Pengertian Kurikulum 2013 LANDASAN TEORI

34 Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik . hal tersebut menentukan keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah di programkan. Saylor 198:35 dalam Mulyasa 2002:53 mengatakan bahwa” instruction is this the implementations of curriculum plan, usually, but not necessarily, involving teaching in the sense of student,teacher interaction inan educational setting ”. Dalam hal ini, guru harus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat ketika peserta didik belum dapat membentuk kompetensi dasar, apakah kegiatan pembelajaran di hentikan, di ubah metodenya, atau mengulang dulu pembelajaran yang lalu. Guru harus menguasai prinsip-prinsip pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran, ketrampilan menilai hasil-hasil belajar peserta didik, serta memilih dan menggunakan strategi atau pendekatan pembelajaran. Kompetensi-kompetensi tersebut merupakan bagian integral bagi seorang guru sebagai tenaga professional, yang hanya dapat di kuasai dengan dengan baik melalui pengalaman praktik yang intensif. Pembelajaran menyenangkan, efektif dan bermakna dapat dirancang oleh setiap guru, dengan prosedur sebagai berikut. a Pemanasan dan apersepsi Pemanasan dan apersepsi perlu dilakukan untuk menjajaki pengetahuan peserta didik, memotivasi peserta didik dengan menyajikan materi yang menarik dan 35 mendorong mereka untuk mengetahui hal baru. Pemanasan dan apersepsi ini dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut. • Pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang diketahui dan dipahami peserta didik; • Peserta didik dimotivasi dengan bahan ajar yang menarik dan berguna bagi kehidupan mereka; • Peserta didik digerakkan agar tertarik dan bernafsu untuk mengetahui hal-hal yang baru. b Eksplorasi Eksplorasi merupakan tahap kegiatan pembelajaran untuk mengenalkan bahan dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang telah dimilik peserta didik. Hal tersebut dapat ditempuh dengan prosedur sebagai berikut. • Perkenalan materi standar dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik; • Kaitkan materi standar dan kompetensi dasar yang baru dengan pengetahuan dan kompetensi yang sudah dimiliki oleh peserta didik; • Pilihlah metode yang paling tepat dan gunakan secara bervariasi untuk meningkatkan penerimaan peserta didik terhadap materi standar kompetensi baru. c Konsolidasi pembelajaran Konsolidasi merupakan kegiatan untuk mengaktifkan peserta didik dalam pembentukan kompetensi dan karakter, serta menghubungkannya dengan kehidupan peserta didik. Konsolidasi pembelajaran ini dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut. 36 • Libatkan peserta didik secara aktif dalam menafsirkan dan memahami materi dan kompetensi baru • Libatkan peserta didik secara aktif dalam proses pemecahan masalah problem solving, terutama dalam masalah-masalah aktual • Letakkan penekanan pada kaitan structural, yaitu kaitan antara materi standar dan kompetensi baru dengan berbagai aspek kegiatan dan kehidupan dalam lingkungan masyarakat • Pilihlah metode yang paling tepat sehingga materi standar dapat di proses menjadi kompetensi dan karakter peserta didik d Pembentukan sikap, kompetensi dan karakter Pembentukan sikap, kompetensi dan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan prosedur sebagi berikut. • Dorong peserta didik untuk menerapkan konsep, pengertian, kompetensi dan karakter yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari • Praktekan pembelajaran secara langsung agar peserta didik dapat membangun sikap, kompetensi dan karakter baru dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pengertian yang dipelajari • Gunakan metode yang paling tepat agar terjadi perubahan sikap, kompetensi dan karakter peserta didik secara nyata. e Penilaian formatif Penilaian formatif perlu dilakukan untuk perbaikan, yang pelaksanaannya dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 37  Kembangkan cara-cara untuk menilai hasil pembelajaran poeserta didik.  Gunakan hasil penilaian tersebut untuk menganalisis kelemahan atau kekurangan peserta didik dan masalah-masalah yang dihadapi guru dalam membentuk karakter dan kompetensi peserta didik.  Pilih metodologi yang paling tepat sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Mengorganisasikan pembelajaran Implementasi kurikulum 2013 menuntut guru untuk mengorganisasikan pembelajaran secara efektif. Sedikitnya terdapat empat hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pengorganisasian pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013 yaitu pelaksanaan pembelajaran, pengadaan dan pembinaan tenaga ahli, pendayagunaan lingkungan dan sumber daya masyarakat, serta pengembangan dan penataan kebijakan, yang dijabarkan sebagai berikut. a Pelaksanaan pembelajaran Pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi hendaknya dilaksanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, serta kompetensi dasar pada umumnya. b Pengadaan dan pembinaan tenaga ahli Dalam implementasi kurikulum 2013 diperlukan pengadaan dan pembinaan tenaga ahli, yang memiliki sikap, pribadi, kompetensi dan keterampilan yang berkaitan 38 dengan pembelajaran berbasis kompetensi dan karakter. Hal ini sangat penting dilaksanakan, karena berkaitan dengan deskripsi kerja yang akan dilakukan oleh masing-masing tenaga kependidikan. c Pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar Dalam rangka mensukseskan implementasi kurikulum perlu didayagunakan lingkungan sebagi sumber belajar secara optimal. Untuk kepentingan tersebut para guru, fasilitator dituntut untuk pendayagunaan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social serta menjalin kerjasama dengan unsur-unsur terkait yang dipandang dapat menunjang upaya pengembangan mutu dan kualitas pembelajaran d Pengembangan kebijakan sekolah Implementasi kurikulum perlu didukung oleh kebijakan-kebijakan kepala sekolah. Kebijakan yang jelas dan baik akan dapat memberikan kelancaran dan kemudahan dalam implementasi pembelajaran berbasis kompetensi. 3. Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompentensi dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan bebagai pendekatan. Pendekatan tersebut antara lain pendekatan pembelajara konstektual contekstual teaching and learning, bermain, belajar tuntas mastery learning, Pembelaran konstekstual contekstual teaching and learning dan pembelajarn partisipatif participative teaching and learning. a Pembelajara Konstektual contekstual teaching and learning 39 Pembelajara konstektualcontekstual teaching and learning yang sering di singkat dengan CTL merupakan salah model pembelajaran berbasis kompetensi yang dapat di gunakan untuk mengefektifkan dan menyukseskan implementasi kurikulum. CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan menerapakan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehar-hari b Bermain role playing Guru yang kreatif senantiasa mencari pendekatan-pendekatan pendekatan baru dalam memecahkan masalah, tidak terpaku pada cara tertentu yang monoton melainkan memilih variasi lain yang sesuai. Bermain merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempu. Hasil penelitian dan percobaan yang dilakukan para ahli menunjukan bahwa bermain merupakan salah satu model yang dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran. Dalam hal in, bermain di arahkan pada pemecahan maslah-masalah yang menyangkut hubungan yang menyangkut kehidupan peserta didik. c Belajar Tuntas mastery learning Belajar tuntas berasumsi bahwa didalam kondisi yang tepat semua peserta didik mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang di pelajari. Belajar tuntas banyak di implementasikan dalam sisitem pembelajran individual, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. System belajar tuntas mencapai hasil yang optimal ketika ditunjang oleh sejumlah media, 40 baik gkat keras hardaere maupun lunak software, termasuk penggunaan computer internet untuk mengefektifkan proses belajar. d Pembelajarn Partisipatif participative teaching and learning Pembelajaran partisipatif sering di artikan sebagai keterlibatan peserta didik dalam perencanaan, pelaksaan dan evaluasi pembelajaran. Indicator pembelajaran partisipatif anatara lain dapat dilihat dari: keterlibatan emosional dan mental peserta didik, kesediaan peserta didik untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan dan dalam pembelajaran terdapat hal yang menguntungkan peserta didik Loeloek E P. 2013:96. Kurikulum sangat penting untuk dunia pendidikan Karena merupakan kunci utama untuk mencapai sukses dalam dunia pendidikan. Perkataan kurikulum dikenal sebagai suatu istilah dalam dunia pendidikan sejak kurang dari satu abad yang lampau. Perkataan ini belum terdapat dalam kamus Webster tahun 1812 dan baru timbul untuk pertama kalinya dalam kamusnya tahun 1856. Di Indonesia istilah kurikulum boleh dikatakan baru menjadi popular sejak tahun lima puluhan yang dipopulerkan oleh mereka yang memperoleh pendidikan di Amerika Serikat. Sebelumnya yang lazim digunakan ialah “rencana pelajaran” pada hakikatnya kurikulum sama artinya dengan rencana pelajaran Hamalik oemar 2003:45.

2.2.2 Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2006 atau yang dikenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP merupakan kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan 41 dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang berlaku di Indonesia. Kurikulum 2006 memiliki karakteristik yaitu menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual, maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar learning out comes dan keberagaman, penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, dan sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. Sedangkan kurikumlum 2013 mempunyai ciri dan karakteristik tertentu. Karakteristik dan ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut. 1. Mewujudkan pendidikan berkarakter Pendidkan berkarakter sebenarnya merupakan karakter dan ciri pokok kurikulum pendidikan sebelumnya. Dimana dalam kurikulum tersebut dituntut bagaimana mencetak peserta didik yang memiliki karakter yang baik, bermoral dan mmemiliki budi pekerti yang baik. Namun pada implementasi kurikulum ini masih terdapat berbagai kekuragan sehingga menuai berbagai kritik. sehingga kurikulum berbasis kompetensi ini direvisi guna menciptakan sistem pendidikan yang berkelanjutan dan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. 2. Menciptakan Pendidikan Berwawasan Lokal Wawasan lokal merupakan satu hal yang sangat penting. Namun pada kenyataan yang terjadi selama ini, potensi dan budaya lokal seakan terabaikan dan tergerus oleh tingginya pengaruh budaya modern. Budaya yang cenderung membawa masyarakat untuk melupakan cita-cita luhur nenek moyang dan potensi yang dimilikinya dari dalam jiwa. Hal itulah yang mendorong bagaimana penanaman budaya lokal dalam 42 pendidikan dapat diterapkan. Sistem ini akan diterapkan dalam konsep sistem pendidikan kurikulum 2013. Sistem yang dapat lebih mengentalkan budaya lokal yang selamaa ini dilupakan dan seakan diacuhkan. Olehnya itu dengan sistem pendidkan kurikulum 2013 diharapkan pilar budaya lokal dapat kembali menjadi inspirasi dan implementasi dalam kehidupan bermasyarakat. Diharapkan budaya lokal dapat menjadi ciri penting dan menjadi raja di negeri sendiri dan tidak punah ditelan zaman. 3. Menciptakan Pendidikan yang ceria dan Bersahabat Pendidikan tidak hanya sebagai media pembelajaran. Tetapi pada dasarnya pendidikan merupakan tempat untuk menggali seluruh potensi dalam diri. Olehnya itu, dengan sistem pendidikan yang diterapkan pada kurikulum 2013 nantinya akan diharapkan dapat menggali seluruh potensi diri peserta didik, baik restasi akademik maupun non akademik. Maka dengan begitu pada kurikulum 2013 nantinya akan diterapkan pendidikan yang lebih menyenangkan, bersahabat, menarik dan berkompeten. Sehingga dengan cara tersebut diharapkan seluruh potensi dan kekreatifan serta inovasi peserta didik dapat tereksploitasi secara cepat dan tepat.

2.2.3 Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum KTSP bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan pada kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 PADA KELAS VII SMP NEGERI DI KABUPATEN JEMBER

0 43 8

PROFIL GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 (Studi Deskriptif pada Guru IPA Kelas VII SMP Negeri di Bandar Lampung)

0 8 62

IDENTIFIKASI KESULITAN GURU IPA DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 WONOGIRI Identifikasi Kesulitan Guru IPA Dalam Melaksanakan Pembelajaran Kurikulum 2013 Di SMP Negeri 1 Wonogiri Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 16

KEMAMPUAN GURU IPA KELAS VII DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SMP NEGERI Kemampuan Guru IPA dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 Kelas VII SMP Negeri Se-Kota Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 Kemampuan Guru IPA Kelas VII dalam Pelak

0 5 11

KEMAMPUAN GURU IPA KELAS VII DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SMP NEGERI Kemampuan Guru IPA dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 Kelas VII SMP Negeri Se-Kota Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 Kemampuan Guru IPA Kelas VII dalam Pelak

0 3 15

PENDAHULUAN Kemampuan Guru IPA dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 Kelas VII SMP Negeri Se-Kota Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 Kemampuan Guru IPA Kelas VII dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 SMP Negeri Se-Kota Surakarta Semester Ge

0 3 6

KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA KELAS VII SMP N 2 BOYOLALI.

0 2 15

KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA KELAS VII SMP N 2 BOYOLALI.

0 1 15

ANALISIS KESIAPAN GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN Analisis Kesiapan Guru Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Matematika (Studi Kasus Pada SMP Negeri 1 Mojolaban).

0 2 14

ANALISIS KESIAPAN GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Analisis Kesiapan Guru Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Matematika (Studi Kasus Pada SMP Negeri 1 Mojolaban).

0 1 13