11
2.1.2 Prinsip-prinsip Belajar
Dalam mengerjakan sesuatu seseorang harus mempunyai prinsip-prinsip tertentu, begitu juga halnya dengan belajar. Prinsip belajar dipakai sebagai dasar
dalam upaya pembelajaran baik bagi siswa yang perlu menggunakan prinsip tersebut untuk miningkatkan upaya belajarnya dan bagi guru dalam upaya
meningkatkan mengajarnya. Menurut Mudjiono dan Dimyati 2009:42 prinsip-
prinsip belajar tersebut meliputi :
1 Perhatian dan motivasi.
Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran
sesuaidengan kebutuhannya dan itu akan meningkatkan motivasi untuk mempelajarinya.
2 Keaktifan.
Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif
mengalami sendiri. Menurut teori kognitif, belajar menunjukan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar
menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi. 3
Keterlibatan lanngsung atau berpengalaman. Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami,
belajar tidak bisa dilimpahkan kepada oaring lain. Dalam belajar melalui pengalamn langsung, siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia
12
harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertnaggung jawab terhadap hasilnya.
4 Pengulangan.
Menurut teori
Psikologi Day a belajar adalah melatih daya- daya yang ada pada
manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan
pengulangan maka daya- daya tersebut akan berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya- daya dilatih dengan
pengadaan pengulangan- pengulangan akan menjadi sempurna. 5
Tantangan. Teori Medan Field Theory
dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis.
Dalam situasi belajar siswa mengahadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka
timbulah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah
dicapai, maka ia akan masuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.
6 Balikan dan penguatan.
Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik akan menjadi balikan yang menyenangkan
dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Menurut B.F Skinner
13
dorongan belajar tidak hanya dipengaruhi karena adanya penguatan yang menyenangkan tetapi juga tidak menyenangkan. Atau dengan kata lain
penguatan positif maupun negative dapat memperkuat belajar Gage dan Berliner .
7 Perbedaan individual.
Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan
itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat- sifatnya. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.
Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran.
2.1.3 Teori-teori Belajar