29
93 94
95 96
97 98
99 100
101
HVS+15 HVS+25
HDPE+15 HDPE+25
KORAN+15 KORAN+25 BURAM+15 BURAM+25
perlakuan B
unga ut
u h
Sebelum transportasi Setelah transportasi
3. Rontok mahkota
Rontok mahkota ditandai dengan terlepasnya mahkota bunga dari tempat semestinya. Kerontokan terjadi karena kurangnya air yang mengalir ke mahkota
akibat tersumbatnya pembuluh tangkai sehingga tidak ada ketegaran pada bunga. Hanya saja, dalam kasus ini transportasi kerontokan bunga lebih disebabkan karena
pengaruh kontak antar kemasan primer, maupun antar kemasan primer dengan sekunder. Selain itu, kondisi jalan yang buruk juga ikut menentukan banyaknya
bunga yang mengalami kerontokan mahkota. Pengaruh goncangan yang besar akibat buruknya jalan mengakibatkan beberapa kemasan primer pada bunga terlepas
melorot sehingga kontak langsung antar mahkota tidak dapat terhindarkan. Banyaknya bunga yang mengalami rontok mahkota tidak dipengaruhi oleh
banyaknya tumpukan. Hal ini dapat terlihat dari hasil pengamatan yang disajikan pada gambar 10. Dari gambar 10 terlihat bahwa pada kemasan HDPE, bunga dengan
perlakuan 15 tumpukan mempunyai persentase kerusakan lebih tinggi dibandingkan bunga dengan perlakuan 25 tumpukan.
Gambar 10. Banyaknya bunga yang tidak mengalami rontok mahkota selama proses transportasi.
30 Analisis sidik ragam pada tabel 5 menunjukkan adanya pengaruh perlakuan
kemasan terhadap kerusakan rontok mahkota pada bunga. Dari uji lanjut Duncan lampiran 9 diketahui bahwa kemasan buram 15 tumpukan berbeda nyata terhadap
tujuh perlakuan lainnya. Perlakuan A1B1 HVS, 15 tumpukan dan A2B2 HDPE, 25
tumpukan mempunyai tingkat kerusakan 0 100 utuh. Sedangkan tingkat kerusakan tertinggi terjadi pada perlakuan buram dengan 15 tumpukan.
Tabel 5. Hasil analisis sidik ragam pengaruh kemasan dan tumpukan terhadap kerusakan rontok mahkota pada bunga.
Sumber keragaman Jumlah
kuadrat Derajat
bebas Kuadrat
tengah F hitung
F tabel Kemasan
56.967 3
18.989 4.557
3.24 Tumpukan
.463 1
.463 .111
4.49 Kemasan tumpukan
5.093 3
1.698 .407
3.24 Galat
66.667 16
4.167 Total
129.189 23
α = 0.05 = Berpengaruh nyata
Mahkota bunga bersentuhan langsung dengan kemasan primer. Untuk menghindari luka, memar ataupun kerontokan pada mahkota maka diperlukan
kemasan yang mampu melindungi mahkota bunga secara optimum. Untuk itu diperlukan bahan kemasan dengan tahanan gesek yang tinggi. Ketahanan gesek
menunjukkan seberapa kuat bahan kemasan digesek dengan beban tertentu sehingga rusak. Gaya gesek pada permukaan kasar lebih besar dibandingkan dengan gaya
gesek pada permukaan licin. Plastik HDPE dan kertas HVS mempunyai ketahanan gesek yang besar dibandingkan kemasan koran dan buram. Kemasan yang licin pada
HVS dan plastik HDPE membuat kemasan lebih tahan terhadap gesekan. Selain ketahanan gesek, plastik HDPE juga mempunyai kekuatan tarik yang paling baik
dibandingkan kemasan lainnya. Plastik dan kertas mempunyai daya serap air yang berbeda. Pada saat
pengamatan setelah transportasi berlangsung, dapat terlihat bahwa kemasan kertas koran mengalami kerusakan sobek yang paling besar. Kerusakan tersebut
diakibatkan karena koran mempunyai daya serap air yang tinggi. Proses evaporasi
31 bunga selama transportasi mengakibatkan koran menjadi basah dan mudah
mengalami kerusakan. Berbeda halnya dengan kemasan HDPE, kemasan ini mempunyai daya serap air yang rendah sehingga tingkat kerusakan dapat ditekan.
B. Pengukuran Parameter Fisik 1. Susut panjang tangkai