkat
bola ke udara. Selain itu, kekuatan perut akan membantu gerak ayunan lengan sehingga menambah laju bola hasil pukulan flick.
4.1.3.6 Sumbangan Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Pukulan Flick Pemain
Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Kekuatan tungkai berguna sebagai penyangga dan penyeimbang pada saat melakukan pukulan flick. Tungkai yang kuat membantu agar tubuh tidak goyah
dan menjaga keseimbangan dalam melakukan pukulan flick. Gerakan tungkai
55
yang kuat membantu dalam gerak perpindahan tubuh dari kanan ke kiri. Hal ini memudahkan tubuh bergerak secara maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kekuatan tungkai dengandengan hasil pukulan flick pemain putra UKM
Hoki UNNES Tahun 2010. Hasil analisis korelasi antara kekuatan tungkai dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil
r
hitung
sebesar 0,571, maka hipotesis kerja Ha yang berbunyi “Ada sumbangan antara kekuatan tungkai dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki
UNNES Tahun 2010”, diterima. Hasil penelitian ini memberikan gambaran
bahwa seorang pemain yang memiliki kekuatan tungkai yang tinggi akan menghasilkan pukulan flick yang jauh dibandingkan dengan pemain yang
memiliki kekuatan otot tungkai yang rendah. Kekuatan tungkai berfungsi menjaga keseimbangan pemain pada saat
melakukan pukulan flick. Pada saat badan membungkuk, perut menahan berat badan pemain, sehingga dibutuhkan tungkai yang kuat untuk membantu menahan
berat badan pemain. Tungkai yang kuat akan memberi tumpuan yang kuat terhadap pemain saat melakukan pukulan flick sehingga keseimbangan pemain
terjaga dengan baik. Tungkai yang kuat juga berpengaruh pada akurasi pukulan pemain. Hal ini dikarenakan dengan tungkai yang kuat, tungkai mampu menahan
berat badan saat melakukan pukulan flick sehingga pemain akan terbantu dalam mengarahkan bola pada sasaran yang diinginkan.
56
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN