3.7.2 Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data awal yang muncul dari
catatan-catatan tertulis
dilapangan. Reduksi
data mencakup
kegiatan mengikhtiarkan hasil pengumpulan data selengkap mungkin dan memilah-
milahkannya kedalam satuan konsep tertentu, kategori tertentu, atau tema tertentu. Pada
reduksi data mengenai kekreatifan guru melalui pembelajaran IPA kelas VII berbasis kurikulum 2013 di SMP N 01 Gabus Pati ditentukan tentang bagian
data mana yang dikode, mana yang dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebar, cerita-cerita apa yang sedang berkembang, yang
kesemuanya merupakan pilihan-pilihan analitis. Reduksi data merupakan suatu merupakan suatu bentuk analitis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara demikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan
finalnya dapat ditarik. Data kualitatif dapat diolah dengan cara melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola
yang lebih luas, dan lain sebagainya.
3.7.3 Penyajian Data
Alur penting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data. Seperangkat hasil reduksi data perlu diorganisasikan kedalam bentuk tertentu
display data sehingga terlihat sosoknya secara lebih utuh. Penyajian data didefinisikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian akan dapat dipahami apa yang sedang
terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian- penyajian tersebut.
Penyajian data yang akan digunakan dalam penelitian ini berbentuk teks naratif tentang kekreatifan guru melalui pembelajaran IPA kelas VII berbasis
kurikulum 2013 di SMP N 01 Gabus Pati. Untuk mempermudah pemahaman terhadap informasi yang besar jumlahnya, maka dalam penyajian data akan
dilakukan penyederhanaan informasi yang kompleks kedalam kesatuan bentuk yang sederhana dan mudah dipahami. Menyajikan hasil reduksi data sangat diperlukan
untuk memudahkan upaya pemaparan dan penegasan kesimpulan.
3.7.4 Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Setelah dilakukan reduksi data dan penyajian data, maka sebelum melakukan penarikan kesimpulan terlebih dulu dilakukan verifikasi dari kegiatan-
kegiatan sebelumnya. Sesuai dengan pendapat Miles dan Huberman, proses analisa tidak sekali jadi, melainkan interaktif, secara bolak-balik.
Setelah melakukan verifikasi maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk narasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Dengan demikian penarikan kesimpulan mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal disampaikan mungkin dapat mengenai
kekreatifan guru melalui pembelajaran IPA kelas VII berbasis kurikulum 2013 di SMP N 01 Gabus Pati, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan
bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berkembang di lapangan.
117
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan temuan hasil penelitian dan pembahasan tentang kreativitas guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 melalui mata pelajaran IPA di kelas VII
yang dilakukan di SMP Negeri 1 Gabus Pati yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa :
a. Tahap perencanaan pembelajaran, yaitu; guru dalam merencanakan pembelajaran dalam setiap tema yang dibahas akan dimasukannya pendekatan scientifik yang
akan mendorong guru untuk ber prilaku kreatif yang dikembangkan dari Silabus yang sudah ditetapkan dan diaplikasikannya pada RPP yang dibuat oleh guru.
b. Tahap pelaksanaan pembelajaran ada 3 kajian, yaitu a langkah-langkah dalam pembelajaran dengan guru memasukan nilai-nilai kreativitas dalam kegiatan awal,
inti, dan penutup b metode yang digunakan guru dalam pembelajaran antara lain, Discovery Learning, Project Based Learning, dan Collaborative Learning.
Selain metode tersebut para guru juga menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan, , dan c media yang digunakan guru dalam
pembelajaran antara lain, buku teks, alam sekitar, gambar, video, dan alat peraga. c. Tahap penilaian pembelajaran, yaitu; guru dalam melakukan evaluasi
pembelajaran, mereka menggunakan penilaian proses dan penilaian hasil yang mengacu pada indikator yang dituju. Penilaian tahap proses dilakukan untuk
melihat nilai-nilai sikap dan kreativitas siswa yang muncul selama proses
pembelajaran berlangsung. Penilaian hasil dilaksanakan melalui post tes, ulangan harian, penugasan, ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian kenaikan
kelas.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti memberi saran anatara lain:
a Dalam hal perencanaan dibutuhkah penekanan dari pihak sekolah bahwa kreativitas guru itu penting dalam mengembangkan jiwa kreativitas siswa melalui
diklat- diklat yang diselenggarakan oleh pihak sekolaha pada guru, sehingga guru dalam merencanakan pembelajaran dapat sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan siswa. b Dalam hal pelaksanaan pembelajaran, ditinjau dari kurikulum 2013 tentang
pembelajaran yang berorientasi pada kreativitas di SMP yang sudah diterapkan, sebaiknya sekolah menyamaratakan penggunakan perangkat pembelajaran sesuai
pedoman dari diknas yang berlaku, supaya diperoleh pembelajaran yang sesuai dengan struktur kurikulum dan menunjang kreativitas guru.
c Dalam mengevaluasi pembelajaran, guru seharusnya tidak hanya mengandalakan pengamatan pada tes tertulis saja. Guru yang kreatif harus dapat menilai dari segi
prilaku atau karakter siswa dan hasil karya kreativitas itu sendiri, karena pembelajaran yang berorientasi pada kreativitas lebih penting dari pada
berorientasi dari kecerdasan.
122
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Hastuti, Sri. 1996. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Bagian Proyek Penataran Guru Slip Setara D-III.
Langgulung, Hasan. 2008. Manusia dan Pendidikan Suatu Analisis Psikologi dan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Loeloek E P. 2013. Panduan memahami Kurikulum 2013, Bandung: PT. Prestasi Pustakarya. 2013.
Luppicini, R. 2008. Educational Technology at a Crossroads: Examining the Development of the Academic Field in Canada. Educational Technology Society.
Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Miarso, Yusuf hadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta : UI Press.
Moleong, Lexy J. 2004. “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya. Mulyasa, E. 2013. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.